Lagi-lagi suara petir menggelegar dengan keras, menghentakkan jantung Sophia sedemikian rupa. Rahang wanita itu nampak menegang, mendengar pengakuan yang meluncur dari mulut sandra.“Apa katamu?” tanya Sophia dingin.“Maafkan aku, Nyonya…” Sandra kembali membenamkan wajahnya. Seketika bahunya berguncang keras.“Jangan menyebar fitnah, Sandra. Aku bisa saja menyeretmu ke ranah hukum atas pernyataanmu yang enggak berdasar itu,” ucap Sophia lagi.“Untuk apa aku berbohong, Nyonya Sophia? Aku terpaksa membuka rahasia ini sekarang, karena aku enggak kuat menyimpannya sendirian. Seharusnya, Kiara memiliki seorang kakak, kakak laki-laki. Tuan Robert memberinya nama Kenzo…” Sandra kembali tersedu mengingat hal itu, sementara tubuh Sophia membeku seperti es. Dia berharap apa yang terjadi sekarang hanyalah mimpi.Tapi tidak, semua terasa nyata. Bahkan rasa sakit menjalar begitu Sophia mencubit lengannya sendiri.‘Robert selingkuh?’ Sophia membatin. Wajah suaminya kini berkelebat di benak wanita
Read more