Home / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Bab 12. Revan menemui Evelyn.

Share

Bab 12. Revan menemui Evelyn.

last update Last Updated: 2024-10-06 22:56:34

Pukul 4 sore, sinar matahari yang menyinari universitas tempat Evelyn belajar terasa sudah tidak begitu panas lagi.

Ketika bel berbunyi, semua ruang kelas pun mulai terlihat riuh. Dosen yang mengajar juga tidak membuang waktu yang ada. Dan segera mungkin mereka akan memberikan tugas kepada mahasiswanya. Supaya bisa menyelesaikan kelas dengan tepat waktu.

Saat ini lukisan Evelyn masih belum selesai, sementara teman sekelasnya satu persatu mulai beranjak pergi. Dia duduk sendirian di kelas untuk menyelesaikan lukisannya. Setelah selesai barulah kemudian dia mulai berkemas lalu berjalan untuk keluar kelas.

Ketika sedang berjalan menuju gerbang kampus, ponselnya tiba-tiba berdering. Ternyata Itu adalah pesan dari Mia yang menanyakan pada dirinya apa kelas Evelyn sudah selesai?

Mungkin Mia merasa bersalah karena telah meninggalkannya malam itu, dan terkesan bersikap sudah tidak setia kawan, jadi hari ini dia secara khusus ingin meminta maaf dan ingin mentraktir Evelyn sebagai ungkapan untu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 13. Rayyan menggenggam tangan Evelyn.

    Tangannya yang tergantung di samping tubuh, tiba-tiba mengepal erat. Dia menarik nafas dalam-dalam, berusaha mengendalikan emosinya, lalu berkata, "Evelyn, jangan terlalu naif. Apa kamu pikir hanya karena saat ini kamu sudah menemukan seorang pria yang mau menikahimu, lalu pertunangan kita akan berakhir begitu saja? Pertunangan kita sudah diputuskan oleh para tetua kita, ingat kamu tidak bisa membatalkannya begitu saja, Evelyn." Tutur Revan yang terdengar sedikit mengancam.Evelyn mengerutkan kening sambil menatapnya dengan bingung. 'Apakah kata-kata yang aku ucapkan tadi belum cukup jelas didengar telinganya, ya? Atau memang dia yang tidak paham?' Evelyn bertanya dalam hati.Saat ini, Revan mengeluarkan kotak dari dalam sakunya, kemudian membukanya memperlihatkan sebuah cincin berlian yang berkilau indah, "Ini adalah hadiah yang aku beli dari luar negeri, aku pilihkan khusus untuk kamu. Jangan marah lagi ya? Bukankah kamu sangat menginginkan cincin seperti ini? Bagaimana kalau kita m

    Last Updated : 2024-10-07
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 14. Kamu masih muda dan cantik

    Beberapa orang yang sedang berkerumun di sekitar mereka hampir semua mendengar obrolan mereka. Semua orang langsung memandang jijik pada Revan, menganggap jika Revan tidak tahu malu sudah mengganggu wanita yang sudah menikah. Dan yang paling penting bagi mereka adalah suami wanita itu sangat tampan.“Dasar tidak tahu malu!” Satu orang mengumpat.Revan memegang pergelangan tangannya yang sakit lalu menatap Evelyn yang patuh dibawa pergi oleh pria asing yang entah dari mana datangnya tadi. Raut wajahnya menjadi gelap.Rayyan sendiri masih menggenggam tangan Evelyn menuju mobil hitam yang terparkir di sisi jalan. Sebelum naik mobil, dia melirik ke arah kotak yang masih ada di tangan Evelyn. Lalu dia berkata dengan lembut, “Berikan padaku.”“Hah, apa?” Evelyn terlihat bingung sesaat kemudian dia baru sadar setelah melihat tangan Rayyan yang menunjuk pada kotak yang masih digenggamnya. Meskipun tidak tahu apa yang ingin dilakukan Rayyan, tapi dia tetap menyerahkan kotak itu tanpa protes.R

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 15. Aku memang sudah tua

    Rayyan melirik ke arah Evelyn yang hanya terdiam ketika mendengarkan semua penuturan yang diucapkannya, meskipun dirinya sudah banyak memberi nasehat akan tetapi anehnya tetap saja Evelyn tanpa respon sepata kata kepadanya, dengan mata yang terbuka lebar dan tampak menyerngitkan dahinya, Kemudian dia bertanya dengan suara rendah, “Apa Kamu paham, semua maksud yang sudah aku katakan?” “Iya, aku paham,” Evelyn langsung mengangguk, lalu kembali terdiam. “Kalau kamu memang paham, lalu mengapa ekspresi wajahmu masih terlihat bingung seperti itu? Apa kamu masih merasa sangat sedih, karena tidak jadi menikah denganya?” Evelyn menggelengkan kepalanya, “Sama sekali tidak! Aku tidak sedih, karena tidak jadi menikah dengannya. Hanya saja saat ini aku merasa terkejut, karena tiba-tiba saja hari ini, dia datang padaku dan mengatakan banyak hal, jadi aku merasa seperti tidak pernah mengenalnya sama sekali sebelumnya. Dia benar-benar berbeda dari orang yang aku kenal dulu. Aku bahkan tidak bi

    Last Updated : 2024-10-09
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 16. Mimpi Buruk

    Rayyan menyipitkan matanya, kemudian dia berbalik menuju pintu. Suara bingung Mia terdengar dari ponsel yang sebelumnya hening, "Halo, Evelyn apa kamu mendengarku? Evelyn, kenapa diam saja?" Kicauan Mia terdengar. Evelyn masih terpaku dengan ucapan singkat dari Rayyan tadi, Sementara pria yang tengah berjalan menuju pintu itu mendadak menghentikan langkahnya, ia menoleh dan menatap gadis itu dengan mata gelapnya yang sulit ditebak. "Berguna atau tidaknya seorang pria, itu tidak ada hubungannya dengan usianya. Terlebih lagi jika kalian mulai membahas soal performa kejantanannya." Ujarnya santai. Kemudian terdengar suara tambahan darinya, “Kamu memang masih muda dan lugu, aku tidak menyalahkanmu jika pikiranmu seperti itu, tapi menurutku tidak baik meremehkan kemampuan seseorang jika kamu dan dia sama sekali belum pernah melakukan itu.” Setelah itu, Rayyan membantunya menutup pintu kemudian dia keluar. Evelyn membeku. "Evelyn, Evelyn… kamu bicara dengan siapa?" Gadis it

    Last Updated : 2024-10-09
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 17. Evelyn mengalami kecelakaan

    Rayyan berjalan keluar dari ruang makan untuk menuju pintu utama, diikuti oleh Evelyn dibelakangnya.Sebelum masuk ke dalam mobil Rayyan terlebih dahulu mengenakan jas yang sejak tadi digantung pada tangganya,Rayyan merasa ada yang tidak beres dengan tatapan Evelyn, namun saat dia melirik jam tangannya dia tahu bahwa dia sudah tidak punya waktu lagi.Tapi baru saja Rayyan berjalan beberapa langkah, dia merasakan ada sesuatu yang menahannya, saat dia menoleh dia melihat jari-jemari ramping yang putih itu mencengkeram lengan bajunya dan begitu dia mendongak dia melihat wajah Evelyn.Evelyn sendiri terlihat begitu cemas, otaknya berputar cepat. ‘Aku harus bagaimana?’Pria ini adalah sahabat kakaknya. Jika sesuatu terjadi padanya, kakaknya pasti akan sedih. Apalagi, dia masih suami pura-puranya, jika pria ini benar-benar mati bukankah dia akan menjadi janda? Dan neneknya pasti jadi semakin khawatir.‘Tidak, tidak! Aku harus menolongnya.’Rayyan menyerngitkan dahi sambil menatapnya curiga

    Last Updated : 2024-10-10
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 18. Rayyan Merasa Bersalah.

    Sebetulnya ada keraguan di hati perawat itu, namun melihatnya tampak lebih tenang daripada pria brengsek berbaju coklat yang saat ini terlihat memasang wajah jutek itu, akhirnya perawat dengan yakin menyerahkan obat dan kapas padanya.“Jika ada masalah, silahkan tekan bel yang ada di atas kepala ranjang itu untuk menghubungi kami.” Ucap perawat sambil jarinya menunjuk ke arah yang dimaksudRayyan mengangguk samar, sambil duduk di samping tempat tidur. Dia menyeka luka di dahi Evelyn menggunakan obat dan kapas dengan lembut.Evelyn tertegun saat matanya menatap wajah tampan yang ada di hadapannya. Kulit pria itu begitu halus sampai tidak terlihat pori-porinya. Alisnya seperti pedang dan matanya berkilau terlihat tajam namun memancarkan keteduhan. Dua bibir tipis kemerahan di bawah pangkal hidung yang mancung. Lalu jakunnya… Seksi dan menggairahkan…Terutama aroma maskulin yang menguar dari tubuhnya, yang seakan saja sangkin harumnya bisa mengalahkan aroma bau obat yang menyengat di dal

    Last Updated : 2024-10-11
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 19. Keluar Dari Rumah Sakit

    Arka tampak lebih tenang setelah mendengar kata-kata itu.“Sepertinya, aku bisa melihat jika adikku sangat senang tinggal di villa mu, tapi ingat kamu jangan berbangga hati, sebab aku tidak akan berterima kasih kepadamu. Bagaimanapun juga aku sudah bekerja keras untukmu setiap hari. Jadi untuk hal ini aku rasa kita adil bukan?”Rayyan menutup bibirnya tanpa bicara.Saat Arka hendak pergi tiba-tiba dia terpikir sesuatu, dia pun berbalik lagi dan menunjuk ke arah Rayyan.“Satu lagi, aku peringatkan kamu! Jangan permainkan adikku. Kamu harus sadar jika usiamu terpaut sepuluh tahun lebih tua darinya, kamu lebih pantas menjadi pamannya!”Pembuluh darah di dahi Rayyan sedikit berkedut, “Sembilan tahun, hanya lebih sedikit.”Dalam hati dia sempat berpikir, Kenapa semua orang menyerang umurnya akhir-akhir ini?“Apa kamu tahu artinya pembulatan? Sepuluh tahun jika dibulatkan!” Arka mengangkat dagunya, ketika dia memikirkan sesuatu tiba-tiba dia mengubah nada suaranya“Eh, sebenarnya tidak apa-

    Last Updated : 2024-10-12
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 20. Evelyn Merasa Dejavu

    Mobil mereka telah sampai di gerbang Villa bunga mawar. Rayyan tidak langsung turun dari mobil, dia masih memperhatikan kepala pelayan yang membantu Evelyn masuk ke dalam villa. Setelah itu, dia memalingkan wajah dengan mata yang berkilat dingin.“Bagaimana pemeriksaannya?”Robi menoleh ke belakang, lalu dia menjawab,“Penyelidikan mengatakan, jika latar belakang sopir truk itu sangat bersih dan tidak ada yang salah sedikit pun. Sepertinya ini memang kecelakaan.”Rayyan menarik senyuman sinis. ‘Sudah berapa banyak kecelakaan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir?’Robi yang sepertinya tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Rayyan kemudian berkata lagi, “Mungkin saja bukan orang itu, tetapi kali ini adalah perbuatan pihak lain,” Sebelum dia selesai bicara, Rayyan sudah memotongnya.“Suruh Roy untuk melindungi Evelyn.”Roy adalah sopir Evelyn tadi, dia bukan hanya memiliki keterampilan dalam mengemudi yang baik, tapi juga hebat dalam hal lainnya.Robi sedikit bingung memikirkannya, k

    Last Updated : 2024-10-12

Latest chapter

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 185. Gagal Mendonorkan Jantungnya

    Suasana kembali hening. Kembali tidak ada suara dari mereka, kembali tidak ada yang beranjak dari tempatnya. Mata mereka hanya terfokus pada satu titik saja yaitu ke arah dimana Dokter membawa Arka.Ingin rasanya mereka berlari menyusul kemudian berteriak memanggil Arka. Namun mereka menahan keinginan itu dengan sekuatnya. Bahkan cenderung dengan berat hati hanya bisa pasrah menghargai keinginan dan pengorbanan Arka.Sambil terus menekan dadanya, membayangkan apa yang sedang dilakukan para Ahli medis di dalam sana pada tubuh Arka. Membelah dadanya dan mengeluarkan jantungnya hidup-hidup? Atau Arka di bius dulu hingga mati kemudian diambil Jantungnya?Semua orang hanya bisa membisu ngeri dan menahan sakit dalam hati.Hingga beberapa saat lamanya, di tengah-tengah ketegangan yang meraja, seorang perawat berlari mendekati mereka. Semua berdiri."Tuan Rayyan, Dokter memanggil Anda. Mari silahkan ikut saya.""Aku ikut." Evelyn cepat ikut bangun."Mohon maaf Nyonya. Hanya Tuan Rayyan saja.

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 184. Pengorbanan

    Suasana semakin Pilu dan terasa sangat mencekam saat Arka menandatangani surat itu.Tidak ada yang tidak mengeluarkan air mata. Pengorbanan Arka saat ini sungguh tidak bisa dikatakan main-main. Arka akan menyerahkan jantungnya untuk kelangsungan hidup Amara. Dia akan mati, demi Amara bisa hidup."Ikut lah bersama kami." Dokter melangkah. Arka mengikutinya."Kak Arka!" Evelyn yang sejak tadi membeku kini tidak bisa lagi menahan diri. Dia memanggil Arka sambil menarik lengannya.Arka menghentikan langkahnya kemudian dia menoleh.“Kak Arka, apa kamu akan meninggalkan kami?”Arka membalikkan badannya dia menatap lekat wajah adiknya yang teramat ya sayangi itu. Kemudian tangannya terulur untuk mengusap air mata Evelyn ini yang sejak tadi sudah membasahi pipinya.“Kak Arka tidak pernah pergi. Kak Arka akan tetap ada di hati kalian.” Dia meraih kedua tangan Evelyn kemudian menggenggamnya dengan erat.“Evelyn dengarkan kakak, tanpa Kakak, kamu akan tetap hidup lebih baik asalkan ada Rayyan di

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 183. Demi cinta Arka Mendonorkan Jantungnya

    Tidak perlu menunggu waktu lama, seseorang yang dihubungi oleh Rayyan itu langsung mengangkat panggilan teleponnya.[Robi, segera mungkin hubungi semua tim kita, untuk bergerak keseluruh rumah sakit atau kemana saja untuk mencari seseorang yang bisa mendonorkan Jantungnya untuk Amara. Berapapun harganya, kita akan membayarnya! Dengar berapapun, itu aku tidak peduli!]Tanpa bertanya, Robi sudah paham dengan maksud dari perintah yang diutarakan oleh Rayyan dan cepat mengiyakan.Baru saja Rayyan mengakhiri panggilannya, Seorang Perawat masuk dan berseru."Dokter! Nona Amara kritis!"Tanpa bertanya, Dokter pun segera berlari menyusul langkah perawat itu yang dengan sigapnya disusul juga oleh yang lainnya.Dokter segera masuk ke dalam ruangan tempat Amara berbaring."Amar, kondisi Amara, Putri kita memburuk! Dia tidak sadarkan diri lagi!" Azura langsung menubruk tubuh Amar dan menangis histeris saat sang suami muncul di hadapannya.Amar cepat membawa tubuh Azura ke luar ruangan mengikuti i

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 182. Kian Mengkhawatirkan

    Sudah hampir tiga jam lamanya, Tim medis dari rumah sakit ternama di kota mereka itu menangani Amara di ruangan ICU.Saat ini, Rayyan dan Evelyn sudah berada di rumah sakit, Amar yang sudah menghubungi mereka. Saat Rayyan mendapatkan kabar jika kondisi Amara kritis seketika saja ia langsung membawa serta Evelyn untuk bergegas menuju rumah sakit.Mereka sempat tidak percaya dengan berita yang mereka dengar, karena baru beberapa jam yang lalu suami dari Bibinya itu baru saja mengabarkan jika kesehatan Amara sudah membaik, bahkan hari ini Amara sudah dinyatakan boleh pulang ke rumah dan menjalankan berobat jalan saja.Akan tetapi semuanya terasa seperti mimpi, mendadak kondisi Amara menjadi kritis seperti saat ini. Semua orang dipenuhi rasa kekhawatiran. Menatap penuh harap ke arah pintu ruangan ICU tempat Amara sedang ditangani secara intensif oleh tim medis.Tak ada satupun suara yang terdengar, mereka hanya terdiam dan memanjatkan doa didalam hati mereka masing-masing. Hingga akhirnya

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 181. Kondisi Amara kembali memburuk

    Epilog.Pagi-pagi, Amar dan Azura sudah terlihat melangkah menuju ruangan dimana Amara dirawat dengan wajah penuh ketenangan."Pagi sayang!" Azura menyapa berbarengan dengan membuka pintu ruangan."Pagi Mama, Papa." Amara menyambut dengan mata yang berbinar bahagia.Mata Azura langsung fokus pada tangan Arka yang sedang menyisir rambut Amara.'Wajar saja kalau Amara jatuh cinta pada pria itu. Dia begitu perhatian.' batinnya.Arka cepat mengangguk pada mereka berdua lalu kembali pada rambut Amara. Dia mengikat rapi rambut Amara keatas. Kemudian segera beranjak untuk menyisih."Bagaimana keadaan Amara, Arka?" tanya Amar pada Arka."Kata Dokter, aku sudah diperbolehkan pulang hari ini, Pa!" seru Amara.Amar tersenyum. "Papa sudah tahu. Dokter sudah menelpon Papa semalam, jika pagi ini kamu sudah boleh kembali ke rumah.""Paman, kalau begitu aku akan segera mengurus administrasi dulu." ucap Arka.Amar mengangguk."Kak Arka, kamu mau kemana?" tanya Amara."Arka harus mengurus biaya adminis

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 180. Persiapan pernikahan Arka dan Amara

    Hari ini, Amar menepati janji.Sepulang dari menjenguk Amara di rumah sakit, dia langsung menghubungi Rayyan untuk membahas rencana persiapan pernikahan Amara dan Arka.Rayyan pun segera datang bersama dengan Evelyn ke rumah besar keluarga Brahmana untuk membahas hal ini di sana.Setelah mereka berdiskusi akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi rumah orang tua Evelyn yaitu kediaman keluarga Limanto. Sebelum menuju rumah orang tuanya tidak lupa Evelyn memberi kabar pada ibunya supaya Ayahnya jangan dulu berangkat kerja, agar saat mereka tiba di kediaman keluarga Limanto, sang Ayah masih berada di rumah karena keluarga Brahmana akan datang ke sana.Laras tidak tahu apa yang akan mereka bahas, Dia mengira jika keluarga besar Brahmana hanya mengunjungi mereka sekedar untuk bersilaturahmi saja.Jadi dia pun memberitahu suaminya agar jangan pergi dulu ke kantor.Ketika semua orang sudah berkumpul di ruangan tengah kediaman keluarga Limanto, Laras dan Sofyan sedikit terkejut karena yang

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 179. Kagum

    Terdengar suara pintu terbuka dengan begitu hati-hati, ternyata seseorang sedang mengintip mereka. Kemudian orang itu tersenyum hangat ketika melihat pemandangan yang ada di dalam ruangan rawat inap dari rumah sakit terkenal itu.Amara tertidur dengan mendekap erat lengan Arka. Sedangkan Arka sendiri dengan posisi tengkurap disisi Amara, dengan tangan kanan berada di perut Amara. Kemudian pintu tertutup kembali. Seseorang itu kemudian melangkah pergi."Cinta memang tidak bisa disalahkan. Seperti halnya aku dulu, ketika jatuh cinta. Tak pandang jika wanita itu lah yang sudah buatku dan Ibuku celaka.” Terdengar suaranya pelan sambil melangkah."Kamu mendapatkan semuanya dari Arka, Amara. Kasih sayang, perhatian, cinta dan kesetiaan. Kamu pasti akan bahagia bersamanya putriku. Papa berjanji akan terus mendukung kalian." tuturnya sambil tersenyum."Pa, kenapa tidak jadi masuk?" tanya Azura menghampiri Amar sedikit heran, karena barusa saja tadi dia pergi ke kamar mandi dahulu."Kita pulan

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 178. perasaan cinta semakin dalam

    Walau mereka semua tau jika Amara bukan darah daging dari mereka. Tapi sedikitpun tidak mengubah rasa sayang yang ada.“Karena kecelakaan itulah yang menyebabkan Amara terus saja sakit-sakitan. Karena pada saat kecelakaan itu Amara juga ikut serta.”Saat mengatakan itu tiba-tiba Rayyan teringat sesuatu, dia langsung menoleh pada Evelyn.“Evelyn, apa untuk kali ini kamu tidak bisa menyembuhkan Amara dengan jarum akupunturmu?”Evelyn tercengang. Dia kemudian menggeleng. “Gagal jantung adalah penyakit yang sangat kronis. Jarum akupunturku tidak akan mampu mengatasinya, sebab jarum akupuntur ku hanya bisa membuka saraf-saraf yang tertutup dan tidak berfungsi. Tetapi lain halnya dengan masalah jantung. Apalagi jarum akupuntur itu mempunyai rentan waktu yang cukup lama dalam pengobatan, sedangkan Amara memerlukan penanganan yang harus secepat mungkin.”Rayyan menunduk, “Sebenarnya perasaanku sangat tidak enak, aku takut terjadi sesuatu pada Amara. Aku benar-benar takut. Tapi aku tidak beran

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 177. Rahasia Jati Diri Amara

    “Amara? Sayang ku,” Azura memanggil lirih ketika melihat Amara membuka matanya secara perlahan.“Mama,” ucap Amara dengan suara yang lemah."Apa yang kamu rasakan,Nak?" tanya Azura sambil mencium kening Amara beberapa kali."Aku merasa tubuhku sangat lemas dan seperti tidak punya tenaga, Ma.""Ah, tidak apa-apa. Putri Papa akan segera sehat." Amar kini berganti mencium kening Amara.Lalu Amara menoleh, menatap keberadaan Arka. Mendapatkan tatapan dari Amar pria itu cepat mendekat. Melihat Arka mendekat Azura dan Amar pun memilih untuk menyisih."Nona Amara, apa dadanya masih sakit?" tanya Arka, dia kini duduk di samping Amara.Gadis itu menggeleng. "Kak Arka, aku ingin duduk."Arka mengangguk dan segera membantu Amara untuk duduk bersandar dengan hati-hati."Kak Arka, apa sakitku parah?" Amara bertanya pada Arka.Arka menghela nafas berat, lalu menoleh pada Rayyan dan Amar. Kemudian dia kembali lagi pada Amara. Arka meraih satu tangan Amara dan menggenggamnya dengan kedua tangannya."

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status