Semua Bab Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan: Bab 21 - Bab 30

60 Bab

Bab 21 - Berbohong

“Terima kasih sudah mengizinkan saya untuk keluar hari ini, Dokter Lawrence. Saya pikir Anda ingin menjadikan saya sebagai pasien abadi di rumah sakit ini.”Alicia menatap tajam pria muda berkacamata dengan setelan jas putih yang berdiri di hadapannya tersebut. Seulas senyuman ramah yang diberikannya hanya untuk menutupi rasa kesalnya terhadap dokter tersebut.Kemarin, dokter itu─Austin Lawrence tidak membiarkannya keluar dari rumah sakit, meskipun Alicia sudah merasa sehat. Alicia sudah tidak betah berlama-lama menghirup udara rumah sakit tersebut.Mendengar sindiran dari pasien wanitanya, dokter muda itu malah tertawa kecil. “Saya hanya ingin memastikan Anda benar-benar pulih sebelum pulang," katanya dengan nada bersahabat. "Kesehatan pasien adalah prioritas saya, Nona. Jadi saya harap Anda dapat memahami keputusan saya kemarin."Alicia tersenyum malas. Meskipun masih ada sedikit rasa kesal yang tersisa, tetapi ia tidak ingin memperpanjang perdebatannya dengan dokter muda tersebut.
Baca selengkapnya

Bab 22 - Terlepas

“Silakan, Nona.” Owen Scott membukakan pintu mobil yang dikendarainya untuk Alicia. Pria itu membungkukkan sedikit tubuhnya ketika Alicia masuk ke dalam mobil Maybach hitam tersebut, lalu ia bergegas duduk di kursi pengemudi dan melajukan kendaraan itu keluar dari gedung rumah sakit. Saat berada di dalam mobil mewah yang dilengkapi dengan interior yang elegan dan berkelas, Alicia merasa dibawa kembali ke dunianya semula, di mana kemewahan adalah bagian dari kehidupan sehari-harinya. Akan tetapi, ada sedikit perbedaan yang dirasakan saat ini. Dulu, kemewahan seperti ini dianggapnya sebagai sesuatu yang biasa, bahkan terkadang ia merasa jenuh dan menyepelekan anugerah yang dimilikinya. Namun, setelah semua yang telah dilaluinya selama tiga tahun ini, ia pun mulai memahami arti rasa syukur yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Alicia mengalihkan pandangannya sejenak, menatap keluar jendela dengan sorot mata yang sendu. Selama tiga tahun, tidak dapat terhitung berapa banyak tekanan
Baca selengkapnya

Bab 23 - Perlakuan Istimewa

Mobil yang dikemudikan Owen akhirnya sampai di tempat tujuan. Pria itu membukakan pintu mobilnya dan Alicia melangkah keluar dari mobil dengan anggun, lalu mengikuti Owen menuju lobi megah apartemen tersebut.“Selamat datang, Nona Stein!”Alicia mendapat sambutan hangat dari beberapa karyawan apartemen tersebut. Ia tidak terkejut sedikit pun dengan pelayanan profesional yang diterimanya. Saat melihat gedung megah yang berdiri menjulang tinggi di hadapan mereka, Alicia tahu jelas seperti apa penghuni yang mendiami apartemen eksklusif tersebut.Dari struktur bangunan, interior yang elegan, lantai marmer dan furniture yang berkelas, hanya para elit berpenghasilan minimal jutaan dolar per harilah yang dapat menempati tempat tersebut. Reinhard atau Owen pasti telah memberikan pesan kepada para petugas terdepan apartemen tersebut untuk memastikan bahwa kedatangannya diperlakukan dengan istimewa.Alicia dan Owen pun menaiki lift menuju ke lantai unit yang ditempati oleh Reinhard. Sesampainya
Baca selengkapnya

Bab 24 - Ingatan yang Masih Terlupakan

Di dalam kamar apartemen yang mewah, Alicia sedang membaringkan tubuhnya di atas ranjang besar yang akan menjadi tempat tidurnya mulai hari ini. “Benar-benar melelahkan,” keluhnya.Ia memandang langit-langit dengan lampu mewah yang menjulang tinggi di atasnya. Beberapa kali ia menggulung tubuhnya di atas ranjang yang empuk, mencoba merasakan kenyamanan dari kemewahan di sekitarnya, tapi yang ia rasakan hanyalah kehampaan.“Aku … sudah tidak bisa kembali,” gumam Alicia seraya tersenyum miris. Kedua netranya terlihat basah, tetapi ia segera menarik napas dalam-dalam untuk menutupi rasa perih di dalam hatinya.Sejak ia mendapatkan perawatan di rumah sakit, Alicia sudah mencari informasi terkait dirinya dan seperti yang telah ia duga sebelumnya, ia telah dinyatakan meninggal dalam kecelakaan pesawat yang seharusnya ia tumpangi tiga tahun lalu.Pesawat tersebut mengalami masalah saat penerbangan dan meledak saat berada di udara. Semua penumpangnya dinyatakan tewas dan nama Alicia yang terca
Baca selengkapnya

Bab 25 - Pekerjaan Rahasia

“Kamu masih ada project dengan Mirage yang akan jatuh tempo akhir bulan ini kan, Venus?”Alicia terdiam. Tatapannya telah berubah tajam ketika mendengar Elisa memanggil nama samaran yang selama ini ia pergunakan untuk pekerjaan rahasia yang dilakukannya di belakang keluarga Stein.Hanya Elisa yang mengetahui hal ini karena Alicia memerlukan seseorang untuk membantunya menutupi hal tersebut. Elisa menjembatani komunikasi antara Alicia dan Mirage tanpa mengungkapkan identitas sebenarnya dari "Venus” karena Alicia tidak ingin pihak Mirage mengetahui identitasnya, terutama Edwin Stein.Selama tiga tahun ini Alicia sudah mengembangkan banyak produk kosmetik yang telah terjual sukses di pasaran. Tidak sedikit keuntungan yang didapatkan perusahaan Stein, yang pada akhirnya membuatnya terhindar dari keterpurukan tiga tahun lalu dan perkembangan tersebut membawanya menuju ke pasar yang lebih baik hingga hari ini.Mengingat semua kebodohannya tersebut, amarah di dalam kepala Alicia terasa memun
Baca selengkapnya

Bab 26 - Hadiah Perpisahan Terbaik

"Aku akan memperlihatkan kepada mereka kalau mereka sudah membuang berlian yang berharga," tukas Alicia dengan penuh percaya diri. Elisa memandangnya dengan penuh kagum, tetapi kemudian ia menepuk pundak Alicia dan berkata, “Di depanku, kamu tidak perlu berpura-pura kuat, Anya." Meskipun bibir Alicia tersenyum, tetapi ternyata Elisa tetap dapat melihat kepedihan yang disembunyikannya di balik senyumannya tersebut. "Kalau ingin menangis, aku akan meminjamkan pundakku,” imbuh Elisa. Alicia mengulum senyumnya. Ia tahu Elisa tulus mengatakan hal tersebut dan ia merasa tersentuh dengan sikap Elisa yang selalu apa adanya. Namun, di satu sisi, ia merasa bersalah karena harus membohongi wanita itu. Bukan Alicia tidak ingin memberitahu identitasnya yang sebenarnya kepada Elisa, melainkan ia berpikir jika semakin sedikit orang yang tahu tentang dirinya akan lebih baik. Alicia juga tidak ingin melibatkan Elisa dalam masalah personalnya dengan keluarga Stein. “Terima kasih, Elisa. Aku akan
Baca selengkapnya

Bab 27 - Wanita Simpanan Tuan Kaya

“Aku sangat waras, Elisa. Justru ini adalah hadiah perpisahan terbaik untuk Mirage yang sudah memperbudakku selama tiga tahun ini.”Netra Elisa mengerjap berulang kali. Ia masih tidak dapat memahami rencana Alicia. “Bukankah itu justru akan menguntungkan mereka?"Alicia dapat memahami kekhawatiran gadis itu, tetapi ia tidak menjawab dan malah mengalihkan pembicaraannya dengan berkata, “Aku rasa gaun ini cocok untukmu. Sana kamu coba dulu.”Ia mendorong Elisa yang masih kebingungan ke dalam ruang ganti, tidak memberikan kesempatan kepada sahabatnya tersebut untuk menginterogasinya lebih jauh.Alicia sendiri juga memilih beberapa pakaian dan sepatu. Setelah selesai mencoba beberapa baju, ia pun memutuskan untuk memakai salah satu pakaian pilihannya, lalu berjalan menuju kasir untuk membayar belanjaan miliknya dan Elisa.Namun, Elisa terkejut ketika melihat total belanjaan yang cukup besar tertera di layar kasir. Gadis itu pun mengambil baju pilihannya dari meja kasir dan berkata, "Tolon
Baca selengkapnya

Bab 28 - Tawaran Tak Terduga

“Anya ….” Elisa tidak tahu harus berkata apa, tetapi melihat perubahan positif yang terjadi pada diri Alicia, ia berpikir untuk mendukung apa pun keputusan wanita itu.“Maafkan aku, Anya. Aku tidak bermaksud menyudutkanmu atau meragukan keputusanmu. Aku hanya khawatir kalau kamu bertindak gegabah,” ujar Elisa ketika melihat Alicia terdiam, tampak tenggelam dalam pikirannya sendiri.Elisa benar-benar cemas, takut Alicia telah terjerumus ke dalam lingkungan yang tidak baik demi melampiaskan kesedihannya atas perceraian yang sedang dijalaninya. Alicia memaksa dirinya untuk tersenyum. "Elisa, terima kasih sudah memahamimu. Aku tahu apa yang aku lakukan," ucapnya.Percakapan mereka pun terhenti karena taksi yang dipesan Alicia telah tiba. Sebelum Alicia masuk, Elisa berkata dengan sungguh-sungguh, “Apa pun keputusanmu, aku akan ada selalu berada di pihakmu, Anya. Aku harap kamu bisa menemukan kebahagiaan dan kebebasanmu kali ini.”Alicia hanya tersenyum kecil, lalu masuk ke dalam taksi te
Baca selengkapnya

Bab 29 - Status Baru

[Bagaimana kalau saya menolak tawaranmu?]Seketika wajah Reinhard pun berubah nanar. Ia tidak pernah menyangka akan mendapatkan balasan yang begitu angkuh dari sosok yang belum pernah ditemuinya tersebut. Padahal ia mengira, “Venus” akan tertarik dengan tawarannya.“Beraninya dia …,” Reinhard menggeram kesal. “Dia pikir aku akan memohon padanya, hum?”Ponsel di tangannya pun ia hempaskan ke atas sofa yang ada di sampingnya. Keangkuhan dari Venus membuat darahnya mendidih, tapi juga menyalakan api ketertarikan yang tak bisa ia tolak.Reinhard menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Ia menyesap wiski di tangannya, merasakan kehangatan minuman itu mengalir di tenggorokannya, sambil berpikir tentang langkah selanjutnya.Reinhard bukan tipe orang yang mudah menyerah, terutama ketika ia menemukan sesuatu yang membuatnya penasaran. Dengan gerakan tangan yang tenang, ia mengambil kembali ponselnya dan mulai mengetik balasan.[Jika kamu menolak, tidak akan ada masalah. Saya bisa
Baca selengkapnya

Bab 30 - Berbeda

Alicia pun menggelengkan kepalanya dengan kuat. “Tenanglah. Belum tentu juga dia berpikiran seperti itu,” gumamnya kepada dirinya sendiri.Akan tetapi, hatinya tetap saja dipenuhi kegelisahan dan lagi, Alicia tahu jika tugas istri haruslah memberikan pelayanan batin yang diinginkan suaminya. Namun, ia khawatir jika Reinhard mengharapkan sesuatu yang tidak bisa ia berikan untuknya.Ekspresi Alicia berubah sendu. Namun, ia bergegas menepis pikirannya yang terlalu jauh tersebut dan bergegas mencari taksi yang bisa membawanya menuju ke gedung perkantoran Hernandez Group.“Seharusnya tadi dia menawarkan tumpangan,” gumamnya dengan kesal, mengingat Reinhard mengabaikannya dan meninggalkannya begitu saja sebelum ia sempat mengatakan apa pun. Padahal mereka memiliki tujuan yang sama tadi,Alicia pun menghentikan taksi di depan gedung catatan sipil dan segera masuk ke kendaraan itu. "Ke Gedung Hernandez Group," pintanya kepada sang sopir.Tak jauh dari taksi yang baru saja dihentikan oleh Alici
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status