Home / Romansa / Obsession In Love / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Obsession In Love: Chapter 81 - Chapter 90

119 Chapters

Bab 81 Mata Sapi

Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, matahari sudah terbit. Mila berdiri di depan wastafel, dia menatap wajahnya dari pantulan cermin. Terlihat kedua mata Mila yang menghitam karena semalam dia tidak bisa tidur. "Menyebalkan!" gerutu Mila. Rocky semalam tidak mengirim pesan apapun membuat Mila kesal hingga tidak bisa tidur. Mila membasuh wajahnya dia pun segera mandi. Karena akan ke cafe maka Mila memakai celana panjang berwarna hitam dengan inner hitam dan outer cream. "Sudah bangun Ra?" "Mau ke cafe ya Bu?""Iya nanti aku harus ke cafe tidak apa-apa kan aku tinggal?""Tidak apa-apa Bu, nanti malam Bu Mila juga tidak perlu menginap disini lagi. Aku baik-baik saja kok," tutur Laura. "Lihat nanti ya," ucap Mila. "Kamu makan lalu minum obat ya sebelum aku pergi," sambung Mila yang membuka tempat makan yang rumah sakit berikan. Laura menganggukan kepalanya, dia tidak mau semakin merepotkan orang lain. Mila kembali menyuapi Laura karena Laura yang kesulitan makan sendiri. Selesai makan
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 82 Mencurigai Miko

"Mas, hari ini aku akan keluar ya," ucap Arin yang sekarang masih bertelepon dengan suaminya. "Kemana Sayang? Dokter bilang kamu harus banyak istirahat loh.""Hotel.""Jangan sendirian, ajak Fani bersamamu dan langsung katakan pada Mas jika ada masalah disana," tutur Samuel. "Iya Mas, makasih ya."Arin memakai jeans panjang berwarna hitam dan kaos putih. Tak lupa Arin membawa tas yang warnanya senada dengan celananya. Arin keluar dari kamar, di depan kamarnya Fani telah menunggu dirinya. Mereka segera berangkat dengan Alec yang menyetir mobil. Arin ke hotel untuk menemui Luna, sampai di hotel Arin langsung ke ruangan khusus. Dia memakai masker dan topi dan berjalan memasuki ruangan yang hanya boleh di masuki orang-orang tertentu. Luna langsung menyambut Arin dengan baik dia mempersilahkan Arin untuk duduk. "Ini CCTV hotel yang Anda minta Nyonya," tutur Luna."Siapa nama gadis itu?""Namanya Puspa dia pegawai baru di hotel dan malam itu seperti yang terlihat Pusta baru akan pulang,
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 83 Memasak

Mila naik angkutan umum menuju ke rumah sakit, dia ingin mengambil baju kotornya sekaligus ingin melihat keadaan Laura. Angkot berhenti di depan rumah sakit, Mila berjalan menuju ruangan tempat Laura di rawat. Dia segera masuk ke ruangan itu dan benar apa kata Rocky bahwa ada perawat di ruangan Laura. Mila tersenyum ke arah perawat itu, "Sudah makan Ra?" tanya Mila yang berjalan ke arah Laura. "Tari siang sudah.""Nanti mau makan apa, biar aku belikan.""Makan makanan dari rumah sakit saja nanti.""Beneran tidak mau makan yang lain, mumpung aku disini Laura.""Tidak ada yang aku inginkan sekarang Bu," jawab Laura. "Eh btw baju kotorku kemana? Perasaan aku letakan disini," gumam Mila. "Tadi bodyguard di depan membawanya katanya mau di laundry.""Hah? Aku tidak menyuruhnya.""Perintah Pak Rocky, Bu," jelas perawat yang bernama Nova itu.Mila menggaruk kepalanya yang tidak gatal dia nampak bingung mendengar penjelasan Nova itu. Dia lalu segera mengirim pesan kepada Rocky. [Apa Pak R
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 84

Arin menghampiri suaminya yang ada di ruang kerja dia berjalan ke arah Samuel dan duduk di depan Samuel. "Ada apa Sayang?" tanya Samuel yang menyingkirkan laptopnya agar tidak menghalangi mereka. Arin mengerucutkan bibirnya dia nampak bingung untuk mengatakan sesuatu. "Sayang kenapa?""Sebenarnya Mas sudah tahu ya kalau pelakunya Miko," ucap Arin yang membuat Samuel terkejut. "Kemarilah," panggil Samuel yang meminta Arin untuk mendekat ke arahnya. Arin bangkit dari duduknya dia berjalan ke arah Samuel, ketika Arin sampai di hadapan Samuel maka Samuel langsung menarik Arin untuk duduk di atas pangkuannya. "Kenapa Mas tidak mengatakannya padaku.""Darimana kamu mendapat informasi itu?""Jawab dulu pertanyaanku kenapa Mas tidak mengatakan padaku?""Mas tidak mau kamu stres Sayang, bukankah dokter menyarankan agar kamu tidak banyak pikiran. Jika kamu tahu ini semua berhubungan dengan keluarga biadab itu kamu pasti terus memikirkan itu hingga membuatmu stres," jelas Samuel yang menatap
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 85 Harusnya Pendekatan Dulu

Rocky kini berada tepat di depan Mila, jantung Mila berdetak dengan kencang. Semakin dekat wajah Rocky membuat Mila langsung memejamkan matanya. Mila pun menahan nafasnya hingga tiba-tiba Rocky meraih tangan kirinya. "Aku tak salah ternyata," ucap Rocky membuat Mila membuka matanya. Dia salah ternyata Rocky bukan ingin menciumnya lagi, tetapi pria itu menyematkan cincin di jari manis Mila. Mila terdiam menatap jari manisnya itu dia bingung dengan apa yang terjadi. Pandangan Mila lalu beralih ke arah Rocky yang ternyata sejak tadi Rocky menatapnya. "Ini cincin siapa sih kenapa justru di pakaikan ke aku," gumam Mila yang melepas cincin itu. "Lihat saja ukiran di dalamnya," ucap Rocky. Mila melihat ukiran di dalam cincin itu tertera nama Mila dan Rocky disana. Mila mengerutkan alisnya dia lalu menatap Rocky dengan tatapan menuntut penjelasan. "Itu artinya aku melamarmu," ucap Rocky yang menyentil jidat Mila. "Akh sakit," eluh Mila yang mengelus jidatnya. "Sudah sana masuk kamar,
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 86 Biarkan Mereka Bersenang-senang

"Sayang hari ini di rumah saja ya," tutur Samuel ketika Arin membantunya mengenakan dasi. Arin mengerucutkan bibirnya membuat Samuel langsung mengecup bibir itu. "Patuh ya," sambung Samuel dengan lembut. "Iya Mas," jawab Arin membuat Samuel tersenyum. "Yasudah ayo kita sarapan aku sudah lapar," ajak Arin. Samuel pun mengangguk lalu keduanya menuju ke ruang makan. Seperti biasa Samuel dan Arin makan bersama Kaken Indra. Selesai makan Arin mengantar Samuel hingga ke luar rumah. Tepat saat Samuel keluar, mobil Rocky terlihat datang dan berhenti tepat di depan mereka. "Maaf Tuan saya terlambat," ucap Rocky dengan membungkukkan badan. Samuel tidak mempermasalahkan itu, Rocky segera membukakan pintu untuk Samuel. Arin menatap mobil Samuel yang melaju meninggalkan kediaman Xalvador. Arin pun segera masuk ke dalam rumah, Fani dan Sinta telah berada di belakang Arin. Mereka mengikuti Arin menuju ke ruang kerja. "Nyonya, Tuan meminta Anda untuk istirahat," ucap Fani. "Istirahat terus aku
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 87 Memijat

Jam menunjukkan pukul sembilan malam, Mila baru sampai apartemen Rocky. Di depan apartemen dia tampak bingung karena tidak memiliki kartu akses untuk masuk. Mila juga tidak tahu sandi apartemen itu, maka Mila segera mengeluarkan ponselnya untuk bertanya kepada Rocky. Mila menelpon Rocky dan tak lama pria itu mengangkat teleponnya. "Pak sandi apartemen apa?" tanya Mila to the point. "8989."Mila langsung mencobanya dan memang benar pintu langsung terbuka. "Oh iya makasih," ucap Mila."Aku sebentar lagi pulang.""Oke," balas Mila yang kemudian menutup teleponnya. Mila berjalan masuk menuju ke kamarnya saat melewati dapur terlihat semuanya telah rapih. Tak ada piring kotor disana bahkan lantai terlihat sudah bersih. Mila mengerutkan keningnya melihat apartemen Rocky yang bersih tak seperti waktu mereka tinggal. "Apa dia pulang untuk membersihkan semua ini?" gumam Mila hingga dia kini membuka pintu kamarnya. Kamar Mila juga terlihat bersih, Mila mengamati sekeliling kamarnya hingga k
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 88 Meminta Izin

Ponsel Mila tiba-tiba berdering membuat Mila langsung meraih ponselnya. Mata Mila membulat ketika melihat nama yang tertera di sana. "Halo ibu apa kabar?" ucap Mila yang bangkit dari tempat tidur. "Ibu Baik nok, kamu gimana kabarnya? Sudah makan?""Mila baru saja selesai makan, bapak apa kabar? Dimana sekarang? Kalian sudah?""Bapakmu lagi di kamar mandi, kami juga baru selesai makan. Oh ya kamu kenapa ngirim banyak sekali buat ibu sama Bapak? Nanti kamu disana bagaimana?""Oh itu Mila tambahin soalnya Mila baru dapat bonus, Ibu tidak perlu khawatir. Mila disini berkecukupan kok," jelas Mila. Rocky memperhatikan Mila yang terlihat bahagia berbicara dengan orang tuanya lewat telepon. Awalnya Rocky hanya memperhatikan Mila hingga dia bangkit dari tempat tidur. Rocky berjalan ke arah Mila dia merapatkan tubuhnya kepada Mila membuat Mila menoleh ke arahnya. "Kenapa?" tanya Mila dengan suara lirih dan menjauhkan teleponnya. Tatapan Rocky tertuju ke ponsel Mila tetapi Mila tidak mengert
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 89 Kesenangan Sesaat

Miko dengan setelan jasnya berjalan dengan angkuh masuk ke Venus company. Para karyawan menundukkan badan memberi hormat kepadanya. Miko dengan sangat sombong berjalan melewati mereka dia masuk ke dalam lift menuju ke lantai lima. Miko disambut oleh sekretaris yang bernama Laras. "Selamat pagi Pak Miko," sapa Laras dengan sopan yang menundukkan badannya. Sudut bibir Miko terangkat melihat wajah cantik Laras yang tersenyum. Sudah lama pria itu mengincar Laras, selain pintar Laras memang memiliki wajah yang cantik. Laras mengikuti Miko menuju ke ruangannya. Miko duduk di kursi kebesarannya itu, kursi yang selama ini dia nanti-nantikan. "Untuk hari ini jadwal Anda... ""Jangan bicara soal jadwal dulu," potong Miko membuat Laras diam. "Kamu kesini," panggil Miko. Laras masih diam di tempat dengan tatapan bingung. "Kesini sebentar," panggil Miko lagi membuat Laras akhirnya mendekat ke arah Miko. Dia berdiri tak jauh dari Miko duduk tapi lelaki itu tetap merasa jika jarak mereka terlal
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 90 Tuhan Berpihak Pada Clara?

"Mau minum apa Baby?" tanya Samuel ketika mereka berada di ruangan Samuel. "Apa aja Mas," jawab Arin. "Banyak kerjaan ya, maaf ya aku kesini tanpa ngabarin.""It is okay baby girl." Samuel memberikan kecupan di pipi Arin. "Aku kangen," ucap Arin yang memeluk manja suaminya itu yang tentu saja di balas pelukan oleh Samuel. "Oh ya dia kenapa kemari?""Memberi itu," jawab Samuel menuju sebuah kue yang ada di atas meja. "Katanya anaknya yang buat.""Mungkin dia ingin Mas tertarik dengan Clara," ucap Arin yang melihat kue red velvet itu. Arin mengambil kue itu lalu dia langsung memasukkan ke dalam tong sampah. Melihat apa yang dilakukan istrinya itu membuat Samuel tersenyum. "Aku tak suka ada yang mengganggu hubungan kita lagi.""Apa kamu lupa bagaimana aku terobsesi denganmu dulu?""Tapi namanya laki-laki jika dikasih barang gratis pasti langsung mau.""Bukankah dari dulu aku tak suka gratisan, jangan lupa dulu hanya untuk memantaumu aku membangun Asteria Cafe. Bahkan dulu cafe itu tak
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status