"HUUAARGGGHHH..!!!"Teriakkan Jalu pun lantang bergema menggetarkan Istana Pasir Bumi, suara teriakkan yang bagaikan raungan seekor naga yang terluka, dan menahan rasa sakit yang luar biasa. "Mas Jalu..! Akhs!" Brukh!Ratri tersentak dari rasa kesedihannya, mendengar teriakkan Jalu yang lantang bergaung itu. Dadanya bagai terpukul dan bergetar sesak, hingga akhirnya Ratri pun jatuh tak sadarkan diri. Jalu terdiam beberapa saat di tempatnya, terasa ada sebagian dari semangat hidupnya yang pergi melayang seiring kematian Eyang Gurunya itu. Ya, selama Jalu berada di Istana Pasir Bumi, memang hanya Eyang Gurunya itulah tempat dia bertanya dan mengadu.Jalu selalu mendapatkan jawaban yang memuaskan dan menenangkan dari setiap hal yang ditanyakannya. Kini Jalu merasa dunianya sepi, gairah untuk masuk ke Ruang Langit pun menjadi surut karenanya. Karena sesungguhnya di hati Jalu tak berambisi sedikitpun, untuk menjadi pendekar nomor satu ataupun yang terhebat.Baginya cukup dia bisa menun
Last Updated : 2024-09-10 Read more