Home / Romansa / Obsession In Love / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Obsession In Love: Chapter 51 - Chapter 60

119 Chapters

Bab 51

Jam menunjukkan pukul dua siang, Arin masih duduk di ruang kerja, setelah makan siang dia langsung ke ruang kerja untuk melihat laporan yang ada. Dering telepon terdengar membuat Arin meraih teleponnya tertera nama Samuel di sana. "Halo Mas, ada apa?""Kenapa kamu tidak tidur Sayang?" tanya Samuel. "Beberapa hari aku belum sempat melihat laporan yang masuk Mas, ini baru sempat," jelas Arin. "Oh ya nanti sore aku mau ke hotel, boleh kan?" tanya Arin meminta izin. "Kamu tidak lelah?""Tidak Mas.""Ya sudah boleh, nanti pulang dari kantor aku akan mampir," tutur Samuel. "Baiklah Mas, sampai jumpa nanti.""Iya Sayang."Arin pun menutup teleponnya dia lalu melanjutkan pekerjaannya. Arin menatap layar macbook dengan sangat serius menatap angka demi angka disana. Arin mencurigai ada penggelapan dana di setiap laporan bulanan. ***Arin tengah bersiap untuk pergi dia memilih memakai rok pendek berwarna hitam dengan atasan crop top putih yang menampilkan perutnya yang masih rata. Arin juga
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 52

Arin sampai di kantor Samuel, dia segera menuju ke ruangan Samuel. Pakaian Arin nampak sederhana membuat mereka menatap Arin. Tapi bukan untuk mencibirnya justru mereka memuji kesederhanaan Arin. Arin terlihat tidak sombong meskipun dia istri CEO perusahaan itu. Sampai di depan ruangan Samuel Arin mengetuk pintu ruangan itu. Pintu itu dibuka terlihat Mia disana, Mia pun tersenyum. Samuel ternyata tengah berbincang dengan rekan bisnisnya. Arin nampak malu karena pakaiannya yang tidak mencerminkan istri pemimpin perusahaan. "Maaf," ucap Arin dengan tersenyum canggung. Samuel yang melihatnya langsung berdiri, "Sayang, maaf aku terlalu lama hingga kamu yang harus kemari," ucap Samuel. Padahal Arin baru saja mengira jika Samuel akan marah karena dia datang tiba-tiba dengan pakaian seperti itu. "Aku tunggu di luar saja, Mas lanjutkan," ucap Arin. "Tidak Baby, mumpung kamu disini Mas kenalkan ke mereka," tutur Samuel yang menggandeng tangan Arin. "Pak Elio, perkenalkan ini istri saya Ar
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 53

"Mas aku ke kamar mandi dulu ya," ucap Arin setelah selesai makan. "Aku antar.""Tidak perlu, lagipula kamar mandinya tidak jauh dari sini," tutur Arin. Karena kebetulan ponsel Samuel berdering maka Samuel membiarkan Arin ke kamar mandi seorang diri. Samuel pun segera mengangkat teleponnya itu. Arin kini masuk ke dalam kamar mandi, kamar mandi itu nampak sepi. Setelah selesai Arin mencuci tangannya di wastafel lalu dia menatap dirinya dari pantulan cermin memastikan pakaian tidak berantakan. Arin kemudian keluar dari kamar mandi. "Arin," panggil Elang. "Eh Elang?" ucap Arin ketika dia menoleh mendapati pria yang memakai celana pendek dan kaos putih dengan luaran kemeja. Wajahnya tampan dan senyumnya yang menawan menghiasi wajah itu. "Lama kita tidak bertemu, apa kabar?" tanya Elang dengan lembut menatap Arin dengan mata teduh. "Aku baik.""Sayang, ayo kita pulang," suara itu tiba-tiba muncul dengan melingkarkan tangannya di pinggang Arin. Belum sempat Arin mengatakan apapun Sa
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bsb 54

Arin tengah membantu Samuel mengenakan dasi, mata Samuel tak bisa lepas dari istrinya itu. "Baby, nanti malam temani aku ya," tutur Samuel. "Kemana?""Pesta anniversary pernikahan," tutur Samuel. "Bisakan? Apa kamu tidak enak badan?""Bisa kok Mas," jawab Arin membuat Samuel mengusap kepalanya. "Baiklah, hari ini simpan energimu untuk nanti malam. Aku sudah siapkan gaun untukmu," tutur Samuel. "Ayo kita sarapan, lalu Mas akan segera berangkat karena pagi ini ada rapat bulanan lalu Mas harus ke luar kota tapi Mas pastikan nanti malam pulang," sambung Samuel. "Baiklah Pak CEO, mari saya antar ke ruang makan," tutur Arin membuat Samuel terkekeh. Samuel mengecup pipi Arin sebelum mereka keluar dari kamar. Setelah sarapan Samuel pun berangkat, dan Arin memilih duduk di gazebo yang berada di dekat kolam renang. ***Arin tengah duduk di depan meja riasnya, dia mempoles wajahnya dengan make up. Saat tengah make up tiba-tiba ponselnya berdering. Arin segera meraih ponsel itu dan terlihat
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 55

Setelah makan malam romantis itu Samuel dan Arin bergandengan keluar dari restoran. Hendrik sudah menunggu di luar bersama dengan Rocky. Mereka pun masuk ke dalam mobil, Arin duduk bersandar di dada Samuel. Dia terlihat sangat manja, saat di tengah perjalanan perutnya mulai merasa tidak nyaman. "Kenapa Sayang?" tanya Samuel ketika Arin mengusap perutnya."Perutku sakit," jawab Arin. Perutnya semakin lama semakin sakit membuat Arin meremas tangan Samuel. "Mas... "Samuel menatap Arin, keduanya lalu menatap kearah kaki Arin yang terlihat darah mengalir. Samuel langsung berteriak kepada Rocky agar membawa mereka ke rumah sakit. "Sayang, Mas mohon bertahan sebentar lagi," tutur Samuel yang memeluk Arin. Arin terus merintih merasakan rasa sakit seakan perutnya tengah di remas. "Mas... anak kita... ""Cepat Rocky!" titah Samuel. Kepanikan terlihat di wajah mereka, Rocky melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Hendrik terus menatap ke belakang dia pun terlihat panik dengan apa yang t
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 56 Pulang

Arin membuka matanya saat hari telah sore, Samuel yang tidur dengan posisi duduk di samping ranjang rumah sakit. Arin mengusap kepala Samuel membuat pria itu terbangun. "Sayang akhirnya kamu sadar, aku panggil dokter dulu ya," ucap Samuel yang ditahan oleh Arin. Samuel kembali menatap Arin, mata Arin terlihat berkaca-kaca. Samuel pun langsung memeluk Arin, dia tahu apa yang istrinya rasakan lebih sakit daripada yang ia rasakan. Tanpa Samuel mengatakannya Arin tahu jika anak mereka tidak selamat. Apa yang semalam Arin rasakan begitu sakit tapi ketika ia sekarang sadarkan diri rasanya lebih sakit dari apa yang semalam Arin rasakan. Arin tidak bisa berkata apa-apa dia hanya ingin memeluk suaminya Mata Samuel pun ikut berkaca-kaca ketika mendengar isakan Arin. Samuel segera mengusap matanya karena tidak ingin semakin membuat Arin sedih. "Mas minta maaf ya," ucap Samuel. Dia tidak bisa menjelaskan apa-apa hanya permintaan maaf yang keluar dari mulutnya."Arin kamu sudah bangun?" ucap K
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 57 Pengkhianat

Arin bangun di pagi hari, dia melihat Samuel yang tengah tidur. Tangan Samuel memeluknya dengan posesif membuat Arin pelan-pelan mengangkat tangan itu agar menyingkir darinya. Arin segera masuk ke dalam kamar mandi, dia menyikat gitinyat di depan wastafel. "Sayang kenapa tidak membangunkanku?" tanya Samuel yang masuk ke dalam kamar mandi dan langsung memeluk Arin dari belakang. "Aku juga baru bangun," jawab Arin setelah selesai menyikat gigi. "Sana Mas keluar, aku mau mandi.""Mandi berdua," ucap Samuel. "Tidak mau," tolak Arin. "Tapi anak kita mau, iyakan Sayang?" tanya Samuel yang mengusap perut Arin. Arin mengerucutkan bibirnya dia membiarkan Samuel berada di sana. Samuel menyikat giginya dan Arin mulai melepas pakaian. Arin berdiri dibawah shower membiarkan air hangat membasahi dirinya. Tak lama Samuel pun bergabung, keduanya saling menatap hingga Samuel mencium bibirnya. "Mas ingat kita di kamar mandi," ucap Arin mendorong dada Samuel. "Iya Sayang, aku tidak mungkin mencel
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 58 Siksaan

Arin keluar dari kamar bersama dengan Fani dan Sinta mereka berjalan ke ruang makan untuk makan malam. Saat keluar dari lift, mereka melihat Kakek Indra yang juga akan ke ruang makan. Arin langsung berlari menghampiri Kakek Indra. "Kakek," panggil Arin. "Jangan berlari Sayang," tutur Kakek Indra membuat Arin tersenyum. "Mas Samuel kok belum pulang ya Kek? Dia juga belum memberi kabar," ucap Arin yang melingkarkan tangannya di lengan Kakek Indra."Lagi sibuk mungkin," jawab Kakek Indra.Keduanya sampai di ruang makan, Arin lalu mengambilkan makanan untuk Kakek Indra. "Silahkan dimakan, Kek," ucap Arin yang meletakkan piring itu di depan meja Kakek. "Terimakasih Sayang."Mereka pun makan malam bersama dengan sesekali mengobrol, Kakek Indra memberikan perhatian penuh kepada Arin. Selesai makan Fani mendekat ke arah Arin. "Nyonya, Rocky memberi kabar jika Tuan akan pulang terlambat hari ini," tutur Fani. Arin menganggukan kepalanya, dia pun memilih kembali ke kamar setelah menganta
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 59 Siksaan

Samuel terbangun dari tidurnya saat Arin menyingkirkan tangannya. "Baby, mau kemana?" tanya Samuel yang kemudian menarik Arin kembali ke pelukannya. "Mau pipis," jawab Arin. Samuel melihat jam yang masih menunjukkan pukul tiga pagi. Samuel pun melepaskan Arin, Arin segera bangkit dari tempat tidur dia masuk ke dalam kamar mandi. Samuel pun ikut bangkit dia mengikuti Arin ke dalam kamar mandi. "Mas kan bisa gantian!" sungut Arin karena dia masih buang air kecil. Samuel nampak acuh dia tidak peduli dengan Arin yang kesal, Arin segera keluar setelah ia selesai. Dia kembali naik ke atas tempat tidur, dan Samuel pun menyusulnya. "Sayang," panggil Samuel yang menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Arin. Arin tidak menanggapi Samuel hingga Samuel semakin bertindak jauh, dia mencium leher Arin hingga meninggalkan bekas merah. "Mas." Arin mendorong dada Samuel agar menghentikannya. Tanpa menghiraukan Arin dia langsung melumat bibir Arin membuat Arin membuka matanya. Tapi de
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 60 Pesta

Arin duduk di taman dia membaca sebuah berita di layar ponselnya. Dalam artikel itu mengatakan jika Perusahaan Venus semakin berkembang. Arin menatap layar ponselnya cukup lama hingga dia tidak menyadari kehadiran Samuel di belakang dirinya. "Apa kamu butuh bantuanku, Baby?" tanya Samuel membuat Arin menoleh. Karena Samuel yang membungkuk hingga wajahnya tepat di samping Arin membuat Arin mencium pipinya "Mas kamu ngagetin," gumam Arin menepuk lengan Samuel. "Kok sudah pulang?" tanya Arin ketika melihat jam menunjukkan pukul sembilan pagi. "Ada yang ketinggalan jadi Mas pulang," jawab Samuel yang mengusap kepala Arin laku dia duduk di samping Arin. "Bagaimana sayang, apa kamu perlu bantuan Mas?""Untuk saat ini tidak perlu, aku hanya perlu uang Mas saja." Samuel hanya mengangguk-anggukan kepalanya. "Maaf akhir-akhir ini aku menghabiskan banyak uang.""Nominal itu masih kecil Sayang.""Sepuluh milyar bagi Mas kecil tapi dengan tidak tahu malu menagih seratus juta?"Samuel terkekeh
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status