Home / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pengantin Pria Pengganti : Chapter 11 - Chapter 20

152 Chapters

Bab 11. Keluarga besar Brahmana penasaran.

Satu jam kemudian Rayyan kembali. Dia langsung naik ke atas lantai untuk mandi. Setelah berganti pakaian dia pun pergi ke dapur dan duduk di kursi meja makan.Evelyn sudah berada disana lagi, lalu menghidangkan semangkuk bubur nasi di depan Rayyan.” Tuan Rayyan, aku membuat bubur ini. Silakan dicoba.”Rayyan menyuap mulutnya, lalu melirik Evelyn. “Apa kamu pintar memasak?”Dia merasa jika masakan gadis ini memang benar-benar enak, bahkan melebihi koki andalannya yang ada di villa ini.“Sejak kecil, aku tinggal di desa. Disana ada seorang tetanggaku yang pintar memasak. Kabarnya nenek moyangnya dulu adalah juru masak kerajaan. Jadi aku suka belajar memasak padanya.”Rayyan hanya mengangguk kecil kemudian melanjutkan sarapannya.“Tuan Rayan, apa kamu mau menambah lagi?” Evelyn dengan semangat menawarkan tambahan sarapan saat melihat piring Rayyan mulai kosong.Rayyan meletakkan sendoknya, kemudian menatapnya. “Apa aku sudah terlihat sangat tua ya?”Evelyn mengerutkan alisnya, dia sama s
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 12. Revan menemui Evelyn.

Pukul 4 sore, sinar matahari yang menyinari universitas tempat Evelyn belajar terasa sudah tidak begitu panas lagi.Ketika bel berbunyi, semua ruang kelas pun mulai terlihat riuh. Dosen yang mengajar juga tidak membuang waktu yang ada. Dan segera mungkin mereka akan memberikan tugas kepada mahasiswanya. Supaya bisa menyelesaikan kelas dengan tepat waktu.Saat ini lukisan Evelyn masih belum selesai, sementara teman sekelasnya satu persatu mulai beranjak pergi. Dia duduk sendirian di kelas untuk menyelesaikan lukisannya. Setelah selesai barulah kemudian dia mulai berkemas lalu berjalan untuk keluar kelas.Ketika sedang berjalan menuju gerbang kampus, ponselnya tiba-tiba berdering. Ternyata Itu adalah pesan dari Mia yang menanyakan pada dirinya apa kelas Evelyn sudah selesai?Mungkin Mia merasa bersalah karena telah meninggalkannya malam itu, dan terkesan bersikap sudah tidak setia kawan, jadi hari ini dia secara khusus ingin meminta maaf dan ingin mentraktir Evelyn sebagai ungkapan untu
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bab 13. Rayyan menggenggam tangan Evelyn.

Tangannya yang tergantung di samping tubuh, tiba-tiba mengepal erat. Dia menarik nafas dalam-dalam, berusaha mengendalikan emosinya, lalu berkata, "Evelyn, jangan terlalu naif. Apa kamu pikir hanya karena saat ini kamu sudah menemukan seorang pria yang mau menikahimu, lalu pertunangan kita akan berakhir begitu saja? Pertunangan kita sudah diputuskan oleh para tetua kita, ingat kamu tidak bisa membatalkannya begitu saja, Evelyn." Tutur Revan yang terdengar sedikit mengancam.Evelyn mengerutkan kening sambil menatapnya dengan bingung. 'Apakah kata-kata yang aku ucapkan tadi belum cukup jelas didengar telinganya, ya? Atau memang dia yang tidak paham?' Evelyn bertanya dalam hati.Saat ini, Revan mengeluarkan kotak dari dalam sakunya, kemudian membukanya memperlihatkan sebuah cincin berlian yang berkilau indah, "Ini adalah hadiah yang aku beli dari luar negeri, aku pilihkan khusus untuk kamu. Jangan marah lagi ya? Bukankah kamu sangat menginginkan cincin seperti ini? Bagaimana kalau kita m
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bab 14. Kamu masih muda dan cantik

Beberapa orang yang sedang berkerumun di sekitar mereka hampir semua mendengar obrolan mereka. Semua orang langsung memandang jijik pada Revan, menganggap jika Revan tidak tahu malu sudah mengganggu wanita yang sudah menikah. Dan yang paling penting bagi mereka adalah suami wanita itu sangat tampan.“Dasar tidak tahu malu!” Satu orang mengumpat.Revan memegang pergelangan tangannya yang sakit lalu menatap Evelyn yang patuh dibawa pergi oleh pria asing yang entah dari mana datangnya tadi. Raut wajahnya menjadi gelap.Rayyan sendiri masih menggenggam tangan Evelyn menuju mobil hitam yang terparkir di sisi jalan. Sebelum naik mobil, dia melirik ke arah kotak yang masih ada di tangan Evelyn. Lalu dia berkata dengan lembut, “Berikan padaku.”“Hah, apa?” Evelyn terlihat bingung sesaat kemudian dia baru sadar setelah melihat tangan Rayyan yang menunjuk pada kotak yang masih digenggamnya. Meskipun tidak tahu apa yang ingin dilakukan Rayyan, tapi dia tetap menyerahkan kotak itu tanpa protes.R
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 15. Aku memang sudah tua

Rayyan melirik ke arah Evelyn yang hanya terdiam ketika mendengarkan semua penuturan yang diucapkannya, meskipun dirinya sudah banyak memberi nasehat akan tetapi anehnya tetap saja Evelyn tanpa respon sepata kata kepadanya, dengan mata yang terbuka lebar dan tampak menyerngitkan dahinya, Kemudian dia bertanya dengan suara rendah, “Apa Kamu paham, semua maksud yang sudah aku katakan?” “Iya, aku paham,” Evelyn langsung mengangguk, lalu kembali terdiam. “Kalau kamu memang paham, lalu mengapa ekspresi wajahmu masih terlihat bingung seperti itu? Apa kamu masih merasa sangat sedih, karena tidak jadi menikah denganya?” Evelyn menggelengkan kepalanya, “Sama sekali tidak! Aku tidak sedih, karena tidak jadi menikah dengannya. Hanya saja saat ini aku merasa terkejut, karena tiba-tiba saja hari ini, dia datang padaku dan mengatakan banyak hal, jadi aku merasa seperti tidak pernah mengenalnya sama sekali sebelumnya. Dia benar-benar berbeda dari orang yang aku kenal dulu. Aku bahkan tidak bi
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 16. Mimpi Buruk

Rayyan menyipitkan matanya, kemudian dia berbalik menuju pintu. Suara bingung Mia terdengar dari ponsel yang sebelumnya hening, "Halo, Evelyn apa kamu mendengarku? Evelyn, kenapa diam saja?" Kicauan Mia terdengar. Evelyn masih terpaku dengan ucapan singkat dari Rayyan tadi, Sementara pria yang tengah berjalan menuju pintu itu mendadak menghentikan langkahnya, ia menoleh dan menatap gadis itu dengan mata gelapnya yang sulit ditebak. "Berguna atau tidaknya seorang pria, itu tidak ada hubungannya dengan usianya. Terlebih lagi jika kalian mulai membahas soal performa kejantanannya." Ujarnya santai. Kemudian terdengar suara tambahan darinya, “Kamu memang masih muda dan lugu, aku tidak menyalahkanmu jika pikiranmu seperti itu, tapi menurutku tidak baik meremehkan kemampuan seseorang jika kamu dan dia sama sekali belum pernah melakukan itu.” Setelah itu, Rayyan membantunya menutup pintu kemudian dia keluar. Evelyn membeku. "Evelyn, Evelyn… kamu bicara dengan siapa?" Gadis it
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 17. Evelyn mengalami kecelakaan

Rayyan berjalan keluar dari ruang makan untuk menuju pintu utama, diikuti oleh Evelyn dibelakangnya.Sebelum masuk ke dalam mobil Rayyan terlebih dahulu mengenakan jas yang sejak tadi digantung pada tangganya,Rayyan merasa ada yang tidak beres dengan tatapan Evelyn, namun saat dia melirik jam tangannya dia tahu bahwa dia sudah tidak punya waktu lagi.Tapi baru saja Rayyan berjalan beberapa langkah, dia merasakan ada sesuatu yang menahannya, saat dia menoleh dia melihat jari-jemari ramping yang putih itu mencengkeram lengan bajunya dan begitu dia mendongak dia melihat wajah Evelyn.Evelyn sendiri terlihat begitu cemas, otaknya berputar cepat. ‘Aku harus bagaimana?’Pria ini adalah sahabat kakaknya. Jika sesuatu terjadi padanya, kakaknya pasti akan sedih. Apalagi, dia masih suami pura-puranya, jika pria ini benar-benar mati bukankah dia akan menjadi janda? Dan neneknya pasti jadi semakin khawatir.‘Tidak, tidak! Aku harus menolongnya.’Rayyan menyerngitkan dahi sambil menatapnya curiga
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 18. Rayyan Merasa Bersalah.

Sebetulnya ada keraguan di hati perawat itu, namun melihatnya tampak lebih tenang daripada pria brengsek berbaju coklat yang saat ini terlihat memasang wajah jutek itu, akhirnya perawat dengan yakin menyerahkan obat dan kapas padanya.“Jika ada masalah, silahkan tekan bel yang ada di atas kepala ranjang itu untuk menghubungi kami.” Ucap perawat sambil jarinya menunjuk ke arah yang dimaksudRayyan mengangguk samar, sambil duduk di samping tempat tidur. Dia menyeka luka di dahi Evelyn menggunakan obat dan kapas dengan lembut.Evelyn tertegun saat matanya menatap wajah tampan yang ada di hadapannya. Kulit pria itu begitu halus sampai tidak terlihat pori-porinya. Alisnya seperti pedang dan matanya berkilau terlihat tajam namun memancarkan keteduhan. Dua bibir tipis kemerahan di bawah pangkal hidung yang mancung. Lalu jakunnya… Seksi dan menggairahkan…Terutama aroma maskulin yang menguar dari tubuhnya, yang seakan saja sangkin harumnya bisa mengalahkan aroma bau obat yang menyengat di dal
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Bab 19. Keluar Dari Rumah Sakit

Arka tampak lebih tenang setelah mendengar kata-kata itu.“Sepertinya, aku bisa melihat jika adikku sangat senang tinggal di villa mu, tapi ingat kamu jangan berbangga hati, sebab aku tidak akan berterima kasih kepadamu. Bagaimanapun juga aku sudah bekerja keras untukmu setiap hari. Jadi untuk hal ini aku rasa kita adil bukan?”Rayyan menutup bibirnya tanpa bicara.Saat Arka hendak pergi tiba-tiba dia terpikir sesuatu, dia pun berbalik lagi dan menunjuk ke arah Rayyan.“Satu lagi, aku peringatkan kamu! Jangan permainkan adikku. Kamu harus sadar jika usiamu terpaut sepuluh tahun lebih tua darinya, kamu lebih pantas menjadi pamannya!”Pembuluh darah di dahi Rayyan sedikit berkedut, “Sembilan tahun, hanya lebih sedikit.”Dalam hati dia sempat berpikir, Kenapa semua orang menyerang umurnya akhir-akhir ini?“Apa kamu tahu artinya pembulatan? Sepuluh tahun jika dibulatkan!” Arka mengangkat dagunya, ketika dia memikirkan sesuatu tiba-tiba dia mengubah nada suaranya“Eh, sebenarnya tidak apa-
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Bab 20. Evelyn Merasa Dejavu

Mobil mereka telah sampai di gerbang Villa bunga mawar. Rayyan tidak langsung turun dari mobil, dia masih memperhatikan kepala pelayan yang membantu Evelyn masuk ke dalam villa. Setelah itu, dia memalingkan wajah dengan mata yang berkilat dingin.“Bagaimana pemeriksaannya?”Robi menoleh ke belakang, lalu dia menjawab,“Penyelidikan mengatakan, jika latar belakang sopir truk itu sangat bersih dan tidak ada yang salah sedikit pun. Sepertinya ini memang kecelakaan.”Rayyan menarik senyuman sinis. ‘Sudah berapa banyak kecelakaan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir?’Robi yang sepertinya tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Rayyan kemudian berkata lagi, “Mungkin saja bukan orang itu, tetapi kali ini adalah perbuatan pihak lain,” Sebelum dia selesai bicara, Rayyan sudah memotongnya.“Suruh Roy untuk melindungi Evelyn.”Roy adalah sopir Evelyn tadi, dia bukan hanya memiliki keterampilan dalam mengemudi yang baik, tapi juga hebat dalam hal lainnya.Robi sedikit bingung memikirkannya, k
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more
PREV
123456
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status