Home / Romansa / Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Chapter 191 - Chapter 200

330 Chapters

Bab 191

Tak lama, hidangan mulai disajikan satu per satu ke meja.Mencium aroma makanan yang menggoda, perut Calvin langsung terasa lapar. Dia mengambil sepotong ayam dengan saus daun bawang yang dagingnya lembut dan berair. "Enak banget! Sudah lama nggak makan ayam dengan saus daun bawang yang autentik begini. Nggak salah aku ikutan hari ini."Mendengar ucapannya, Wilfred langsung mengambil sepotong untuk mencicipi. "Memang enak! Olive, kamu juga harus coba.""Nggak mau, aku lagi diet."Wilfred buru-buru menarik kembali sendoknya dan memindahkan ayam itu ke piringnya sendiri sambil tersenyum. "Kalau begitu, nanti waktu kamu nggak diet lagi, kita berdua bisa datang lagi, 'kan?"Olive memutar bola matanya dengan malas. "Siapa bilang aku mau datang lagi sama kamu?"Di sisi meja lainnya yang lebih ramai, Kamila terlihat dalam suasana hati yang baik. Dia menoleh ke arah Nadine, lalu bertanya dengan penasaran, "Nadine, aku belum sempat nanya. Berapa usiamu tahun ini? Kalau September nanti kamu baru
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 192

Saat itu, Kamila tiba-tiba angkat bicara, "Kalau memang akselerasi dari S1 langsung ke S3, Universitas Brata sebenarnya memang punya beberapa jurusan yang bisa mendaftar. Tapi syaratnya sangat ketat. Nadine, jurusan apa yang kamu ambil saat S1?""Bioinformatika.""Fakultas Ilmu Kehidupan?" Kamila kemudian menoleh ke arah Wilfred. "Sepertinya kamu lebih paham. Jurusan Bioinformatika punya program akselerasi S1-S3 nggak?"Dalam sekejap, semua mata tertuju pada Wilfred, termasuk Olive yang terlihat penuh rasa penasaran."Uh ...." Wilfred meletakkan sendoknya dan berpikir sejenak. "Umumnya, jurusan ini nggak punya program akselerasi S1-S3 ...."Olive langsung berdiri dengan tegas dan menatap Nadine dengan dingin. "Faktanya sudah jelas, mau ngomong apa lagi sekarang?"Namun, Kamila yang lebih teliti, memperhatikan pilihan kata Wilfred. "Wil, apa maksudmu 'umumnya'? Apa ada pengecualian?"Wilfred mengangguk. "Ada. Setiap tahun, Fakultas Ilmu Kehidupan biasanya menyediakan 1-2 'kuota penerima
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 193

Kamila terkejut. Apa Nadine sedang pamer?Calvin tidak menyangka bahwa acara makan ini malah membawa kejutan besar. "Jadi, kamu ini mahasiswa yang sering disebut sama Bu Freya sebagai 'penyesalan terbesar'? Nggak kusangka .... Jadi, siapa pembimbingmu untuk program magister tahun ini?"Nadine menjawab singkat, "Bu Freya."Calvin langsung bertepuk tangan. "Pasti Bu Freya senang sekali sama keputusanmu!"Hanya Olive sendirian yang masih berdiri. Ekspresi yang tadinya penuh keraguan dan keangkuhan langsung berubah menjadi canggung dan malu. Dia merasa serba salah.Untung saja, Wilfred membantunya mencari alasan, "Olive, duduk dulu. Bilang saja mau makan apa, aku bantu ambilkan. Sayur-sayuran ada di dekatku, lebih mudah kalau aku yang ambilkan.""Terima kasih," kata Olive yang akhirnya duduk kembali.Wilfred lalu beralih ke Nadine dan menatapnya dengan raut menyesal. "Maaf ya, Nadine. Olive memang orangnya begitu, suka bersikap blak-blakan. Tapi dia nggak punya maksud buruk, kok. Setelah k
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 194

Apa maksudnya ini? Didengar dari nada bicaranya yang alami, sepertinya mereka berdua sudah sering pulang bersama. Bahkan kemungkinan, mereka tinggal serumah ....Kamila menatap ke arah mobil yang perlahan menghilang dari pandangan. Setelah beberapa detik, dia akhirnya mengalihkan pandangannya lalu mencubit lengan Wilfred. "Wil, aku nggak salah lihat, 'kan?"Wilfred meringis kesakitan. "Kamila, lain kali kalau mau nyubit, cubit dirimu sendiri dong!"Kamila membela diri. "Kamu masih muda, regenerasi tubuhmu lebih cepat. Dicubit begini nggak akan masalah."Wilfred kehabisan kata-kata. Sementara itu, Calvin hanya tersenyum dan tidak ikut berkomentar. Kemudian, dia berjalan santai menuju rumahnya.Di sisi lain, Olive tampak sangat kesal. Wajahnya sudah tidak bisa lagi digambarkan dengan kata "muram". Tanpa menunggu Wilfred, dia langsung masuk ke mobil dan pergi sendiri.Wilfred hanya bisa menunduk, menyembunyikan ekspresi kecewanya.'Nggak apa-apa, lagian aku sudah terbiasa.' Dia mencoba me
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 195

Kamila langsung tanggap ketika mendengar itu adalah masalah teknis. Setelah memahami langkah-langkah eksperimen Nadine, dia segera memberikan beberapa saran perbaikan.Sementara itu, Olive masuk ke ruangan. Melihat Nadine yang tampak serius bekerja, dia hanya mencibir dalam hati. Baginya, seorang lulusan S1 tidak mungkin memiliki banyak pengetahuan. Nadine pasti hanya berlagak serius!Nadine sibuk sepanjang pagi. Ketika akhirnya menoleh, dia menyadari bahwa sebagian besar rekan kerjanya sudah meninggalkan meja eksperimen masing-masing, mungkin untuk makan siang atau istirahat.Setelah melirik jam, Nadine menyadari masih ada waktu istirahat satu setengah jam. Dia pun berencana keluar untuk mencari makanan cepat saji sebelum kembali melanjutkan eksperimen. Namun, baru saja keluar dari ruangan, dia melihat Arnold berjalan mendekat sambil membawa kantong makanan."Tadi aku mampir ke bawah untuk beli makan. Sekalian kubawakan satu untukmu," katanya sambil menyerahkan kantong itu.Nadine mem
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 196

"Nadine! Coba hitung berapa kali aku meneleponmu? Kamu nggak angkat satu pun!! Sudah berapa lama ini? Kalau aku nggak telepon, apa kamu berencana nggak mau menghubungiku seumur hidup?" Kelly benar-benar marah, suaranya seperti petasan yang meledak bertubi-tubi.Nadine membuka riwayat panggilan di ponselnya dan melihat deretan panggilan tak terjawab ... semuanya dari Kelly. Sebenarnya, beberapa kali Nadine memang berniat menelepon balik, tapi setiap kali terlupa karena kesibukan.Merasa bersalah, dia segera meminta maaf, "Maaf, Kelly. Aku benar-benar terlalu sibuk beberapa hari ini. Terus, aku juga lupa .... Uh, aku janji, ke depannya aku akan mengurangi, eh, nggak, aku akan menghindari hal ini terjadi lagi!"Sebenarnya, Kelly sudah tahu tentang Nadine bergabung ke laboratorium sejak hari kedua.Hubungan Kelly dengan Arnold hanya biasa-biasa saja. Ketika masih kecil, mereka cukup dekat. Namun setelah Arnold melanjutkan studi ke luar negeri dan jarang pulang, sia berubah menjadi sosok "
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 197

"Kalian lihat ini, perhitunganku benar nggak?"Setelah melihatnya dengan saksama, Wilfred mengangguk. "Seharusnya nggak masalah lagi."Calvin yang berpengalaman, langsung bisa melihat letak kesalahannya dalam sekejap. "Dua bagian ini tetap nggak cocok.""Data di baris ketujuh juga salah hitung, bukan 50 dan 71, seharusnya 50,2 dan ... 70,88." Saat Nadine lewat dan melihat deretan panjang data di layar, dia langsung menyadari bahwa ada dua nilai yang salah di titik ketujuh.Sejak awal, hubungan mereka dengan Nadine memang tidak terlalu dekat, tapi juga tidak benar-benar menjauhinya.Bukan berarti mereka mengucilkannya, tapi mereka juga tidak benar-benar menganggapnya bagian dari kelompok itu. Bahkan sosok seperti Kamila yang ramah ataupun Calvin yang sabar pun tidak bisa terlalu dekat dengannya.Jarak antara mereka timbul karena perbedaan latar belakang akademis, status, usia, dan waktu yang mereka habiskan bersama. Sikap mereka terhadap Wilfred dan Olive jelas jauh lebih akrab dibandin
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 198

Calvin juga memiliki pemikiran yang sama, jadi dia tidak membela Nadine.Olive terus melanjutkan, "Manusia itu harus tahu diri, paham nggak? Kamu anak biologi, tapi berani mengomentari data eksperimen kelompok fisika. Kalau cerita ini tersebar, pasti akan ditertawakan orang ...."Namun, tiba-tiba Wilfred yang sedari tadi sibuk mengetik sesuatu di depan komputernya, berdiri dengan penuh semangat. "Aku baru saja menghitung ulang dan Nadine benar!"Ucapan Olive langsung terhenti. Kamila dan Calvin tercengang.Wilfred melanjutkan, "Angkanya bukan 50 dan 70, seharusnya lebih akurat menjadi 50,2 dan 70,88! Hanya sedikit perbedaan ini yang membuat semua nilai setelah titik ketujuh jadi kacau." Begitulah dunia penelitian. Terkadang, kesalahan sekecil apa pun bisa menyebabkan hasil yang sangat jauh berbeda.Calvin segera mendekati layar komputer, memeriksa ulang data dengan saksama. Dia menghitung ulang menggunakan nilai yang diperbaiki menjadi 50,2 dan 70,88. Benar saja, semua nilai berikutnya
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 199

Ini seperti ... seorang petani mengajari peternak bagaimana cara mencampur pakan ternaknya. Siapa pun yang mendengar pasti akan sulit percaya!Nadine menatap Olive yang masih terpaku di tempat, lalu berkata dengan nada tenang, "Terima kasih, atas nasihat Kakak Senior tadi. Aku tentu paham bahwa penelitian itu harus dilakukan dengan hati-hati, jujur, dan praktis. Itu adalah kualitas dasar seorang peneliti.""Tapi, aku juga berpikir bahwa seorang peneliti seharusnya punya keberanian untuk mendengarkan pendapat orang lain dan menerima saran yang masuk akal. Gimana menurutmu?""Seperti kejadian hari ini, siapa pun yang mengusulkan koreksi, apa pun isi koreksinya, seharusnya diverifikasi terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah itu benar atau salah. Bukan sekadar mengandalkan perasaan pribadi untuk mengambil kesimpulan."Nada bicara Nadine sangat datar, seolah-olah hanya menyampaikan fakta objektif. Namun di telinga Olive, setiap ucapannya terasa sangat menusuk. Bukan sekadar teguran, mela
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 200

Wajah pria itu penuh dengan kegelisahan dan ketidaksabaran. Dia melirik jam, baru pukul sembilan malam, tapi sudah ada empat atau lima panggilan telepon dari rumah. Tiga di antaranya dari ibunya, dan satu dari Eva.Sepertinya Eva tahu Reagan tidak akan mengangkat teleponnya, jadi hanya menelepon sekali dan tidak melanjutkannya. Tindakan itu memang cukup bijaksana, tapi tetap saja membuat Reagan merasa kesal. Apalagi, belakangan ini ada orang luar yang tinggal di vila mereka, membuat suasana semakin tak nyaman.Philip melirik jamnya dan bertanya, "Masih belum terlalu larut, 'kan? Kok cepat banget sudah mau pulang?"Reagan tidak menjawab. Namun, Philip bisa melihat bahwa kemarahan yang terpendam dalam hati Reagan sudah hampir tak bisa dibendung lagi. Karena itu, dia tidak berani banyak bicara lagi."Ada sopir di bawah, aku suruh dia antar kamu pulang," kata Philip."Terima kasih.""Masih perlu pakai basa-basi segala sama aku?" Philip menaruh gelasnya. "Reagan, kuantar kamu keluar."Reaga
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
33
DMCA.com Protection Status