Mina langsung tertegun bingung mendengar perintah Yesti. "Ta—tapi, Nyonya. Kata tuan, ini ....""Ah ... sudahlah, aku sedang malas mendengar sangkalan. Aku sangat lelah, bawa saja semua barangnya ke kamarku. Atau aku akan memecatmu, dasar pelayan tidak berguna."Yesti tak memedulikan Mina yang sedang kebingungan, dia langsung berjalan menuju ke lantai atas.Namun, begitu melihat Aksa yang berdiri sembari menengok arloji, Yesti mulai tahu jika suaminya dalam suasana hati tidak baik saat ini. Yesti pun siap berdalih."Aksa, kamu sudah pulang?" sapa Yesti dan langsung memeluk Aksa.Aksa tidak menanggapi. Dia masih tetap membisu dengan sikap dinginnya."Aksa, katakan sesuatu. Aku takut jika kamu diam seperti ini," rengek Yesti masih memeluk Aksa."Kamu sedang hamil. Jika kamu masih ingin menjadi penggila kelab bersama Lukas, gugurkan saja kandunganmu," Tukas Aksa dingin dan kaku, dia sudah sangat hafal kebiasaan Yesti."Tidak, Aksa. Kita sudah menanti anak kita sejak lama, kenapa kamu men
Last Updated : 2024-09-14 Read more