Tokk, tokk, tokk!"Mohon maaf ketua! Di markas telah datang Ki Braja Denta bersama putranya Arya menunggu ketua," terdengar ketukan pintu, di sertai pemberitahuan dari seorang anggota sektenya. "Baik! Aku segera kesana. Kirana, mari ikut ayah menemui mereka," ucap Ki Taksaka pada putrinya. "Baik ayah," ucap Kirana, walau dalam hatinya dia sungguh enggan menemui putra ketua sekte Harimau Besi bernama Arya itu.Karena Kirana sungguh tak suka dengan sikap dan prilaku Arya yang sombong serta semena-mena itu. Akhirnya mereka pun menemui Ki Braja Denta dan Arya, yang telah menunggu di ruang depan markas sekte Elang Merah. "Ahh, maafkan kedatanganku jika mengganggu kesibukkanmu Ki Taksaka," ucap Ki Braja Denta seraya berdiri dari duduknya bersama Arya, saat melihat Ki Taksaka datang menemuinya bersama putrinya. "Hahaa! Tak apa Ki Braja Denta, inikah putramu Arya yang gagah itu?" sambut Ki Taksaka tergelak senang. "Benar Ki Taksaka. Hehee! Arya, ayo beri salam pada paman Taksaka," ucap
Baca selengkapnya