Home / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Pengantin Pria Pengganti : Chapter 31 - Chapter 40

157 Chapters

Bab 31. Dibawa ke kantor Polisi

Mereka pun dibawa ke kantor polisi. Polisi mulai menginterogasi keduanya. Karena tadi Arka yang lebih dulu memukul, polisi berkata semua tergantung dari pihak lainnya. Ingin menuntutnya atau tidak. Apabila dia menuntutnya, maka Arka harus ditahan.Saat berpapasan Bu Linda dan suaminya memandang Evelyn dengan tatapan dingin dan penuh kebencian, tanpa menyapa atau berkata apa-apa keduanya lalu bergegas mencari keberadaan putranya.Sementara itu, Anesa adik Revan datang bersama orang tuanya, saat melihat Evelyn seketika langsung menghentikan langkahnya dan berkata dengan penuh amarah.“Kakakku dengan baik hati pergi untuk merayakan ulang tahunmu, tapi kalian malah memukulnya seperti anak yang tidak punya orang tua! Dasar manusia tidak punya tata krama, begitu rupanya tingkah anak yang sejak kecil tidak pernah dididik oleh kedua orang tuanya dan hanya dibesarkan oleh nenek saja, tidak ubahnya seperti bajingan!” Ucap Anesa.Mia yang mendengar perkataan Anesa langsung berkata, “Kamu saja pu
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Bab 32. Ketegangan Di kantor Polisi

Melihat keadaan yang saat ini kembali terlihat menegangkan, Evelyn menarik lengan baju Arka,“Kak, sudahlah. Semua sudah berlalu.” Dia tidak ingin Kakaknya peduli lagi dengan orang yang tidak memiliki hubungan dengannya lagi.Bu Linda yang tidak ingin jika anak laki-lakinya merasa telah melakukan suatu kesalahan, segera mungkin menarik lengan Revan untuk pergi meninggalkan mereka.“Ayo Revan sebaiknya kita pergi ke rumah sakit. Mama rasa kita tidak perlu terlalu banyak melakukan omong kosong dengan orang-orang seperti ini.” Revan pun ditarik dengan paksa, tapi matanya terus menatap Evelyn seperti enggan untuk pergi dari sana.Evelyn sama sekali tidak peduli, dia malah menatap Arka dengan khawatir. “Kak, kamu tidak apa-apa kan? Apa ada yang terluka?”Arka memang mengalahkan Revan dalam perkelahian tadi, tapi dia juga mendapatkan beberapa pukulan dari perlawanan Revan.Arka tertawa, “Tidak apa-apa, kakakmu ini sudah banyak pengalaman dari ratusan perkelahian dan tidak terkalahkan di sel
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 33. Dia akan menjadi wanita yang akan menghabiskan hidupnya bersamaku.

Evelyn perlahan merasa tenang, lalu dia menoleh ke arah Mia dan bertanya,“Ada apa ini?”Mia memegang ujung hidungnya dengan malu sambil tersenyum,“Itu.. itu adalah teman-teman kita. Mereka datang untuk merayakan hari ulang tahunmu.”Akhirnya Evelyn mengerti kenapa Mia memesan ruangan sebesar ini, ternyata sejak awal Mia sudah Berencana untuk memanggil semua teman-teman mereka untuk datang.“Terima kasih.”PEvelyn memandang semua pria dan wanita yang ada di depannya. Mereka memang teman satu kampus Mia dan juga Evelyn. Tapi Evelyn tidak terlalu akrab. Dan kebanyakan adalah teman Mia.Mereka semua rata-rata berasal dari keluarga yang memiliki status sosial yang tunggi, beberapa dari mereka juga mengenal Arka. Tapi saat ini mata mereka malah tertuju kepada Rayyan, terutama para gadis yang terpaku padanya.Evelyn teringat sesuatu lalu dia berdiri di tengah antara Rayyan dan orang-orang itu. Dia bersikap seperti tuan rumah lalu berkata dengan lembut.“Terima kasih kalian sudah mau datan
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 34. Aku lah, Pria yang akan dengan senang hati yang akan mengajarimu, Evelyn.’

Sebelum Rayyan mengangkat panggilan telponnya, Tanpa sadar matanya kembali menatap ke arah Evelyn yang saat ini berada ditengah-tengah kerumunan teman-temannya itu, ada senyuman di wajahnya, dia begitu bahagia melihat senyum Evelyn cerah seperti matahari dan seakan-akan saja senyum itu tidak akan perna bisa terbenam lagi.“Halo,”Kemudian ia menjawab teleponnya saat sudah berada diluar.Terdengar suara seorang pria dari ujung ponselnya.“Rayyan, apa hubunganmu dengan gadis itu? Aku mendengar, dia dibawa oleh Polisi, tapi kamu langsung mencari pengacara. Aku juga mendengar dari Robi kalau kamu juga sudah membatalkan jadwal konferensi internasional hanya demi gadis itu.”Tanpa sedikit rasa ragu Rayyan menjawab, “Dia akan menjadi wanita yang akan menghabiskan hidupnya bersamaku.”Setelah mematikan telepon, Rayyan membalikkan badan dan berniat kembali ke ruangan itu, sebelum berjalan mendekat dia melihat Evelyn keluar dari ruangan.Mata Evelyn berbinar ketika melihatnya, “Kamu sudah seles
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 35. Debaran Rasa

Rayyan membawa Evelyn kembali ke Villa bunga Mawar. Sesampainya di Villa, gadis itu membawa tasnya masuk ke dalam kamar. Sedangkan Rayyan membawa beberapa komik kado yang diberikan oleh Mia, untuk Evelyn tadi. Baru saja Evelyn meletakkan barang-barang yang dibawahnya diatas meja rias yang berada di dalam kamarnya, tiba-tiba saja Mia menelepon. Tentu saja begitu panggilan itu terhubung, Mia langsung bertanya kemana Evelyn pergi. Evelyn minta maaf kepadanya dan menyuruhnya untuk bersenang-senang saja. Mia tahu kalau Evelyn dan Rayyan sudah pulang. Dia tidak marah, dia malah merasa sangat bahagia dan membiarkan Evelyn memiliki kesempatan untuk memenangkan hati Rayyan. Evelyn tertawa. “Mia, kamu terlalu banyak minum. Kamu berbicara sembarangan lagi.” “Aku ini peminum yang baik. Seribu gelas pun tidak akan membuatku mabuk. Yang ku katakan itu benar, kamu harus bisa memenangkan hati Rayyan, dengan begitu hidupmu akan sangat bahagia.” “Oke-oke. Terserah kamu saja. Nanti saat pul
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 36. Kado Istimewa Dari Rayyan

Arka langsung menyadari jika tatapan mata dan raut wajah Evelyn tadi mengisyaratkan jika dia merasa kesal karena masih dianggap seperti anak kecil.Saat Evelyn mulai melangkahkan kakinya menuju anak tangga terdengar suara Arka kembali ingin menggodanya,“Hei, apa kamu tidak mengucapkan kata selamat malam terlebih dahulu, untuk kakak mu yang ganteng ini?”“Selamat malam,” Ucap Evelyn malas.“Dengar Evelyn, suka atau tidak bagiku kamu itu tetap adik kecilku yang selalu aku sayangi dan akan aku jaga sampai kapanpun, walau sejatinya kamu sudah menikah nanti, kakakmu ini akan tetapi menjagamu,”Evelyn tersenyum, dan terus melangkah menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.Setelah Evelyn tidak terlihat, Rayyan langsung menendang kaki Arka.“Heh, dengar! Masalah keluarga Revan akan ditangani oleh pengacara besok. Kamu bisa pulang sekarang! Jangan buat masalah lagi. Aku bosan mengurus masalahmu terus seperti ini!"Arka melirik, “Tidak perlu, aku bisa menanganinya sendiri!”“Bagaimana cara m
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 37. Mengunjungi Nenek Di rumah sakit

Sementara itu di kediaman keluarga Limanto. Saat ini Bu Laras sedang merasa gelisah memikirkan putranya yang setiap saat selalu saja membuat masalah. Meskipun Pak Sofyan Limanto sudah menenangkan hatinya dan mengatakan jika Arka begitu karena hatinya belum bisa terbuka. “Kelak suatu saat, dia pasti akan berubah lebih dewasa, terlebih lagi setelah dia bisa bertemu dengan gadis yang bisa membawa perubahan dalam hidupnya.” Perkataan Pak Sofyan tidak lantas membuat Bu Laras tenang. Selama ini Arka belum pernah mempunyai hubungan dekat dengan gadis manapun. Dulu setelah dia mengetahui jika dirinya memiliki seorang adik perempuan, Arka begitu senang. Lalu saat Evelyn dijemput dan dibawa ke tengah keluarga mereka, Arka begitu mengasihinya dia hanya tahu mencintai adiknya saja, tanpa wanita manapun yang bisa menyentuh kebekuan hatinya. Jika di sini Bu Laras sedang gelisah memikirkan Arka putranya, begitu juga dengan Arumi yang memikirkan Rayyan sang putra. Benarkah Rayyan tidak bi
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 38. Evelyn Menyesal Karena Perna Mencintai Revan

Semakin lama Evelyn semakin tidak menyukai laki-laki itu, bahkan bisa dibilang dia semakin membenci laki-laki yang dulunya begitu ia cintai itu.“Aku dengar, nenekmu sedang sakit. Aku datang untuk menjenguknya.” Ada tatapan lembut ketika Revan menatapnya.“Nenekku tidak apa-apa, dia baru saja selesai makan dan sekarang sedang beristirahat. Terima kasih atas perhatian, tapi lebih baik kamu pulang saja.”Revan melihat sikap evelyn semakin tidak tidak ramah padanya , hatinya terasa sedih. Dia teringat kejadian kemarin malam.“Evelyn kemarin malam, Arka hanya emosi saja. Aku tidak ingin berdebat dengannya lagi dan tidak akan menuntutnya.”“Benarkah?” Terlihat keraguan di mata Evelyn. Dia tidak terlalu mempercayai perkataan Revan.Revan mengangguk dan tersenyum, “Dia adalah kakakmu yang nantinya juga akan menjadi kakakku. Kita adalah keluarga.”Evelyn terdiam mendengar itu, “Keluarga apaan?” Kemarahannya hampir meluap, wajahnya menegangkan.Dia berkata lagi, kali ini dengan sungguh-sungguh
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 39. Keluarga Lewis Datang

Roy mengantar Evelyn ke kampus. Dia melihat gadis itu terlihat lesu, dengan ragu-ragu Roy memberanikan dirinya untuk berkata, “Nyonya.” “Eh iya, ada apa?” Evelyn sedikit terkejut dan menatap Roy. “Tuan Arka adalah teman baik Tuan Rayyan. Saat dia ada masalah, aku yakin pasti Tuan Rayyan tidak akan mungkin membiarkannya begitu saja. Aku harap Nyonya jangan terlalu khawatir dan memikirkan ucapan orang tadi itu,” “Iya, aku tahu itu. Aku tidak khawatir dengan ucapannya. Baiklah aku pergi dulu, terima kasih karena tadi sudah menjagaku dari gangguan Revan.” “Tidak perlu berterima kasih Nyonya, itu memang tugasku,” Roy melihat Evelyn meninggalkannya, lalu keningnya berkerut. “Di hadapan Tuan Rayyan, keluarga Lewis sekalipun tentu tidak akan ada apa-apanya.” Roy tersenyum, kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi Rayyan. *** Sore tiba, Rayyan kembali ke villa. Dia tidak melihat Evelyn saat masuk, lalu bertanya pada kepala pelayan, “Dimana, Nyonya?” “Saat pulang tadi,
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 40. Terbongkarnya Rahasia Tomi Lewis

Mendengar penuturan Rayyan, Kakak beradik itu kemudian menoleh padanya, mereka menatapnya dengan sangat heran.“Aku adalah suami Evelyn, meskipun hanya di atas kertas. Itu akan sangat mencurigakan kalau aku tidak ikut pulang bersama Evelyn.”Dua orang itu berpikir jika ucapan Rayyan cukup masuk akal. Jadi mereka tidak ada alasan untuk menolak.Sementara Arka menarik sedikit sudut bibirnya, dalam hati dia berkata, ‘Hehehe, ternyata dia masih ingat kalau hanya menjadi suami di atas kertas.’Evelyn berada dalam satu mobil dengan Rayyan, sedangkan Arka dengan mobil sportnya. Dia lebih dulu sampai daripada mereka. Tapi dia belum masuk ke dalam rumah, dia bersandar di pintu mobil sambil merokok. Lalu menjatuhkan puntung rokoknya saat melihat Evelyn turun dari mobil.Dia berkata pada Evelyn, “Saat di dalam nanti, kamu jangan mengkhawatirkan dengan apapun yang mereka katakan. Kamu mengerti kan?”Evelyn tahu kalau kakaknya sangat khawatir jika dirinya sedih. “Jangan khawatir, aku tidak akan pe
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more
PREV
123456
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status