Semua Bab Tuan, Biarkan Aku Pergi: Bab 31 - Bab 40

122 Bab

31. Biarkan Saja

Dahayu sangat bisa membaca apa yang ada di pikiran Aksa, dia pun tersenyum samar dan berkata, "Kamu dapat memegang kata-kataku. Aku bukan orang yang suka membual, aku akan tetap tenang sebelum kompetisi parfum berlangsung."Aksa hanya menatap Dahayu dengan cukup lama, hatinya masih belum bisa menerima meski Dahayu sudah memberikan keterangan yang cukup jelas."Nyonya Jayanta tidak menyetir sendiri," ucap Aksa pelan.Dahayu mulai kesel sekarang. Nada bicaranya pun sedikit keras. "Sebenarnya kamu itu takut atau serakah? Sudah ada ....""Aku takut, Dahayu. Aku takut, kamu dengar itu?" Aksa berucap memotong ucapan Dahayu sembari maju selangkah, membuat Dahayu terkesiap.Dahayu melihat binar keseriusan di mata Aksa yang kelam. Entah mengapa hatinya juga mulai bergetar mendengar apa yang diucapkan Aksa. Dahayu pun terpaku untuk beberapa saat menatap Aksa yang juga menatapnya dengan sangat dalam saat ini.Ada ikatan yang tak bisa diucapkan dengan kata-kata dari setiap tatapan dua orang yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-18
Baca selengkapnya

32. Ada Apa Denganku?

Di perjalanan kembali ke Golden Jay Dahayu terus melamun, dia sedikit terkejut ketika merasakan ponsel yang dia genggam di pangkuan bergetar.Dia menengok notifikasi dan melihat nama Yesti di sana.Ibu jarinya mengusap pelan layar ponsel dan menekan video yang baru saja dikirimkan Yesti.Terlihat Aksa menyuapkan makanan yang dia kirim kepada Yesti, ada senyuman samar di bibir laki-laki tersebut. Kemudian dia meletakkan sendok dan mengusap perut Yesti dengan penuh kasih sayang. Itu adalah binar kebahagiaan seorang pria yang akan mendapat gelar seorang ayah.Mata Dahayu meredup, tangannya pun lemas dan kembali meletakkan ponsel di pangkuan. Dia kembali tertegun. Namun bola matanya bergerak ke layar ponsel begitu merasakan ponsel tersebut kembali bergetar. [Terima kasih ya, kamu telah melayani kami dengan baik. Semoga Aksa memberikan gaji yang pantas untukmu.]Jelas Dahayu tahu, pesan yang dikirimkan Yesti adalah hinaan untuknya.Dahayu hanya dianggap pelayan kecil yang tidak penting.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-18
Baca selengkapnya

33. Menyakiti Hingga Terluka

Aksa baru saja menyelesaikan pekerjaannya di kantor, malam ini dia akan menemui klien di kota Zimo selatan.Dia sudah bersiap ingin pergi. Namun, Ethan yang selalu menyertainya tiba-tiba menunjukkan wajah suram manakala menghadap, membuat Aksa ingin bertanya, "Ada apa?""Ada masalah, Tuan. Nyonya kedua sekarang ditangkap polisi."Seketika alis tebal Aksa berkerut, ada embusan napas kasar yang keluar dari celah hidung pria tersebut.'Apa lagi yang dia lakukan?'Sesampainya di kantor polisi, Aksa baru mengetahui jika Dahayu dituduh melakukan tindak penganiayaan terhadap pimpinan grup Majaya yang hendak melecehkannya.'Lagi, kasus serupa terjadi,' batin Aksa kesal.Setelah menyelidiki lebih dalam ternyata usai mengantar maka siang ke kantornya, Dahayu berkali-kali mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari klien yang dia temui.Seketika raut wajah Aksa berubah suram memikirkan begitu banyak orang yang menginginkan istri mudanya.Dahayu sama sekali tidak terlihat seperti wanita penggod
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-19
Baca selengkapnya

34. Aku Sudah Melihat Semuanya

Saat ini Aksa sudah membawa Dahayu ke dalam mobil. Tapi keheningan tiba-tiba lenyap saat Dahayu memekik sembari menahan tangan kekar Aksa yang mencoba melepas pakaiannya. "Apa yang kamu lakukan? Kita ada dalam mobil!" Aksa sama sekali tidak ingin menghiraukan teriakan Dahayu dia terus mencoba melepas pakaian istri mudanya yang basah. "Hentikan! Apa kamu sudah gila?" Lagi, Dahayu berteriak sembari mencegah tangan Aksa untuk melepas pakaiannya. Namun, nyatanya Aksa belum ingin menggubris teriakan Dahayu, bahkan dia sudah berhasil melepaskan blazer yang Dahayu kenakan. "Tuan, hentikan!" Dahayu sudah sangat panik melihat Aksa yang menggila tak mau berhenti melepas pakaiannya. "Tuan ...." Plak! Dahayu kehilangan kesabaran, dia tidak punya pilihan lain untuk menghentikan kegilaan Aksa selain menampar laki-laki tersebut. Aksa membeku sesaat sembari menatap Dahayu lekat. Ada titik air mata yang menetes di pipi istri muda. Dahayu mengusap kasar cairan yang meleleh tanpa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-19
Baca selengkapnya

35. Duduk Cantik, Aku Yang Menyelesaikan

"Jadi dia telah mendapatkan mainan baru dan melupakanmu?" tanya Lukas sembari mengemudikan mobil. "Tutup mulutmu, kata-katamu hanya membuat telingaku sakit." Yesti menyahut dengan binar wajah kesal. Lukas tertawa ringan menanggapi kekesalan Yesti. "Aku sudah mengatakan Aksa tidak sebaik diriku, jadi kapan kamu akan meninggalkannya dan berpaling kepadaku?" Hesti melirik laki-laki di sampingnya, lantas dia berkata, "Apa kamu benar-benar ingin berperan sebagai ipar adalah maut?" "Kenapa tidak? Nyatanya setiap ada masalah kamu juga lari padaku. Jika kamu sangat menderita maka tinggalkanlah dia, aku yang akan membahagiakanmu." Memang iya, Lukas selalu ada untuk Yesti, dia akan menemaninya mabuk sepanjang waktu dan mendengarkan apapun keluh kesah Yesti. Tapi meninggalkan pria yang sangat tampan dan berkuasa siapa yang mau? Meskipun terlahir dari ayah yang sama, nyatanya ketampanan dan karisma seorang pemimpin hanya dimiliki oleh Aksa. 'Hanya wanita bodoh yang mau meninggalkan suami se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-20
Baca selengkapnya

36. Merampok Pun Tetap Saja Cantik

Di kota selatan, Aksa baru saja selesai menggelar pertemuan dengan orang penting di sebuah restoran mewah, senyumnya merekah resmi layaknya pengusaha sukses pada umumnya.Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 malam saat ini, kakinya yang memakai sepatu kulit berjalan elegan keluar dari salah satu ruangan eksklusif restoran tersebut.Dia ingin kembali ke hotel tempat Dahayu menginap, dia sangat ingat istri kecilnya sedikit demam saat dia meninggalkannya tadi.Membiarkan sendirian di kamar hotel tentu saja membuatnya sedikit khawatir.Namun, kelopak mata itu tiba-tiba menyipit kala mendapati istri pertamanya juga ada di restoran tersebut bersama adiknya."Aksa." Yesti menyapa dengan senyum cantik yang terlihat menawan.Tanpa ragu Yesti langsung memeluk Aksa dengan mesra, sementara matanya mulai melirik ke kanan dan ke kiri. Ada kilat pertanyaan pada sorot mata itu manakala tidak melihat Dahayu di sana."Kenapa kamu di sini?" Suara Aksa terdengar datar seperti biasanya."Aku datang menemu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-22
Baca selengkapnya

37. Iblis Kecil Licik yang Cerdik

Pintu masuk Golden Jay sudah sangat ramai dipenuhi oleh para wartawan yang sedang mencari berita, setibanya Dahayu sampai di tempat tersebut. Dahayu menghela napas sejenak guna menyiapkan mental. Dua hari bekerja, dia sudah dihadapkan masalah yang bertubi-tubi. Kembali dia mengenakan kaca mata hitam yang dia rampas dari Ethan sebelum keluar dari dalam mobil. Awalnya Dahayu mengira akan menghadapi semua wartawan sendirian. Namun, begitu dia keluar dari dalam mobil 10 pria dengan setelan jas hitam rapi mengepung dan melindunginya dari berbagai penjuru. Senyum samar muncul di garis bibir Dahayu, tentu saja dia tahu siapa yang mengatur semua ini. Dahayu mulai berjalan dengan percaya diri menghadapi kamera on yang menyorot kepadanya. "Direktur Dahayu, apa benar Anda telah menganiaya sejumlah investor yang Anda lobi?" Dengan percaya diri Dahayu menjawab, "Benar." "Kenapa Anda melakukan itu? Anda tidak puas mempermalukan keluarga Jayanta sejak empat tahun yang lalu?" "Mempun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-22
Baca selengkapnya

38. Sebaiknya Mencari Tahu Dulu

Dahayu berjalan santai memasuki kantor dengan aura kepercayaan diri maksimal.Rivan yang sejak tadi menunggu, langsung menghampiri Dahayu, "Direktur Dahayu, para pemegang saham saat ini sedang berada di ruang rapat. Mereka sedang menunggu Anda menjelaskan tentang berita heboh pagi ini, sepertinya mereka takut merugi karena sudah berinvestasi pada perusahaan yang Anda pimpin.""Aku akan segera menanganinya." Kepercayaan diri Dahayu belum hilang dari binar wajahnya yang rupawan.Dia berjalan dengan langkah sedikit cepat namun tak mengurangi kadar aura mulia yang terpancar dari setiap gestur tubuhnya.Sementara internet saat ini masih sangat gaduh. Berita tentang Dahayu yang kembali menganiaya beberapa orang kemarin sudah menjadi pusat perhatian publik.Membawa batu taman saat menemui investor. Ini seperti menggambarkan dewi iblis yang tak kenal takut.Namun, juga mengundang pertanyaan publik tentang bagaimana posisi Dahayu di samping Aksa?Seorang yang sangat berkuasa membiarkan istri k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-23
Baca selengkapnya

39. Aku Sudah Memperingatkanmu

"Begini, Tuan. Anda pasti sudah tahu kondisi perusahaan saat ini. Tapi direktur Dahayu malah memerintahkan pada bagian produksi untuk meningkatkan unit sebanyak 20% dari produksi bulan kemarin. Kami tidak bermaksud meremehkan kemampuan direktur Dahayu. Hanya saja kami sudah berusaha mengembangkan perusahaan ini selama dua tahun, tapi hasilnya seperti yang Anda ketahui. Kami khawatir memproduksi barang tanpa perhitungan, hanya akan menjadi penambah debu di gudang. Direktur Dahayu sama sekali tak mau mendengar nasehat dari kami. Mungkin jika Anda yang berkata direktur Dahayu akan lebih mengerti."Kekhawatiran Rivan hanya disambut dengkusan samar oleh Aksa, dengan suara rendah dan datar dia pun bertitah, "Jalankan saja apa yang dia perintahkan."Seketika Rivan terkesiap mendengar nada datar Aksa. Dia pun semakin bingung dengan pemikiran atasan tertinggi mereka.'Apa dia memang ingin menghancurkan perusahaan ini demi menyenangkan istrinya?' batin Rivan bingung sembari menatap Ethan yang t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-23
Baca selengkapnya

40. Rubah Licik

"Tch ...." Dahayu berdecak kesal sembari mengibaskan tangan Aksa. Sepertinya memang tiada hari tanpa ancaman yang keluar dari mulut pria di hadapannya. Tapi begitu Aksa menyentuh dahinya perlahan, Dahayu sedikit terkesiap dan membatin, 'Dia sedang apa?' "Jangan berlagak seperti wonder woman," tukas Aksa sinis. Dahayu tahu dia memang sedikit demam sejak tadi malam, tapi dia merasa baik-baik saja sekarang. Mencaci dengan kata sok perhatian seperti itu hanya terlihat lebay di mata Dahayu. Aksa menarik tubuh dan berjalan membuka pintu ruangan Dahayu. Sepertinya dia memerintahkan sesuatu pada Ethan. Hanya saja Dahayu tidak mendengar apa yang pria itu perintahkan. Saat Aksa kembali Dahayu sudah turun dari atas meja. Dia menatap Dahayu dingin dan datar tanpa berucap. Sikap diam Aksa sangat membuat Dahayu tidak nyaman, hingga alis halus itu kini sedikit berkerut. "Aku akan menyiapkan makan siang untukmu," kilah Dahayu, dia mencoba menghindari Aksa. Namun, tangannya kembali ditarik, t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status