Wajah Kirana berkeringat. Matanya terpejam erat, napasnya berat penuh tekad.Sudah berjam-jam dia bertahan dalam rasa sakit yang luar biasa, dan kini kontraksinya semakin intens, mendekati puncak.Di balik masker yang menutupi sebagian wajahnya, Thomas berdiri di samping istri keduanya. Matanya tidak pernah lepas dari Kirana, mata yang memandangnya penuh perhatian sekaligus kecemasan.“Aku di sini bersamamu,” bisik Thomas, begitu Kirana meremas tangannya dengan erat.Kirana hanya mengangguk pelan. Kontraksi itu benar-benar membuat dirinya tidak berdaya. Dia bisa merasakan bayinya semakin turun, mendesak keluar.Semua yang diajarkan oleh suster–tentang cara bernapas dan mengejan yang benar–kini lenyap d
Baca selengkapnya