Beranda / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Bab 11. Keluarga besar Brahmana penasaran.

Share

Bab 11. Keluarga besar Brahmana penasaran.

Penulis: Andriani _Rieni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-05 15:24:47

Satu jam kemudian Rayyan kembali. Dia langsung naik ke atas lantai untuk mandi. Setelah berganti pakaian dia pun pergi ke dapur dan duduk di kursi meja makan.

Evelyn sudah berada disana lagi, lalu menghidangkan semangkuk bubur nasi di depan Rayyan.” Tuan Rayyan, aku membuat bubur ini. Silakan dicoba.”

Rayyan menyuap mulutnya, lalu melirik Evelyn. “Apa kamu pintar memasak?”

Dia merasa jika masakan gadis ini memang benar-benar enak, bahkan melebihi koki andalannya yang ada di villa ini.

“Sejak kecil, aku tinggal di desa. Disana ada seorang tetanggaku yang pintar memasak. Kabarnya nenek moyangnya dulu adalah juru masak kerajaan. Jadi aku suka belajar memasak padanya.”

Rayyan hanya mengangguk kecil kemudian melanjutkan sarapannya.

“Tuan Rayan, apa kamu mau menambah lagi?” Evelyn dengan semangat menawarkan tambahan sarapan saat melihat piring Rayyan mulai kosong.

Rayyan meletakkan sendoknya, kemudian menatapnya. “Apa aku sudah terlihat sangat tua ya?”

Evelyn mengerutkan alisnya, dia sama s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 12. Revan menemui Evelyn.

    Pukul 4 sore, sinar matahari yang menyinari universitas tempat Evelyn belajar terasa sudah tidak begitu panas lagi.Ketika bel berbunyi, semua ruang kelas pun mulai terlihat riuh. Dosen yang mengajar juga tidak membuang waktu yang ada. Dan segera mungkin mereka akan memberikan tugas kepada mahasiswanya. Supaya bisa menyelesaikan kelas dengan tepat waktu.Saat ini lukisan Evelyn masih belum selesai, sementara teman sekelasnya satu persatu mulai beranjak pergi. Dia duduk sendirian di kelas untuk menyelesaikan lukisannya. Setelah selesai barulah kemudian dia mulai berkemas lalu berjalan untuk keluar kelas.Ketika sedang berjalan menuju gerbang kampus, ponselnya tiba-tiba berdering. Ternyata Itu adalah pesan dari Mia yang menanyakan pada dirinya apa kelas Evelyn sudah selesai?Mungkin Mia merasa bersalah karena telah meninggalkannya malam itu, dan terkesan bersikap sudah tidak setia kawan, jadi hari ini dia secara khusus ingin meminta maaf dan ingin mentraktir Evelyn sebagai ungkapan untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 13. Rayyan menggenggam tangan Evelyn.

    Tangannya yang tergantung di samping tubuh, tiba-tiba mengepal erat. Dia menarik nafas dalam-dalam, berusaha mengendalikan emosinya, lalu berkata, "Evelyn, jangan terlalu naif. Apa kamu pikir hanya karena saat ini kamu sudah menemukan seorang pria yang mau menikahimu, lalu pertunangan kita akan berakhir begitu saja? Pertunangan kita sudah diputuskan oleh para tetua kita, ingat kamu tidak bisa membatalkannya begitu saja, Evelyn." Tutur Revan yang terdengar sedikit mengancam.Evelyn mengerutkan kening sambil menatapnya dengan bingung. 'Apakah kata-kata yang aku ucapkan tadi belum cukup jelas didengar telinganya, ya? Atau memang dia yang tidak paham?' Evelyn bertanya dalam hati.Saat ini, Revan mengeluarkan kotak dari dalam sakunya, kemudian membukanya memperlihatkan sebuah cincin berlian yang berkilau indah, "Ini adalah hadiah yang aku beli dari luar negeri, aku pilihkan khusus untuk kamu. Jangan marah lagi ya? Bukankah kamu sangat menginginkan cincin seperti ini? Bagaimana kalau kita m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 14. Kamu masih muda dan cantik

    Beberapa orang yang sedang berkerumun di sekitar mereka hampir semua mendengar obrolan mereka. Semua orang langsung memandang jijik pada Revan, menganggap jika Revan tidak tahu malu sudah mengganggu wanita yang sudah menikah. Dan yang paling penting bagi mereka adalah suami wanita itu sangat tampan.“Dasar tidak tahu malu!” Satu orang mengumpat.Revan memegang pergelangan tangannya yang sakit lalu menatap Evelyn yang patuh dibawa pergi oleh pria asing yang entah dari mana datangnya tadi. Raut wajahnya menjadi gelap.Rayyan sendiri masih menggenggam tangan Evelyn menuju mobil hitam yang terparkir di sisi jalan. Sebelum naik mobil, dia melirik ke arah kotak yang masih ada di tangan Evelyn. Lalu dia berkata dengan lembut, “Berikan padaku.”“Hah, apa?” Evelyn terlihat bingung sesaat kemudian dia baru sadar setelah melihat tangan Rayyan yang menunjuk pada kotak yang masih digenggamnya. Meskipun tidak tahu apa yang ingin dilakukan Rayyan, tapi dia tetap menyerahkan kotak itu tanpa protes.R

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 15. Aku memang sudah tua

    Rayyan melirik ke arah Evelyn yang hanya terdiam ketika mendengarkan semua penuturan yang diucapkannya, meskipun dirinya sudah banyak memberi nasehat akan tetapi anehnya tetap saja Evelyn tanpa respon sepata kata kepadanya, dengan mata yang terbuka lebar dan tampak menyerngitkan dahinya, Kemudian dia bertanya dengan suara rendah, “Apa Kamu paham, semua maksud yang sudah aku katakan?” “Iya, aku paham,” Evelyn langsung mengangguk, lalu kembali terdiam. “Kalau kamu memang paham, lalu mengapa ekspresi wajahmu masih terlihat bingung seperti itu? Apa kamu masih merasa sangat sedih, karena tidak jadi menikah denganya?” Evelyn menggelengkan kepalanya, “Sama sekali tidak! Aku tidak sedih, karena tidak jadi menikah dengannya. Hanya saja saat ini aku merasa terkejut, karena tiba-tiba saja hari ini, dia datang padaku dan mengatakan banyak hal, jadi aku merasa seperti tidak pernah mengenalnya sama sekali sebelumnya. Dia benar-benar berbeda dari orang yang aku kenal dulu. Aku bahkan tidak bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 16. Mimpi Buruk

    Rayyan menyipitkan matanya, kemudian dia berbalik menuju pintu. Suara bingung Mia terdengar dari ponsel yang sebelumnya hening, "Halo, Evelyn apa kamu mendengarku? Evelyn, kenapa diam saja?" Kicauan Mia terdengar. Evelyn masih terpaku dengan ucapan singkat dari Rayyan tadi, Sementara pria yang tengah berjalan menuju pintu itu mendadak menghentikan langkahnya, ia menoleh dan menatap gadis itu dengan mata gelapnya yang sulit ditebak. "Berguna atau tidaknya seorang pria, itu tidak ada hubungannya dengan usianya. Terlebih lagi jika kalian mulai membahas soal performa kejantanannya." Ujarnya santai. Kemudian terdengar suara tambahan darinya, “Kamu memang masih muda dan lugu, aku tidak menyalahkanmu jika pikiranmu seperti itu, tapi menurutku tidak baik meremehkan kemampuan seseorang jika kamu dan dia sama sekali belum pernah melakukan itu.” Setelah itu, Rayyan membantunya menutup pintu kemudian dia keluar. Evelyn membeku. "Evelyn, Evelyn… kamu bicara dengan siapa?" Gadis it

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 17. Evelyn mengalami kecelakaan

    Rayyan berjalan keluar dari ruang makan untuk menuju pintu utama, diikuti oleh Evelyn dibelakangnya.Sebelum masuk ke dalam mobil Rayyan terlebih dahulu mengenakan jas yang sejak tadi digantung pada tangganya,Rayyan merasa ada yang tidak beres dengan tatapan Evelyn, namun saat dia melirik jam tangannya dia tahu bahwa dia sudah tidak punya waktu lagi.Tapi baru saja Rayyan berjalan beberapa langkah, dia merasakan ada sesuatu yang menahannya, saat dia menoleh dia melihat jari-jemari ramping yang putih itu mencengkeram lengan bajunya dan begitu dia mendongak dia melihat wajah Evelyn.Evelyn sendiri terlihat begitu cemas, otaknya berputar cepat. ‘Aku harus bagaimana?’Pria ini adalah sahabat kakaknya. Jika sesuatu terjadi padanya, kakaknya pasti akan sedih. Apalagi, dia masih suami pura-puranya, jika pria ini benar-benar mati bukankah dia akan menjadi janda? Dan neneknya pasti jadi semakin khawatir.‘Tidak, tidak! Aku harus menolongnya.’Rayyan menyerngitkan dahi sambil menatapnya curiga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 18. Rayyan Merasa Bersalah.

    Sebetulnya ada keraguan di hati perawat itu, namun melihatnya tampak lebih tenang daripada pria brengsek berbaju coklat yang saat ini terlihat memasang wajah jutek itu, akhirnya perawat dengan yakin menyerahkan obat dan kapas padanya.“Jika ada masalah, silahkan tekan bel yang ada di atas kepala ranjang itu untuk menghubungi kami.” Ucap perawat sambil jarinya menunjuk ke arah yang dimaksudRayyan mengangguk samar, sambil duduk di samping tempat tidur. Dia menyeka luka di dahi Evelyn menggunakan obat dan kapas dengan lembut.Evelyn tertegun saat matanya menatap wajah tampan yang ada di hadapannya. Kulit pria itu begitu halus sampai tidak terlihat pori-porinya. Alisnya seperti pedang dan matanya berkilau terlihat tajam namun memancarkan keteduhan. Dua bibir tipis kemerahan di bawah pangkal hidung yang mancung. Lalu jakunnya… Seksi dan menggairahkan…Terutama aroma maskulin yang menguar dari tubuhnya, yang seakan saja sangkin harumnya bisa mengalahkan aroma bau obat yang menyengat di dal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 19. Keluar Dari Rumah Sakit

    Arka tampak lebih tenang setelah mendengar kata-kata itu.“Sepertinya, aku bisa melihat jika adikku sangat senang tinggal di villa mu, tapi ingat kamu jangan berbangga hati, sebab aku tidak akan berterima kasih kepadamu. Bagaimanapun juga aku sudah bekerja keras untukmu setiap hari. Jadi untuk hal ini aku rasa kita adil bukan?”Rayyan menutup bibirnya tanpa bicara.Saat Arka hendak pergi tiba-tiba dia terpikir sesuatu, dia pun berbalik lagi dan menunjuk ke arah Rayyan.“Satu lagi, aku peringatkan kamu! Jangan permainkan adikku. Kamu harus sadar jika usiamu terpaut sepuluh tahun lebih tua darinya, kamu lebih pantas menjadi pamannya!”Pembuluh darah di dahi Rayyan sedikit berkedut, “Sembilan tahun, hanya lebih sedikit.”Dalam hati dia sempat berpikir, Kenapa semua orang menyerang umurnya akhir-akhir ini?“Apa kamu tahu artinya pembulatan? Sepuluh tahun jika dibulatkan!” Arka mengangkat dagunya, ketika dia memikirkan sesuatu tiba-tiba dia mengubah nada suaranya“Eh, sebenarnya tidak apa-

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12

Bab terbaru

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 152. Lamaran untuk Evelyn

    Kemudian terdengar Rayyan berdehem kecil dan membuka suara untuk memecah keheningan yang ada diantara mereka. Dia belum kepada intinya melainkan terlebih dahulu bertanya pada Evelyn dan Neneknya, karena dari sepintas mata memandang sepertinya semua orang yang ada di sana merasakan penasaran akan kisah bagaimana awal mulai pertemuan Nenek dan Evelyn bisa terjadi.“Ini tadi ceritanya bagaimana? Kalian sudah saling mengenal, begitu?” Pertanyaan Rayyan tentu tertuju pada Neneknya sekaligus untuk Evelyn.Dua orang yang ditanya itu saling menatap dan kemudian mengulas senyuman. Wulan menjawab dengan bangga, menceritakan tentang pertemuan mereka. Waktu itu ada Azura, tetapi dia tidak sempat melihat siapa gadis yang sudah menolong ibunya. Tapi dia membenarkan omongan Wulan.Evelyn juga mengangguk, mengingatkan pada Rayyan saat dia menanyakan memar yang ada di dahinya tempo lalu.“Ooh…” Rayyan mengangguk-angguk. Waktu itu dia sempat marah pada Evelyn yang ceroboh, yang telah mengabaikan kesela

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 151. pertemuan Wulan dan Evelyn

    Di Tengah-tengah penantian kedatangan keluarga Brahmana itu, yang disertai rasa berdebar di hati mereka tiba-tiba ponsel yang ada di saku Evelyn bergetar. Ia melihat ternyata itu isi pesan chat dari Rayyan.[Kami sudah meluncur ke rumahmu. Ada Kakek, Nenek, Paman, Bibi dan juga Ibuku.]“Astaga ibu! Bagaimana ini? Mereka benar-benar akan datang. Sekarang sudah ada di jalan menuju kemari!” Evelyn langsung berteriak pada Ibunya.“Aduh, bagaimana ini? Ibu kok jadi tegang sekali ini, Evelyn? Dada Ibu jeduk-jeduk nggak karuan rasanya.” Laras sangat gugup, sampai dia mengambil tangan Evelyn dan menaruhnya di dadanya. Evelyn bisa merasakan jika jantung Ibunya memang berdebar kencang.“Sebenarnya bukan hanya Ibu, aku juga iya.” Evelyn pun mengambil tangan Laras dan meletakkan di dadanya.Dua orang itu sama-sama berdebar jantungnya. Berbeda sekali dengan Nenek Limanto yang duduk dengan manis dan penuh senyum kebahagiaan karena menanti kedatangan keluarga Brahmana.Evelyn melirik Neneknya, ada r

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 150. keluarga Brahmana akan bersilaturahmi ke kediaman keluarga Limanto

    Sofyan, sebetulnya sudah mendengar kabar tentang hal itu. Meskipun kabar di internet yang dulu tidak menjelaskan tentang siapa status istri dari Presiden Rayyan, tetapi Sofyan sudah tahu jika yang dimaksud istri Presiden Rayan tentunya adalah putrinya.“Baiklah, mendengar ucapan kamu ini ibu sedikit merasa lega.”“Kalau begitu lebih baik kita sama-sama berdoa dan lihat saja nanti malam, bagaimana reaksi dari keluarga Brahmana, apakah mereka benar-benar akan menerima kita atau justru …,” Sofyan menggantung kalimatnya.Namun dari ucapan itu Evelyn tahu apa yang dikhawatirkan oleh Ayah dan Ibunyakemudian dia memberi jawaban untuk menenangkan mereka. “Ayah dan Ibu, jangan khawatir. Kita harus percaya kepada kak Rayyan. Aku yakin jika keluarga besar nya adalah keluarga yang baik dan ramah juga. Jadi tidak mungkin mereka tidak akan menerima kita. Apalagi aku dan Rayyan sudah sejauh ini menjalin hubungan pernikahan.”Kedua orang tuanya mengangguk kemudian saling menggandeng tangan Evelyn da

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 149. Sofyan dan Laras merasa ragu

    Bisnis keluarga Brahmana bukanlah bisnis dari orang sembarangan, Sofyan tidak ingin jika nanti putranya ini akan membuat kesalahan. Apalagi dia masih merasa khawatir jika Arka ini masih memiliki emosi yang tidak labil dan pemikiran yang belum cukup dewasa, rasanya jika harus memegang sebuah perusahaan besar seperti ini Sofyan betul-betul merasa ragu.“Bukankah Ayah dari Nak Rayyan sudah berada di sana? Kenapa kini mesti Arka yang menangani?” Biar bagaimanapun juga Sofyan perlu bertanya masalah ini karena dia tetap merasa khawatir memikirkannya.Rayyan mengangkat pandangannya untuk menatap Ayah mertuanya, kemudian dia menunduk kembali dan berkata dengan sopan. “Sebetulnya Ayah sudah memintaku berulang kali untuk mengambil alih perusahaan itu. Tetapi aku belum mendapatkan orang yang bisa dipercaya. Sekarang aku sudah mempercayakan semuanya pada Arka oleh karena itu aku menyuruhnya untuk pergi ke sana, sekaligus menitipkan adikku yang juga akan tinggal di sana untuk berobat.”“Oh ... Jad

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 148. Aku berjanji Akan membawa keluargaku kesini

    Barulah sampai di sini Evelyn tersadar dan paham akan semuanya. Rasa takutnya tiba-tiba sirna, akhirnya dia senyum-senyum sendiri tidak jelas sambil mandi.Ketika dia keluar dari kamar mandi, dia sudah melihat Rayyan juga bersiap untuk mandi. Evelyn sedikit menggeser tubuhnya supaya Rayyan bisa masuk ke dalam kamar mandi. Tidak butuh waktu lama Rayyan sudah terlihat keluar dari kamar mandi.“Apa kamu membawa baju ganti?” Evelyn bertanya, hanya untuk mengusir rasa malu dan canggung sebenarnya.“Tadi aku yang meminta Robi untuk mengantarkan baju kesini. Setelah itu Bibi Leni yang mengantarkannya ke kamar ini”“Ohh …!” hanya begitu saja jawab Evelyn. Dia segera memilih baju dan berganti dengan cepat saat memastikan Rayyan sudah berganti dengan baju ala kantornya. Dan kini terlihat sedang sibuk dengan ponselnya.Ketukan pintu terdengar memecah kesunyian yang ada, suara Bibi Leni memanggil dengan lembut dari luar kamar, mengajak mereka berdua untuk segera turun sarapan karena keluarga besa

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 147. Malu tapi bahagia

    Evelyn kembali menatap ke arah Rayyan terlihat pria itu kembali tersenyum menatapnya, Evelyn terlihat seperti orang linglung.Evelyn kembali menoleh padanya dan bertanya, "Kak Rayyan apa semalam kamu tidur disini?" Sambil mengencangkan selimut untuk menyembunyikan tubuh polosnya.Rayyan menarik ujung bibirnya dengan senyum merekah, "Kamu bertanya padaku? Aku yang seharusnya bertanya padamu Evelyn Limanto, eh salah, Nyonya Miga Brahmana, apa semalam kamu melupakan sesuatu?” Nada bicara Rayyan seperti sedang kecewa.Tentu saja ia akan merasa sangat kecewa, jika Evelyn benar-benar melupakan kejadian indah tadi malam. Padahal pagi ini Rayyan berencana ingin merasa kembali kehangatan indah yang tidak akan dilupakan seumur hidup mereka itu, yaitu malam pertama penyatuan jiwa raga dan cinta mereka.Evelyn masih penuh kebingungan, dengan hati-hati kemudian dia berusaha untuk mengingat semua kejadian tadi malam.Semalam ia mengingat jika dia memang pergi bersama kakaknya Arka dan minum dua gel

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 146. Malam Pertama

    Sofyan dan Laras membukakan pintu, ketika dia melihat yang datang adalah Rayyan sambil menggendong Evelyn. Mereka pun terkejut.Laras langsung bertanya dengan cemas, “Apa yang sudah terjadi pada Evelyn, nak Rayyan?”Sebelumnya Rayyan tersenyum dahulu pada mereka, kemudian menjawab. “Tidak perlu khawatir Ibu mertua, tidak ada yang serius terjadi pada Evelyn. Tadi saat aku datang, aku melihat Evelyn sedang mabuk, jadi aku mengantarnya pulang saja.”Dua orang itu langsung saling menatap, mata keduanya membulat sempurna dari tatapan mata keduanya, seakan-akan saja saling memberi isyarat jika yang ada dalam pikiran mereka adalah sama.Sofyan kemudian berkata dengan marah. “Dasar Arka, memang dia anak kurang ajar! Bisa-bisanya dia membiarkan Adiknya mabuk sampai seperti ini?”Sedangkan Laras hanya menggelengkan kepala, saat menyadari kelakuan putranya itu. Laras kemudian langsung mempersilahkan Rayyan untuk masuk dan membimbingnya ke kamar Evelyn. Rayyan kemudian melangkah masuk ke dalam k

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 145. Evelyn kembali mabuk

    Untuk membuang rasa canggung yang ada kemudian Arka berkata, “Apa Rayyan belum datang?” tanya Arka.“Belum, katanya dia akan sedikit terlambat. Ayo lebih baik kita duduk dulu.”Arka menyuruh Evelyn untuk duduk di meja lain, “Kamu duduk di sini dulu ya? Tunggu Rayyan datang sebentar lagi. Kamu boleh pesan apapun. Kakak akan mengobrol sebentar dengan Ethan.”Kemudian dua pria itu menyisih, di meja yang bersebelahan dengan meja tempat Evelyn duduk. Mereka berdua sedang membicarakan tentang kepergian Arka besok ke luar negeri. Sebab perusahaan milik grup Brahmana di sana itu masih ada hubungannya dengan Ethan, jadi tentu saja harus ada pembicaraan terlebih dahulu mengenai hal-hal rumit dan lumayan penting diantara mereka berdua.Ketika mereka sedang serius mengobrol, pelayan datang menyuguhkan anggur Merah pada Evelyn. Evelyn terkejut melihat botol anggur merah di depannya. Dia seketika mendongak, dia ingin mengatakan Jika dia tidak minum anggur merah, tapi ingin memesan jus saja. Tetapi

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 144. Jika sudah diberi hati Jangan mengharap jantung

    Mendengar gumaman Ibunya, Sofyan langsung berkata, “Ibu, kita tidak boleh berharap seperti itu. Meskipun sekarang kita ini adalah besan dengan grup Brahmana, tetapi kita harus tahu diri siapa kita. Jika dibanding dengan keluarga Brahmana, kita ini diibaratkan cuma seujung kukunya saja dari Brahmana grup. Evelyn dipilih oleh Tuan Rayyan untuk menjadi istrinya saja, itu sudah merupakan sebuah kebanggaan yang tidak bisa dimiliki oleh orang lain. Jadi aku harap kita jangan bermimpi terlalu tinggi untuk mendapatkan jantung, jika saat ini kita sudah dikasih mereka hati.”Nenek Limanto tertawa kecil, “Iya, kamu benar. Lagi pula perkataan ibu tadi tidak terlalu serius.”Seharian ini Evelyn melewati waktu di rumah keluarganya ini. Dia mulai merasa suntuk dan bosan. Dia merindukan Rayyan, ingin menelepon tetapi dia takut mengganggu kesibukan Rayyan. Jadi pada akhirnya dia hanya bisa menahan diri.Hingga malam telah tiba, dia melihat kakaknya sudah pulang dari kantor nya. Dia segera menghampiri

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status