Home / CEO / Hasrat Terlarang Tuan CEO / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Hasrat Terlarang Tuan CEO: Chapter 61 - Chapter 70

101 Chapters

Bab 61

Hamil?Hamil?Kepala Dietrich terasa seperti akan meledak. Hamil? Ada bayi di dalam perut Natalie?Mon Dieu.Natalie adalah gadis paling terhormat yang pernah Dietrich kenal. Dia cantik, tetapi kecantikannya tidak diumbar seperti kebanyakan gadis zaman sekarang melalui media sosial. Para paparazzi Monako harus berusaha keras untuk mendapatkan jepretan gambar Nat.Gadis itu memiliki tubuh menawan, tetapi pakaiannya selalu sopan. Dia lebih senang mengunjungi kedai bunga dibandingkan dengan club. Dietrich bahkan tahu bahwa Nat lebih menyukai suasana yang sepi dan hangat dibanding hingar bingar keramaian pesta.Yang paling utama, Natalie tidak menjalin hubungan yang serius dengan pria mana pun. Jadi, bagaimana gadis cantik itu bisa hamil?Dietrich memejamkan mata erat-erat. Tidak. Ini tidak mungkin benar, ‘kan?"Apa yang sebenarnya kau katakan, Catherine?" Dietrich memandang adiknya tajam. "Jangan membual. Kita semua tahu seperti apa Natalie."Catherine menghela napas dalam-dalam. "Aku ju
Read more

Bab 62

Mon Dieu!. Seandainya saja ibunya tahu betapa Natalie menginginkan hal yang sama. Akan tetapi, gadis cantik itu cukup tahu diri untuk tidak banyak berharap.Sejak kecil, cintanya bertepuk sebelah tangan. Ya. Itu benar.Natalie tumbuh sebagai gadis dengan penampilan biasa-biasa saja—bukan dengan kecantikan super menawan seperti Catherine yang dipuja semua orang. Tidak ada yang kurang dalam diri Nat. Kulitnya bagus. Matanya lebar dan indah. Akan tetapi, Dietrich tidak pernah memandang ke arahnya. Tidak dengan sorot penuh kekaguman seperti seorang kekasih yang tergila-gila.Sejak berusia empat belas, Natalie terus memandang ke arah Dietrich. Setiap ada acara yang mengharuskan kedua keluarga berkumpul, pandangan mata Nat akan selalu mencari pemuda itu. Natalie memandang dalam diam. Hanya doa yang berani ia katakan dalam hati—harapan agar suatu saat nanti Dietrich akan datang kepadanya dan benar-benar melihatnya.Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Dietrich hanya datang untuk melampiask
Read more

Bab 63

Patricia Royal Inn cabang Paris merupakan salah satu hotel paling mewah yang berjarak 2 blok dari Tuileries Garden, 1,3 km dari koleksi seni terkenal di museum Louvre, dan 12 menit berjalan kaki dari pertokoan kelas atas di Champs-Élysées.Kamar-kamarnya ditata apik beraksen Eropa dan Asia. Linennya mewah. Pemandangan jalannya menakjubkan, tiada duanya, ke arah taman dan kota. Hotel ini juga memiliki akses Wi-Fi berkecepatan tinggi, TV layar datar, dan mesin espresso di masing-masing kamar. Beberapa kamar memiliki teras atau balkon, sedangkan suite mewah memiliki ruang keluarga terpisah.Terdapat dua restoran mewah yang menyediakan pasokan makanan bercita rasa tinggi, termasuk restoran Prancis berbasis sensori yang terkenal, serta bar yang nyaman, dan toko kue yang paling dicari oleh pecinta rasa manis. Fasilitas lainnya meliputi spa mewah, kolam renang indoor, dan pusat kebugaran.Patricia Royal Inn memiliki beberapa ballroom—atau yang lebih dikenal dengan sebutan salon—mewah untuk b
Read more

Bab 64

"L-Lepas!"Natalie berusaha memberontak ketika pintu ganda menuju lorong barat daya telah tertutup rapat dan sekarang mereka sendirian. Namun, meskipun tidak ada jalan keluar lain yang mengizinkan Nat untuk kabur, Dietrich tetap tidak melepaskan cengkeramannya bahkan melonggar pun tidak."Katakan padaku, apakah itu benar?" Dietrich mendesis pelan.Natalie mendongak. Kemudian, wajah marah Dietrich tergambar jelas di hadapannya. Nat bergidik kecil. Kulitnya meremang dan perutnya melilit sedikit.Tidak. Menghadapi Dietrich adalah hal terakhir yang bisa diinginkannya sekarang."Lepaskan aku, Dasar Berengsek! Aku tidak mengerti apa maksudmu!" Natalie mengumpulkan segenap tenaga dan berusaha meronta. Akan tetapi, tenaganya masih kalah jauh dengan Dietrich. Lelaki itu bahkan tidak bergerak dari posisinya semula.Sekarang, kedua tangan besar Dietrich mencengkeram bahu Natalie. "Katakan padaku, apakah apa yang dibilang oleh Catherine benar? Apakah kau benar-benar hamil? Atau ini hanya sekedar
Read more

Bab 65

"Tidak bisa menjaga diri dengan baik." Dietrich membetulkan. "Aku tidak akan menghakimimu. Aku tahu aku tidak berhak melakukannya, dan urusan kau tidur dengan siapa bukan urusanku. Itu tidak menjadikanmu pelacur. Jangan gunakan itu untuk menyebut dirimu sendiri, tapi ...." Kini Dietrich kembali memandang Natalie dengan sorot dingin yang menusuk tulang. "Kau memang tidak bisa menjaga dirimu sendiri. Jika tidak memiliki pencegahan apa pun, setidaknya minta pasanganmu untuk memakai pengaman, Nat. Tidak bisakah kau melakukan itu? Kita berdua tahu membesarkan bayi sama sekali tidak mudah. Catherine contohnya. Aku tidak percaya bahkan setelah enam tahun kita membantu Kat merawat si kembar Nasya dan Tata, kau bisa begitu ceroboh membiarkan dirimu sendiri hamil!"Natalie mengangguk. Kemudian, perempuan itu mendongak dengan mata berkaca-kaca. "Itu benar. Aku memang ceroboh. Tapi, ini sudah terjadi. Apa yang kau ingin aku lakukan sekarang? Meniadakan bayi ini?""Meniadakan ba—apa maksudmu seben
Read more

Bab 66

"Sialan." Vladimir mengumpat pelan di telinga Dimitri Wijaya saat pria itu menangkap bayangan Dietrich menggendong Natalie Casiraghi memasuki ballroom lagi. "Dietrich memang sungguh merepotkan."Sang mafia tampan beranak hampir empat itu bergerak kilat menuju Erik—orang kepercayaannya—dan segera memerintahkan pasukannya mengalihkan perhatian para wartawan yang memang diundang.Dimitri Wijaya berdeham pelan sembari menahan tawa saat melihat Vladimir berlari tunggang-langgang ke segala tempat demi meredam gosip-gosip panas yang tidak perlu agar tidak sampai naik ke media. Sementara itu, dirinya kembali merangkul Douglas Kennedy dengan keramahan ekstra."Douglas—bolehkah aku memanggilmu ‘Douglas’? ‘Mr. Kennedy’ sepertinya terlalu kaku." Dimitri berkata. “Tidak. Jangan menoleh ke arah sana.”Douglas Kennedy mengangguk senang, meski kesenangannya berusaha tidak terlalu ditampakkan. "Tentu saja. Panggil aku dengan nyaman."Dimitri tersenyum. "Kau juga boleh memanggilku Dimitri." Saat perhat
Read more

Bab 67

Pipi Natalie merona. Perempuan itu jadi teramat malu, sampai harus menutup muka dengan kedua tangan dengan dada berdebar-debar. "Ouais—Yep."Dietrich tertawa. Tawa lelaki tampan itu kemudian menghilang saat mulutnya melekat di pangkal paha Natalie dan mulai mencium di sana. Sebuah ciuman yang melibatkan lidah dan jilatan-jilatan maut yang membuat seluruh tubuh Natalie gemetaran hebat.Natalie merintih, napasnya menderu semakin cepat ketika antisipasi melonjak di dalam diri perempuan cantik itu. Jari-jemari Dietrich menyentuh pelan, membuka bagian intim Nat lebih lebar, dan lidah sang presdir tampan terjulur untuk menjilat, mencecap kenikmatan yang menyelubungi inti diri Natalie, merasakan cairan murni yang berasal dari hasrat wanita cantik itu.Nat kembali mengerang, terkadang mengentakkan kepalanya pelan, seringkali menutup dan membuka mata dalam pusaran nikmat itu. Dietrich menjilati klitorisnya, menggosok dan mengisapnya dengan begitu lembut hingga Natalie merasa terbang ke awang-a
Read more

Bab 68

Natalie menambahkan cepat-cepat. "Amerika Serikat tidak jauh. Hanya butuh satu kali penerbangan untuk mencapai New York. Jika kau ingin bertamu, aku akan menerima kehadiranmu seperti keluarga—sebaiknya tunggu sampai aku sudah setahun menikah. Apakah kau mengerti?"Dietrich memberengut. "Setahun menikah?""Atau paling tidak, sampai aku melahirkan." Natalie menambahkan. "Tidak baik terlihat dengan pria yang bukan suamiku di saat aku masih mengandung, bukan begitu? Media di sana kudengar lebih agresif. Aku tidak mau ada gosip yang bukan-bukan tentang kita."Dietrich mendengkus kesal. Mendengar Natalie masih memikirkan opsi menikah dengan orang lain membuat Dietrich jengkel. Bayangan Natalie benar-benar menikah dengan si berengsek Douglas Kennedy—Dietrich menyebut lelaki itu berengsek hanya untuk menghibur diri—atau lelaki lain mana pun, membuat si presdir tampan uring-uringan dan sakit hati.Mengapa dadanya terasa nyeri saat Natalie mengungkapkan keinginan menikah dengan orang lain? Itu
Read more

Bab 69

Natalie berdiri diam selama beberapa saat setelah menyatakan persetujuannya. Pipinya merona malu. Jantungnya berdentum-dentum keras. Di hadapannya, lelaki tampan bernama Dietrich itu menyeringai lebar—seolah benar-benar menikmati semburat warna merah jambu yang merambat di kulit Natalie."Ya? Kau mengatakan 'ya'?" Sang presdir tampan berambut cokelat tersebut mengulang sekali lagi. Raut wajahnya menampakkan kepuasan.Natalie mengangguk sedikit. "Well ...."Dietrich bangkit dalam satu gerakan cepat lalu merengkuh perempuan itu dalam pelukan.Ada banyak hal yang telah mereka berdua lalui bersama. Terlalu banyak hal. Akan tetapi, mulai detik ini, Dietrich tahu mereka akan berdua. Mon Dieu. Ini adalah Natalie Casiraghi—perempuan yang sedang berada di dalam pelukannya ini. Perempuan yang selalu ada di sudut-sudut hidupnya. Sudah menghiasi salah satu bagian dari hatinya semenjak kelahiran wanita cantik itu dua puluh enam tahun silam.Ini aneh dan sulit dipercaya. Dietrich bahkan masih samar
Read more

Bab 70

Dietrich mencium punggung tangan Natalie, entah untuk yang keberapa kalinya. Lelaki itu tersenyum ketika memandang Natalie lekat-lekat. "Aku tahu. Aku hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu dan untuk bayi di dalam perutmu."Natalie tersenyum manis. Terlalu tercekat untuk mengatakan apa pun."Ah. Omong-omong tentang bayi ... apakah kau mau makan sesuatu yang lain? Aku bisa memesankan makanan berat dari restoran Chef Jacqueline." Dietrich menawarkan dengan manis.Natalie menggeleng. "Tidak. Aku tidak banyak makan selama masa kehamilan karena aku mengalami morning sickness yang lumayan berat. Setiap selesai makan, aku memuntahkan hampir semuanya lagi."Dietrich memandang Natalie prihatin. "Kasihan sekali kau, Nat. Kehamilanmu tidak seperti Catherine?"Catherine hanya muntah di awal kehamilan. Itu pun tidak sering. Perempuan itu hamil seperti tidak sedang hamil. Dia bisa melompat, berlari, dan bahkan tetap pergi ke berbagai tempat untuk mengawasi kedua putri kembarnya yang kini berus
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status