Home / Romansa / Obsession In Love / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Obsession In Love: Chapter 21 - Chapter 30

119 Chapters

Bab 21 Kembali

Arin duduk di ruang keluarga dia menonton televisi yang saat itu sebuah berita muncul. "Felicia Rania Safira model terkenal yang kecelakaan lima tahun yang lalu kini muncul kembali." Arin mendengarkan berita itu dengan seksama karena dia dulu mengidolakan model itu. "Wow pacarnya setia banget, beruntung banget dia," gumam Arin yang mendengar berita itu. "Apa kalian tahu, saya dari dulu mengidolakan dia. Dia sangat cantik andai saya secantik dia," gumam Arin kepada Fani dan Sinta. "Anda jauh lebih cantik, Nyonya," balas Sinta. "Terimakasih sudah menghibur saya," ucap Arin dengan terkekeh. "Jadi wanita karir pasti menyenangkan," sambung Arin yang terlihat iri dengan Felicia. Dia membandingkan hidupnya dengan Feli, Feli uang terlihat bebas untuk pergi dan memiliki kekasih yang setia berbanding terbalik dengan Arin. Hati-hati Arin hanya dihabiskan di dalam rumah yang tentu saja ia sangat bosan. Meskipun rumah itu besar yang tersedia kolam renang dan taman tetap saja ia merasa bosan.
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 22 Terkoyak

Arin baru saja selesai mandi dia memakai dress di bawah lutut dengan rambut yang di gerai. "Baby, kok kamu mandi? Bukankah masih sakit kenapa bangun?" tanya Samuel yang masuk ke dalam kamar ia baru saja dari ruang kerjanya. "Aku sudah membaik, Mas," jawab Arin yang tersenyum ke arah Samuel. Samuel berjalan mendekat ke arahnya ia mengusap rambut Arin. "Yaudah ayo kita sarapan nanti setelah sarapan kamu kembali istirahat ya, aku harus ke kantor tapi aku usahakan pulang lebih cepat," jelas Samuel dengan lembut. Mendengar Samuel yang terus bersikap lembut kepadanya membuat jantungnya sering kali berdetak tak terkendali. Jatuh cinta? Entahlah tapi Arin berharap itu tidak terjadi. Samuel dan Arin pun turun menuju ke ruang makan, saat pintu lift terbuka terlihat Sinta yang berdiri di sana dengan wajah pucat. "Ada apa?" tanya Samuel dengan wajah datar. "Sayang," suara seorang wanita menggema di telinga Arin. Samuel yang mendengar itu langsung berjalan cepat meninggalkan Arin. "Kenapa k
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 23 Bertemu

Arin turun ke lantai satu dia bosan berada di dalam kamar memilih mencari kesibukan yang lain. Namun, saat baru keluar dari lift langkahnya terhenti. Wanita cantik dengan baju seksi itu menatapnya. Sinta yang berada di belakang Arin pun terkejut, "Siapa wanita ini?" tanya Felicia menatap Sinta. Sinta diam membeli ia bingung harus menjawab apa, pasalnya dia tahu siapa Felicia sebenarnya. Arin pun nampak diam menatap Felicia yang menurutnya begitu cantik. "Arin, cucuku," panggil seseorang membuat Feli menoleh. "Kakek, bagaimana bisa Kakek tiba-tiba datang?" tanya Arin karena beberapa jam lalu ia baru berbicara dengan Kakek Indra melalui telepon. "Kakek dengar cucuku tadi merindukanku," jawab Kakek Indra saat Arin memeluknya. "Kakek apa kabar?" tanya Feli. Kakek Indra hanya menatapnya sekilas lalu beralih ke Arin. "Bagaimana kabarmu? Apa sudah membaik?" tanya Kakek Indra. "Sudah sembuh total karena bertemu Kakek." Arin dan Kakek Indra menuju ke ruang keluarga mer
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 24 Sakit Hati

Arin masuk ke dalam kamarnya bersama dengan Samuel, Kakek Indra sudah pulang. Sebenarnya Arin memintanya untuk menginap tetapi Kakek tidak mau. Arin pun tidak bisa memaksanya walaupun sebenarnya ia kecewa. "Barang-barangmu sudah aku letakan di walk in closet," ujar Samuel membuat Arin tersadar dari lamunannya. "Ah iya makasih Mas dan maaf telah merepotkan," ujar Arin yang tersenyum canggung. "Aku harus pergi, kamu tidak perlu menungguku pulang karena mungkin aku akan larut malam pulangnya," ujar Samuel. Ini bukan untuk pertama kalinya tetapi kali ini membuat dada Arin terasa sakit. Pikirannya sudah kemana-mana, Arin mencoba menyingkirkan pikiran itu dengan menggelengkan kepalanya. "Kamu kenapa? Pusing?" tanya Samuel yang mendekat ke arah Arin. Ia menatap Arin dengan lembut. Biasanya Arin akan merasa pipinya memanas saat Samuel seperti itu. Tetapi kali ini dadanya terasa sakit, "Kenapa seakan tidak melakukan kesalahan? Apa tidak ada yang mau di jelaskan padaku?" tanya Arin yang ha
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Bab 25 Pergi

"Kakek," panggil Arin yang masuk ke dalam rumah Kakek Indra. "Sayang kamu sama siapa kemari?" tanya Kakek Indra yang terkejut mendapati cucunya datang. "Sendiri," jawab Arin yang mendekati Kakek Indra. "Kek boleh minta tolong?""Kenapa Arin?" tanya Kakek Indra dengan lembut. "Belum Arin bayar taxinya," ucap Arin dengan hati-hati. Kakek Indra langsung mengisyaratkan kepada kepada Erwin untuk membayar taxi Arin. "Terimakasih Kakek," ucap Arin. "Apa Samuel tahu kamu kemarin?" tanya Kakek Indra menatap Arin dengan serius. Arin menggelengkan kepalanya dengan lemah. "Kek please jangan kasih tahu Mas Samuel," pinta Arin. Kakek Indra diam sejenak membuat Arin mengerucutkan bibirnya. "Baiklah, kamu istirahat pasti lelah," ujar Kakek Indra membuat senyum terukir di wajah Arin. Arin langsung memeluk Kakek Indra untuk berterima kasih. "Istirahat ya, jangan memikirkan hal lain kakek akan mengurusnya untukmu," tutur Kakek Indra mengusap kepala Arin. Arin sungguh terharu dengan apa yang Kake
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

Bab 26 ...

"Selamat malam Nyonya, saya membawakan makan malam untuk Nyonya Kata Tuan Besar Anda belum makan," jelas maid itu membuat Arin terpaku. "Bu Santi?" ucap Arin yang mengenali wanita paruh baya di depannya itu. Bu Santi tersenyum, "Makanannya mau diletakan dimana?" tanya Bu Santi. "Ibu kok bisa berada disini?" tanya Arin yang penasaran. "Sejak kapan Bu Santi bekerja di sini?" sambung Arin. "Saya sudah lama bekerja dengan Tuan Samuel, Nyonya," jawab Bu Santi membuat Arin semakin bingung. "Maksudnya?" tanya Arin kembali. "Maaf Nyonya, bukan wewenang saya untuk menjelaskan." Arin menerima makanan itu dan Bu Santi pun pamit untuk pergi dari sana. Arin segera meletakkan makanannya di atas meja lalu dia keluar untuk mencari Kakek Indra. "Paman Erwin, Kakek dimana?" tanya Arin karena tidak mendapati Kakek Indra di ruang makan. "Beliau ada di ruang kerjanya, Nyonya."Arin langsung berlari ke menuju ke ruang kerja Kakek Indra. Tanpa mengetuk pintu Arin langsung masuk ke ruangan itu. "Ad
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

Bab 27 Cinta?

Selesai sarapan Arin naik ke atas tempat tidur, dia bersandar di kepala tempat tidur. Arin menyalakan ponselnya, banyak pesan dari Samuel saat Samuel mencari dirinya. Arin kemudian membuka sosial media, ada berita yang menjadi trending topik sekarang. "Felicia Rania Safira seorang model terkenal yang baru saja kembali kini di tangkap polisi pagi tadi atas tuduhan pembunuhan berencana yang menewaskan James Xalvandor dan Istrinya Agnes Charlotte yang mengalami kecelakaan enam tahun yang lalu. Dalam kecelakaan itu menewaskan juga Noah dan Agnes Juanita."Jantung Arin berdegup dengan kencang saat membaca berita itu. Tangannya bergetar, pasalnya Noah dan Agnes Juanita adalah kedua orang tuanya. "Xalvandor?" ucap Arin bersamaan dengan Samuel yang masuk ke dalam kamar. "Kamu kenapa, baby?" tanya Samuel saat Arin menatapnya dan terlihat istrinya itu yang bergetar. Samuel langsung menghampirinya dan memeluknya erat. "Ada apa?""Apa maksudnya ini?" tanya Arin menunjukkan berita yang baru saj
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Bab 28 Amarah

Sore yang cerah ini sesuai izin Samuel maka Arin akan pergi ke taman kota. Arin telah bersiap dengan memakai atasan putih dan bawahan denim. Samuel sejak pagi tidak berada di rumah dia sudah berpesan kepada Arin untuk pergi dengan supir. Sebelum pergi Arin berpamitan kepada Kakek Indra terlebih dahulu lalu dia keluar dari rumah. Mobil telah bersiap untuk mengantarnya. "Mari Nyonya," ucap supir itu yang membuat Arin terpaku. "Pak Ujang?" panggil Arin mengenali pria yang tengah membukakan mobil. "Apa kabar Nyonya?" sapa Pak Ujang. "Mari saya antar," sambung pak Ujang membuat Arin melangkah masuk ke dalam mobil. Arin duduk di kursi penumpang sedangkan di depan ada Pak Ujang yang sedang menyetir dan bodyguard Rocky untuk menjaga Arin. "Bapak sudah lama juga bekerja untuk Samuel?" tanya Arin saat mobil telah melaju. "Benar Nyonya," jawab Pak Ujang. Arin memijat pelipisnya, jadi benar jika selama ini diam-diam Samuel menjaganya. Tetapi sikap Samuel sekarang kepada dirinya j
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Bab 29 Suami?

Ini hari ketiga dimana Arin koma, Samuel masih setia menunggunya di ruangan itu. Dia tidak pernah kelaur dari sana sekalipun dokter memeriksa Arin. Rumah sakit itu miliknya sehingga para dokter tak berani menentang perkataan Samuel. Sedangkan Kakek Indra sesekali menjenguk Arin, awal Kakek Indra ke rumah sakit itu dia langsung melayangkan tamparsn di pipi Samuel. Berkali-kali Kakek Indra memperingati Samuel agar bersikap lembut kepada Arin. Tetapi perkataan itu tidak pernah di dekat Samuel, dia terlalu terobsesi kepada Arin hingga tak ingin memberikan sedikit celah pun. Apa yang terjadi terakhir kali karena dia cemburu, dia cemburu karena Arin berdekatan dengan pria lain. Hingga dia pun tidak berpikir jernih dan justru membuat Arin hancur. "Maafkan aku, aku mohon bangunlah," pinta Samuel sekian kalinya. Terus memohon dan memohon agar wanitanya membuka mata. Samuel nampak berantakan, dengan rambut yang tumbuh di wajahnya. Tak terlihat seperti Samuel yang biasanya berwibawa dengan m
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 30 Masih Tak Percaya

Hari ini Arin sudah di perbolehkan pulang Samuel dan Kakek Indra menjumputnya. Melihat Kakek Indra yang datang membuat senyum Arin mengembang. "Apa kamu benar-benar sudah membaik?" tanya Kakek Indra. "Sudah Kek," jawab Arin dengan tersenyum. Samuel mengambil kursi roda untuk Arin, sebenarnya Arin sudah mengatakan jika dia bisa berjalan keluar dari rumah sakit sendiri. Tetapi Samuel memaksanya untuk menggunakan kursi roda. Mau tak mau Arin mengikuti perkataan Samuel. Mereka keluar dari rumah sakit dan di depan lobi mobil mereka sudah menunggu. Kakek Indra menggunakan mobil berbeda dari Arin dan Samuel. Di perjalanan Arin menatap ke luar jendela, ia masih tidak percaya dengan statusnya ini. Samuel sendiri sudah menunjukkan buku nikah mereka dan itu benar-benar membuat Arin terkejut. Meskipun Samuel sudah menunjukkan bukti tetap saja Arin merasa canggung dengan Samuel. Karena ingat dia Samuel adalah dosen pembimbingnya yang terkenal killer di kampus. Sangat aneh jika mereka menikah.
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more
PREV
123456
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status