Home / Romansa / Obsession In Love / Kabanata 61 - Kabanata 70

Lahat ng Kabanata ng Obsession In Love: Kabanata 61 - Kabanata 70

119 Kabanata

Bab 61 Menantang

Elio berjalan ke arah Ola ketika dia melihat kekasihnya yang terlibat masalah. "Baby ada apa?" tanya Elio. "Tidak apa-apa," jawab Ola dengan tersenyum. Sebuah tangan tiba-tiba melingkari pinggang Arin membuat Arin menoleh. "Baby, maafkan aku yang terlambat," tutur Samuel. "Tidak apa-apa, sejak tadi aku ditemani Ola kok," ucap Arin membuat Samuel menatap Ola dan Elio. "Bu Ola Pak Elio terimakasih karena telah menemani istri saya," tutur Samuel. "Sama-sama, lagipula saya disini juga tidak punya teman," jelas Ola yang kemudian mengulum tawanya. Arin merasa jika Ola adalah teman yang cocok untuknya, dia tidak suka menjilat. Bahkan berani melawan tanpa melihat siapa musuhnya, meskipun begitu dia juga tidak malu untuk minta maaf jika dia yang bersalah. Pukul sembilan lewat dua puluh menit Samuel membawa Arin untuk pulang. Di dalam mobil Samuel melepaskan hak tinggi yang Arin kenakan. "Lelah ya?" tanya Samuel. Arin menyandarkan kepalanya di dada Samuel, dia terlihat manja membuat Sam
last updateHuling Na-update : 2024-12-07
Magbasa pa

Bab 62 Butik

Arin berada di sebuah mall dia ingin berbelanja, Arin tidak sendiri dia di temani oleh Ola. Keduanya berjalan ke salah satu butik tempat biasa Ola membeli pakaian. "Kak, bagus tidak?" tanya Ola kepada Arin dengan menunjukkan dress berwarna biru. "Cocok untuk kamu," jawab ArinArin membuat Ola tersenyum. "Kalau ini cocok untuk Kakak," ucap Ola yang menunjukan sebuah lingerie berwarna hitam. Arin langsung melotot membuat Ola terkekeh, "Sungguh ini akan membuat Kakak semakin seksi," bisik Ola. Arin memukul lengan Ola. "Cewek kampung bisa masuk sini juga?" ujar seseorang berada tepat di belakang mereka. Tawa Ola seketika menghilang ketika mendengar suara itu. Arin menghela nafasnya dia menghafal pemilik suara itu. Ola langsung menatap Clara dengan malas, lalu meletakkan kembali lingerie itu. "Oh mau beli lingerie pasti buat nanti malam sama gadun kalian ya?" tutur Iren yang melihat lingerie yang sangat seksi itu. Ola dan Arin saling pandang keduanya malas meladeni mereka. Ola mengemb
last updateHuling Na-update : 2024-12-07
Magbasa pa

Bab 63 Kelicikan Clara

Arin berada di dapur dia menatap punggung Samuel dia tersenyum saat Samuel melangkah ke arahnya. "Silahkan dinikmati, Nyonya," ucap Samuel yang menyajikan steak di depan Arin. Arin tadi memang meminta Samuel untuk membuat steak karena dia menginginkannya. Dia tidak menyangka jika suaminya langsung menuruti permintaannya itu. Samuel seperti tidak kesulitan untuk membuat steak yang Arin minta. Arin mengambil pisau untuk memotong steak itu lalu dia memakannya. Samuel menatap Arin menunggu reaksi istrinya tersebut. Arin menggoyangkan kepalanya membuat Samuel langsung tahu jika Arin menyukai makanan itu. "Kakek dimana Mas?" tanya Arin yang belum melihat batang hidung Kakek Indra. "Tidur, tadi Paman Hendrik mengatakan jika Kakek tidur setelah minum obat," jelas Samuel. "Oh ya besok aku ke cafe ya Mas," tutur Arin. "Kamu tidak lelah Sayang tiap hari keluar?" tanya Samuel yang mengkhawatirkan istrinya itu. Arin menggelengkan kepalanya, "Justru aku senang karena berada di rumah t
last updateHuling Na-update : 2024-12-08
Magbasa pa

Bab 64 Keluarga Berantakan

Arin bersama dengan Luna menuju ke hotel saat mobil berhenti Arin tak langsung turun karena dia mengenal seseorang. "Ada apa Nyonya?" tanya Luna. "Cari tahu apa yang wanita itu lakukan di hotel," ucap Arin menunjuk Bella yang keluar dari hotel bersama dengan seorang pria."Baik Nyonya," jawab Luna yang kemudian lebih dulu keluar dari mobil. Arin masih berada di dalam mobil melihat Bella yang masuk ke dalam mobil bersama pria muda itu. Setelah mobil Bella pergi dari area hotel maka Arin pun turun dari mobil. Mereka masuk ke dalam hotel menuju ke ruangan khusus, tak lupa Arin memakai masker karena dia tidak mau para karyawan melihat wajahnya. "Nyonya," panggil Luna yang menyambut Arin. Arin duduk di sofa, "Bella masuk ke hotel tadi pagi dan setelah saya telusuri ternyata dia sering keluar masuk hotel ini," jelas Luna. "Sekarang aku tahu sifat Miko menurun dari siapa," gumam Arin dalam hati yang membuat sudut bibirnya terangkat. "Apa perlu saya cari tahu lebih dalam lagi, Nyonya?" t
last updateHuling Na-update : 2024-12-08
Magbasa pa

Bab 65

Samuel pulang ke rumah dia langsung menuju ke kamar, Arin terlihat memakai dress berwarna pink. Dia langsung berjalan ke arah Samuel membantu Samuel melepas jas dan dasinya. "Pulang jam berapa tadi?" tanya Samuel. "Jam satu lewat," jawab Arin. "Oh ya tadi Ola main ke sini, maaf tidak izin dulu sama Mas," sambung Arin."Tidak apa-apa Sayang, ini rumah kamu jadi kamu bebas membawa siapapun kecuali laki-laki ya," tutur Samuel yang kemudian mencium bibir Arin. "Aku mandi dulu ya gerah," tutur Samuel yang kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Arin menyiapkan pakaian untuk Samuel lalu dia meminta Sinta membawa kopi dan cemilan ke kamar. Tak butuh waktu lama Sinta pun datang membawa kopi untuk Samuel, Arin membiarkannya masuk ke dalam kamar. Sinta meletakkannya di atas meja lalu dia langsung keluar dari kamar itu. Samuel keluar dari kamar mandi hanya dengan melilitkan handuk di pinggangnya. Dia segera memakai pakaiannya lalu duduk di samping Arin. "Irawan tadi ke kantor," ucap Samuel. "Un
last updateHuling Na-update : 2024-12-09
Magbasa pa

Bab 66 Dibalik Rak

Arin berpikir jika Samuel telah pergi tetapi sebenarnya suaminya itu berada di ruang bawah tanah. Samuel menatap Hendrik yang terikat, teriakan terdengar seakan sangat tersiksa. Seekor kambing tengah menjilati kakinya. Terdengar lucu saat Samuel memberi hukuman jilatan kambing. Kambing bukankah hewan yang berbahaya tetapi hukuman itu akan menyebabkan penderitaan yang tak terbayangkan. Kaki Hendrik sebelumnya telah direndam dengan air asin lalu disebabkan dan diikat. Kakinya dibiarkan terbuka dan seekor kambing pun mulai menjilatinya. Awalnya mungkin nampak lucu dan menggelikan bagi Hendrik yang terikat. Tetapi lidah kambing yang kasar bertindak seperti amplas alami yang akan mengikis kulit. Rasa sakit mengubah tawa dan siksaan itu menjadi tak tertahankan. Kekejaman Samuel terlihat dari lamanya dia menyiksa Hendrik. Hewan yang sebelumnya tidak berbahaya itu ternyata jendela dalam jiwa manusia yang menunjukkan jika kekejaman bisa muncul dalam bentuk yang tidak terduga.Kurang lebih t
last updateHuling Na-update : 2024-12-10
Magbasa pa

Bab 67 Bersepeda

Arin sekarang berada di Zaanse Schans. Zaanse Schans adalah tempat terbaik untuk melihat kincir angin. "Mas naik sepeda yuk," ajak Arin. "Tidak mau, kita disini saja jangan jauh-jauh," tutur Samuel. "Aku mau berkeliling, lagipula kita sudah sampai sini," rengek Arin yang ingin berkeliling dengan sepeda. Samuel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Alec yang ikut dengan mereka berdiri tak jauh di belakang mereka. Samuel menoleh ke arah Alec membuat Alec langsung mengerti. Tak lama kemudian Alec membawa sebuah sepeda yang entah dia dapat dari mana. "Kenapa Mas?" tanya Arin yang melihat wajah Samuel nampak bingung. "Bagaimana caranya naik sepeda?" seketika tawa terdengar renyah di telinga Samuel. Alec yang berdiri tak jauh dari mereka pun mengulum tawanya mendengar pertanyaan Samuel. "Mas tidak bisa naik sepeda?""Bukan tidak bisa, tidak pernah," jawab Samuel segera. "Sini aku ajarin," ucap Arin. Dia mengambil alih sepeda itu lalu dengan mudah mengayuh sepeda itu. "Seperti ini Ma
last updateHuling Na-update : 2024-12-10
Magbasa pa

Bab 68

Arin membuka matanya terlihat Samuel yang berada di sampingnya tengah menatap wajahnya. Arin dengan manja mendekat dan menyembunyikan wajahnya di dada Samuel. "Mau makan apa, Baby?" tanya Samuel. "Aku mau makanan Indonesia," jawab Arin karena sejak kemarin dia tidak menjumpai makanan Indonesia. "Mau apa?""Sate lilit.""Baiklah Sayang."Samuel meraih benda pipih yang ada di atas nakas dia menelpon Alec. Setelah memberi perintah maka Samuel mematikan teleponnya. Dia kembali meletakkan ponselnya di atas nakas. "Mau mandi sekarang?" tanya Samuel. "Malas bangun, capek sekali.""Padahal Mas ingin satu ronde lagi," ucapa Samuel sontak membuatnya mendapat pukulan dari Arin. Arin memukul dada Samuel dengan kesal karena suaminya itu tidak pernah terlihat lelah. Bukannya merasa sakit tetapi Samuel justru tertawa saat menerima pukulan dari Arin. "Suruh siapa kamu menggoda hm?""Tidak ada yang menggoda ih... " kesal Arin. "Tuh menggoda lagikan sengaja memperlihatkan dadanya," tutur Samuel m
last updateHuling Na-update : 2024-12-11
Magbasa pa

Bab 69 Sate

Arin menatap ponselnya dia melihat foto-foto yang dia nabil saat liburan bersama Samuel. Mereka sampai di tanah air tadi pagi, dan sekarang dia berada di kamarnya sedangkan Samuel telah kembali ke aktivitas bekerjanya. Tiga hari di Belanda membuat Arin bahagia, semua kenangan manis tercipta. Dia juga sempat menaiki Kanal bersama dengan Samuel. Semuanya nampak indah tercetak di memori Arin, Pernikahan yang berawal karena hutang ini ternyata membuatnya bahagia. Suara ketukan pintu membuat Arin menoleh. "Siapa?""Saya Fani, Nyonya.""Masuk Fan," ucap Arin. Pintu kamar di buka nampak Fani dan Sinta yang membawakan makan siang untuk Arin. "Kenapa di bawa ke kamar?""Tuan berpesan agar membawa makan siang Nyonya ke kamar, beliau takut jika Anda masih kelelahan," jelas Fani. Arin tersenyum, "Makasih," ucap Arin. "Oh ya ini untuk kalian berdua," tutur Arin memberi Sinta dan Fani paper bag. "Terimakasih banyak Nyonya," ucap keduanya bersamaan. "Ini kalian bagikan ke maid dan pekerja yang
last updateHuling Na-update : 2024-12-11
Magbasa pa

Bab 70 Capella

Sampai di rumah Fani langsung menata sate ke dalam piring. Arin menunggunya di dalam kamar, dia duduk di sofa dan tidak lama Fani datang membawa sate dan cireng yang tadi mereka beli. "Makasih," ucap Arin ketika Fani masuk ke dalam kamar dan meletakkan sate itu di atas meja. "Sama-sama Nyonya, kalau begitu saya permisi untuk keluar," pamit Fani. Arin menganggukkan kepalanya, Fani pun keluar dari kamar utama. Arin langsung memotret sate dan cireng itu laku mengirimnya ke Samuel. Detik kemudian Samuel langsung menelponnya. "Halo Sayang kapan kamu beli?""Baru saja aku keluar sama Fani dan Pak Ujang.""Kenapa tidak menunggu Mas pulang.""Aku maunya sekarang.""Kan bisa telepon Mas biar Mas belikan jika kamu tidak mau maid yang beli," tutur Samuel yang terlihat khawatir. Arin memajukan bibirnya dia nampak sedih ketika Samuel memarahi dirinya. "Ya sudah tidak apa-apa, kamu makan ya. Jangan sedih lagi, Mas minta maaf."Arin menganggukkan kepalanya lalu mencoba sate yang dia beli. "Bagaima
last updateHuling Na-update : 2024-12-12
Magbasa pa
PREV
1
...
56789
...
12
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status