Beranda / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Bab 20. Evelyn Merasa Dejavu

Share

Bab 20. Evelyn Merasa Dejavu

Penulis: Andriani _Rieni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-12 17:20:42

Mobil mereka telah sampai di gerbang Villa bunga mawar. Rayyan tidak langsung turun dari mobil, dia masih memperhatikan kepala pelayan yang membantu Evelyn masuk ke dalam villa. Setelah itu, dia memalingkan wajah dengan mata yang berkilat dingin.

“Bagaimana pemeriksaannya?”

Robi menoleh ke belakang, lalu dia menjawab,

“Penyelidikan mengatakan, jika latar belakang sopir truk itu sangat bersih dan tidak ada yang salah sedikit pun. Sepertinya ini memang kecelakaan.”

Rayyan menarik senyuman sinis. ‘Sudah berapa banyak kecelakaan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir?’

Robi yang sepertinya tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Rayyan kemudian berkata lagi, “Mungkin saja bukan orang itu, tetapi kali ini adalah perbuatan pihak lain,” Sebelum dia selesai bicara, Rayyan sudah memotongnya.

“Suruh Roy untuk melindungi Evelyn.”

Roy adalah sopir Evelyn tadi, dia bukan hanya memiliki keterampilan dalam mengemudi yang baik, tapi juga hebat dalam hal lainnya.

Robi sedikit bingung memikirkannya, k
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 21. Tingkah konyol Arka yang memalukan

    Sudah satu Minggu ini Evelyn beristirahat di rumah. Sepertinya luka bekas kecelakaan kemarin juga sudah terlihat sembuh, hanya meninggalkan sedikit bekas goresan tipis saja pada keningnya. Jadi dia tidak perlu lagi memakai plester untuk menutupinya.Evelyn hanya perlu sedikit merapikan poninya saja, supaya bekas luka itu bisa tertutup dari pandangan mata, terutama dari Mia, sahabatnya itu pasti akan sangat heboh bertanya kepadanya, jika sampai dia tau jika luka gores itu lah yang menjadi penyebab utama Evelyn selama satu Minggu ini cuti dari kuliahnya.Setelah Mereka selesai sarapan pagi bersama, baik Evelyn ataupun Rayyan keduanya tampak bersiap untuk melanjutkan aktivitas masing-masing, Rayyan bersiap untuk berangkat kerja dan Evelyn bersiap untuk berangkat ke kampus.Keduanya berjalan keluar, tepat di depan pintu utama Villa bunga Mawar mata Evelyn sedikit mengerjap saat melihat sebuah mobil sport mewah berwarna orange yang telah terparkir di sana.Arka terlihat duduk santai menikm

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 22. Merasa ragu

    Setengah jam kemudian mobil sport orange itu pun berhenti tepat di depan gerbang kampus, kehadiran mobil itu berhasil menarik perhatian banyak orang untuk berhenti dan melihatnya.Evelyn merasa malu setengah mati, setelah hampir semua mata yang berada disana menatap ke arah mereka, seketika saja dia bergegas turun dari mobil dan berkata, “Sampai jumpa Kak!”Kemudian terlihat dengan langkah yang sedikit tergesa-gesa, Evelyn melangkah masuk ke dalam halaman kampus.“Eh, kenapa lari?” Arka turun dari mobil dengan tas. “Apa kamu tidak mau membawa tas kamu?”“Eh,” Evelyn terbalik dan langsung menyambar tasnya.“Oke, belajar yang baik. Aku akan menjemputmu setelah kelasmu berakhir.”Evelyn langsung menjawab, “Tidak perlu!”Kening Arka berkerut, baru saja akan memberi pelajaran pada sang adik, tiba-tiba saja suara seseorang terdengar dari sisi lainnya,“Hei, apa kamu baru saja dari merampok bank, ya?”Arka melirik ke arah sumber suara yang terdengar, ternyata yang sedang menyanyaoanya adala

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 23. kembali ke kediaman Limanto

    Masuk!”Suara renyah terdengar dari dalam ruangan.Rayyan mendorong pintu, dan melihat Evelyn yang sedang duduk di sofa memegang iPad dan pena digital.“Sudah malam, kenapa kamu belum tidur?”Evelyn meletakkan iPadnya di atas meja lalu menjawab, “Aku belum mengantuk, jadi aku menggambar sebentar.”Rayyan melirik iPad itu, dia melihat karakter animasi yang tampak familiar baginya.Melihat Rayyan menatap iPad-nya, Evelyn pun hanya memegang pena digitalnya dengan gugup tanpa mengeluarkan sepatah apapun.Rayyan kembali menatap Evelyn.”Apa tadi kamu mencariku?”Evelyn menjawab dengan anggukan, mata jernihnya menatap Rayyan. Gadis itu menggigit bibirnya, malu untuk bicara.Rayyan berjalan menghampiri Evelyn dan mengambil posisi duduk persis disampingnya. “Apa yang ingin kamu bicarakan?”“Tahun baru akan datang beberapa hari lagi. Keluarga kami biasanya akan mengadakan makan malam bersama di hari itu. Apa kamu mau menemani aku pulang?”Dia berpikir, karena ini sudah menjadi kebiasaan di kelu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 24. Buku Harian Evelyn

    Di siang hari setelah makan siang, nyonya besar Limanto kembali ke kamarnya untuk beristirahat meninggalkan Bu Laras dan Evelyn untuk mengobrol bersama. Wanita paruh baya itu kemudian mengeluarkan sebuah kartu dari dalam tasnya lalu menyerahkan pada Sang Putri.“Evelyn, Ibu tidak tahu harus membelikan apa untukmu di tahun baru ini. Ada sejumlah uang di dalam kartu ini kamu bisa membeli apapun yang kamu mau. Di usia ibu yang sekarang, Ibu tidak tahu apa yang disukai oleh gadis-gadis muda zaman sekarang.”Evelyn tertegun, dia memandang kartu bank berwarna emas yang diserahkan padanya itu lalu menggeleng. “Bu, aku sudah punya uang. Ibu tidak perlu memberi kartu lagi.”Sebelumnya, orang tuanya akan selalu memberinya amplop atau mentransfer uang untuknya setiap hari perayaan juga setiap bulannya. Dia juga tidak berbelanja banyak hal selain peralatan untuk melukis, jadi Evelyn memiliki banyak tabungan di rekeningnya sendiri.Bu Laras meletakkan kartu tersebut di telapak tangannya lalu mengg

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 25. kebersamaan keluarga

    Evelyn mengangguk, “ Iya Kak, mudah-mudahan saja aku bisa “Mudah-mudahan aku bisa? Arka sejenak berpikir, dari jawaban singkat yang diucapkan oleh Evelyn itu saja, dia sudah dapat menyimpulkan jika saat ini adiknya itu sepertinya memang mulai menyukai Rayyan.Arka tersenyum, lalu dia menggelengkan kepalanya. Dalam hati dia hanya berdoa agar adiknya tetap baik-baik saja dan mendapatkan kebahagiaan. Entah itu dari Rayyan atau dari pria lain, karena bagaimanapun juga Arka sangat menyayangi adik satu-satunya ini. Dia hanya ingin Evelyn Bahagia .Arka langsung pergi ke meja makan, di tempat itu dia melihat Bibi asisten rumah tangga mereka sedang merapikan meja. Ide jahil mulai melintas, Arka langsung berteriak untuk mengejutkan.“Bi Leni! Aku lapar! Apa ada makanan?”“Ada tuan muda, Tunggu sebentar ya”“Buruan Bi, aku sudah tidak tahan, apa Bibi mau aku pingsan karena menahan rasa lapar ini,” Teriak Arkan menggoda asisten rumah tangga yang sudah dianggap seperti keluarga. Bi Leni berjala

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 26. Panggil Dengan Sebutan Honey

    Baru saja Evelyn hendak menekan panggilan untuk nomor WhatsApp milik Rayyan dari handphonenya.Tiba-tiba suara deru dari mesin mobil terdengar dari kejauhan. Evelyn berbalik lalu melihat sebuah mobil yang datang perlahan kemudian berhenti tepat di depannya yang saat ini sedang berdiri.Evelyn tertegun, melihat Rayyan turun dari mobil.“Maaf, aku terlambat ya?”Evelyn dengan cepat menggelengkan kepalanya, “ Tidak kok, kamu datang tepat waktu.”Robi juga terlihat turun dari mobil dan mengeluarkan semua barang yang ada di bagasi. Kedua tangannya sampai penuh dan masih ada sisa barang lainnya.Manik hitam Evelyn membulat, ia begitu terkejut dengan apa yang saat ini dilihat olehnya.“Kenapa kamu membawa begitu banyak barang?” Evelyn mengulurkan tangan untuk membantu Robi.Tapi Rayyan menghentikannya kemudian mengambil dua kantong untuk dibawa sendiri.“Ini hanyalah hadiah kecil, bentuk rasa hormatku untuk keluargamu.”Evelyn terharu, matanya memancarkan sinar kebahagiaan.“Terima kasih ban

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 27. Pertemuan Kalian Adalah Takdir

    Ingin rasanya Evelyn menanyakan itu kepada Rayyan, namun belum sempat ia bertanya terdengar Rayyan bersuara."Bagaimana jika bunga mawar itu masukkan saja di sini." Rayyan kemudian membuka jas nya, "Apa? Kalau diletakan disitu nanti jas kamu yang sangat mahal itu bisa kotor,” Evelyn menggelengkan kepalanya, “Tunggu sebentar, aku akan meminta Bibi Leni untuk mengambilkan kantong plastik saja."Namun, sebelum dia selesai bicara, Rayyan sudah menggenggam pergelangan tangannya dan membimbingnya, "Tidak apa-apa, masuk kan di sini saja."Evelyn mendongak, kemudian bertemu pandang dengan mata gelap Rayyan yang begitu seksi, membuat hatinya bergemuruh seperti genderang yang berbunyi di sebuah medan perangDia lalu memasukkan bunga yang ada dalam genggamannya ke dalam jas Rayyan dengan hati-hati. Kedua orang itu saling bertatapan sambil tersenyum di bawah sinar bulan malam ini.***Saat mereka tiba di Villa, Evelyn teringat sesuatu, karena merasa cukup penasaran Evelyn memberanikan diri untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 28. Panggil Dia Nyonya Miga

    Sejak Rayyan memintanya untuk membayar hutangnya dengan makanan. Evelyn mulai berpikir, jika dapat dipastikan untuk beberapa waktu kedepannya setiap harinya Evelyn harus bangun satu jam lebih awal, untuk memasak sarapan bagi Rayyan.Pagi-pagi sekali Evelyn sudah berada di dapur untuk melakukan aktivitas memasaknya, Kepala pelayan yang menyaksikan tidak bisa menghentikannya, karena takut akan terjadi kesalahpahaman lalu dia mencari Rayyan. Bagaimanapun juga Evelyn adalah seorang tamu, tidak pantas untuk melakukan hal itu. Dan lagi kalau Evelyn memasak sarapan setiap hari di villa itu, lalu bagaimana dengan tugas seorang koki di tempat itu?Mendengar penuturan yang disampaikan oleh kepala pelayan, Rayyan hanya tersenyum setelah itu dia hanya berkata,“Biarkan saja dia melakukan apa yang dia inginkan, kalian hanya perlu bekerja sama untuk membantu apa yang diperlukan olehnya di villa ini. Tolong kumpulkan semua orang di villa ini, ada yang ingin aku sampaikan setelah aku dan Evelyn seles

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17

Bab terbaru

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 185. Gagal Mendonorkan Jantungnya

    Suasana kembali hening. Kembali tidak ada suara dari mereka, kembali tidak ada yang beranjak dari tempatnya. Mata mereka hanya terfokus pada satu titik saja yaitu ke arah dimana Dokter membawa Arka.Ingin rasanya mereka berlari menyusul kemudian berteriak memanggil Arka. Namun mereka menahan keinginan itu dengan sekuatnya. Bahkan cenderung dengan berat hati hanya bisa pasrah menghargai keinginan dan pengorbanan Arka.Sambil terus menekan dadanya, membayangkan apa yang sedang dilakukan para Ahli medis di dalam sana pada tubuh Arka. Membelah dadanya dan mengeluarkan jantungnya hidup-hidup? Atau Arka di bius dulu hingga mati kemudian diambil Jantungnya?Semua orang hanya bisa membisu ngeri dan menahan sakit dalam hati.Hingga beberapa saat lamanya, di tengah-tengah ketegangan yang meraja, seorang perawat berlari mendekati mereka. Semua berdiri."Tuan Rayyan, Dokter memanggil Anda. Mari silahkan ikut saya.""Aku ikut." Evelyn cepat ikut bangun."Mohon maaf Nyonya. Hanya Tuan Rayyan saja.

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 184. Pengorbanan

    Suasana semakin Pilu dan terasa sangat mencekam saat Arka menandatangani surat itu.Tidak ada yang tidak mengeluarkan air mata. Pengorbanan Arka saat ini sungguh tidak bisa dikatakan main-main. Arka akan menyerahkan jantungnya untuk kelangsungan hidup Amara. Dia akan mati, demi Amara bisa hidup."Ikut lah bersama kami." Dokter melangkah. Arka mengikutinya."Kak Arka!" Evelyn yang sejak tadi membeku kini tidak bisa lagi menahan diri. Dia memanggil Arka sambil menarik lengannya.Arka menghentikan langkahnya kemudian dia menoleh.“Kak Arka, apa kamu akan meninggalkan kami?”Arka membalikkan badannya dia menatap lekat wajah adiknya yang teramat ya sayangi itu. Kemudian tangannya terulur untuk mengusap air mata Evelyn ini yang sejak tadi sudah membasahi pipinya.“Kak Arka tidak pernah pergi. Kak Arka akan tetap ada di hati kalian.” Dia meraih kedua tangan Evelyn kemudian menggenggamnya dengan erat.“Evelyn dengarkan kakak, tanpa Kakak, kamu akan tetap hidup lebih baik asalkan ada Rayyan di

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 183. Demi cinta Arka Mendonorkan Jantungnya

    Tidak perlu menunggu waktu lama, seseorang yang dihubungi oleh Rayyan itu langsung mengangkat panggilan teleponnya.[Robi, segera mungkin hubungi semua tim kita, untuk bergerak keseluruh rumah sakit atau kemana saja untuk mencari seseorang yang bisa mendonorkan Jantungnya untuk Amara. Berapapun harganya, kita akan membayarnya! Dengar berapapun, itu aku tidak peduli!]Tanpa bertanya, Robi sudah paham dengan maksud dari perintah yang diutarakan oleh Rayyan dan cepat mengiyakan.Baru saja Rayyan mengakhiri panggilannya, Seorang Perawat masuk dan berseru."Dokter! Nona Amara kritis!"Tanpa bertanya, Dokter pun segera berlari menyusul langkah perawat itu yang dengan sigapnya disusul juga oleh yang lainnya.Dokter segera masuk ke dalam ruangan tempat Amara berbaring."Amar, kondisi Amara, Putri kita memburuk! Dia tidak sadarkan diri lagi!" Azura langsung menubruk tubuh Amar dan menangis histeris saat sang suami muncul di hadapannya.Amar cepat membawa tubuh Azura ke luar ruangan mengikuti i

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 182. Kian Mengkhawatirkan

    Sudah hampir tiga jam lamanya, Tim medis dari rumah sakit ternama di kota mereka itu menangani Amara di ruangan ICU.Saat ini, Rayyan dan Evelyn sudah berada di rumah sakit, Amar yang sudah menghubungi mereka. Saat Rayyan mendapatkan kabar jika kondisi Amara kritis seketika saja ia langsung membawa serta Evelyn untuk bergegas menuju rumah sakit.Mereka sempat tidak percaya dengan berita yang mereka dengar, karena baru beberapa jam yang lalu suami dari Bibinya itu baru saja mengabarkan jika kesehatan Amara sudah membaik, bahkan hari ini Amara sudah dinyatakan boleh pulang ke rumah dan menjalankan berobat jalan saja.Akan tetapi semuanya terasa seperti mimpi, mendadak kondisi Amara menjadi kritis seperti saat ini. Semua orang dipenuhi rasa kekhawatiran. Menatap penuh harap ke arah pintu ruangan ICU tempat Amara sedang ditangani secara intensif oleh tim medis.Tak ada satupun suara yang terdengar, mereka hanya terdiam dan memanjatkan doa didalam hati mereka masing-masing. Hingga akhirnya

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 181. Kondisi Amara kembali memburuk

    Epilog.Pagi-pagi, Amar dan Azura sudah terlihat melangkah menuju ruangan dimana Amara dirawat dengan wajah penuh ketenangan."Pagi sayang!" Azura menyapa berbarengan dengan membuka pintu ruangan."Pagi Mama, Papa." Amara menyambut dengan mata yang berbinar bahagia.Mata Azura langsung fokus pada tangan Arka yang sedang menyisir rambut Amara.'Wajar saja kalau Amara jatuh cinta pada pria itu. Dia begitu perhatian.' batinnya.Arka cepat mengangguk pada mereka berdua lalu kembali pada rambut Amara. Dia mengikat rapi rambut Amara keatas. Kemudian segera beranjak untuk menyisih."Bagaimana keadaan Amara, Arka?" tanya Amar pada Arka."Kata Dokter, aku sudah diperbolehkan pulang hari ini, Pa!" seru Amara.Amar tersenyum. "Papa sudah tahu. Dokter sudah menelpon Papa semalam, jika pagi ini kamu sudah boleh kembali ke rumah.""Paman, kalau begitu aku akan segera mengurus administrasi dulu." ucap Arka.Amar mengangguk."Kak Arka, kamu mau kemana?" tanya Amara."Arka harus mengurus biaya adminis

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 180. Persiapan pernikahan Arka dan Amara

    Hari ini, Amar menepati janji.Sepulang dari menjenguk Amara di rumah sakit, dia langsung menghubungi Rayyan untuk membahas rencana persiapan pernikahan Amara dan Arka.Rayyan pun segera datang bersama dengan Evelyn ke rumah besar keluarga Brahmana untuk membahas hal ini di sana.Setelah mereka berdiskusi akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi rumah orang tua Evelyn yaitu kediaman keluarga Limanto. Sebelum menuju rumah orang tuanya tidak lupa Evelyn memberi kabar pada ibunya supaya Ayahnya jangan dulu berangkat kerja, agar saat mereka tiba di kediaman keluarga Limanto, sang Ayah masih berada di rumah karena keluarga Brahmana akan datang ke sana.Laras tidak tahu apa yang akan mereka bahas, Dia mengira jika keluarga besar Brahmana hanya mengunjungi mereka sekedar untuk bersilaturahmi saja.Jadi dia pun memberitahu suaminya agar jangan pergi dulu ke kantor.Ketika semua orang sudah berkumpul di ruangan tengah kediaman keluarga Limanto, Laras dan Sofyan sedikit terkejut karena yang

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 179. Kagum

    Terdengar suara pintu terbuka dengan begitu hati-hati, ternyata seseorang sedang mengintip mereka. Kemudian orang itu tersenyum hangat ketika melihat pemandangan yang ada di dalam ruangan rawat inap dari rumah sakit terkenal itu.Amara tertidur dengan mendekap erat lengan Arka. Sedangkan Arka sendiri dengan posisi tengkurap disisi Amara, dengan tangan kanan berada di perut Amara. Kemudian pintu tertutup kembali. Seseorang itu kemudian melangkah pergi."Cinta memang tidak bisa disalahkan. Seperti halnya aku dulu, ketika jatuh cinta. Tak pandang jika wanita itu lah yang sudah buatku dan Ibuku celaka.” Terdengar suaranya pelan sambil melangkah."Kamu mendapatkan semuanya dari Arka, Amara. Kasih sayang, perhatian, cinta dan kesetiaan. Kamu pasti akan bahagia bersamanya putriku. Papa berjanji akan terus mendukung kalian." tuturnya sambil tersenyum."Pa, kenapa tidak jadi masuk?" tanya Azura menghampiri Amar sedikit heran, karena barusa saja tadi dia pergi ke kamar mandi dahulu."Kita pulan

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 178. perasaan cinta semakin dalam

    Walau mereka semua tau jika Amara bukan darah daging dari mereka. Tapi sedikitpun tidak mengubah rasa sayang yang ada.“Karena kecelakaan itulah yang menyebabkan Amara terus saja sakit-sakitan. Karena pada saat kecelakaan itu Amara juga ikut serta.”Saat mengatakan itu tiba-tiba Rayyan teringat sesuatu, dia langsung menoleh pada Evelyn.“Evelyn, apa untuk kali ini kamu tidak bisa menyembuhkan Amara dengan jarum akupunturmu?”Evelyn tercengang. Dia kemudian menggeleng. “Gagal jantung adalah penyakit yang sangat kronis. Jarum akupunturku tidak akan mampu mengatasinya, sebab jarum akupuntur ku hanya bisa membuka saraf-saraf yang tertutup dan tidak berfungsi. Tetapi lain halnya dengan masalah jantung. Apalagi jarum akupuntur itu mempunyai rentan waktu yang cukup lama dalam pengobatan, sedangkan Amara memerlukan penanganan yang harus secepat mungkin.”Rayyan menunduk, “Sebenarnya perasaanku sangat tidak enak, aku takut terjadi sesuatu pada Amara. Aku benar-benar takut. Tapi aku tidak beran

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 177. Rahasia Jati Diri Amara

    “Amara? Sayang ku,” Azura memanggil lirih ketika melihat Amara membuka matanya secara perlahan.“Mama,” ucap Amara dengan suara yang lemah."Apa yang kamu rasakan,Nak?" tanya Azura sambil mencium kening Amara beberapa kali."Aku merasa tubuhku sangat lemas dan seperti tidak punya tenaga, Ma.""Ah, tidak apa-apa. Putri Papa akan segera sehat." Amar kini berganti mencium kening Amara.Lalu Amara menoleh, menatap keberadaan Arka. Mendapatkan tatapan dari Amar pria itu cepat mendekat. Melihat Arka mendekat Azura dan Amar pun memilih untuk menyisih."Nona Amara, apa dadanya masih sakit?" tanya Arka, dia kini duduk di samping Amara.Gadis itu menggeleng. "Kak Arka, aku ingin duduk."Arka mengangguk dan segera membantu Amara untuk duduk bersandar dengan hati-hati."Kak Arka, apa sakitku parah?" Amara bertanya pada Arka.Arka menghela nafas berat, lalu menoleh pada Rayyan dan Amar. Kemudian dia kembali lagi pada Amara. Arka meraih satu tangan Amara dan menggenggamnya dengan kedua tangannya."

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status