Share

Bab 180

Author: Patricia
Makin dipikirkan, Rebecca merasa makin enggan. Pada akhirnya, dia mengejar Nadine dan Kelly. Padahal, biasanya dia tidak bertingkah seperti ini.

Kala ini, Rebecca tidak ada bedanya dengan anjing yang panik hingga menggigit orang. "Kalian ini kurang ajar sekali! Pantas saja, kalian bisa jadi teman! Benar-benar nggak berpendidikan!"

Kelly merasa lucu. Namun, dia tidak akan membiarkan siapa pun berbicara buruk tentang Nadine. "Tutup mulutmu deh, Nenek Lampir!"

"Memangnya aku salah ngomong? Dia ikut putraku selama enam tahun, tapi nggak hamil. Itu berarti dia nggak subur! Kenapa reaksi kalian malah berlebihan sekali? Kalian pasti malu karena omonganku benar, 'kan?"

"Heh!" Kelly tersenyum dingin. "Nggak hamil selama enam tahun ya? Kamu yakin bukan kesehatan putramu yang bermasalah? Dia sering masuk rumah sakit, suka merokok dan minum-minum. Lebih baik suruh putramu periksakan kesehatannya. Mungkin saja dia punya penyakit."

Usai berbicara, tatapan Kelly tertuju pada perut Eva. Ekspresi Eva s
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 181

    Kelly mencebik. "Dasar manusia tercela.""Kamu nggak seharusnya menghalangiku tadi." Kelly hanya mengerahkan 30% kekuatannya tadi. Jika dia serius, Rebecca bukan lawannya.Nadine terkekeh-kekeh mengingat wajah masam Eva saat pergi. Dia membujuk Kelly, "Sudah, sudah. Jangan merajuk lagi. Mereka cuma orang nggak penting."Kelly mengangguk. "Kamu benar. Tapi, kalau masih ada kesempatan, aku pasti akan mencabik-cabik mereka!"Nadine punya karakter yang lembut, jadi Kelly yang akan turun tangan untuk membantunya. Dia kuat."Ya, ya." Nadine tertawa. "Kamu pasti sangat syok hari ini. Biar kutraktir. Kamu mau makan apa?"Kelly merangkul bahu Nadine. "Aku menunggumu mengatakan ini dari tadi. Ayo, kubawa kamu makan makanan enak!""Hm? Bukannya aku yang seharusnya ngomong begitu?""Sama saja!"....Di dalam mobil, Rebecca memegang hasil tes dan teringat pada ucapan dokter yang mengatakan kondisi janin Eva sangat baik. Dia tersenyum lebar hingga tidak bisa menutup mulutnya.Ketika melihat ekspresi

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 182

    Setelah mengantar Eva sampai ke gerbang sekolah, Rebecca berpesan kepadanya untuk hati-hati. Kemudian, dia menyuruh sopir mengantarnya pulang."Baik, Bu."Rebecca duduk di jok belakang sambil menatap syal jelek di sampingnya. Dia tak kuasa mengernyit. Makin dilihat makin kesal. Dia akhirnya melemparkan syal itu ke bawah jok, lalu buru-buru menarik tangannya seperti takut tangannya kotor.Ketika teringat pada penampilan Eva, Rebecca tak kuasa menghela napas. Penampilan Eva tampak biasa-biasa saja, sikapnya juga kurang dermawan. Sementara itu, syal buatannya berwarna merah, sama sekali tidak ada kesan elegan. Sebagus apa pun bungkusannya, isinya tetap jelek.Harus diakui bahwa wanita dari keluarga kecil seperti Eva memang memiliki keterbatasan. Rebecca mengingat hadiah pemberian Nadine. Syal, perhiasan, tas, semuanya sangat cantik dan cocok dengannya. Bisa dilihat bahwa Nadine memilihnya dengan cermat.Setelah memikirkan ini, Rebecca meludah dalam hati, 'Cih! Kenapa malah kepikiran wanit

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 183

    Di mata Rebecca, putranya adalah yang terhebat dan tak tertandingi. Menantunya minimal harus lulusan S2. Lebih bagus lagi kalau lulusan luar negeri.Sementara itu, Eva sama sekali tidak memenuhi kualifikasi. Rebecca bersedia menemuinya hanya karena anak di kandungannya itu.Kalau soal menikah dengan Reagan dan menjadi menantu Keluarga Yudhistira ... itu tidak mungkin terjadi!Setelah mendengarnya, Clarine mengedikkan bahunya, sama sekali tidak terkejut dengan jawaban Rebecca. Kemudian, dia membuang syal itu ke tong sampah dan menyeka tangan dengan tisu basah."Sudah seharusnya seperti itu. Eva bukan siapa-siapa dan nggak pantas jadi kakak iparku. Dia bahkan kalah dari Nadine."Selain paras Eva yang masih termasuk bisa dilihat, wanita ini tidak memiliki apa-apa. Clarine tidak mengerti, entah apa yang membuat kakaknya tertarik pada Eva."Sudahlah, aku nggak mau dengar soal kakakku lagi. Aku mau keluar!" Clarine membawa beberapa hadiah dan buah impor, lalu bersiap-siap untuk keluar.Hari

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 184

    Ekspresi Nadine menjadi dingin. "Semua orang sudah melihat video wawancaraku. Kalau kamu keberatan dengan nilaiku, laporkan saja pada pihak universitas. Untuk apa berkoar-koar di sini?""Masyarakat zaman sekarang terlalu tercela. Misalnya biang kerok yang menyebarkan fotoku dengan Pak Arnold. Sampai sekarang belum diketahui siapa dalangnya."Nadine berbicara sambil menatap Clarine lekat-lekat. Dia tidak ingin melewatkan sedikit pun perubahan pada ekspresi Clarine.Sesuai dugaan, Clarine mengalihkan pandangannya dengan takut. Nadine pun yakin bahwa Clarine adalah pelakunya. Hal ini tidak berada di luar dugaannya.Nadine meneruskan, "Kamu tiba-tiba menyindirku. Kenapa aku bisa mendengar kecemburuan dari nada bicaramu?"Clarine terlihat seperti sedang menyalahkan diri sendiri karena tidak terpikir akan metode seperti ini sejak awal."Jangan sombong. Kamu seharusnya belum tahu Eva hamil anak kakakku, 'kan?" timpal Clarine.Nadine membalas dengan tidak acuh, "Aku sudah tahu sejak siang tadi

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 185

    "Serius? Benaran?" Clarine tampak sangat girang."Tentu saja!""Aku mau! Aku sudah lama mengagumimu! Aku ingin sekali menjadi muridmu, Bu!" Clarine seolah-olah sudah lupa dirinya baru dari rumah Freya."Baguslah kalau begitu. Siapa namamu?"Clarine menyahut, "Namaku Clarine. Aku dari Fakultas Biologi Universitas Brata.""Oh, seharusnya fondasimu bagus." Diana tersenyum sambil mengangguk puas. "Datang ke Area C setelah kuliah dimulai nanti. Biar kuperkenalkan kamu dengan seniormu."Senior? Clarine baru teringat Diana punya rencana penelitian. Dia sungguh bersemangat. Kalau ada kesempatan, bukankah dia akan bergabung dengan tim eksperimen?Patut diketahui bahwa tim eksperimen Universitas Brata adalah salah satu yang terbaik. Nadine saja belum tentu memenuhi kualifikasi untuk masuk.Setelah memikirkan ini, senyuman Clarine menjadi makin lebar. Diana juga tersenyum puas saat melihat Clarine yang bermulut manis.Kemudian, Diana menyipitkan matanya memandang ke arah rumah Freya. Senyumannya

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 186

    Freya baru saja mendapat kabar bahwa 70 persen dana tahun ini dialokasikan untuk tim eksperimen Diana. Sisanya baru miliknya. Jika dikurangi biaya lain, bagian yang diperoleh Freya mungkin kurang dari 20 persen.Selama beberapa tahun ini, karena tidak ada perkembangan terbaru pada penelitiannya, Freya tidak bisa menulis tesis. Makanya, tidak ada hasil penelitian apa pun. Lambat laun, dana yang diperolehnya pun menjadi makin sedikit. Sementara itu, dia sudah tua dan kesehatannya mulai memburuk. Tidak ada satu pun muridnya yang bisa melanjutkan eksperimennya.Hal ini membuat Freya tak kuasa mengembuskan napas panjang. Saat ini, Diana yang tinggal di seberang menghampiri dengan tersenyum."Bu Freya, selamat sore. Kamu baru balik dari laboratorium ya? Dengar-dengar timmu punya penemuan baru? Benar nggak?" tanya Diana.Freya tidak berbicara."Oh, sepertinya itu cuma kabar burung. Kulihat kamu sangat rajin ke laboratorium. Tapi, kenapa nggak ada hasil apa pun?""Dengar-dengar, dana untuk tim

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 187

    Nadine punya sebuah pemikiran. Namun, sebelum ini, dia harus menunggu dulu. Setelah kontrak berakhir, dia baru bisa mengambil tindakan.....Hari ini, Nadine hendak pergi ke perpustakaan seperti biasa. Begitu keluar, dia langsung bertemu Arnold. Belakangan ini, Arnold sibuk membuat persiapan untuk topik penelitian baru. Dia bekerja lembur dan baru pulang dari laboratorium."Pagi, Pak Arnold," sapa Nadine sambil tersenyum."Sebenarnya aku ingin tanya sesuatu. Kamu masih ingat penelitianku yang belum selesai?"Nadine mengangguk. Topik penelitian itu sangat sesuai dengan arah penelitian Nadine. Selain itu, Nadine merasa sangat sayang karena penelitian itu berhenti di tengah jalan.Arnold bertanya, "Kamu sudah pertimbangkan? Mau dilanjutkan nggak?"Nadine segera mengangguk. "Tentu saja mau! Tapi, aku nggak punya laboratorium. Aku nggak bisa menyelesaikan bagian data. Jadi, sebaiknya ...."Setiap kesimpulan harus didukung oleh data. Sementara itu, data diperoleh dari catatan eksperimen yang

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 188

    Arnold berkata, "Kamu boleh menggunakan laboratorium kapan saja. Datang saja kalau kamu senggang."Nadine bukan hanya harus memahami setumpuk data yang diberikan Freya kepadanya, tetapi juga harus memperhatikan hasil penelitian terkini di bidang terkait. Bahkan, masih ada topik tesis yang harus diselesaikan. Bisa dilihat bahwa dia sangat sibuk.Arnold tentu tahu kesibukan Nadine. Hanya saja, dengan kemampuan Nadine, seharusnya tidak ada masalah baginya.Kemudian, Arnold menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan saat berada di laboratorium. Setiap laboratorium memiliki fungsi yang berbeda, makanya yang harus diperhatikan juga berbeda. Nadine menyimak dengan cermat, bahkan mencatat beberapa poin penting."Untuk sekarang, cuma ada satu tim yang kupimpin. Selain aku, masih ada empat anggota di sini. Kuperkenalkan kalau ada kesempatan nan ...."Sebelum Arnold selesai berbicara, seorang pria berkacamata yang berusia 40-an tahun keluar dari ruang pantri. Tubuh yang tinggi dan tegap mem

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 518

    Kedua orang itu langsung menoleh ke arah Darius. Darius menggaruk kepalanya. "Kenapa kalian melihatku seperti ini ...." Rasanya agak canggung."Darius, sebenarnya keluargamu itu bergerak di bidang apa sih?" Mikha menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu.Nadine ikut bertanya, "Aku ingat, terakhir kali kamu bilang orang tuamu ... adalah pegawai negeri?"Kelihatannya, pegawai negeri yang dimaksud bukan pegawai biasa. Nadine hanya menyebutkan secara singkat dan tidak bertanya lebih jauh.Mikha mungkin blak-blakan, tetapi dia juga tahu kapan harus berhenti. Ada yang bilang anak-anak dari keluarga pejabat tinggi biasanya sangat low profile. Jadi, masuk akal kalau Darius tidak pernah menyebutkannya sebelumnya.Darius akhirnya menghela napas lega. "Aku pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengurusnya.""Oke!" Mikha mengangkat tangan, "Demi laboratorium ...."Darius menyambung, "Demi nggak diusir lagi ...."Keduanya menoleh menatap Nadine.Nadine sempat terdiam, lalu spontan berseru, "M

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 517

    "Ayahku punya properti, rumahnya tak terhitung jumlahnya! Dia yang selalu mengusir orang lain, nggak ada yang bisa mengusirnya!""Jadi, semuanya harus milik kita sendiri agar kita punya posisi kuat! Akademi meminjamkan kita ruangan bobrok, nggak ada CPRT, alat pemadam kebakaran pun nggak lengkap. Kita mati-matian menghasilkan penelitian, tapi akhirnya semua kredit jatuh ke akademi?""Memangnya di dunia ini ada hal sebaik itu? Aku sudah muak!"Mikha tidak pernah mengalami ketidakadilan seperti ini."Apa hebatnya sih? Cuma sebuah ruangan usang, alat-alatnya pun kita beli sendiri!"Amarah Mikha meledak-ledak. Dia benar-benar tidak bisa menoleransi ketidakadilan ini. Ketika dia melampiaskan kekesalan, air liurnya bahkan hampir menciprat ke mana-mana, membuat Darius dan Nadine melongo."Eh ... apa aku menakuti kalian?" Wajah Mikha yang bulat tampak malu untuk sesaat. Dia buru-buru menjelaskan, "Biasanya aku nggak seperti ini. Tapi kalau sudah marah, aku susah berhenti .... Ehem, ehem!"Dari

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 516

    Nadine melihat ekspresi tak berdaya di wajah Arnold dan tak bisa menahan tawa."Ambil saja, Paman. Daging sapi bumbu buatan ayahku ini luar biasa enak, nggak semua orang bisa mencicipinya.""Kamu memanggilku apa?" Dia melangkah mendekat dan satu tangan bertumpu di dinding. "Hmm?"Nadine tak punya ruang untuk mundur lagi, hanya bisa menatapnya dengan wajah polos. "Aku cuma menyampaikan kata-kata ayahku, bukan aku yang mengatakannya.""Pak, lorong ini sempit. Kamu ... nggak mau mundur sedikit?"Arnold teringat bahwa dirinya masih sakit dan khawatir menularkannya pada Nadine. Dia menghela napas pelan, menarik kembali tangannya, lalu mundur ke samping.Nadine sekali lagi merasa kagum. Pria ini benar-benar mudah diajak bicara dan sangat gentleman.Arnold menerima daging sapi itu, sementara Nadine membawa sisanya kembali ke rumah. Dia lalu memotret dan mengirimkannya kepada Jeremy.Balasan segera masuk.[ Sudah kasih Arnold? ][ Sudah, sudah! Ayah, bukankah kamu terlalu baik padanya? ]Jerem

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 515

    Nadine agak tertegun. "Untukku? Lalu, kamu ...."Arnold berkata, "Aku nggak kedinginan.""Terima kasih."Setibanya di ujung gang, Arnold meminta Nadine menunggu sebentar, lalu masuk ke minimarket di samping. Tak sampai satu menit, dia keluar dengan dua cangkir minuman di tangannya."Nah."Nadine menerimanya, lalu mencium aromanya dengan penasaran. "Apa ini?""Teh merah jahe."Nadine mengangkat alis. "Minimarket menjual ini?" Kenapa dia sama sekali tidak punya kesan tentang itu?"Menu musiman, baru saja tersedia.""Punyamu juga?"Arnold menggeleng. "Bukan, aku pesan teh gandum hitam."Nadine menggenggam cangkir kertas itu, telapak tangannya terasa hangat. Ditambah jaket yang masih menyelimutinya, seluruh tubuhnya seperti dipenuhi kehangatan. Bahkan, pipinya tampak agak merah.Setelah naik tangga, Nadine melepaskan jaket itu dan mengembalikannya kepada Arnold. "Terima kasih, selamat malam."Arnold tersenyum tipis. "Selamat malam."Keduanya pun masuk ke rumah masing-masing.Setelah mandi,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 514

    Arnold hari ini ada kelas. Saat jam istirahat, dia mendengar dua mahasiswa membicarakan bahwa ada laboratorium di Fakultas Ilmu Hayati yang diberikan surat perintah renovasi oleh dinas pemadam kebakaran.Awalnya dia tidak terlalu peduli, sampai tiba-tiba nama Nadine disebut dalam percakapan mereka. Begitu bertanya lebih lanjut, dia baru tahu bahwa laboratorium yang dimaksud adalah milik Nadine.Tanpa berpikir panjang, Arnold langsung menuju ke sana dan tiba tepat saat ketiga orang itu sedang berbicara."Pak." Nadine menyapanya, "Kenapa tiba-tiba ke sini? Silakan masuk."Mikha dan Darius juga segera menyapa.Arnold berkata, "Aku sudah tahu semuanya. Kalau renovasi pemadam kebakaran dilakukan sesuai prosedur, setidaknya akan memakan waktu 2 bulan. Untuk sementara, pakai saja laboratoriumku. Kalian bisa memindahkan semua peralatan ke sana, pasti muat."Kedengarannya memang solusi yang cukup baik .... Namun, Mikha dan Darius tidak langsung menyetujui. Mereka justru menatap Nadine untuk mem

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 513

    "Siapa yang menyuruh kalian masuk? Laboratorium kami nggak menerima hewan berkaki dua. Kalau punya akal, cepat pergi sebelum kami bertindak.""Siapa yang kamu maki, hah?" Kaeso berang hingga wajahnya memerah.Darius menimpali dengan santai, "Siapa yang menanggapi, berarti dia yang kumaki. Lihat saja, langsung ada binatang yang merasa tersindir.""Kamu ...."Nella tersenyum sinis. "Apa yang kalian banggakan sih? Seluruh laboratorium nggak bermasalah, cuma laboratorium kalian yang harus direnovasi. Malu-maluin saja, tapi masih berani keras kepala!""Kudengar, perbaikan keamanan kebakaran bisa makan waktu berbulan-bulan. Kasihan, kalian jadi nggak bisa pakai laboratorium dalam waktu dekat. Apa hebatnya menerbitkan makalah di Science? Nyatanya tetap nggak dianggap penting oleh fakultas. Ngapain sok hebat?"Nadine tersenyum. "Sebenarnya aku malas bicara karena takut kamu nggak sanggup menerimanya. Tapi kalau dipikir lagi, bersikap baik pada binatang buas sama saja dengan menyiksa diri sendi

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 512

    Diana menyilangkan tangan sambil menatap dari atas. "Laporan apa?""Jangan pura-pura bodoh! Inspeksi pemadam kebakaran di laboratorium lain nggak ada masalah, tapi cuma laboratorium Nadine yang diberi surat perintah perbaikan. Kamu berani bilang ini nggak ada hubungannya denganmu?"Diana tersenyum tipis. "Aku sibuk. Setiap hari harus mengurus laporan dan menulis jurnal, mana ada waktu untuk ribut dengan anak-anak kecil? Tapi ... kalau ada orang lain yang nggak suka dengan mereka, itu di luar kendaliku."Bagaimanapun, dia punya banyak mahasiswa. Kalau ada satu atau dua yang tidak suka dengan kelompok Nadine, itu hal yang wajar, 'kan?"Sekarang kamu semakin berani ya? Berani bertindak tanpa memberitahuku dulu. Kamu ini masih menganggapku sebagai atasanmu atau nggak?"Diana mengerutkan kening. "Kamu memanggilku cuma untuk ini? Sekarang kamu mau membela mahasiswa Freya? Heh, ini bukan gayamu."Konan tertawa dingin. "Kamu pikir trik murahanmu itu sangat cerdas? Dasar bodoh!""Inspeksi pemad

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 511

    "Saat itu kami ada di laboratorium, bukannya nggak ada orang. Mesin itu cuma nggak digunakan sementara, jadi secara otomatis masuk ke mode siaga. Kami juga akan menggunakannya lagi nanti. Siapa yang akan kurang kerjaan memutus dayanya?" jelas Mikha dengan kesal.Nadine sudah memiliki dugaan di benaknya, tetapi masih perlu memastikannya. "Ayo, kita ke laboratorium seberang."Mikha bingung. "Kenapa kita melihat mereka? Itu 'kan laboratorium dari jurusan lain, nggak ada hubungannya dengan kita ...."Darius juga merasa ada sesuatu yang aneh dan segera mengikuti Nadine. "Kalau disuruh pergi ya pergi, kenapa banyak tanya?"Mikha termangu sesaat. 'Wah, nyalinya semakin besar saja ya!'Ketiganya tiba di laboratorium seberang. Benar saja, sudut ruangan dilengkapi dengan satu set lengkap peralatan pemadam kebakaran."Ini ...." Mikha melongo. "Padahal bulan lalu belum ada!"Mereka memeriksa beberapa laboratorium lain. Hasilnya sama, semua yang sebelumnya tidak memiliki peralatan kini sudah lengka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 510

    "Ada apa?" tanya Nadine.Keduanya langsung mendongak, seperti anak kecil yang akhirnya melihat orang tua mereka setelah mendapatkan perlakuan tidak adil.Mikha langsung berlari ke arahnya, matanya sudah memerah bahkan sebelum sempat bicara. Darius menyusul di belakang, ekspresinya jelas tegang dan tangannya juga terkepal erat.Nadine langsung merasa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tetap tenang. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian duduk di luar dan nggak masuk?""Kak Nadine ...." Mikha berusaha menahan air matanya. Meskipun matanya sudah berkaca-kaca, dia tetap bersikeras untuk tidak membiarkannya jatuh. "Kami nggak bisa masuk lagi!""Apa maksudnya nggak bisa masuk lagi?" Nadine terkejut."Kemarin, tim inspeksi kampus dan pemadam kebakaran distrik tiba-tiba datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ...."Pemeriksaan kebakaran adalah prosedur rutin, jadi mereka berdua tidak berpikir terlalu banyak dan langsung membukakan pintu serta bekerja sama dengan baik.Siapa sangka,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status