Hanya satu kalimat, tapi sukses membuat seluruh tubuh Layla merinding seketika. Tidak sampai sepuluh detik, pria itu meneleponnya lagi. Kali ini, Layla mau tidak mau mengangkatnya.“Halo?” sapa Layla.“Kamu di mana?”Layla menaikan sebelah alisnya. “Bukannya aku udah bilang, aku lagi karya wisata sama anak-anak?”“Aku tau,” sekilas, Layla bisa mendengar helaan napas Aldimas. “Maksud saya, posisi kamu di mana?”“Di pantai.” Dahi Layla masih berkerut, tapi ia menjawab seadaanya saja. Layla juga melihat tatapan bingung Mike, seolah bertanya ‘ada apa?’, dan Layla hanya menjawabnya dengan bahu terangkat.“Oke.”Aldimas memutuskan panggilan begitu saja, tanpa ada penjelasan soal pertanyaannya itu. Layla menatap ponselnya dengan kerutan dahi semakin dalam. Ia tahu kalau Aldimas aneh, tapi tidak pernah membayangkan bisa seaneh ini. Akhirnya, Layla tidak mau memikirkan itu lagi, dan kembali memasukan ponselnya ke saku celana.“Siapa? Suamimu?” tanya Mike, terdengar sedikit sarkas.“Kenapa nada
Baca selengkapnya