"Alya! Fokus dong, sebentar lagi kita mau pentas!" seru Seira sambil tersenyum lebar, matanya berkilat penuh semangat. Aku menatapnya sekilas, kemudian kembali memetik senar gitar, mencoba menemukan melodi yang pas untuk lagu kami. Ruang musik yang sudah akrab dengan kehadiran kami dipenuhi oleh gema suara instrumen, tempat di mana tawa, obrolan serius, dan musik selalu menyatu. Seira berdiri di depan mikrofon, sementara Dino sibuk memukul snare drumnya, pemanasan sebelum latihan dimulai. Di pojokan, Rakha duduk dengan tenang, jari-jarinya gesit di atas senar bass, ekspresinya selalu fokus, meski tak pernah menunjukkan emosi berlebih. "Serius, Alya. Pentas kali ini harus keren! Ini kesempatan besar buat kita.", tambah Seira, kini dengan nada yang lebih mendesak. Aku tersenyum tipis, mengangguk. "Iya, iya. aku cuma merasa perlu menambah sesuatu di intro tadi biar lebih terasa feel-nya." Rakha yang biasanya pendiam, tiba-tiba menimpali, "Sesuatu yang beda, tapi nggak perlu ribet. Ka
Last Updated : 2024-09-21 Read more