Share

Bab 047. TURUN GUNUNG

"Hahahaa! Hebat juga dua muridmu Pandunatha!" terdengar seruan dan tawa terbahak dari seorang lelaki sepuh, yang tiba-tiba saja muncul di dekat air terjun Silihwarna, yang terletak di belakang kediaman Eyang Pandunatha.

"Hehee. Cakradewa! Sungguh suatu kegembiraan melihat kedatanganmu, masuklah sahabatku!" seru gembira Eyang Pandunatha, membalas seruan sahabatnya itu.

"Hahahaa! Sungguh terasa makin sejuk dan damai saja tempatmu ini Pandunatha," ucap Eyang Cakradewa, setelah ia masuk ke rumah asri dan sederhana milik Eyang Pandunatha.

Perpaduan bambu dan kayu mendominasi kediaman sahabatnya itu, di tambah lagi dengan pepohonan serta tanaman hias di sekeliling halamannya.

"Biasa saja Cakradewa. Duduklah di atas dipan itu sobat. Apakah kau belum mengangkat murid hingga saat ini Cakradewa?" tanya Eyang Pandunatha tersenyum senang.

"Muridku Pranata sedang memasuki masa 'hening puncak' selama 30 harinya Pandunatha. Terpaksa kutinggalkan dia di tempat latihannya.

Aku datang membawa kabar ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status