Home / Romansa / Obsession In Love / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Obsession In Love: Chapter 71 - Chapter 80

119 Chapters

Bab 71 Mentraktir Cewek Lain

Jam menunjukkan pukul empat sore, Samuel baru sadar jika Arin tidur di sofa. Samuel mematikan komputernya dan merapikan berkas yang ada di meja. Dia lalu berjalan ke arah Arin yang masih terlelap. Samuel berjongkok di depan Arin, dia menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Arin. Senyum terlihat di wajah Samuel saat melihat istrinya yang tengah tidur. Arin membuka matanya dan dia pun tersenyum saat melihat Samuel berada di depan dirinya. "Sejak kapan Mas disini?""Baru saja," jawab Samuel. Arin pun langsung duduk membuat Samuel kini duduk di sampingnya. "Mau pulang sekarang?"Arin melihat jam tangannya dia lalu menganggukkan kepalanya. "Aku mau ke kamar mandi dulu," tutur Arin yang masuk ke kamar pribadi Samuel untuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi Arin membasuh wajahnya, setelah memastikan penampilannya dia pun keluar dari kamar mandi. Samuel ternyata menunggunya di depan kamar mandi. "Ayo Mas," ucap Arin yang melingkarkan tangannya di lengan Samuel. "Kita ke kampus du
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 72

Arin telah selesai bersiap dia memakai dress berwarna hitam dengan outer. "Sayang Mas ikut ya," tutur Samuel ketika Arin keluar dari walk in closet. Arin tidak menjawab hingga Samuel pun berdiri di depannya membuat langkah Arin terhenti. "Baby," panggil Samuel memohon. Arin menatap Samuel dengan tatapan tajam Samuel pun menyingkir dia segera mengambil kemeja lalu mengejar Arin. Terlihat Arin dan Kakek Indra yang masuk ke dalam mobil. Samuel langsung mengambil kunci mobil dari tangan Pak Ujang. "Tuan Besar dan Nyonya Xalvador mau makan dimana?" tanya Samuel dengan sopan. Kakek Indra menatap Arin, "Kakek pokoknya Arin mau makan sate, terserah dimana," tutur Arin kepada Kakek Indra. "Baik Nyonya," balas Samuel yang langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Di dalam mobil Arin sama sekali tidak menatap Samuel, hingga mobil pun sampai di parkiran sebuah restoran mewah. Samuel langsung keluar dari mobil dia membukakan pintu untuk Arin. Arin dan Kakek Indra masuk ke dalam re
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 73 Ulah Miko

Ia mendorong tubuh Arin hingga terperangkap di antara dinding dan dirinya, menciptakan jarak yang begitu sempit. Arin tampak terkejut, nafasnya tercekat saat merasakan tubuh Miko yang begitu dekat dengannya. Miko mengikis jarak di antara mereka, Arin memberontak ketika bibir mereka hampir bersentuhan. Seseorang tiba-tiba mendobrak pintu kamar mandi, sebuah pukulan menerpa wajahnya Miko. Elang menarik Arin dari sana memastikan Arin aman. "Sudah Lang, aku tidak apa-apa kok," ucap Arin yang menahan tangan Elang ketika akan kembali memukul Miko. "Tapi... ""Ayo keluar," ucap Arin yang menarik tangan Elang untuk keluar dari kamar mandi. "Nyonya..." Fani terdiam saat melihat Arin dan Elang keluar berdua dari kamar mandi perempuan. "Dia yang menyelamatkan saya," tutur Arin. Saat Fani akan bertanya Miko pun keluar dari kamar mandi, Arin langsung menarik Fani pergi dari sana. "Nyonya apa yang pria itu lakukan?" tanya Fani. "Kita pulang, aku lelah," tutur Arin yang berjalan menuju parkira
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 74

Bella sampai di rumah dia melangkah masuk ke dalam rumah. Terlihat Irawan yang melangkah menghampirinya. "Dimana bocah sialan itu?" tanya Irawan dengan nada tinggi. "Jangan salahkan dia, Mas."Plak! Satu tamparan mengenai wajah Bella, "Bilang apa kamu?""Wajar anak seumuran dia suka seperti itu," tutur Bella yang langsung di cekik Irawan. "Kamu bilang wajar? Dia berhubungan dengan banyak wanita kamu bilang wajar? Menjijikan!" murka Irawan yang kini menjambak rambut Bella. "Mas ampun.""Ini akibatnya jika kamu tidak bisa mendidik anakmu dengan baik!"Irawan membenturkan kepala Bella ke meja berkali-kali, Clara yang baru saja pulang terkejut melihat kejadian itu. "Papa! Apa yang Papa lakukan?""Apa kamu tidak tahu yang dilakukan Kakak sialanmu itu!"Clara tentu saja tahu karena dia pulang setelah mendengar berita itu. Clara pun shock tetapi dia jadi memil celah untuk bisa menggantikan posisi Papanya. "Para pemegang saham sudah menekankan dan si brengsek itu justru membuat masalah!"
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 75 Tangisan Laura

Laura mulai membuka matanya dia menatap ke sekeliling kamar itu yang nampak asing baginya. Saat dia terduduk dirinya baru sadar jika tidak mengenakan apapun. Laura langsung menangis dia panik mencari pakaian tetapi tidak terlihat. "Sudah bangun ternyata," ucap Miko yang masuk ke dalam kamar dengan santainya duduk di sofa. "Apa yang kamu lakukan?" teriak Laura. "Aku tidak melakukan apa-apa," ucap Miko. "Kamu tenang saja aku belum mengambil keperaw*nanmu itu," sambung Miko. Laura memang tidak merasakan sakit di pangkal pahanya. Tetapi bangun dengan keadaan tidak mengenakan pakaian sudah membuatnya panik. "Dimana pakaianku?""Akan aku berikan tapi katakan dulu apa yang kamu tahu tentang Arin."Wajah Laura nampak bingung dengan apa yang Miko katakan. "Aku tidak mengerti.""Katakan semua hal tentang Arin, wanita yang berbicara denganmu di belakang cafe," seru Miko yang emosi. "A-aku tidak tahu apapun," ucap Laura. Miko bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Laura, gadis itu semak
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 76

"Sayang," panggil Samuel untuk membangunkan Arin. "Sarapan dulu yuk, tidak boleh melewatkan sarapan," tutur Samuel karena kemarin Arin yang melewatkan jam makan siang membuat perutnya merasakan perih. "Jam berapa sekarang?" tanya Arin. "Jam delapan, bangun ya," tutur Samuel membuat Arin akhirnya membuka matanya. Samuel mengecup bibir Arin dan mengusap kepalanya dengan lembut. "Mau sarapan apa hari ini?""Roti aja.""Mau pakai selai apa?""Coklat.""Yaudah Mas buatkan dulu ya," tutur Samuel yang di jawab anggukan kepala oleh Arin. Saat Samuel keluar dari kamar maka Arin turun dari tempat tidur. Dia berjalan menuju ke kamar mandi, awalnya Arin malas mandi tetapi dia ingat jika ada janji dengan dokter kandungan pagi ini. Samuel yang berada di dapur sibuk membuat roti untuk Arin. Para maid yang melihat Samuel di dapur menjadi tegang. Mereka takut melakukan kesalahan karena Samuel tak pernah terlihat tersenyum selain bersama Arin. Samuel juga membuatkan susu untuk Arin karena dia tidak
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 77 Bertemu Rocky

Mila meninggalkan Laura karena dia harus ke cafe untuk bekerja. Sebelumnya Mila sudah menitipkan Laura kepada perawat, gadis itu mengendarai motornya menuju ke cafe. Di sisi lain Miko berada di depan kamar Laura, dia memakai pakaian perawat dan memakai masker. Miko masuk ke dalam kamar itu, terlihat Laura yang belum sadarkan diri. Dibalik masker itu dia tersenyum tanpa rasa bersalah justru merasa senang melihat kondisi Laura yang tidak berdaya. Miko mengeluarkan sebuah suntikan dia lalu menyuntikkan itu ke infus Laura. Miko kemudian langsung keluar dari ruangan itu. Senyum merekah di wajah Miko saat dia berada di dalam mobil. Miko yakin kali ini Laura akan meninggal sehingga tidak akan ada yang membocorkan perbuatannya. ***Samuel dan Arin sampai di rumah dan Samuel langsung meminta Arin untuk istirahat. "Mas mau langsung ke kantor?" tanya Arin. "Mas hari ini tidak ke kantor," jawab Samuel yang masuk walk in closet. Tak lama Samuel keluar dari sana dan membawa baju ganti Arin. "G
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 78

Samuel tengah bertelepon dengan seseorang, dia berdiri di balkon kamarnya. Arin yang masuk ke dalam kamar pun menghampirinya, Samuel meraih pinggang Arin. Kini posisi Arin ada di depan Samuel dengan tubuh mereka yang merapat. Samuel mencium pipi Arin, posisi mereka tetap seperti itu hingga Samuel mematikan sambungan telepon. "Siapa Mas?""Rocky," jawab Samuel yang memasukan ponselnya ke dalam saku. "Ada yang mencoba mencelakai Laura.""Siapa Mas?""Belum tahu," ucap Samuel yang kemudian menatap wajah Arin. "Kenapa kamu ingin melindunginya?""Melihat dia membuatku melihat diriku waktu seusianya," tutur Arin yang terlihat sedih. Samuel mengusap pipi Arin, dia jelas tahu apa yang Arin lewati setelah kedua orang tuanya meninggal. Arin merasa beruntung karena ada Samuel yang diam-diam membantunya. Sedangkan Laura dia tak punya siapapun yang bisa membantu dirinya. Arin memeluk sang suami membuat Samuel langsung membalas pelukannya. Di rumah sakit Laura membuka matanya dia menatap sekitar
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 79 Traum Laura

Laura kembali terbangun, Arin yang melihatnya segera menghampirinya. "Hey, bagaimana keadaanmu?""Bu Arin.""Iya Ra?"Laura seakan ingin mengatakan sesuatu tetapi lidahnya kelu. Dia tidak bisa mengatakan apapun hingga air matanya menetes. Arin segera memeluk Laura untuk menenangkan Laura. "Ada kami disini jangan takut, jangan memaksakan diri untuk bercerita sekarang," tutur Arin. Mila mengusap tangan Laura seakan mengata jika dia juga ada disini untuknya. Arin melepaskan pelukannya, dia lalu mengusap air mata Laura. "Lupakan kejadian buruk, kamu wanita hebat," sambung Arin. "Terimakasih karena telah menolong saya." Arin hanya tersenyum. Keadaan Laura kini semakin baik, meskipun dia menangis tetapi tidak histeris seperti tadi hingga berteriak. "Ra, mau makan?" tanya Mila yang dijawab gelengan kepala. "Nanti kalau mau makan bilang ya, aku hari ini mau menginap disini jadi kamu tidak sendirian.""Maaf merepotkan.""Tidak apa-apa, anak kecil memang harus dijaga," balas Mila membuat Ari
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 80 Berdetak Dengan Kencang

Clara berada di club malam dia sangat kesal dengan keluarganya sendiri yang selalu meremehkan dirinya. Suara bising di dalam club itu mengiringi Clara yang tengah menari. Pakaiannya yang seksi dengan belahan dada yang terpampang membuat para pria tergoda. Seorang pria mendekatinya, meskipun Clara sudah minum tapi dia masih cukup sadar untuk menepis tangan pria itu yang menyentuh pantatnya. "Aku hanya ingin berkenalan," bisik pria itu. "Aku tidak suka disentuh sembarangan!" tegas Clara yang pergi dari lantai dansa itu. Dia memilih duduk untuk kembali minum. Clara mengedarkan pandangannya dia melihat pria yang telah dia incar. Pria tinggi dengan mata coklat yang menawan itu membuat Clara jatuh hati. Clara pun mendekat ke arah pria itu, dia mencoba mencari perhatian. Pria itu baru datang bersama dengan dua pria lain, saat berada di depan pria itu Clara pura-pura tersandung. Sebuah tubuh kekar menangkap dirinya, Clara sudah tersenyum sebelum melihat wajah pria itu. Dia pelan-pelan men
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status