Share

Bab 695

Penulis: Patricia
"Nggak merepotkan. Sudah ada model yang kamu suka?"

Nadine tidak punya permintaan khusus, yang penting mobilnya nyaman dikendarai.

"Kalau begitu, aku sarankan sedan. Kenyamanan duduk dan handling-nya lebih baik dibanding SUV. Hanya saja, ruang kabinnya lebih kecil. Kalau nggak mempertimbangkan perjalanan keluarga dan hanya untuk mobilitas harian, sedan adalah pilihan yang bagus."

"Oke." Nadine mengangguk. Dia tipe yang mendengarkan saran.

"Gimana dengan merek?" Pria itu bertanya lagi, "Ada preferensi tertentu?"

"Nggak ada." Nadine menggeleng. "Tapi, aku suka mobil luar negeri."

Arnold menaikkan alis. Kebetulan sekali. Dia juga.

"Kalau anggaran?"

"Bebas."

Mereka pertama-tama pergi ke showroom Volkswagen terdekat. Begitu masuk, seorang sales segera menyambut mereka dengan senyuman. "Selamat datang! Mau lihat mobil seperti apa? Aku bisa membantu."

"Sedan. Irit bahan bakar, mudah dikendarai. Ada rekomendasi?" tanya Arnold.

"Silakan lihat model ini." Sales itu membawa mereka ke sebuah mobil
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
gak lama lagi baru jadi pasangan
goodnovel comment avatar
Winarsih_wina
kapan lah Nadine dan Arnold jadian kelamaan thor
goodnovel comment avatar
Nefertari
Lagi ngebayangin direal life nya si Arnold ini kira2 kaya si zhang linghe pemeran dracin The Best Thing sebagai He Suye, pas pake kacamata bingkai emas ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 696

    Saat Nadine memilih mobil, Arnold memang tidak banyak bicara, tetapi selalu berada di sisinya. Jika ada detail yang terlewat, dia akan mengingatkan pada saat yang tepat.Mana mungkin teman biasa melakukan hal seperti ini? Apalagi, sejak mereka masuk ke showroom ini, si pria selalu memperhatikan si wanita. Tatapan penuh fokus dan kepedulian itu jelas bukan sesuatu yang bisa dipalsukan.Bukankah ini persis dengan pasangan pengantin baru yang sering dia temui? Kalaupun bukan pengantin baru, mereka pasti pasangan! Makanya, sales wanita itu bertanya demikian.Nadine sudah beberapa kali menghadapi kesalahpahaman seperti ini. Dia tidak berani melihat ekspresi Arnold dan hanya melambaikan tangan. "Bukan, kamu salah paham."Gadis itu buru-buru meminta maaf.Arnold tidak berkata apa-apa, hanya saja tatapannya pada Nadine tetap lembut.Sales itu semakin bingung. Kalau bukan pasangan, lalu mereka apa?....Di seberang jalan, Inez yang sedang jalan-jalan tiba-tiba teringat bahwa mobilnya sudah haru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 697

    Tiba-tiba, Inez teringat sesuatu. Dia mengambil ponselnya dan membuka foto yang diambil tadi.Wanita yang bersama Arnold barusan ... bukankah mirip dengan gadis yang beberapa waktu lalu belanja sepatu bersama putranya di mal?Inez menggeleng, merasa pikirannya terlalu berlebihan. Dia tahu betul bagaimana sifat putranya.Selama ini, hanya ada perempuan yang jatuh dalam pesona Stendy, bukan sebaliknya. Bagaimana mungkin Stendy dipermainkan oleh wanita?Tidak mungkin ... benar-benar tidak mungkin .... Pasti hanya kebetulan.....Setelah mengambil mobilnya, Nadine dan Arnold pulang. Karena area apartemen mereka tidak memiliki lahan parkir khusus, mobil harus diparkir di tempat parkir umum di seberang jalan.Karena Nadine kini sudah memiliki mobil sendiri dan membutuhkan tempat parkir tetap, Arnold menyarankan agar dia menyewa satu slot parkir secara permanen.Setelah menghubungi pihak pengelola, bernegosiasi harga, dan menandatangani kontrak, mereka baru selesai satu jam kemudian.Arnold m

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 698

    Yenny tahu bahwa Nadine juga tinggal di apartemen ini, tetapi dia sama sekali tidak menyangka Nadine dan Arnold adalah tetangga yang tinggal berseberangan!Pantas saja rumah putranya tidak ada jejak wanita. Dengan jarak sedekat ini, mereka bisa tinggal bersama kapan saja sesuka hati. Bahkan, cukup membuka pintu dan berjalan beberapa langkah, Arnold sudah bisa tiba di rumah wanita ini untuk berkencan.Bagaimana mungkin dia bisa menemukan bukti kalau mereka memang bersama? Saat memikirkan hal itu, Yenny mulai mengamati Nadine dari ujung kepala hingga ujung kaki.Yenny masih punya sedikit persiapan mental, sedangkan Nadine benar-benar terkejut. Bukankah wanita yang baru saja keluar dari apartemen Arnold ini adalah nyonya kaya yang pernah mengikuti kelas tehnya dan juga pernah dia temui di lorong apartemen?Dia dan Arnold .... Apa hubungan mereka?Tepat saat itu, Arnold keluar dari rumahnya dengan sebuah tas di tangan. "Ibu, tasmu ketinggalan."Eh? Ibu? Nadine tertegun.Ketiga orang itu pu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 699

    Namun, Arnold sama sekali tidak merasa ada yang salah karena dia juga bersiap untuk menutup pintu."Eh ... kamu ngapain?" Yenny buru-buru memegang gagang pintu.Arnold menatapnya dengan bingung. "Bukannya Ibu mau pulang?""Aku ... aku belum pergi, tapi kamu sudah mau tutup pintu?" Suaranya terdengar sangat keras, entah sedang mempertanyakan Arnold atau sedang mengungkapkan kekesalannya pada seseorang.Arnold masih bingung. "Bukannya Ibu memang mau pergi? Kalau nggak ditutup, udara hangat di rumah bisa keluar semua."Yenny tidak bisa berkata-kata."Hati-hati di jalan, suruh sopir pelan-pelan. Belakangan ini turun salju, jalanan jadi licin." Setelah berkata demikian, Arnold menyerahkan tas ibunya, lalu menutup pintu.Yenny hampir menghantamkan hak sepatunya ke lantai karena kesal. Dua-duanya sama saja! Anak kandung macam apa ini? Mending dulu tidak dilahirkan!....Kaki Nadine sebenarnya sudah sembuh total. Namun, demi memastikan, dia tetap berencana pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 700

    "Orang dulu bilang, cedera otot dan tulang butuh 100 hari untuk sembuh. Meskipun tulangmu baik-baik saja, ototmu tetap terkilir. Sekarang memang sudah nggak bengkak, tapi otot dan fasia di dalamnya masih butuh waktu untuk pulih sepenuhnya. Yang bisa menyembuhkannya cuma waktu."Arnold berpikir sejenak. "Bisa nggak kalau pakai pengobatan tradisional untuk mempercepat pemulihan?""Kalau ada kesempatan, tentu bisa. Tapi tetap saja, itu cuma sebagai pendukung. Yang paling penting adalah istirahat."Setelah keluar dari rumah sakit, Arnold tiba-tiba berkata, "Ikut aku ke suatu tempat.""Hah?" Nadine bingung.Dua puluh menit kemudian, mobil mereka berhenti di pinggir jalan.Arnold mengajaknya menyeberang, masuk ke sebuah gang kecil. Setelah melewati beberapa belokan, mereka berhenti di depan sebuah klinik pengobatan tradisional yang tampak kuno."Klinik Sejahtera?" Nadine menengadah, melihat papan nama kayu tua yang menggantung di atas pintu. Papan itu hitam dan mengkilap.Arnold masuk dengan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 701

    Saat tiba waktunya untuk akupunktur, terlihat Levi mengibaskan tangannya, lalu membuka gulungan kain dan deretan jarum perak dengan berbagai ukuran tersusun rapi di atasnya.Nadine melihatnya sampai merinding, "A ... apa sudah mulai?""Hmm.""Ditusuk di mana?"Levi menunjuk ke arah kepalanya. "Di sini."Nadine bingung, "Lukanya di pergelangan kaki, kenapa ditusuk di kepala?" Dia bukan mempertanyakan, hanya penasaran."Alasan kenapa bagian yang terluka terasa sakit saat disentuh adalah karena adanya penyumbatan yang nggak bisa hilang. Di kepala manusia terdapat beberapa titik akupunktur utama yang bisa membantu melancarkan aliran dan merelaksasi otot. Kamu bisa memahaminya seperti ini, untuk menyelesaikan masalah dari akarnya, kita harus mulai dari sistem kontrol pusat."Otak adalah sistem kontrol pusat itu."Sudah siap? Kalau begitu, kita mulai ...." Levi menggulung lengan bajunya, lalu mengambil jarum.Nadine sangat takut, secara refleks dia ingin menggenggam sesuatu. Kebetulan saat i

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 702

    Nadine tertegun. Karena tidak bisa bergerak, dia bahkan tak sempat mengucapkan penolakan. Arnold sudah lebih dulu membantu melepaskan sepatunya. Lalu, kaus kakinya pun ikut dilepas ....Nadine menundukkan kepala menatap Arnold. Ekspresi serius pria itu seolah sedang melakukan sebuah eksperimen penting. Napas Nadine tertahan sejenak, detak jantungnya tanpa sadar menjadi lebih cepat.Sepertinya dia tidak pernah benar-benar memikirkan, kenapa Arnold bisa begitu baik padanya. Mungkin karena memang dia adalah pria yang baik. Bukan hanya kepadanya, tapi juga selalu tulus kepada semua orang.Namun dalam suasana seperti ini, Nadine harus mengakui, perhatian dari Arnold kepadanya terasa ... berbeda. Sekalipun Arnold adalah orang yang sangat baik dan tulus, tak mungkin dia sampai melakukan hal seperti ini kepada orang asing.Setelah melepas sepatu dan kaus kaki, Arnold mengikuti instruksi Levi dan memegang pergelangan kaki Nadine dengan hati-hati.Telapak tangannya agak dingin. Saat ujung jariny

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 703

    Sepanjang perjalanan pulang, suasana terasa hening. Setelah tiba di depan pintu rumah Nadine, Arnold yang mengantarnya sampai depan pintu akhirnya buka suara. Mengingat suasana aneh tadi, dia merasa perlu menjelaskan."Bibi Moni itu sebenarnya nggak punya maksud buruk, cuma mulutnya agak cerewet, suka bergosip."Nadine terdiam. Penjelasan itu rasanya malah membuat tambah canggung. Untungnya, kejadian kecil tadi tidak terlalu dia pikirkan.Malam itu, dia mengikuti semua instruksi dari Levi. Dia menempelkan plester herbal tanpa terkena air sedikit pun dan sebelum tidur, dia memijat beberapa titik penting di paha menggunakan teknik yang diajarkan oleh Levi.Setelah tidur nyenyak semalaman, keesokan paginya saat bangun, Nadine membuka plester itu dan mencoba menekan bagian yang kemarin sakit. Anehnya, rasa sakitnya benar-benar hilang!Dia langsung berlari keluar dan mengetuk pintu sebelah. Begitu Arnold membukakan pintu, Nadine berkata dengan antusias, "Plester dari Kakek Levi ampuh sekali

Bab terbaru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 731

    Lumayan juga ....Setidaknya, saat ini Safir masih cukup puas terhadap menantunya, Jeremy. Menantunya ini lembut, perhatian, teliti, penuh pertimbangan, tinggi, dan penampilannya juga tidak buruk. Dia juga lulusan dari Universitas Quar dan sekarang menjadi guru fisika di SMA unggulan. Dia memang bukan orang kaya, tetapi cukup terhormat dan mapan juga."Pangsit isi kucai, telur dan jamur ini sangat segar," kata Safir sambil terus menganggukkan kepala setelah mencicipi beberapa gigitan.Corwin sudah melahap satu mangkuk dan sedang mengambil porsi yang kedua. "Kamu coba yang isi daging sapi dan daun ketumbar ini, rasanya sangat wangi ...."Jeremy dipuji sampai merasa agak malu pun tersenyum canggung dan menggaruk kepalanya. "Asalkan kalian suka makan saja. Aku sudah membuat banyak pangsit. Kalau kurang, nanti aku kukus lagi.""Jangan terus berdiri di sana, duduklah dan makan bareng. Kamu sudah sibuk dari pagi, kamu pasti capek ...," kata Irene.Jeremy langsung mengiakan. Dia mengambil per

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 730

    "Berkumpulnya satu keluarga itu hal yang baik," kata Corwin dengan nada haru.Jeremy segera mengangguk setuju.Irene baru teringat bahwa dia belum memperkenalkan Jeremy kepada Inez."Ini suamiku.""Halo." Inez tersenyum tipis. "Adik Ipar terlihat sopan dan berwibawa."Kali ini, tidak ada lagi tatapan menilai atau mencela dari matanya.Jeremy membalas dengan anggukan kecil. "Halo."Sopan, tetapi dengan sedikit jarak yang nyaris tak terasa.Orang lain mungkin tidak menyadari, tetapi Irene yang telah hidup bersama dengannya selama bertahun-tahun langsung menangkap gelagat aneh itu.Dia menatap Jeremy dengan heran. Namun, Jeremy hanya menggeleng dan memberikan isyarat lewat mata. Nanti baru dibicarakan.Entah kenapa, kakak ipar yang satu ini memberinya perasaan yang sangat aneh dan tidak nyaman. Karena itulah, dia bersikap hati-hati."Ayah, pangsitnya masih ...." Mau dimasak?Eh? Nadine keluar dari dapur dan langsung tertegun melihat banyak orang di ruang tamu. Detik berikutnya, pandangann

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 729

    Inez mengikuti alamat yang tertera dalam dokumen dan menemukan tempat tinggal Irene saat ini. Dia berdiri di luar gerbang besi, mendongak menatap vila di hadapannya.Tak disangka, bagian luar kompleks ini terlihat biasa saja. Akan tetapi, setelah masuk, ternyata cukup mengejutkan. Jelas-jelas terdampar sampai ke kota kecil seperti ini, tetapi masih bisa tinggal di vila.Heh .... Sudut bibir Inez terangkat. Adiknya ini memang selalu beruntung sejak kecil. Bahkan saat ke kuil, biksu tua akan keluar menyambutnya, merapatkan tangan, dan berkata bahwa dia ditakdirkan menjadi orang kaya.Sedangkan dirinya, berdiri di samping seperti tak kasatmata. Selama ada Irene di suatu tempat, maka tak akan ada yang memperhatikan dirinya.Setelah melewati taman, Inez sampai di depan pintu utama, tersenyum tipis, dan menekan bel pintu.Yang membukakan pintu adalah Jeremy. Dia sempat menanyakan makanan favorit orang tua Irene. Setelah tahu mereka lebih suka sarapan dengan makanan berbasis tepung, dia pun b

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 728

    Stendy memilih sebuah bar. Begitu duduk, dia langsung memesan beberapa botol minuman keras, menuangkannya gelas demi gelas tanpa henti. Selama itu, beberapa wanita mencoba mendekatinya, tetapi semuanya diusir tanpa pengecualian.Wajah Stendy memerah karena alkohol. Setelah pandangannya mulai kabur, dia memutuskan untuk kembali ke hotel. Sepanjang perjalanan, kepalanya pusing dan berat. Saat memejamkan mata, yang muncul hanyalah wajah Nadine.Dia tidak mengerti kenapa dia selalu terlambat satu langkah? Dulu, dia kalah dari Reagan. Sekarang, kalah lagi karena status sialan sebagai sepupu.Haha .... Tuhan tidak pernah berpihak padanya!Begitu keluar dari taksi, Stendy masuk ke lobi hotel dengan sempoyongan. Saat pintu lift terbuka, aroma harum langsung menyeruak, lalu tubuh seorang wanita bersandar padanya. Wanita itu sengaja menggesekkan dadanya ke lengan Stendy, menggoda tanpa malu.Suaranya manis hingga terasa menjijikkan. "Ganteng, sendirian saja? Kamu kelihatannya mabuk. Gimana kalau

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 727

    "Stendy!" Nadine menyela perkataannya, menatap langsung ke matanya. "Pikirkan baik-baik apa yang sebenarnya ingin kamu katakan, apa yang seharusnya kamu katakan, baru buka mulut.""Kamu tahu, 'kan?" Pria itu menyudutkannya di antara dinding dan dadanya, kedua tangannya pun menahan di sisi tubuh Nadine."Memangnya kenapa kalau aku tahu? Hubungan kita sekarang nggak pantas untuk ....""Apa hubungan kita?" Stendy menyeringai, sudut bibirnya terangkat dengan getir. "Katakan, aku ini siapamu?""Kakak sepupu.""Mungkin kamu belum tahu, ibuku sebenarnya bukan anak kandung kakek dan nenekku. Itu artinya, kita nggak punya hubungan darah!"Nadine termangu sejenak. "Mau ada hubungan darah atau nggak, aku dan kamu tetap nggak punya peluang untuk bersama.""Kenapa?""Karena aku nggak suka sama kamu."Lagi-lagi kalimat itu! Selalu saja kalimat itu!Stendy mencengkeram bahu Nadine dengan agak kuat. "Kenapa kamu nggak bisa suka sama aku? Kamu dulu pernah suka sama cowok berengsek seperti Reagan, kenap

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 726

    Kini, Safir merasa sangat bersyukur karena mendengarkan saran dari Stendy yang menyuruhnya melanjutkan pengobatan matanya serta menjaga kesehatannya.Penglihatannya perlahan mulai pulih. Karena itulah, dia akhirnya bisa melihat dengan jelas betapa miripnya wajah cucunya dengan putrinya.Irene kaget mengetahui putrinya dan orang tuanya sudah saling mengenal sejak lama. Nadine pun bercerita tentang pertemuan pertama mereka.Corwin tak kuasa untuk berkomentar, "Aku dan ibumu sudah mencarimu selama bertahun-tahun ke mana-mana, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tak kusangka, ternyata kita sedekat ini, bahkan sempat terlewat dua kali. Untung saja kali ini nggak terlewat lagi."Mendengar itu, Safir teringat bahwa Nadine dan Stendy sudah saling mengenal sejak lama. Ternyata, takdir memang punya jalannya sendiri."Nadine, omong-omong, Stendy itu sebenarnya sepupumu lho. Selama ini, dia sama sekali nggak sadar ...."Sejak tadi, Stendy tidak melontarkan sepatah kata pun. Wajahnya tegang dan k

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 725

    Nadine buru-buru mencoba menenangkan ayahnya, "Ibu menemukan orang tua kandungnya itu kabar baik."Selama ini, Irene adalah seseorang tanpa masa lalu yang jelas. Dulu, dia pernah punya keinginan untuk mencari asal-usulnya. Namun, setelah sekian lama tanpa hasil, dia sudah berhenti berharap.Kadang-kadang, Irene bahkan membayangkan dirinya seperti tokoh dalam novel. Masa kecil tragis, orang tua dibunuh musuh ....Lambat laun, Irene berhenti memikirkan hal itu dan tak lagi berandai-andai.Namun, Nadine tetap bisa merasakan kerinduan ibunya terhadap keluarga. Jadi, saat Jeremy menyebut kakek dan nenek dari pihak ibunya datang, reaksi pertama Nadine adalah gembira, gembira untuk Irene.Namun, Jeremy jelas belum bisa mencerna semuanya secepat itu."Ayah sudah hidup bersama Ibu sekian lama, masa masih nggak tahu gimana sifatnya? Luarannya kelihatan lembut dan tenang, tapi Ibu itu orang yang punya pendirian kuat. Begitu memutuskan, nggak ada yang bisa menggoyahkannya.""Ayah dan Ibu sudah ber

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 724

    Keesokan paginya, Nadine terbangun karena dering telepon.Langit masih remang-remang. Dia mengucek mata, mendapati bahwa masih belum pukul 7 pagi. Dia menguap, membuka mata, meskipun otaknya masih belum sepenuhnya sadar.Nadine pun menempelkan ponsel ke telinganya. Suaranya masih serak khas orang yang baru bangun tidur. "Ayah, kenapa telepon sepagi ini?"Jeremy di seberang sempat terdiam sesaat, lalu terdengar gugup dan kebingungan. "Nadine ... Kakek dan Nenek dari pihak ibumu datang."Nadine awalnya belum bisa mencerna. "Dari pihak Ibu? Kakek dan nenek yang mana?""Ya, orang tua kandung ibumu. Kakek dan nenek biologismu."Nadine terdiam beberapa detik, lalu tiba-tiba duduk tegak. Untuk beberapa saat, dia tak bisa berkata apa-apa.Butuh waktu cukup lama hingga dia melompat turun dari tempat tidur. "Aku akan beli tiket pulang sekarang."Tepat pukul 12 siang, pesawat mendarat. Nadine keluar dari bandara dan langsung menghentikan sebuah taksi.Sebelum sampai di depan rumah, dia sudah meli

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 723

    Namun, kenapa memangnya?Perasaan bukanlah pelengkap, bukan pula permainan hiburan. Sekali terlibat, maka harus sepenuh hati.Namun, Nadine masih punya begitu banyak tugas yang harus diselesaikan, banyak eksperimen yang belum dijalankan.Dia baru membuka sedikit pintu gerbang akademik, baru menjelajahi dunia riset. Ada begitu banyak hal yang menunggunya, mana sempat dia memikirkan cinta?Setelah mendengarnya, hati Arnold sedikit mencelos. Namun, dia sudah menduganya. Jika Nadine jatuh cinta semudah itu, justru itu bukan Nadine yang dia kenal."Aku paham." Tiba-tiba, Arnold menghela napas lega. Bibirnya perlahan terangkat, senyuman mulai terlihat di sudut matanya.Nadine ikut tersenyum. "Ubi panggangnya manis nggak?"Arnold mengangguk. "Manis.""Kalau begitu, lain kali aku traktir lagi.""Oke."Mereka berpisah di depan pintu apartemen, lalu masuk ke apartemen masing-masing.Hal pertama yang dilakukan Nadine adalah membuka buket mawar biru itu, lalu membaginya ke dua vas bunga. Dipadukan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status