Cuaca kali ini nampak kelabu.Awan hitam menggantung di langit, diselingi gemuruh petir yang terdengar dari kejauhan.Untuk pertama kalinya dalam dua puluh enam tahun, Robert dan Ratna duduk berhadapan. Kafetaria di rumah sakit itu ramai, namun kesunyian menggantung sesaat di antara mereka. Sampai akhirnya Robert pun angkat bicara.“Selama jasad putriku belum ditemukan, aku selalu menaruh harapan kalau dia masih hidup,” terang pria itu. “Jadi, katakan padaku. Apa yang sebenarnya terjadi di malam itu, Ratna.”Pandangan Ratna terus mengarah ke permukaan meja yang licin.“Kesaksian saya masih sama, Tuan, karena saya memang tidak tahu menahu soal Nyonya Sophia yang berniat untuk mengakhiri hidupnya…” Suara Ratna terdengar gemetar. “Yang saya ingat, di malam itu, hujan turun dengan lebat. Saya tertidur pulas di kamar ART.”Robert menghela napas berat.“Sebenarnya, aku menyelidiki latar belakang hidupmu, Ratna,” tandas Robert.Jantung Ratna kembali berdebar.“Selama ini, aku merasa ada yan
Read more