Share

Bsb 54

Penulis: Nuvola
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-28 23:29:39

Arin tengah membantu Samuel mengenakan dasi, mata Samuel tak bisa lepas dari istrinya itu. "Baby, nanti malam temani aku ya," tutur Samuel.

"Kemana?"

"Pesta anniversary pernikahan," tutur Samuel. "Bisakan? Apa kamu tidak enak badan?"

"Bisa kok Mas," jawab Arin membuat Samuel mengusap kepalanya.

"Baiklah, hari ini simpan energimu untuk nanti malam. Aku sudah siapkan gaun untukmu," tutur Samuel. "Ayo kita sarapan, lalu Mas akan segera berangkat karena pagi ini ada rapat bulanan lalu Mas harus ke luar kota tapi Mas pastikan nanti malam pulang," sambung Samuel.

"Baiklah Pak CEO, mari saya antar ke ruang makan," tutur Arin membuat Samuel terkekeh. Samuel mengecup pipi Arin sebelum mereka keluar dari kamar.

Setelah sarapan Samuel pun berangkat, dan Arin memilih duduk di gazebo yang berada di dekat kolam renang.

***

Arin tengah duduk di depan meja riasnya, dia mempoles wajahnya dengan make up. Saat tengah make up tiba-tiba ponselnya berdering. Arin segera meraih ponsel itu dan terlihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Obsession In Love   Bab 55

    Setelah makan malam romantis itu Samuel dan Arin bergandengan keluar dari restoran. Hendrik sudah menunggu di luar bersama dengan Rocky. Mereka pun masuk ke dalam mobil, Arin duduk bersandar di dada Samuel. Dia terlihat sangat manja, saat di tengah perjalanan perutnya mulai merasa tidak nyaman. "Kenapa Sayang?" tanya Samuel ketika Arin mengusap perutnya."Perutku sakit," jawab Arin. Perutnya semakin lama semakin sakit membuat Arin meremas tangan Samuel. "Mas... "Samuel menatap Arin, keduanya lalu menatap kearah kaki Arin yang terlihat darah mengalir. Samuel langsung berteriak kepada Rocky agar membawa mereka ke rumah sakit. "Sayang, Mas mohon bertahan sebentar lagi," tutur Samuel yang memeluk Arin. Arin terus merintih merasakan rasa sakit seakan perutnya tengah di remas. "Mas... anak kita... ""Cepat Rocky!" titah Samuel. Kepanikan terlihat di wajah mereka, Rocky melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Hendrik terus menatap ke belakang dia pun terlihat panik dengan apa yang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Obsession In Love   Bab 56 Pulang

    Arin membuka matanya saat hari telah sore, Samuel yang tidur dengan posisi duduk di samping ranjang rumah sakit. Arin mengusap kepala Samuel membuat pria itu terbangun. "Sayang akhirnya kamu sadar, aku panggil dokter dulu ya," ucap Samuel yang ditahan oleh Arin. Samuel kembali menatap Arin, mata Arin terlihat berkaca-kaca. Samuel pun langsung memeluk Arin, dia tahu apa yang istrinya rasakan lebih sakit daripada yang ia rasakan. Tanpa Samuel mengatakannya Arin tahu jika anak mereka tidak selamat. Apa yang semalam Arin rasakan begitu sakit tapi ketika ia sekarang sadarkan diri rasanya lebih sakit dari apa yang semalam Arin rasakan. Arin tidak bisa berkata apa-apa dia hanya ingin memeluk suaminya Mata Samuel pun ikut berkaca-kaca ketika mendengar isakan Arin. Samuel segera mengusap matanya karena tidak ingin semakin membuat Arin sedih. "Mas minta maaf ya," ucap Samuel. Dia tidak bisa menjelaskan apa-apa hanya permintaan maaf yang keluar dari mulutnya."Arin kamu sudah bangun?" ucap K

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Obsession In Love   Bab 57 Pengkhianat

    Arin bangun di pagi hari, dia melihat Samuel yang tengah tidur. Tangan Samuel memeluknya dengan posesif membuat Arin pelan-pelan mengangkat tangan itu agar menyingkir darinya. Arin segera masuk ke dalam kamar mandi, dia menyikat gitinyat di depan wastafel. "Sayang kenapa tidak membangunkanku?" tanya Samuel yang masuk ke dalam kamar mandi dan langsung memeluk Arin dari belakang. "Aku juga baru bangun," jawab Arin setelah selesai menyikat gigi. "Sana Mas keluar, aku mau mandi.""Mandi berdua," ucap Samuel. "Tidak mau," tolak Arin. "Tapi anak kita mau, iyakan Sayang?" tanya Samuel yang mengusap perut Arin. Arin mengerucutkan bibirnya dia membiarkan Samuel berada di sana. Samuel menyikat giginya dan Arin mulai melepas pakaian. Arin berdiri dibawah shower membiarkan air hangat membasahi dirinya. Tak lama Samuel pun bergabung, keduanya saling menatap hingga Samuel mencium bibirnya. "Mas ingat kita di kamar mandi," ucap Arin mendorong dada Samuel. "Iya Sayang, aku tidak mungkin mencel

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Obsession In Love   Bab 58 Siksaan

    Arin keluar dari kamar bersama dengan Fani dan Sinta mereka berjalan ke ruang makan untuk makan malam. Saat keluar dari lift, mereka melihat Kakek Indra yang juga akan ke ruang makan. Arin langsung berlari menghampiri Kakek Indra. "Kakek," panggil Arin. "Jangan berlari Sayang," tutur Kakek Indra membuat Arin tersenyum. "Mas Samuel kok belum pulang ya Kek? Dia juga belum memberi kabar," ucap Arin yang melingkarkan tangannya di lengan Kakek Indra."Lagi sibuk mungkin," jawab Kakek Indra.Keduanya sampai di ruang makan, Arin lalu mengambilkan makanan untuk Kakek Indra. "Silahkan dimakan, Kek," ucap Arin yang meletakkan piring itu di depan meja Kakek. "Terimakasih Sayang."Mereka pun makan malam bersama dengan sesekali mengobrol, Kakek Indra memberikan perhatian penuh kepada Arin. Selesai makan Fani mendekat ke arah Arin. "Nyonya, Rocky memberi kabar jika Tuan akan pulang terlambat hari ini," tutur Fani. Arin menganggukan kepalanya, dia pun memilih kembali ke kamar setelah menganta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Obsession In Love   Bab 59 Siksaan

    Samuel terbangun dari tidurnya saat Arin menyingkirkan tangannya. "Baby, mau kemana?" tanya Samuel yang kemudian menarik Arin kembali ke pelukannya. "Mau pipis," jawab Arin. Samuel melihat jam yang masih menunjukkan pukul tiga pagi. Samuel pun melepaskan Arin, Arin segera bangkit dari tempat tidur dia masuk ke dalam kamar mandi. Samuel pun ikut bangkit dia mengikuti Arin ke dalam kamar mandi. "Mas kan bisa gantian!" sungut Arin karena dia masih buang air kecil. Samuel nampak acuh dia tidak peduli dengan Arin yang kesal, Arin segera keluar setelah ia selesai. Dia kembali naik ke atas tempat tidur, dan Samuel pun menyusulnya. "Sayang," panggil Samuel yang menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Arin. Arin tidak menanggapi Samuel hingga Samuel semakin bertindak jauh, dia mencium leher Arin hingga meninggalkan bekas merah. "Mas." Arin mendorong dada Samuel agar menghentikannya. Tanpa menghiraukan Arin dia langsung melumat bibir Arin membuat Arin membuka matanya. Tapi de

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Obsession In Love   Bab 60 Pesta

    Arin duduk di taman dia membaca sebuah berita di layar ponselnya. Dalam artikel itu mengatakan jika Perusahaan Venus semakin berkembang. Arin menatap layar ponselnya cukup lama hingga dia tidak menyadari kehadiran Samuel di belakang dirinya. "Apa kamu butuh bantuanku, Baby?" tanya Samuel membuat Arin menoleh. Karena Samuel yang membungkuk hingga wajahnya tepat di samping Arin membuat Arin mencium pipinya "Mas kamu ngagetin," gumam Arin menepuk lengan Samuel. "Kok sudah pulang?" tanya Arin ketika melihat jam menunjukkan pukul sembilan pagi. "Ada yang ketinggalan jadi Mas pulang," jawab Samuel yang mengusap kepala Arin laku dia duduk di samping Arin. "Bagaimana sayang, apa kamu perlu bantuan Mas?""Untuk saat ini tidak perlu, aku hanya perlu uang Mas saja." Samuel hanya mengangguk-anggukan kepalanya. "Maaf akhir-akhir ini aku menghabiskan banyak uang.""Nominal itu masih kecil Sayang.""Sepuluh milyar bagi Mas kecil tapi dengan tidak tahu malu menagih seratus juta?"Samuel terkekeh

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Obsession In Love   Bab 61 Menantang

    Elio berjalan ke arah Ola ketika dia melihat kekasihnya yang terlibat masalah. "Baby ada apa?" tanya Elio. "Tidak apa-apa," jawab Ola dengan tersenyum. Sebuah tangan tiba-tiba melingkari pinggang Arin membuat Arin menoleh. "Baby, maafkan aku yang terlambat," tutur Samuel. "Tidak apa-apa, sejak tadi aku ditemani Ola kok," ucap Arin membuat Samuel menatap Ola dan Elio. "Bu Ola Pak Elio terimakasih karena telah menemani istri saya," tutur Samuel. "Sama-sama, lagipula saya disini juga tidak punya teman," jelas Ola yang kemudian mengulum tawanya. Arin merasa jika Ola adalah teman yang cocok untuknya, dia tidak suka menjilat. Bahkan berani melawan tanpa melihat siapa musuhnya, meskipun begitu dia juga tidak malu untuk minta maaf jika dia yang bersalah. Pukul sembilan lewat dua puluh menit Samuel membawa Arin untuk pulang. Di dalam mobil Samuel melepaskan hak tinggi yang Arin kenakan. "Lelah ya?" tanya Samuel. Arin menyandarkan kepalanya di dada Samuel, dia terlihat manja membuat Sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Obsession In Love   Bab 62 Butik

    Arin berada di sebuah mall dia ingin berbelanja, Arin tidak sendiri dia di temani oleh Ola. Keduanya berjalan ke salah satu butik tempat biasa Ola membeli pakaian. "Kak, bagus tidak?" tanya Ola kepada Arin dengan menunjukkan dress berwarna biru. "Cocok untuk kamu," jawab ArinArin membuat Ola tersenyum. "Kalau ini cocok untuk Kakak," ucap Ola yang menunjukan sebuah lingerie berwarna hitam. Arin langsung melotot membuat Ola terkekeh, "Sungguh ini akan membuat Kakak semakin seksi," bisik Ola. Arin memukul lengan Ola. "Cewek kampung bisa masuk sini juga?" ujar seseorang berada tepat di belakang mereka. Tawa Ola seketika menghilang ketika mendengar suara itu. Arin menghela nafasnya dia menghafal pemilik suara itu. Ola langsung menatap Clara dengan malas, lalu meletakkan kembali lingerie itu. "Oh mau beli lingerie pasti buat nanti malam sama gadun kalian ya?" tutur Iren yang melihat lingerie yang sangat seksi itu. Ola dan Arin saling pandang keduanya malas meladeni mereka. Ola mengemb

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07

Bab terbaru

  • Obsession In Love   Bab 111

    Pernikahan Mila dan Rocky berjalan dengan sangat lancar. Arin yang ikut menyaksikan pernikahan mereka pun ikut merasa senang. Pernikahan yang penuh kebahagiaan dan rasa haru itu mampu membuat Arin sedikit iri. Iri karena kedua orang tua Mila yang hadir, kasih sayang orang tua Mila membuat Arin merindukan kedua orang tuanya. Samuel yang menggandeng tangan Arin merasakan tangan itu semakin dingin. "Apa kamu baik-baik saja, Baby?" tanah Samuel yang nampak cemas. Arin menganggukan kepalanya dengan tersenyum kecil. Samuel tak bisa ia bohong dia mengerti jika Arin sedang tidak baik-baik saja. Tapi Samuel tak mau bertanya lebih karena mereka belum kembali ke rumah. Keduanya berjalan keluar dari gedung pernikahan itu, Alec membukakan pintu mobil untuk mereka. Arin dan Samuel pun segera masuk ke dalam mobil. Samuel membawa Arin agar bersandar di dadanya. Pria itu mencium puncak kepala Arin membuat Arin merasa nyaman. Diusapnya perut Arin yang sudah membesar itu. "Baik-baik ya Sayang di dal

  • Obsession In Love   Bab 110

    Arin merebahkan dirinya di atas tempat tidur, hari ini cukup melelahkan bagi Arin. Tapi dia cukup puas karena telah mendapatkan kembali perusahaan yang di bangun oleh Ayahnya. Meskipun perdebatan cukup panjang dengan Irawan dan Clara tapi dia puas dengan hasilnya. Suara pintu dibuka membuat Arin menoleh, ternyata Samuel sudah pulang dari kantor. Arin pun melihat jam yang menunjukkan pukul lima sore. "Sayang," panggil Samuel yang mendekat ke arah Arin. "Kamu pasti lelah?""Lumayan tapi aku cukup puas melihat mereka diseret keluar dari Venus," jawab Arin yang tidak bisa melupakan kejadian dimana Irawan dan Clara di seret begitu saja oleh security atas perintah dari para pemegang saham. Mereka sangat geram dengan apa yang Irawan lakukan. Irawan dan Clara pun tersungkur di depan para karyawan. Mereka pastinya sangat malu diperlakukan seperti itu. Bahkan pandangan Irawan dan Clara nampak tajam ke arah Arin. "Oh ya kapan Mas kasih nomorku ke Clara?""Tadi pagi dia ke kantor, apa dia men

  • Obsession In Love   Bab 109 Datang ke Kantor

    Mobil berhenti di depan pintu lobby, Fani keluar dari mobil dia membukakan pintu mobil untuk Arin. Langkahnya dihentikan oleh satpam tapi sekretaris Miko yang bernama Laras langsung menghampiri Arin. "Selamat siang Bu Arin," sapa Laras. Arin tersenyum mendengar Laras menyapanya, dia lalu mengikuti langkah Laras ke ruang meeting tempat para pemegang saham sedang berkumpul. Para karyawan yang ada di lobby menatap bingung dengan kedatangan Arin. Mereka tidak mengenali siapa Arin apalagi saat Laras menyapa dan menundukkan badannya. Itu semua membuat mereka bertanya-tanya tentang siapa Arin. Laras membuka ruang meeting itu tanpa permisi membuat Irawan nampak marah. "Ngapain kamu masuk sini!" seru Irawan. Dia masih dalam tekanan sehingga emosinya tak bisa dikendalikan. Arin melangkah masuk ke ruangan itu, langkahnya yang tegas itu membuat semua mata menatap ke arahnya. "Kau?""Hey Om Irawan apa kabar? Kenapa terkejut melihatku disini?" Arin nampak sangat percaya diri dengan senyum merek

  • Obsession In Love   Bab 108

    Arin tertidur di mobil dengan bersandar di dada Samuel. Dia tertidur saat perjalanan pulang dari pesta pernikahan Ola dan Elio. Arin nampak melelahkan sehingga saat mereka sampai Samuel tidak membangunkannya. Dia menggendong Arin menuju ke kamar mereka. Merebahkannya di atas tempat tidur dengn hati-hati lalu melepas heels yang Arin kenalan. Setelah itu Samuel pun berganti pakaian dan segera merebahkan dirinya di samping Arin. Namun ketika Samuel telah sepenuhnya masuk ke alam mimpi, Arin justru terbangun. Dia menatap Samuel yang telah terlelap lalu dirinya menatap jam dinding yang ternyata pukul sepuluh lewat lima belas menit. Arin menyingkirkan tangan Elio yang tengah memeluknya, dia pelan-pelan turun dari tempat tidur. Arin segera menghapus make up dan mengganti pakaiannya. Setelah lima belas menit dia pun selesai dan memilih keluar dari kamar untuk mencari sesuatu karena perutnya yang lapar. Alec yang berjaga di lantai tiga pun langsung menghampiri Arin. "Ada yang bisa saya ban

  • Obsession In Love   Bab 107

    Samuel baru saja selesai makan siang dengan klien di sebuah restoran mewah. Dia berjalan keluar seorang diri karena Rocky sudah lebih dulu kembali ke kantor untuk bertemu tamu penting.Seseorang tiba-tiba menabrak dirinya membuat langkah Samuel terhenti. Seorang wanita terjatuh di lantai, Samuel menatap wanita itu. "Akh kakiku," eluh wanita itu. Samuel menaikan sudut bibirnya dia lalu mengulurkan tangannya. Saat wanita itu mendongakkan wajah terlihat jelas jika dia sedang berakting. "Tuan Samuel?" ucap Clara yang pura-pura terkejut. "Apa kita saling mengenal?" tanya Samuel yang sebenarnya dia tahu siapa wanita di depannya itu. Clara bangkit dengan ekspresi menahan rasa sakit. "Saya Clara anak Pak Irawan," jelas Clara. "Hm pantas Anda nampak tidak asing Nona," ucap Samuel dengan sopan. "Apa perlu ke rumah sakit?" tanya Samuel yang menatap kaki Clara. "Tidak perlu Tuan, hanya perlu istirahat di rumah saja pasti besok juga sudah membaik," tutur Clara dengan lembut. "Baiklah kalau b

  • Obsession In Love   Bab 106

    Arin berada di bawah selimut dengan tangan Samuel yang masih melingkar di perutnya. Samuel mencium pundak Arin membuat Arin menoleh ke arah Samuel. "Mau makan malam apa?" tanya Samuel. "Sushi," jawab Arin. "Sayang masih hamil tidak baik makan makanan mentah," tutur Samuel mengingatkan. "Yang lain ya," sambung Samuel dengan membujuk lembut Arin. "Sate taichan.""Ada lagi?" Arin menggelengkan kepalanya. Samuel pun langsung meraih ponsel yang ada di makassar dia menghubungi Alfred untuk menyiapkan makan malam mereka. Setelah itu Samuel meletakkan ponselnya kembali. "Apa kamu lelah Sayang?""Tentu saja!""Jadi apa kamu akan mengulanginya?" tanya Samuel yang membuat Arin terdiam. Dia kini mengingat penyebab Samuel memberikannya hukuman. "Baby, kamu tidak menjawab pertanyaanku?""Tadi hanya penasaran karena film itu booming.""Jadi apa kamu melihat milik pria lain?""Tentu saja tidak, filmnya tidak sevulgar itu."Samuel pun menganggukkan kepalanya tanda dia percaya dengan perkataan Ari

  • Obsession In Love   Bab 105 Hukuman Gara-gara Film

    Jam sudah menunjukkan pukul empat sore tapi Mila masih di rumah Arin. Keduanya tertidur setelah mereka menonton film bersama. Sofa yang besar itu cukup nyaman untuk mereka tidur hingga mereka tidak menyadari jika Samuel dan Rocky sudah datang. "Apa yang mereka tonton," gumam Samuel yang penasaran. Dia lalu membuka ponselnya dan melihat CCTV beberapa jam yang lalu. Rocky yang penasaran pun mendekat dan ikut melihat ponsel Samuel. "Ini film apa?" tanya Samuel karena dia tidak tahu film yang mereka tonton. Samuel melihat wajah Rocky yang nampak kesal. "Ky?" "Film 21+." Mata Samuel membulat mendengarnya. "Sepertinya ini bukan ide Mila." "Jadi kamu menuduh istriku?" ucap Samuel dengan tatapan ingin membunuh. "Mungkin otak Nyonya ternodai karena Anda." "Ya!" teriak Samuel yang kesal membuat dia wanita itu terbangun. "Mas sudah pulang?" Suara Arin membuat Samuel menoleh ke arahnya. Rocky langsung menghampiri Mila yang tengah mengucek matanya. "Sayang ayo pulang," ajak R

  • Obsession In Love   Bab 104

    Mila keluar dari kamar, saat ini jam menunjukkan pukul delapan. Dia memang bangun kesiangan karena semalam susah tidur. Mila yang belum mandi terlihat penampilannya yang masih berantakan. Rambutnya yang mengembang dengan mata yang belum terbuka sempurna. Gadis itu berjalan ke arah dapur untuk minum air putih. "Udah bangun sayang."Pyar! Gelas yang ada di tangannya terjatuh karena dia terkejut tiba-tiba mendengar suara Rocky. Sebuah tangan langsung menahan badan Mila agar tidak melangkah dan menginjak pecahan gelas. "Kenapa tidak pakai alas kaki," ucap Rocky yang langsung mengangkat tubuh Mila agar duduk di meja dapur. "Diam disana, aku bersihkan dulu," sambung Rocky. Mila yang masih terkejut pun belum bersuara. Ketika dia tersadar maka dia langsung merapikan rambutnya. "Mas kok belum berangkat?" tanya Mila. "Ada yang ketinggalan makannya aku pulang," jawab Rocky sambil menyapu pecahan gelas itu. Setelah selesai Rocky mencuci piring lalu kembali ke arah Mila. "Kenapa tidak pakai a

  • Obsession In Love   Bab 103

    Arin terbangun dari tidurnya saat merasakan ada yang memeluk dirinya. Arin yang mengingat jika Samuel tidak di rumah pun langsung berbalin dan segera menjauh. "Kenapa Baby?""Mas mengagetkanku," gerutu Arin memukul dada Samuel. "Kenapa pulang tidak memberi kabar?""Maaf sayang, Mas hanya khawatir tentang kamu soal kejadian tadi," jelas jujur Samuel yang menatap lembut istrinya itu. Samuel mengusap pipi Arin dengan lembut, Arin menatap Samuel terlihat lega saat suaminya ada di sampingnya. Samuel tak pernah terima jika seseorang mengganggu istrinya dia ingin langsung menghabisi keluarga Irawan. Tapi lagi-lagi Samuel tidak bisa melakukan itu, cara dia dan Arin untuk membalas dendam sangat berbeda. Arin tak akan bermain fisik berbeda dengan Samuel yang akan menyiksa mereka hingga mati. Samuel menarik Arin untuk masuk ke dalam pelukannya, dalam posisi seperti itu Arin bisa merasakan detak jantung Samuel. Terdengar kencang dan tak beraturan membuat Arin segera menatap wajah Samuel. Meski

DMCA.com Protection Status