“Sebagai bagian dari keluarga ini, kalian harus bantu Olip. Jika kesulitan … bagaimana kalauIbu minta uang hasil hajatan kemarin dulu?”Mika tidak habis pikir dengan ucapan Bu Tuti, sampai-sampai akhirnya wanita itu tertawakecil.Keluarganya sungguh lucu! Kenapa baru sekarang Mika menyadarinya ya?Atau sebenarnya ia sudah sadar sejak dulu, tapi karena dirinya haus pengakuan dan kasihsayang, ia jadi pasrah-pasrah saja ditindas oleh mereka berkali-kali.“Bagaimana, Mika?” kejar Bu Tuti, tidak akan menyerah sebelum Mika menyanggupinya.“Kemarin tamu kamu banyak itu, bermobil juga kan beberapa? Pasti sumbangannya besar.”“Oh ya, aku juga mau pakai WO Kakak kemarin,” imbuh Olip tiba-tiba. Ia berpikir, iamemiliki celah karena tawa kakaknya. Toh, Mika selalu akan mengalah dan menuruti jika iasudah tantrum begini. “Kirimi nomornya, Kak.”Masih dengan senyum terkulum, Mika menoleh pada Noval, yang kemudian mengangguk.“Setelah ini, kita cari makan,” ucap pria itu kemudian dan
Terakhir Diperbarui : 2024-10-11 Baca selengkapnya