Semua Bab Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Bab 171 - Bab 180

334 Bab

Bab 171

"Tunggu ... aku telepon bukan untuk ngobrol.""Hm?" Nadine merasa bingung.Di seberang telepon, suara Stendy tiba-tiba menjadi serius. "Masalah di Madagar, semuanya sudah diselidiki."Nadine secara refleks duduk tegak. "Katakan.""Ada waktu? Ayo makan sama-sama, ada sesuatu yang mau kuberikan padamu," katanya.Nadine sedikit mengernyit, lalu melihat jam tangannya. Akhirnya dia setuju untuk bertemu keesokan harinya pukul tiga sore.....Keesokan harinya, di restoran."Ini dokumen yang ditemukan tim pengacaraku. Lihat dulu," ujar Stendy tanpa basa-basi begitu mereka duduk. Dia mengeluarkan amplop cokelat besar dan mendorongnya ke arah Nadine."Sejak tahun lalu, gugatan lintas negara ini sudah diproses. Selama itu, pihak hotel dipaksa untuk menyerahkan semua rekaman CCTV. Dengan tambahan informasi dari saksi mata yang ditemukan secara kebetulan, tim kami mengikuti jejak itu dan akhirnya mengungkap kebenaran."Stendy adalah orang pertama yang mengetahui hasil investigasi ini. Dia sangat pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Bab 172

Eva dibawa pergi di depan banyak orang. Wajahnya tampak sangat panik. Hal pertama yang terlintas di pikirannya adalah, apakah semua yang dia lakukan di luar negeri sudah terbongkar?Namun, melihat tatapan penasaran dari kerumunan, Eva berusaha memaksakan senyuman. Dengan suara yang tenang, dia berkata, "Mungkin ada kesalahpahaman. Aku pergi untuk lihat apa yang sebenarnya terjadi."Tiga teman sekamarnya saling bertukar pandang, tidak tahu harus berbuat apa selain membiarkannya pergi."Apa yang terjadi? Aku bingung ....""Jangan-jangan ada masalah serius?""Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan? Mau beri tahu orang tuanya nggak?""Kamu punya nomor telepon orang tuanya?"Salah satu teman sekamarnya menggelengkan kepala. Namun, dia tiba-tiba teringat sesuatu. Kebetulan dia pernah bertemu Reagan saat Reagan mengantar Eva kembali ke asrama. Saat itu, Reagan memberikan kartu namanya kepada mereka. Nomor teleponnya seharusnya ada di sana.Berbekal ingatan itu, dia bergegas kembali ke asra
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Bab 173

"Sayang, semua yang kulakukan ini karena aku mencintaimu. Aku hanya ingin bersamamu. Tolong maafkan aku kali ini, aku janji nggak akan pernah mengulanginya lagi!"Reagan memandangnya tanpa ekspresi, bibirnya sedikit terbuka untuk mengeluarkan kata-kata dingin. "Kamu nggak sadar bahwa apa yang kamu lakukan itu sudah termasuk tindak pidana?""Jangan gunakan cinta sebagai alasan. Kamu menyakiti orang yang paling penting bagiku dan itu yang kamu sebut cinta? Pada akhirnya, semua yang kamu lakukan ini hanya untuk dirimu sendiri!""Kita putus saja. Mulai sekarang, jangan muncul lagi di hadapanku. Aku nggak mau punya hubungan apa pun lagi denganmu," ucapnya tegas.Eva mencoba meraih sudut bajunya, tetapi Reagan melemparkan tatapan yang penuh dengan peringatan. "Aku nggak akan mengulang kata-kataku. Mengingat kamu pernah menyelamatkan nyawaku, akan kubiarkan kali ini. Tapi jangan pernah berpikir keberuntungan akan selalu berpihak padamu."Setelah itu, dia berbalik dan masuk ke mobilnya tanpa m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 174

Eva berdiri terpaku dan tubuhnya bergetar hebat. Sikap dingin Reagan seolah-olah telah menjatuhkannya ke dalam jurang. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa pria itu akan sekejam ini. Reagan bahkan tidak memberinya sedikit pun kesempatan untuk memperbaiki keadaan.Eva tidak bisa menerima semua ini!"Sayang, aku tahu aku salah, tapi anak ini nggak bersalah! Lihat, ini hasil USG-nya. Anak kita sudah punya detak jantung. Kamu benar-benar tega membiarkannya lahir tanpa ayah?"Tatapan Reagan turun ke tangan Eva yang gemetaran sambil memegang hasil USG itu. Gambarnya terlalu kabur untuk menunjukkan apa pun. Dia tersenyum dingin, lalu mengangkat bahunya dengan sikap tak acuh."Itulah kenapa aku memintamu menggugurkannya. Daripada lahir tanpa ayah, lebih baik dia nggak pernah dilahirkan sejak awal."Lagi pula, dia sama sekali tidak mengakui bahwa itu adalah anaknya. Setelah berkata demikian, Reagan berbalik dan naik ke lantai atas, bahkan tidak ingin mendengar lebih lanjut.Eva menatap punggun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 175

Namun kini ... semua itu tidak lagi berarti apa-apa. Perasaan yang datang terlambat tidaklah berharga.Ekspresi Nadine tetap datar setelah mendengar semua yang dikatakan Reagan. Tangannya yang memegang gagang pintu tetap erat, menunjukkan sikap waspada. Dengan nada tegas dan pelan, dia berkata, "Maaf, aku menolak."Tidak ada maaf, tidak ada kesempatan kedua.Reagan terlihat jelas mulai kehilangan kendali atas emosinya. "Kenapa? Jelaskan padaku, kenapa?! Dulu kamu menolak karena Eva. Sekarang aku sudah putus dengannya, kenapa kamu tetap nggak mau?!"Dia merasa sudah berkompromi banyak sekali, tetapi kenapa Nadine masih tidak bisa menerima? Apa lagi yang dia inginkan?Berbeda dengan kemarahan Reagan, Nadine tetap tenang. "Dulu, duniaku hanya berputar di sekitarmu. Bagiku, kamu adalah segalanya." Demi dia, Nadine bahkan rela meninggalkan impian untuk melanjutkan studi pascasarjana.Ketika cinta mereka masih hangat dan indah, Reagan adalah seluruh dunianya. Pria yang ingin dia percayakan u
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 176

"Kamu bawa pulang untuk dibaca. Kuliah akan mulai bulan September nanti. Kamu harus punya pemahaman umum tentang penelitian supaya nggak bingung setelah bergabung dengan tim eksperimen."Nadine menatap data di tangannya dan mengangguk. "Tenang saja. Aku pasti bakal menguasainya dengan cepat. Aku nggak bakal menjadi penghambatmu."Saat melihat Nadine yang dipenuhi kepercayaan diri, Freya tergelak. "Ya, ya. Aku memang percaya padamu kok. Aku sudah lihat video wawancaramu. Sebelumnya aku lumayan cemas, entah kamu mampu beradaptasi dengan kecepatan penelitian sekarang nggak."Freya menepuk bahu Nadine. "Tapi, setelah melihat videonya, aku tahu kamu selalu ingat ajaran sebelumnya."Pertanyaan Arnold juga mengejutkannya. Jujur saja, mahasiswa pascasarjana belum tentu bisa menjawab sebaik itu. Baik atau buruknya bukan tergantung pada benar atau tidaknya jawaban itu, melainkan pada kemampuan berpikir dan logika yang ditunjukkan Nadine."Kamu muridku. Nggak ada yang lebih memahami bakatmu darip
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 177

Bukankah Jalan Chava di sekitar perusahaan Kelly? Begitu mendengarnya, Nadine makin khawatir dan hampir menangis.Pria paruh baya itu mengatakan mereka seharusnya membutuhkan 30 menit untuk sampai di rumah sakit, tetapi dia berkemudi dengan cepat sehingga hanya memakan waktu 15 menit.Begitu turun dari mobil, Kelly yang berdiri di luar rumah sakit langsung mendengar sirene ambulans. "Cepat, ini korban kecelakaan Jalan Chava. Cepat dibawa ke UGD!"Nadine melihat korban yang berlumuran darah dan kesadarannya menurun. Seketika, punggungnya terasa dingin. Dia bergegas masuk dan menuju ke meja resepsionis untuk menanyakan nomor kamar Kelly."Kamu keluarganya?""Ya, tadi aku ditelepon.""Kamu ...." Suster berjeda sebelum menunjukkan ekspresi menyayangkan. "Kamu temui dia saja."Nadine makin cemas. Dia berusaha mengendalikan tangannya agar tidak bergetar. Setelah menarik napas dalam-dalam, dia membuka pintu dan melihat sebuah tubuh yang ditutupi kain putih.Kaki Nadine melemas. Dia hampir ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Bab 178

"Ya, ya. Kamu memang hebat. Sudah puas?""Menurut prosedur di rumah sakit, mereka harus menghubungi anggota keluarga korban. Aku nggak ingin orang tuaku khawatir, makanya aku memberi mereka nomormu."Usai berbicara, Kelly menghela napas dan mengeluarkan ponselnya. Dia mengeluh dengan kesal, "Kalau ponselku nggak rusak, aku pasti meneleponmu untuk mengabarimu."Pantas saja, Nadine menelepon tadi, tetapi ponsel Kelly tidak aktif. Kini, Nadine mencemaskan kesehatan Kelly. "Terus, sekarang gimana kondisimu? Apa ada yang sakit?""Sebelum kamu datang, aku sudah melakukan banyak pemeriksaan. Semuanya normal kok. Setelah mengurus prosedur, aku boleh pulang."Nadine menghela napas lega. "Syukurlah."Kelly mengambil tas, lalu mereka sama-sama pergi membayar. Ketika hendak pergi, mereka malah melihat Rebecca. Di sampingnya adalah Eva.Keduanya tampak menunduk dan membahas sesuatu. Rebecca tersenyum, Eva mengangguk. Kedua wanita ini terlihat sangat akrab."Kamu harus lebih hati-hati. Jangan sampai
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Bab 179

Jadi, Rebecca hanya bisa memelototi Kelly. Jika tatapan bisa berubah menjadi pisau, Kelly pasti sudah tersayat-sayat sejak tadi."Kelly, sepertinya kamu salah paham padaku." Eva mendongak dengan takut dan menatap Kelly dengan sedih.Sayangnya, Kelly tidak akan termakan sandiwaranya ini. "Salah paham apa? Kamu bukan orang yang nggak tahu malu?""Kelly, jangan keterlaluan! Aku lebih senior darimu!" sergah Rebecca."Oh, kamu kalah, jadi mau menekanku dengan senioritas? Sayangnya, aku bukan orang yang takut sama ancaman kalian. Aku bahkan bisa lebih dari ini. Mau dicoba nggak?"Rebecca tidak bisa berkata-kata."Kelly, sudahlah. Nggak ada gunanya berdebat dengan mereka," bujuk Nadine yang malas berbasa-basi. Lagi pula, apa gunanya menang berdebat?Nada bicara Nadine yang datar dan sorot matanya yang tenang bak sumbu yang membuat amarah Rebecca meledak.Rebecca terkekeh-kekeh. "Kamu pasti merasa rendah diri, 'kan? Kamu mengikuti Reagan bertahun-tahun, tapi nggak hamil. Eva dan Reagan pacaran
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Bab 180

Makin dipikirkan, Rebecca merasa makin enggan. Pada akhirnya, dia mengejar Nadine dan Kelly. Padahal, biasanya dia tidak bertingkah seperti ini.Kala ini, Rebecca tidak ada bedanya dengan anjing yang panik hingga menggigit orang. "Kalian ini kurang ajar sekali! Pantas saja, kalian bisa jadi teman! Benar-benar nggak berpendidikan!"Kelly merasa lucu. Namun, dia tidak akan membiarkan siapa pun berbicara buruk tentang Nadine. "Tutup mulutmu deh, Nenek Lampir!""Memangnya aku salah ngomong? Dia ikut putraku selama enam tahun, tapi nggak hamil. Itu berarti dia nggak subur! Kenapa reaksi kalian malah berlebihan sekali? Kalian pasti malu karena omonganku benar, 'kan?""Heh!" Kelly tersenyum dingin. "Nggak hamil selama enam tahun ya? Kamu yakin bukan kesehatan putramu yang bermasalah? Dia sering masuk rumah sakit, suka merokok dan minum-minum. Lebih baik suruh putramu periksakan kesehatannya. Mungkin saja dia punya penyakit."Usai berbicara, tatapan Kelly tertuju pada perut Eva. Ekspresi Eva s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
34
DMCA.com Protection Status