Home / Pernikahan / Permintaan Gila Adikku / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Permintaan Gila Adikku: Chapter 21 - Chapter 30

72 Chapters

21. Barang yang Dirusak

"Paket!" teriak seorang pria di depan rumah Mika. Sebuah kotak berada di tangan.Olip dan Bu Tuti yang kebetulan ada di rumah mendengar itu. "Lip. Paketmu itu." Bu Tuti berujar, tangannya tengah sibuk mengganti chanel tivi.Olip yang tengah asyik bermain dengan ponselnya menjawab tanpa mengalihkan pandangan. "Bukan paket punya Olip," ujarnya."Paket!" teriakan itu kembali terdengar."Udah sana lihat dulu." Bu Tuti memaksa.Olip mendengus. Dia merasa kesal waktu santainya diganggu. Namun, dia akhirnya bangun juga lalu keluar melihat tukang paket yang datang. "Paket siapa, Pak?" tanya Olip dengan malas."Dengan Mas Noval, Mbak." Pria itu menyebut nama Noval.Tatapan Olip memicing. "Sudah bayar Belum?" tanyanya kemudian. Tentu saja dia tidak mau membayarkannya lebih dulu. Iya kalau Noval mau mengganti. Kalau tidak, dia yang rugi.Pria itu kembali mengangguk. "Sudah, Mbak." Dia memberikan paket itu pada Olip.Olip menerimanya. Dia menatap kepergian sang kurir dengan kening mengerut. Pasal
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

22. Ganti Atau Kurusak Wajahmu

Mika yang melihat itu melotot seketika. "Olip. Apa yang kamu lakukan!" Sedangkan yang diteriaki hanya tertawa saja. Noval sendiri menatap ponsel yang sudah tak berbentuk di bawah sana dengan terpaku. Kemarahan pria itu semakin memuncak melihat semua ini. Dia pun segera mengalihkan pandangan ke arah Olip dengan tajam. "Ganti ponsel itu," ujarnya dengan menunjuk ke arah ponsel yang berserakan di bawah "Kalau aku tidak mau ganti bagaimana?" tanya Olip dengan mengangkat dagunya. Dia benar-benar menantang seorang Noval. "Ganti atau aku akan melaporkan kamu ke kantor polisi?" tanya Noval. Olip malah semakin mengencangkan tawanya. "Uh ... takut. Nggak mau." Dia berujar dengan penuh penekanan dan gelengan kepala pelan. Tiba-tiba saja semua orang yang ada di sana dibuat melotot dengan apa yang dilakukan oleh Noval. Semuanya terjadi begitu cepat. Tanpa aba-aba pria itu bergerak dengan tangan kanan yang meraih gunting di atas meja dan tangan kiri yang menarik kerah pakaian Olip secar
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

23. Kok Mika Tambah Cantik?

23. ***Noval terbangun ketika mendengar suara kokok ayam. Dia membuka mata dan melihat Mika yang sedang mencepol rambutnya asal. "Mau ke mana kamu?" tanya Noval."Mau masak," jawab Mika."Ngapain? Kita beli saja sudah," ujar Noval kemudian."Udahlah. Mau sampai kapan kita beli?" tanya Mika yang masih sibuk dengan rambutnya. Detik kemudian dia menoleh ke arah Noval. "Memangnya kamu nggak mau makan masakan aku?"Noval mengalihkan pandangan lalu membuka selimut yang menutupi kakinya. "Terserah kamu saja." Pria itu lebih dulu keluar dari kamar dan mendapati Pak Purnomo yang sudah menikmati kopi di ruang tamu.Noval memilih untuk mencuci mukanya lebih dulu. Ketika selesai, dia sudah mendapati Mika yang berkutat di dapur bersama Bu Tuti. Akan tetapi, dia tidak melihat keberadaan Olip di sana.Ridwan melanjutkan langkah dan seperti biasa dia menemukan Olip sedang bersantai sembari bermain ponsel. "Bukankah kau mengat
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

24. Ridwan Mau Bicara Sama Mika

Sejak melihat Mika yang tampak berbeda tadi pagi, hari Ridwan dalam mengajar terasa tidak tenang, dia tidak bisa fokus. Pria itu terus saja memikirkan mengenai mantan kekasihnya yang terlihat semakin cantik dan glowing setelah menikah."Kenapa bisa begitu?" tanya Ridwan dengan berbisik. "Kok bisa Mika jadi cantik?" Ridwan masih merasa heran."Kenapa dia cantiknya setelah menikah? Dulu, kan nggak gitu. Sederhana banget lagi." Dia bertanya lagi."Pak. Pak Ridwan." Ridwan tersentak. Dia menggeleng pelan lalu tersadar dari lamunan. Di depannya terlihat salah satu muridnya yang menatap dia bingung."Pak Ridwan nggak papa?" tanya seorang pemuda berkaca mata.Ridwan menggeleng. "Tidak. Tidak apa-apa." Dia merutuki diri. "Ada apa!" tanyanya kemudian."Ini, Pak. Saya mau ngasih tugas saya ke Bapak," ujar murid Ridwan sembari mengulurkan buku pada Ridwan.Ridwan menunduk menatap buku yang diulurkan padanya. Dia mene
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

25. Jauhi Mikaku

"Ha? Nggak salah ngomong gitu?" tanya Mika terhadap Ridwan Ridwan menggeleng. "Tidak. Kamu memang berubah, Mika. Kamu tidak seperti Mika yang dulu," ujar Ridwan menatap Mika dengan sendu. Seperti seseorang yang baru saja dikecewakan. Sinta dan Mika saling tatap dengan ekspresi yang sulit diartikan. Keduanya seolah menunjukkan sikap malas terhadap Ridwan. Seolah, apa sih yang dilakukan Ridwan ini? "Ridwan. Jangan mendrama di sini. Lebih baik kau segera pergi dari sini," usir Mika sekali lagi. Ridwan menggeleng pelan. "Dulu kamu nggak kasar seperti ini, Mika. Kamu memang sudah berubah." "Ya iyalah sudah berubah. Udah jadi istri orang. Tambah cantik dan mempesona. Secara ada yang mencintai dengan tulus. Beda sama dulu yang dicintai karena bulus," ujar Sinta dengan tatapan sinis dan kata-katanya yang menyindir. Ridwan mendelik. Dia mencoba mengabaikan Sinta dan menatap Mika. "Mik. Aku mohon sama ka
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

26. Bertemu Mertua

Keduanya berada dalam posisi romantis. Seperti pasangan yang baru menyelesaikan sesi dansa. Beberapa saat kemudian keduanya sama-sama tersadar. Mika pun segera melepaskan diri dari pelukan itu. Terlihat dia yang tampak kikuk setelah kejadian itu. Berusaha mengalihkannya dengan memperbaiki penampilan."Kamu nggak papa?" tanya Noval kemudian.Mika tersenyum canggung. Dia menggeleng pelan. "Tidak. Tidak apa.""Kita berangkat sekarang?" tanya Noval sekali lagi.Mika mengerjapkan matanya beberapa kali. Sebelum itu dia menarik napas dalam lalu mengembuskannya perlahan. Dia tengah menguatkan diri. "Baiklah. Ayo kita berangkat," ujar Mika. Keduanya pun keluar dari kamar bersama-sama.Pak Purnomo dan yang lain berada di ruang tamu. Tentu mereka melihat kehadiran Noval dan juga Mika. Tatapan Bu Tuti pun memicing melihat penampilan suami istri yang tampak rapi itu. Dia memerhatikan Mika dan Noval dari atas sampai bawah yang mana mereka memang terlihat sangat berbeda.Noval dengan setelah jas rap
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

27. Mika Belum Siap Memiliki Momongan

Bola mata Mika memanas hingga memerah. Tangannya terus menutupi bibir yang terbatuk tiada henti sejak beberapa saat lalu. Bahkan dadanya kini terasa sesak sehingga dia harus memukulnya pelan beberapa kali."Kamu kenapa?" tanya Noval panik.Melihat Mika yang seperti itu, Noval yang berada di sampingnya pun sigap mengambil air dalam gelas. Tak peduli itu miliknya atau milik Mika. Dia membantu sang istri untuk meminumkan air itu. "Minum secara perlahan," ujar Noval pada Mika. Satu tangannya yang bebas memukul punggung sang istri dengan pelan."Kalau makan pelan-pelan saja. Tidak perlu terburu-buru," lanjut Noval. Di sela batuknya Mika melirik Noval tajam. Dia bertanya dalam hati apakah Noval tidak paham karena apa dia terbatuk? Namun, dia bisa melihat senyum satu sudut bibir Noval yang tersungging."Kamu tidak papa, Sayang?" tanya Meysa khawatir. Dia menatap menantunya dengan perasaan bersalah karena sebab perkataannyalah Mika menjadi seperti ini.Surya. Pria itu menatap sang istri deng
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

28. Olip Mau Mas Kawin Tanah

Mika dibuat bengong kala sudah mendapati oleh-oleh dari kedua mertuanya telah dibongkar oleh Olip. Banyak macam kue yang sudah terbuka dan isinya sudah tidak utuh lagi sebab Olip memakannya."Lip. Kok kamu makan sih?" tanya Mika dengan kesal. Dia sedikit membanting paperbag yang sebelumnya dia pegang.Olip yang baru saja memasukkan kue cokelat ke mulutnya tersenyum lebar. "Salah sendiri. Siapa suruh naroknya sembarangan. Mana isinya makanan enak-enak lagi. Ya sudah aku makan." Dia berujar santai."Ya setidaknya izin dulu lah. Biarkan yang punya makan duluan," ujar Mika dengan mengentakkan kakinya kesal."Ah. Kelamaan kalau izin dulu. Toh yang punya ada di rumah ini kan? Jadi nggak masalah lah kalau isinya dimakan sesama penghuni rumah ini," ujar Olip. Dia bahkan kembali mengambil kue yang masih ada di atas meja."Nggak sopan banget sih jadi orang Lip. Suka banget ngambil punya orang." Mika memaki adiknya. Dia, kan belum mencicipinya. Enak saja Olip sudah lebih dulu membuka dan memakan
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

29. Perlukah Menggadaikan Rumah?

Sejak bertemu dengan kedua orang tua Noval, Mika kembali memikirkan mengenai kedua orang tua kandungnya yang belum dia ketahui identitas mereka hingga saat ini. Noval memang mengatakan ingin membantunya, tetapi tetap saja Mika merasa tidak sabar. Contohnya saja malam ini. Mika tidak bisa tidur dengan tenang. Perempuan itu berusah untuk memejamkan matanya tetapi tetap tidak bisa. Dia miring ke sini lalu miring ke sana. Terlentang lalu tengkurap tetap tidak bisa tertidur juga. Akhirnya dia pun memilih untuk bangun saja mendudukkan dirinya. "Kenapa sih?" tanyanya dengan perasaan kesal. Ada perasaan takut juga hadir dalam diri perempuan itu. Kedua orang tua Noval begitu baik pada dirinya. Hal yang belum pernah dia dapat dari Pak Purnomo dan Bu Tuti selama ini. Dalam hati dia terus bertanya bagaimana kalau nanti kedua orang tuanya itu tidak sesuai harapan Mika. Noval yang tertidur di sebelaah Mika tentu saja merasa terganggu. Pria itu membuka matanya dan melihat Mika yang terbangun. Dia
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

30. Mencari Tahu

Meskipun Noval sudah memperingatinya, Mika tetap merasa tidak tenang. Bagaimana kalau kedua orang tuanya benar-benar penipu? Mika merasa kesal karena otaknya ini tidak bisa berpikir yang baik-baik saja. "Hei." Sinta menepuk pundak Mika karena sejak tadi dia memanggil temannya itu tidak ada tanggapan sama sekali. Mika terkejut dan gelagapan. "Maaf-maaf." "Kamu kenapa sih?" tanya Sinta yang sejak tadi melihat Mika melamun. Mika menatap Sinta lalu menggeleng pelan. "Tidak. Tidak apa," ujarnya kemudian. "Jangan bohong. Kentara sekali kamu memiliki masalah. Ada apa? Tidak lagi ada masalah sama Noval, kan?" tanya Sinta dengan tatapan menyelidik. Mika menggeleng. "Tidak kok." "Lalu? Masalah dengan adik kamu?" Sinta masih belum menyerah untuk mengetahui masalah temannya ini. Mika kembali menggeleng. "Tidak kok." "Lalu ada apa? Cerita sini." Kedua bahu Sinta menurun. Mika terdiam beberapa saat. Dia tampak menimang apakah dia harus mengatakannya pada Sinta? "Hei. Kita ini
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status