Share

25. Jauhi Mikaku

Penulis: Evie Edha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-17 23:00:50

"Ha? Nggak salah ngomong gitu?" tanya Mika terhadap Ridwan

Ridwan menggeleng. "Tidak. Kamu memang berubah, Mika. Kamu tidak seperti Mika yang dulu," ujar Ridwan menatap Mika dengan sendu. Seperti seseorang yang baru saja dikecewakan.

Sinta dan Mika saling tatap dengan ekspresi yang sulit diartikan. Keduanya seolah menunjukkan sikap malas terhadap Ridwan. Seolah, apa sih yang dilakukan Ridwan ini?

"Ridwan. Jangan mendrama di sini. Lebih baik kau segera pergi dari sini," usir Mika sekali lagi.

Ridwan menggeleng pelan. "Dulu kamu nggak kasar seperti ini, Mika. Kamu memang sudah berubah."

"Ya iyalah sudah berubah. Udah jadi istri orang. Tambah cantik dan mempesona. Secara ada yang mencintai dengan tulus. Beda sama dulu yang dicintai karena bulus," ujar Sinta dengan tatapan sinis dan kata-katanya yang menyindir.

Ridwan mendelik. Dia mencoba mengabaikan Sinta dan menatap Mika. "Mik. Aku mohon sama ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Permintaan Gila Adikku   26. Bertemu Mertua

    Keduanya berada dalam posisi romantis. Seperti pasangan yang baru menyelesaikan sesi dansa. Beberapa saat kemudian keduanya sama-sama tersadar. Mika pun segera melepaskan diri dari pelukan itu. Terlihat dia yang tampak kikuk setelah kejadian itu. Berusaha mengalihkannya dengan memperbaiki penampilan."Kamu nggak papa?" tanya Noval kemudian.Mika tersenyum canggung. Dia menggeleng pelan. "Tidak. Tidak apa.""Kita berangkat sekarang?" tanya Noval sekali lagi.Mika mengerjapkan matanya beberapa kali. Sebelum itu dia menarik napas dalam lalu mengembuskannya perlahan. Dia tengah menguatkan diri. "Baiklah. Ayo kita berangkat," ujar Mika. Keduanya pun keluar dari kamar bersama-sama.Pak Purnomo dan yang lain berada di ruang tamu. Tentu mereka melihat kehadiran Noval dan juga Mika. Tatapan Bu Tuti pun memicing melihat penampilan suami istri yang tampak rapi itu. Dia memerhatikan Mika dan Noval dari atas sampai bawah yang mana mereka memang terlihat sangat berbeda.Noval dengan setelah jas rap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Permintaan Gila Adikku   27. Mika Belum Siap Memiliki Momongan

    Bola mata Mika memanas hingga memerah. Tangannya terus menutupi bibir yang terbatuk tiada henti sejak beberapa saat lalu. Bahkan dadanya kini terasa sesak sehingga dia harus memukulnya pelan beberapa kali."Kamu kenapa?" tanya Noval panik.Melihat Mika yang seperti itu, Noval yang berada di sampingnya pun sigap mengambil air dalam gelas. Tak peduli itu miliknya atau milik Mika. Dia membantu sang istri untuk meminumkan air itu. "Minum secara perlahan," ujar Noval pada Mika. Satu tangannya yang bebas memukul punggung sang istri dengan pelan."Kalau makan pelan-pelan saja. Tidak perlu terburu-buru," lanjut Noval. Di sela batuknya Mika melirik Noval tajam. Dia bertanya dalam hati apakah Noval tidak paham karena apa dia terbatuk? Namun, dia bisa melihat senyum satu sudut bibir Noval yang tersungging."Kamu tidak papa, Sayang?" tanya Meysa khawatir. Dia menatap menantunya dengan perasaan bersalah karena sebab perkataannyalah Mika menjadi seperti ini.Surya. Pria itu menatap sang istri deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Permintaan Gila Adikku   28. Olip Mau Mas Kawin Tanah

    Mika dibuat bengong kala sudah mendapati oleh-oleh dari kedua mertuanya telah dibongkar oleh Olip. Banyak macam kue yang sudah terbuka dan isinya sudah tidak utuh lagi sebab Olip memakannya."Lip. Kok kamu makan sih?" tanya Mika dengan kesal. Dia sedikit membanting paperbag yang sebelumnya dia pegang.Olip yang baru saja memasukkan kue cokelat ke mulutnya tersenyum lebar. "Salah sendiri. Siapa suruh naroknya sembarangan. Mana isinya makanan enak-enak lagi. Ya sudah aku makan." Dia berujar santai."Ya setidaknya izin dulu lah. Biarkan yang punya makan duluan," ujar Mika dengan mengentakkan kakinya kesal."Ah. Kelamaan kalau izin dulu. Toh yang punya ada di rumah ini kan? Jadi nggak masalah lah kalau isinya dimakan sesama penghuni rumah ini," ujar Olip. Dia bahkan kembali mengambil kue yang masih ada di atas meja."Nggak sopan banget sih jadi orang Lip. Suka banget ngambil punya orang." Mika memaki adiknya. Dia, kan belum mencicipinya. Enak saja Olip sudah lebih dulu membuka dan memakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Permintaan Gila Adikku   29. Perlukah Menggadaikan Rumah?

    Sejak bertemu dengan kedua orang tua Noval, Mika kembali memikirkan mengenai kedua orang tua kandungnya yang belum dia ketahui identitas mereka hingga saat ini. Noval memang mengatakan ingin membantunya, tetapi tetap saja Mika merasa tidak sabar. Contohnya saja malam ini. Mika tidak bisa tidur dengan tenang. Perempuan itu berusah untuk memejamkan matanya tetapi tetap tidak bisa. Dia miring ke sini lalu miring ke sana. Terlentang lalu tengkurap tetap tidak bisa tertidur juga. Akhirnya dia pun memilih untuk bangun saja mendudukkan dirinya. "Kenapa sih?" tanyanya dengan perasaan kesal. Ada perasaan takut juga hadir dalam diri perempuan itu. Kedua orang tua Noval begitu baik pada dirinya. Hal yang belum pernah dia dapat dari Pak Purnomo dan Bu Tuti selama ini. Dalam hati dia terus bertanya bagaimana kalau nanti kedua orang tuanya itu tidak sesuai harapan Mika. Noval yang tertidur di sebelaah Mika tentu saja merasa terganggu. Pria itu membuka matanya dan melihat Mika yang terbangun. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Permintaan Gila Adikku   30. Mencari Tahu

    Meskipun Noval sudah memperingatinya, Mika tetap merasa tidak tenang. Bagaimana kalau kedua orang tuanya benar-benar penipu? Mika merasa kesal karena otaknya ini tidak bisa berpikir yang baik-baik saja. "Hei." Sinta menepuk pundak Mika karena sejak tadi dia memanggil temannya itu tidak ada tanggapan sama sekali. Mika terkejut dan gelagapan. "Maaf-maaf." "Kamu kenapa sih?" tanya Sinta yang sejak tadi melihat Mika melamun. Mika menatap Sinta lalu menggeleng pelan. "Tidak. Tidak apa," ujarnya kemudian. "Jangan bohong. Kentara sekali kamu memiliki masalah. Ada apa? Tidak lagi ada masalah sama Noval, kan?" tanya Sinta dengan tatapan menyelidik. Mika menggeleng. "Tidak kok." "Lalu? Masalah dengan adik kamu?" Sinta masih belum menyerah untuk mengetahui masalah temannya ini. Mika kembali menggeleng. "Tidak kok." "Lalu ada apa? Cerita sini." Kedua bahu Sinta menurun. Mika terdiam beberapa saat. Dia tampak menimang apakah dia harus mengatakannya pada Sinta? "Hei. Kita ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Permintaan Gila Adikku   31. Kenyataan yang Pahit

    Baru saja Mika merasa senang karena Bu Ane mau menceritakan kisah masa lalu kedua orang tuanya, tetapi sedetik kemudian dia dibuat patah hati kembali ketika mendapati kenyataan tentang mereka yang sudah tiada. Bola mata Mika memanas seketika. Tak lama, air bening jatuh dari kelopaknya dan membasahi pipi. Kenyataan yang baru dia dapat benar-benar menyakiti hati. Bu Ane yang melihat itu langsung merasa panik. Dia berpindah duduk di dekat Mika. "Mika. Mika kamu tidak papa, Nak?" tanyanya khawatir melihat Mika yang menangis. Tiba-tiba saja dia merasa bersalah. "Maaf, Mika. Ibu tidak bermaksud membuat kamu sedih." Dia mengelus pundak Mika. "Mungkin kita bisa lanjutkan ceritanya lain kali saja jika kamu sudah siap?" Bu Ane memberi saran. Namun, Mika segera menggeleng. Dia menolak saran itu karena sudah lama dia ingin tahu kebenarannya. Dia akan mendengarkannya sekarang juga meski akan terasa menyakitkan. "Tidak, Bu. Sekarang saja. Saya ingin tahu mengenai mereka sekarang saja." "Tap--

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Permintaan Gila Adikku   32. Mengusir Keluarga Pak Purnomo?

    Noval menghentikan motorya tepat di hadapan Mika yang berjalan menunduk. Pria itu sebelumnya tengah berada di perjalanan pulang ketika melihat istrinya yang berjalan tanpa melihat ke depan. Noval pun tahu kalau ada yang tidak beres dengan Mika.Tak lama, dia mendapat perhatian perempaun itu. "Apa yang kamu lakukan?" Suara Mika terdengar marah. Namun, ekspresi wajahnya menunjukkan kesedihan."Makanya. Kalau jalan lihat depan. Untung aku yang ada di sini. Kalau orang lain, mungkin kamu tinggal nama." Jangan harap Noval akan menghibur Mika meski tahu istrinya dalam keadaan bersedih."Cepat naik," ujar Noval dengan menunjuk ke arah jok belakang ketika melihat Mika akan menangis.Tanpa banyak kata, Mika pun menaiki motor milik Noval. Perempuan itu langsung memeluk suaminya erat dan meletakkan pipi di punggung Noval. Dia menangis tanpa suara di sana, tidak peduli kalau kaus pria di hadapannya ini akan basah.Sesampainya di rumah, bersyukur kalau tidak ada orang di depan. Entah mereka di man

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Permintaan Gila Adikku   33. Bayar DP WO Pernikahan Olip

    "Ya harus sombong dong kalau benar-benar punya," ujar Olip menimpali ucapan Sinta, teman kakaknya itu. Mika yang mendengar keributan dari arah luar pun memutuskan untuk keluar rumah. Dia melihat keberadaan Sinta dan juga Olip. Dia menduga kalau kedua orang itu pasti sedang berdebat. "Kalian kenapa sih?" tanya Mika kemudian. Dia menatap keduanya secara bergantian mencari jawaban. "Nggak papa." Olip menjawab dengan espresi mengejek. "Cuma mau ngasih tahu teman, Mbak ini aja. Kalau mau nikah itu ya harus cari orang yang mapan. Yang bisa kasih kita apa-apa. Contohnya kak Ridwan. Dia membangunkan aku rumah bahkan sebelum kita menikah. Itu namanya membangun masa depan. Bukannya nikah setelahnya tinggal sama orang tua," ujar Olip menatap sinis kakaknya. Mika yang tidak mengerti maksud Olip pun mengerutkkan kening. "Maksudnya?" Olip langsung mengibaskan tangan ke udara. "Halah. Kak Mika ini mana ngerti kalau nggak ditunjukin lansung. Tuh lihat." Dia menunjuk ke arah truk yang baru da

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22

Bab terbaru

  • Permintaan Gila Adikku   72. Ajakan Liburan

    "Kamu yakin mau ke toko hari ini?" tanya Noval."Iya," jawab Mika yang kini sedang berada di boncengan Noval. Padahal, mereka sudah ada di atas motor untuk ke toko, tetapi Noval masih saja merasa ragu kalau Mika mau ke toko atau tidak.Pasalnya, sejak beberapa hari lalu ketika dia memutuskan untuk mendatangi kediaman keluarga mendiang ayahnya, berakhir Mika yang merasa malu melihat keluarga itu bukan keluarga sembarangan, Mika mengalami demam dan membuat perempuan itu harus beristirahat di rumah.Alhasil, berakhir dia yang mendapat ceramah dan olokan dari Bu Tuti. Katanya, "Ya gitu kalau orang nggak punya duit sok-soan mau jalan-jalan. Demam, kan kepikiran berapa uang yang udah dikeluarkan." Beruntung Mika tak mau menanggapinya."Aku sudah enakan ini. Kamu nggak usah khawatir," ujar Mika kemudian."Iya. Ingat yang aku katakan tadi." Sebelum berangkat, Noval mengatakan kalau Mika boleh ke toko asal dia tidak melakukan pekerjaan berat."Iya aku ingat." Mika menjawab paruh. Daripada Nova

  • Permintaan Gila Adikku   71. Makan Di Rumah Orang Tua

    Sejak tidak diperbolehkan makan di rumah mertuanya sebelum dia membantu pekerjan rumah, Olip memang selalu makan di luar, membeli di warung makan. Namun, setelah berhari-hari makan di luar, uang Olip pun mulai menipis."Kalau dibiarkan seperti ini, bisa-bisa uang aku habis," ujar Olip dengan melihat isi dompetnya. Dia tampak kebingungan kali ini.Tiba-tiba saja Ridwan memasuki kamar. Pria itu baru saja selesai mandi, sedangkan Olip karena tidak ada kelas dia memilih untuk menunda madinya. Namun, rasa laparnya yang tidak bisa ditunda.Olip pun menemukan jalan. ''Kak. Minta uang dong," ujarnya kemudian. Dia menadahkan tangannya ke arah Ridwan.Ridwan yang sedang mengeringkan rambut pun merasa terkejut. Dia menatap Olip. "Aku, kan belum gajian. Lagian uang yang dikasih ibu kemarin bukannya sama kamu semua?" tanya Ridwan yang mengingat kalau ibu mertuanya memberikan sejumlah uang sebelum mereka pergi kemarin.Olip megerucutkan bibirnya. "Uangnya habis," ujarnya dengan menurunkan bahunya.

  • Permintaan Gila Adikku   70. Dilarang Makan

    Bu Lestari yang mendengar itu semakin dibuat kesal. Perempuan itu melotot sangat lebar. "Kenapa nggak mau? Kamu nggak mau makan?" tanyanya kemudian."Bukannya aku nggak mau makan, Bu. Tapi aku tidak pernah belanja. Aku tidak bisa," ujar Olip memberitahu.Bu Lestari terkejut mendengar kalau menantunya ini tidak pernah belanja. Lalu apa yang sebenarnya diajarkan oleh ibunya selama ini? Namun, dia tidak akan berhenti begitu aja. "Justru karena tidak bisa itu sekarang kamu harus belajar memulainya. Kamu sudah punya suami. Kamu juga harus bisa memasak. Dan sebelum memasak kamu harus belanja," ujar Bu Lestari menjelaskan pada Olip.Kedua kaki Olip mengentak ke lantai. Perempuan itu menggeram kesal. "Aduh, Ibu. Olip sudah bilang kalau Olip tidak bisa," ujarnya sekali lagi berharap kali ini ibu mertuanya ini akan mengerti.Sayangnya, tidak. Bu Lestari mencoba terus untuk membuat Olip pergi berbelanja. "Kamu hanya perlu datang ke warung lalu membeli apa saja yang akan kita masak hari ini. Kala

  • Permintaan Gila Adikku   69. Kegaduhan Di Pagi Hari

    Setelah Mika memutuskan untuk mengurungkan niatnya menemui keluarga kandung almarhum sang ayah, Noval hanya membawa Mika berputar-putar keliling kota. Sampai akhirnya malam tiba, dia berhenti pada sebuah pasar malam yang kebetulan dilihat.Mika masih diam tidak merespon dan tetap duduk di tempatnya sembari menatap ke arah luar jendela. Noval sendiri memutuskan untuk turun. Dia mencari minuman untuk melepas dahaga yang sejak tadi dia rasakan. Mengingat mereka juga belum makan, Noval pun juga memesan makanan yang dia temukan di pasar malam itu. Dua gelas cup es teh dia dapat. Noval mengetuk kaca bagian tempat duduk Mika. Tak lama, kaca itu pun turun.Noval menggulurkan minuman yang baru saja dia beli. "Minum lah. kamu pasti merasa haus, kan?"Mika tersenyum tipis. Dia menerima minuman dari sang suami. "Terima kasih," ujarnya kemudian.Dia meneguk minuman itu dan merasakan dingin yang mengalir di tenggorokan. Menikmati rasa dingin itu, Mika memejamkan mata sesaat lalu menyadarkan kepala

  • Permintaan Gila Adikku   68. Tidak Pantas

    "Mika. Aku sudah menemukan di mana keluarga ayah kandung kamu tinggal," ujar Noval ketika dia baru pulang dari bengkel. Dia pulang terlambat karena di bengkel banya pekerjaan.Pria itu langsung mencari keberadaan istrinya di kamar yang ternyata sedang melipat pakaiaaln.Apa yang dikatakan oleh Noval membuat Mika merasa terkejut sekaligus senang. "Benarkah?" tanyanya Kemudian. Dia meraih tangan Noval. Tanpa sadar dia menggenggamnya erat dan kuat. Bahkan bisa disebut mencengkeram.Noval mengangguk. "Ya.''Akhirnya setelah beberapa hari berlalu, buku pernikahan almarhum kedua orang tuanya bisa membantu Noval dalam mencari keberadaan keluarga orang tua kandung Mika."Bisakah kamu mengantarkan aku ke sana sekarang? Aku ingin bertemu mereka." Mika sangat bersemangat karena dia akan bertemu keluarga kandungnya.Noval mengerti kalau Mika pasti merasa tidak sabar untuk menemui mereka. Noval pun memegang tangan Mika dan berujar, ''Tempatnya agak jauh. Kalau kita ke sana sekarang, kita pasti sam

  • Permintaan Gila Adikku   67. Sitegang Bu Lestai dan Olip

    "Dasar menantu tidak tahu diri!'' teriak Bu Lestari sore itu.Sejak Olip tinggal di rumah mertuanya, tidak ada ketenangan lagi di rumah Pak Eko. Selalu saja ada perselisihan antara Olip dan juga Bu Lestari. Contohnya saja sore ini. Kedua perempuan itu tengah berselisih pahaam di dapur karena Olip yang tiba-tiba saja datang memberikan baju kotor pada Bu Lestari yang sedang mencuci pakaian.Bagaimana Bu Lestari tidak marah? Ketika asyik mencuci pakaian kotor suami dan dirinya, dia dikejutkan dengan tingkah Olip itu.''Cuci baju kamu sendiri," ujar Bu Lestari yang langsung melempar pakaian milik Olip pada ke arah menantunya itu.Olip yang dilempari pun merasa terkejut. Dia menganga dengan menatap bagian bawah celananya yang basah akibat lemparan dari sang mertua. "Ibu ini apa-apaan sih? Basah dan kotor nih celana aku," ujar Olip dengan mengentakkan kakinya kesal.''Kamu yang apa-apaan?" Bu Lestari berkacak pinggang menatap menatunya tajam. "Main lempar-lempar pakaian kotor. Memangnya ak

  • Permintaan Gila Adikku   66. Mencari Petunjuk

    "Sorry," ujar Mika sebelum dia menutup panggilan dengan Sinta. Harii ini, mereka berniat untuk ke tempat kerja masing-masing dengan terlambat karena Mika ingin menjalankan rencananya.Apa rencana Mika?Mika berencana untuk memasuki kamar kedua orang tuanya lagi untuk mencari petunjuk perihal kedua orang tua kandungnya. Mika yakin akan ada sesuatu di sana."Dah," ujar Mika pada Noval. Mika harus memberitahu Sinta kalau dia akan datang terlambat. Sedangkan Noval sendiri sudah memberitahukan orang di bengkel sejak tadi.Noval mengangguk. "Bagus. Kita tinggal tunggu Bapak dan Ibu pergi saja. Semoga ini akan berhasil,'' ujar Noval kemudian. Mereka menunggu dua orang tua itu keluar.Jika Pak Purnomo akan pergi mengojek, maka biasanya Bu Tuti akan pergi untuk bergosip dengan tetangga sekitar. Sejak pernikahan Olip, Bu Tuti tidak melakukannya karena dialah yang menjadi bahan pembicaraan di desa. Namun, sejak dua hari yang lalu dia sudah melakukan kebiasaannya dulu itu."Kalian tidak kerja?" t

  • Permintaan Gila Adikku   65. Tinggal Di Rumah Mertua

    Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam ketika Olip dan Ridwan baru saja sampai di kediaman Pak Eko. Dua orang itu membawa koper besar berisi pakaian mereka. Wajah Olip menunjukkan kekesalan karena dia harus kalah dari Mika dan berakhir dirinya yang harus pergi dari rumah."Sudah. Daripada kita tinggal di sana tapi mendapat kesialan terus. Mending kita di sini saja. Toh sama saja, kan. Setidaknya kita aman di sini," ujar Ridwan mencoba menghibur Olip.Olip mendengus. Sama saja bagaimana? Kalau di rumahya sendiri, kan dia pasti diratukan oleh kedua orang tuanya. jelas itu. Kalau di sini, jelas dia yang harus berbagi mengingat ada adik Ridwan yang masih bersekolah. Belum lagi sikap bapak mertuanya yang terang-terangan tidak menyukai Olip.''Kamu harus segera buatin aku rumah. Sebagai seorang suami itu sudah tanggung jawab kamu," ujar Olip menatap tajam Ridwan.Ridwan menghela napas dalam. Permintaan Olip ini terlalu banyak. Ya meskipun itu tidak salah karena memang sejatinya seorang

  • Permintaan Gila Adikku   64. Olip dan Ridwan Pergi

    ''Kok bisa sih bannya kempes?" tanya Ridwan ketika mendapati ban motornya kempes. Dia memerhatikan ban itu yang tak memiliki angin sama sekali.Detik kemudian pandangannya jatuh pada Noval yang baru saja mengeluarkan motornya. Dia terus memerhatikan gerak-gerik Noval yang saat ini sedang memanasi motornya. Tatapann Ridwan pun menjadi curiga."Val. Kamu yang membuat ban motor aku kempes?" tanya Ridwan yang jelas sekali kalau itu adalah bentuk tuduhan.Noval yang sebelumnya tengah sibuk dengan motornya sendiri pun langsung menatap Ridwan dengan datar. Dia memerhatikan ban motor milik adik iparnya itu yang sudah dalam keadaan kempes. Noval menggeleng lalu kembali fokus pada kendaraannya sendiri.Ridwan melotot lebar. ''Val. Jangan bohong kamu." Dia tidak percaya dengan jwaban Noval.Noval kembali menatap Ridwan. Kali ini dia brsuara, ''Bukan aku." Dia masih menjawab dengan santai.Mika kebetulan keluar dari rumah dan mendekati suaminya. Dia melihat seperti ada sitegang antara sang suami

DMCA.com Protection Status