All Chapters of Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan: Chapter 31 - Chapter 40

60 Chapters

Bab 31 - Karyawan Baru

Suasana di dalam lingkup kantor perusahaan Divine sedang diramaikan dengan berita hangat yang beredar mengenai kedatangan karyawan baru di divisi R&D alias divisi penelitian dan pengembangan.Karyawan baru itu akan mulai bekerja hari ini. Ada sesuatu hal yang berbeda dalam perekrutan karyawan tersebut yang membuat beberapa karyawan lain merasa antusias untuk mengetahui lebih jauh mengenai staff baru tersebut."Hei! Kamu sudah melihat siapa anak baru di bagian pengembangan dan penelitian?"Seorang wanita berbisik kepada rekan kerjanya yang sedang berdiri di dalam lift bersamanya. Keduanya berasal dari divisi produk di mana ruangan kerja mereka berada dalam satu lantai yang sama dengan divisi R&D tersebut sehingga gosip beredar dengan cepat."Tidak," jawab rekan wanita itu sambil menggeleng. "Tapi yang aku dengar, dia adalah seorang wanita dan direktur muda Hernandez yang memilihnya langsung."Wanita itu mengangkat satu alisnya dan memandang rekannya dengan cemas. “Wah, apa jangan-jangan
Read more

Bab 32 - Tidak Mudah Ditaklukkan

“Kamu … Venus?”Reinhard menatap istrinya dengan netra terbelalak lebar. Bolpoin di tangannya pun terlepas dari genggamannya.Owen juga sama kagetnya, tetapi ia tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Melihat kekagetan kedua pria di dalam ruangan itu, Alicia pun tertawa geli. Ia menarik kembali uluran tangannya dan berkata, “Sepertinya kamu benar-benar menepati janjimu, Rein.”Perlahan raut wajah Reinhard berubah nanar. Ia tidak menyangka akan tertipu oleh wanita itu sejak awal!“Jadi … karena alasan ini, kamu memintaku untuk tidak menyelidikimu waktu itu?” selidik Reinhard.Lima bulan lalu, ketika Reinhard menawarkan kerja sama kepada Alicia yang berperan sebagai Venus, Alicia memberikannya beberapa syarat apabila ingin kerja sama mereka dapat berlangsung.Salah satu syarat utama adalah agar Reinhard tidak melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai identitas Venus yang sebenarnya. Saat itu, Alicia meminta Reinhard untuk menghormati batasan tersebut, dengan alasan bahwa ia membut
Read more

Bab 33 - Telepon Ibu Mertua

“Jadi, menurutmu, ini semua salahku?” tanya Reinhard dengan nada dingin. Ia tidak bisa menerima begitu saja tuduhan tersebut.Akan tetapi, Alicia malah tersenyum nakal dan membalas, “Wanita tidak pernah salah, Suamiku. Apa kamu tidak pernah mendengar kalimat seperti ini?”Owen yang masih berada di dalam ruangan itu, tanpa sadar tertawa mendengar candaan wanita tersebut. Namun, tawanya terhenti saat melihat Reinhard menoleh kepadanya dan ia pun berdeham sembari pamit undur diri dari ruangan itu.Sementara Reinhard terlihat sedikit frustrasi dalam menghadapi sikap Alicia yang tak terduga. "Kamu benar-benar tahu caranya membelokkan pembicaraan, huh?" jawab Reinhard─suaranya masih terdengar dingin.Keheningan yang mencekam membuat Alicia merasa sedikit tidak nyaman, tetapi ia tetap mempertahankan senyumnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengambil langkah mundur, mencoba menyudutkan pria itu."Baiklah, kalau kamu memang ingin menarik kembali tawaranmu. Aku akan mencari perusahaan kosmetik l
Read more

Bab 34 - Undangan Makan Malam

Pertarungan batin di antara Alicia dan Reinhard pun terhenti saat Selina mengajukan pertanyaan kepada menantunya lagi dengan suara yang terdengar bingung, “Anya, ada apa?”Pandangan Alicia pun beralih pada layar ponsel di tangannya dan memperlihatkan wajah Reinhard di sampingnya kepada ibu mertuanya tersebut. Sembari tertawa ringan untuk menutupi ketegangan yang terjadi, Alicia menjawab, “Tidak ada apa-apa kok, Ma. Dia sangat baik padaku.”“Syukurlah kalau begitu,” sahut Selina.Sebelum Alicia sempat menarik napas lega, wanita paruh baya itu kembali menginterogasinya, “Tapi, kalian benaran sudah proses pernikahan di kantor catatan sipil tadi?”“Sudah kok, Ma. Kami sudah dapat dokumen resminya,” jawab Alicia dengan sigap.“Benarkah?” Selina pun terdengar sangat bahagia dan lega.Alicia merogoh isi tasnya dan memperlihatkan dokumen pernikahan mereka yang baru didapatkannya
Read more

Bab 35 - Pesona sang Istri

“Kamu pasti sudah tahu kalau aku bekerja di belakang layar untuk Mirage selama ini, bukan?” lanjut Alicia dengan penuh keyakinan.Ia menerka jika Reinhard telah menyelidiki latar belakang Mirage dan mengetahui ada keanehan dari perkembangan perusahaan tersebut. Jika tidak, Reinhard tidak mungkin akan tiba-tiba mencari “Venus” dan memberikan tawaran kerja sama apabila tidak mengetahui tentang hal tersebut.“Sejak awal aku tidak pernah tahu kalau pada akhirnya aku akan sangat menyesal telah memberikan kontribusi untuk mereka,” gumam Alicia dengan seulas senyuman sinis yang mengukir bibirnya.Reinhard dapat memahami alasan Alicia mengatakan hal tersebut. Namun, ia mengira kebencian Alicia adalah karena pengkhianatan dan perselingkuhan Edwin Stein. Ia tidak mengetahui bahwa hal yang dialami istrinya tersebut jauh lebih menyakitkan dibandingkan hal tersebut!“Selama ini keluarga Stein dan pihak Mirage tidak pernah tahu seperti apa sosok Venus. Jadi, aku terpaksa menutupi sementara identita
Read more

Bab 36 - Bertaruh

Alicia mencoba untuk mengendalikan degup jantungnya yang masih berpacu cepat. Dengan sikap yang dibuat sesantai mungkin, ia menjawab, “Aku sudah mengatakan kalau aku akan memberikan formula produk terbaru untuk Divine, bukan? Dalam waktu satu bulan, Mirage akan mendapatkan masalah yang cukup besar dan solusi dari masalah itu ada pada formula yang akan kuberikan nanti.”Reinhard terdiam sejenak. Sebelumnya wanita itu memang sudah menjanjikan kepadanya bahwa saat mereka bertemu nanti, ia akan memberikan formula produk yang dapat menggebrak di pasaran dan membantu Divine meningkatkan keuntungan berlipat ganda.Itulah sebabnya Reinhard masih mempertahankan perjanjian awal dari kerja sama mereka meski ia memiliki ketidakpastian mengenai identitas asli Venus. Namun, dengan penjelasan wanita itu, Reinhard mulai memahami betapa dalam dan penuh perhitungan rencana istrinya tersebut."Jadi, kamu ingin menggunakan Divine sebagai alat untuk membalas dendammu kepada keluarga Stein?" Reinhard menye
Read more

Bab 37 - Masih Ragu

“Owen, masuklah,” titah Reinhard kepada asistennya melalui interkomnya. Tidak perlu menunggu lama, Owen langsung memasuki ruangan Reinhard dengan sigap. “Ada yang bisa saya lakukan, Tuan Muda?” tanyanya dengan penuh hormat. Reinhard menatapnya sejenak, lalu ia kembali memandang dokumen uji pra klinis yang diberikan istrinya tadi. Sudut bibirnya terangkat samar. Kekagumannya terhadap keberanian wanita itu masih tersisa di dalam hatinya, tetapi ia tidak dapat memungkiri jika masih ada terselip keraguan di dalam benaknya. "Owen," Reinhard memulai dengan nada serius, "Utus seseorang untuk memantau gerak-gerik wanita itu selama bekerja di perusahaan ini dan laporkan kepada saya apabila ada sesuatu hal yang mencurigakan.” “Baik, Tuan Muda,” sahut Owen dengan sigap. “Satu lagi,” lanjut Reinhard dengan nada tegas, “Saya ingin kamu menyelidiki apakah Mirage sudah mengeluarkan produk baru akhir-akhir ini.” “Mengenai hal ini, minggu lalu Mirage baru meluncurkan produk mineral powder bernam
Read more

Bab 38 - Kecemburuan Sosial

“Apa kamu tidak bisa bekerja lebih lama? Direktur Hernandez meminta laporan uji klinis selesai dalam waktu dua minggu. Kamu tahu kan kalau hal seperti ini sangat membebani divisi kita?” Pernyataan Clara terdengar seolah menyalahkan Alicia yang telah memberikannya tambahan pekerjaan. Namun, Alicia berusaha menahan diri karena ia tidak ingin memperburuk situasi. Apalagi mereka harus berada dalam satu divisi dalam jangka waktu yang lama. Sebagai karyawan baru, Alicia hanya bisa menuruti perintah dan menyesuaikan diri dengan tuntutan pekerjaan. Ia tahu bahwa mengeluh atau menunjukkan ketidakpuasan tidak akan membantu dan justru bisa memperburuk hubungannya dengan Clara. "Saya mengerti, Manajer Lewis. Tapi, hari ini kebetulan saya ada acara keluarga. Tapi, selanjutnya saya akan pastikan pekerjaan ini selesai tepat waktu," jawab Alicia dengan wajah penuh kerendahan hati dan sopan. Melihat keberanian bawahan barunya tersebut, Clara cukup takjub. Namun, ia juga tidak bisa menghalangi hak k
Read more

Bab 39 - Perasaan Tersembunyi di Balik Sandiwara

“Ada apa? Apa kamu mau membeli sesuatu?” selidik Reinhard. Alicia tersenyum. “Ya, aku rasa kita tidak bisa pergi dengan tangan kosong, Suamiku,” jawabnya seraya memperlihatkan telapak tangan kirinya. Reinhard hanya menatap sekilas tangan wanita itu dan tidak memahami maksudnya. “Kamu mau membelikan buah tangan untuk orang tuaku?” terkanya. Alicia memutar bola matanya dengan malas. “Kenapa kamu tidak pernah peka?” gerutunya dengan suara yang terdengar pelan. “Apa kamu bilang?” Kening Reinhard mengernyit. “Tidak, maksudku … kita kan sudah menikah. Apa tidak aneh kalau kita tidak memakai cincin nikah?” timpal Alicia yang berusaha mengalihkan perhatian Reinhard atas ucapan sebelumnya. Pria itu pun terdiam sejenak, mencerna penjelasan dari Alicia sembari melirik sekilas jari manisnya sendiri. “Kamu benar. Tidak pernah terpikirkan olehku sebelumnya,” ujarnya dengan nada datar, tetapi terdengar jujur. Helaan napas pelan meluncur dari bibir Alicia. Ia sudah menduga kalau Reinhard
Read more

Bab 40 - Mansion Hernandez

Mobil yang dikemudikan Reinhard akhirnya tiba di depan gerbang besar dengan motif kepala serigala yang terbuat dari besi tempa, sebuah simbol kebesaran dan kekuatan organisasi yang berada di bawah naungan keluarga Hernandez─Dark Wolf!Pintu gerbang yang menjulang tinggi tersebut terbuka perlahan-lahan ketika para penjaga melihat kedatangan putra dari pemilik mansion megah yang memiliki nama Raffles tersebut. Mansion yang dikelilingi dengan tembok besar dan penjagaan yang ketat tersebut memiliki halaman yang sangat luas dengan berbagai pepohonan rindang yang tertata rapi.Alicia tidak dapat membayangkan berapa banyak pekerja taman yang harus dikerahkan untuk merapikan area pekarangan luas tersebut. Netranya terus menyusuri setiap detail memukau yang dilaluinya.Mobil yang dikemudikan Reinhard menyusuri pekarangan indah tersebut. Pencahayaan yang cukup terang dari lampu-lampu taman memancarkan cahaya lembut di sekitar pekarangan, menambah keindahan malam dan menyoroti detail-detail arsi
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status