Share

Bab 055. MENAGIH NYAWA

"Jangan pernah meremehkan kesaktian sekte kalian sendiri! Itu semua karena kalian kurang giat berlatih! Cepat kalian pergi ke ruang latihan!" seru Ki Lambar Manik marah dan sebal pada ketiga muridnya itu.

"B-baik Guru Besar!" sahut mereka bertiga, seraya membalikkan badan dan melangkah cepat ke ruang latihan di belakang markas sekte itu.

Sementara Ki Lambar Manik dan ketiga muridnya sejak tadi tak menyadari, jika ada sepasang mata mencorong yang mengamati mereka dari atas sebuah pohon, yang berada di samping luar markas sekte mereka.

Ya, itulah sosok Jalu yang malam itu menutup sebagian wajahnya dengan kain hitam, sekaligus menggelung rambutnya hingga nampak pendek tertutup kain.

'Sebaiknya aku bergerak sekarang. Selagi dia duduk seorang diri di teras itu', bathin Jalu.

Slaph! Taph!

"Selamat malam Lambar Manik!" ucap tegas Jalu, setelah dia mendarat di teras dekat Ki Lambar Manik duduk.

"Hahh! Siapa kau?!" seru kaget Ki Lambar Manik, seraya menunjuk Jalu dan berdiri dari kursinya. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status