Share

BAB 32

Layla tidak yakin apa yang sedang dibicarakan Opa Hardian. Meskipun begitu, ia tetap mengambil sapu tangan berwarna merah muda itu. Sapu tangan itu terasa familar, tapi Layla masih belum ingat kenapa.

Mungkin karena menyadari kebingungan Layla, Opa melanjutkan, “Kamu memberikaan kepada saya setahun yang lalu, di pos pendakian waktu itu.”

‘Tahun lalu... pos pendakian....’

Mata Layla beredar, berusaha mengingat kejadian yang sudah cukup lama itu. Sampai akhirnya, ia mengingat suatu kejadian yang hampir ia lupakan. Waktu itu, Layla dipaksa naik gunung oleh sepupunya. Layla yang tidak suka kegiatan luar ruangan pun sampai terkilir beberapa kali karena terjatuh.

Karena jalannya yang lambat, ia pun tertinggal oleh rombongan di pos terakhir. Keadaan mulai mendung dan gerimis, jadi Layla hanya berdiam di pos itu sampai ada seseorang yang menemukannya. Lalu, seseorang tiba-tiba memasuki pos pendakian dengan napas terengah-engah. Layla pikir itu adalah salah satu anggota rombongannya, tapi tern
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status