Share

Bab 052. KEANGKUHAN DAN KENANGAN

"Hahahaaa! Bagus Arya! Sekarang sudah saatnya kau mulai mempelajari ajian pamungkas 'Samudera Neraka Bergolak' yang eyang miliki," puji Eyang sepuh Gentaloka terbahak senang, melihat Arya telah sempurna menguasai Pukulan Halilintar Neraka yang di ajarkannya.

"Terimakasih Eyang Guru, semua ini berkat kemurahan hati Eyang Guru pada Arya," sahut Arya seraya menghormat pada Eyang Gentaloka dengan luwesnya.

Sungguh seorang 'penjilat' sejati!

Ya, sesungguhnya di hati Arya selalu berbisik, bahwa tiada seorang pun manusia yang benar-benar pantas dipujinya, selain dirinya sendiri.

Dia menganggap semua pencapaian yang di raihnya adalah berkat kecerdasan dan bakat dirinya belaka.

Adapun soal dia bisa menjadi murid Eyang sepuh Gentaloka, menurutnya itu murni karena Eyang Gentaloka yang memintanya menjadi muridnya, bukan dia!

Demikianlah kesombongan, keangkuhan, dan keculasan, yang sebenarnya menjadi watak asli dari pemuda bernama Arya yang berusia 20 tahunan itu.

Sebuah watak yang selama ini di '
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Windasari
bikin penisirin saja thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status