Home / Romansa / Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Chapter 201 - Chapter 210

330 Chapters

Bab 201

Reagan baru menyadari bahwa Eva jauh lebih licik daripada yang dia bayangkan. Dulu, dia menganggap gadis itu polos dan baik hati, lugu dan ceria. Namun, kenyataannya? Reagan merasa seperti orang bodoh yang ditipu, dijebak, bahkan sampai kehilangan ... Nadine karena dia.Jika bukan karena Eva, mana mungkin hubungannya dengan Nadine bisa berantakan seperti ini? Memikirkan hal itu, rasa muaknya semakin mendalam. Dia bahkan tidak ingin menginjakkan kaki di tempat yang sama dengan Eva!Sudah beberapa hari dia memilih untuk tidur di kantor. Eva tidak berani meneleponnya langsung, tetapi dia terus memanfaatkan Rebecca untuk mendesak Reagan pulang.Agar bisa menghindari perdebatan dengan ibunya, Reagan terpaksa pulang ke vila. Namun, itu hanya sebatas formalitas!....Ketika tiba di vila, waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Begitu dia membuka pintu, Eva sudah berdiri di sana dan berusaha meraih jaket yang dia kenakan. Reagan buru-buru menghindar, lalu berjalan melewatinya dan langsung
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 202

Nadine terbangun oleh suara ketukan pintu. Dia langsung duduk tegak, memastikan bahwa memang ada seseorang yang sedang mengetuk pintu rumahnya."Siapa itu?" tanyanya dengan nada waspada dari balik pintu.Malam ini Arnold sedang lembur di laboratorium. Jika ada orang jahat yang datang ke rumahnya, tidak ada seorang pun yang bisa membantu Nadine saat ini.Ketukan pintu berhenti sejenak, tetapi orang di luar tidak menjawab. Melihat tidak ada respons, suara ketukan kembali terdengar dan kali ini lebih tegas lagi."Kalau kamu nggak bicara, aku nggak akan membukakan pintu.""Nadine ...." Suara Reagan terdengar dari luar, diiringi dengan senyum getir. Dia masih keras kepala seperti dulu."Ada apa?" tanya Nadine dengan nada dingin dan langsung mengerutkan kening saat mengenali suaranya."Biarkan aku masuk. Kita perlu bicara. Aku janji nggak akan melakukan apa pun. Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa membiarkan pintunya terbuka sedikit saja ....""Nggak ada yang perlu kita bicarakan," potong Na
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 203

Jelas-jelas Reagan yang lebih dulu melepaskannya. Sekarang, ketika Nadine sudah menerima kenyataan dan hampir melangkah keluar dari bayang-bayang masa lalu, Reagan justru kembali dan mencoba menariknya kembali? Bukankah ini sangat lucu?"Reagan, tolong jangan ganggu aku lagi. Jangan paksa aku untuk membencimu." Ketegasan dan keputusan Nadine merobohkan semua kepercayaan diri dan keberanian Reagan."Nadine ... jangan begini, ya?"Namun, Nadine hanya memandangnya dengan tatapan tenang."Aku sudah selesaikan semua halangan di antara kita. Ibuku juga sudah setuju. Asalkan kamu mau, kita bisa langsung pergi ke kantor catatan sipil untuk daftarin pernikahan!" lanjut Reagan.Nadine membalas, "Aku nggak mau."Semua ucapan Reagan tidak lebih dari tipu daya untuk menghibur diri."Nadine ...," panggilnya lagi."Aku sibuk, aku harus pergi." Setelah berkata demikian, Nadine melewatinya dan berjalan menjauh dengan langkah mantap. Reagan tertegun dan berdiri mematung di tempat.Di sekitarnya, orang-o
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 204

Di laboratorium ....Kamila berkata, "Calvin, kamu jago hitung, 'kan? Tolong bantu aku hitung data ini. Aku butuh mendesak!"Calvin juga sedang sibuk. "Kamu hitung pakai komputer saja, aku lagi sibuk ....""Jangan, punyaku ini lebih penting. Coba kamu lihat dulu. Cepat kok, cuma butuh beberapa menit!"Calvin menunjuk Nadine yang berada di meja eksperimen di seberang. "Tanya dia saja, dia bisa."Sejak kejadian koreksi data sebelumnya, kemampuan Nadine sudah diakui oleh banyak orang di lab. Namun, Olive masih merasa itu hanya keberuntungan semata."Kenapa Kak Kamila? Butuh bantuan?" tanya Nadine berinisiatif.Kamila segera mengiakan. "Iya, butuh bantuan. Coba bantu aku lihat ini ...."Dua menit kemudian, Nadine berkata, "Sudah selesai. Hasilnya sudah kukirimkan ke server internal.""Hah? Cepat sekali?!" seru Kamila.Calvin yang sedang sibuk pun menghentikan pekerjaannya dan langsung meminta data itu dari Kamila, "Coba kulihat datanya ...."Kamila memutar bola matanya. "Waktu kusuruh hitu
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 205

Kamila bertanya, "Menurutmu siapa yang bakal menang?"Calvin menjawab, "Untuk sementara ini kelihatannya Wilfred lebih unggul."Kamila tidak berkomentar, jelas sekali dia juga setuju terhadap pendapat Calvin. Saat memasuki menit kelima, Nadine sudah menyelesaikan soal keempat dan baru hendak mulai mengerjakan soal kelima.Sementara itu, Wilfred kesulitan menyelesaikan soal keempat selama beberapa detik, sehingga dia mulai ketinggalan sedikit. Saat ini, Nadine sedang memimpin pertandingan, tetapi perbedaan waktu mereka tidak jauh.Saat memasuki menit keenam, kedua orang itu sama-sama kesulitan mengerjakan soal terakhir.....Pada menit keenam lima puluh detik, Nadine menuliskan jawaban terakhirnya, selesai.Dengan keringat tipis di dahinya, Wilfred juga akhirnya berkata, "Selesai!"Namun sayangnya, dia masih lebih lambat sepuluh detik dibandingkan Nadine. Dia menarik napas lega, mengusap keringatnya, lalu tersenyum percaya diri, "Nggak masalah. Selain kecepatan, yang terpenting adalah a
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 206

Arnold baru menyelesaikan pelajarannya. Tangannya masih memegang materi pelajaran.Kamila berucap, "Tadi Wilfred dan Nadine lomba berhitung. Yang kalah harus traktir. Makanya, kami lagi mikir mau makan apa."Arnold melirik semua orang. Dia melihat Nadine tersenyum bahagia, seolah-olah dirinya benar-benar telah menyatu dengan lingkungan di sini.Arnold tersenyum tipis. "Oke. Kalau begitu, kita pulang lebih awal hari ini. Wilfred yang traktir.""Eh?" Kamila tampak heran. "Aku belum bilang siapa yang kalah. Kenapa kamu sudah suruh Wilfred traktir?"Arnold bertanya balik, "Memangnya aku salah? Bukan Wilfred yang kalah?""Eee ... nggak sih, kamu benar," timpal Kamila.Wilfred tidak bisa berkata-kata."Olive, kamu ikut nggak?" tanya Kamila."Nggak."....Pada akhirnya, mereka mencari kedai di pinggir jalan. Meskipun Kamila sibuk memberi usul tadi, dia tetap mempertimbangkan keuangan Wilfred.Wilfred bukan berasal dari keluarga berada. Orang tuanya hanya petani. Mereka menghabiskan tabungan m
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 207

Awalnya tidak begitu merah, tetapi kemudian merahnya menjalar sampai ke telinga. Nadine mengamati perubahan ini dalam waktu kurang dari 10 detik. Dia sungguh terkejut.Arnold berkata, "Mungkin kepanasan."Nadine segera menurunkan jendela mobil di sampingnya. "Sudah mendingan belum?""Ya."....Setelah mengantar Nadine pulang, Arnold teringat pada hasil penelitiannya yang belum beres. Dia lantas kembali ke laboratorium.Nadine berbaring di sofa. Setelah bersenang-senang tadi, dia merasa sangat lelah. Ketika memejamkan mata, adegan di dalam mobil tadi tiba-tiba muncul di benaknya.Nadine teringat pada tangan Arnold yang menyentuh kepalanya. Sentuhannya yang lembut membuat Nadine merasa terlindungi dan termotivasi.Apa mungkin ini hanya ilusinya? Arnold memang menyemangatinya, tetapi hanya sebatas itu.Nadine perlahan-lahan membuka matanya dan memandang langit-langit. Penyewa sebelumnya tidak merawat rumah ini dengan baik sehingga terlihat kotor.Meskipun Nadine sudah menempel wallpaper u
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 208

Nadine buru-buru mengalihkan topik pembicaraan, "Aku lapar. Kamu sudah buat reservasi di restoran, 'kan? Kita pergi makan yuk!"Ada restoran hotpot yang terkenal di sekitar sini. Setiap akhir pekan, restoran itu sangat ramai. Makanya, Kelly memesan dua hari sebelumnya supaya dapat tempat.Di sekitar restoran hotpot ada rumah jaga. Daging sapi yang dipakai restoran langsung diangkut dari rumah jagal itu. Makanya, dagingnya sangat segar.Nadine sangat menyukai hotpot mereka. Apalagi, bahan dasar kuahnya terbuat dari iga sapi. Hanya kuahnya saja sudah sangat wangi.Kelly duduk, lalu menunjuk menu, "Ini, ini, ini juga. Semuanya dua porsi."Berat badan Kelly menurun karena terus bekerja lembur belakangan ini. Dia akhirnya bisa jalan-jalan dan merilekskan diri sehingga harus makan banyak. Kalaupun berat badannya naik nanti, dia tinggal pergi gym.Nadine melihat meja yang dipenuhi daging dan sayuran. Dia menelan ludah dan bertanya, "Apa kita bisa menghabiskan semuanya?"Nadine tidak ingin men
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 209

Arnold juga mengemudikan mobil sendiri. Karena sejalan, Nadine pun naik mobil Arnold. Tidak ada basemen di gedung lama sehingga mereka harus parkir di mal seberang.Di perjalanan kembali ke gedung apartemen, keduanya melewati pepohonan. Tiba-tiba, angin berembus kencang. Dedaunan beterbangan."Achoo ...." Nadine bersin. "Maaf, aku ... achoo ...."Arnold tentu tahu Nadine alergi. Dia segera mengeluarkan sebungkus tisu dan mengambil selembar untuk Nadine. "Tutup hidungmu dulu."Nadine mengikuti instruksi Arnold. Seketika, hidungnya tidak begitu gatal lagi. Keduanya pun mempercepat langkah kaki masing-masing.Sesampainya di apartemen, keduanya berpamitan. Nadine langsung menutup pintu dan berbalik untuk bersin. Dia bersin tujuh hingga delapan kali.Setelah berhenti, hidungnya menjadi sangat merah. Dia sangat menyukai semua yang ada di Kota Juanin. Hanya saja, alerginya akan kambuh di musim tertentu. Dia jelas-jelas sudah tinggal lama di sini, tetapi masih belum terbiasa.Setelah menenangk
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 210

Reagan menarik tangannya, lalu meminta maaf seperti anak kecil yang membuat kesalahan, "Maaf, Nad. Aku nggak sengaja .... Aku benaran nggak tahu harus gimana lagi .... Aku cuma nggak ingin kamu pergi dariku ....""Jangan mendekat!" Nadine memegang kepalanya. Saking sakitnya, matanya berkaca-kaca.Saat ini, Philip akhirnya tiba. Stendy juga mengikutinya kemari."Kamu baik-baik saja, 'kan?" Stendy langsung berjalan melewati Reagan dan berdiri di samping Nadine. Nada bicaranya terdengar cemas.Ketika menerima panggilan dari Philip, Stendy sedang menghadiri pertemuan bisnis. Jika semua berjalan lancar, malam ini dia bisa menandatangani kontrak senilai 120 miliar.Namun, begitu mendengar Nadine mungkin dalam masalah, Stendy langsung mengabaikan klien itu dan pergi. Hanya dalam waktu 10 menit, Stendy tiba di depan gang dan bertemu Philip.Tanpa berbasa-basi, keduanya langsung menuju ke gedung apartemen Nadine. Sesuai dugaan, mereka melihat Reagan yang sedang menggila.Nadine menolak pendekat
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
33
DMCA.com Protection Status