Pada keesokan harinya, Visha menyiapkan sarapan sambil menyanyikan lagu kesukaan Kai. Namun, suara Kai yang polos memanggilnya membuat Visha terhenti sejenak. “Ayok sayang sarapan dulu!” ajaknya dengan suara yang bergetar sedikit.Kai, dengan mata yang berbinar, bertanya dengan polos, “Bunda, Papa mana?” Pertanyaan itu seakan membawa gemuruh di hati Visha. “Papa?” Visha terkejut, jantungnya berdegup kencang.Kai, menyadari kesalahannya, segera menepuk jidatnya sendiri, “Oh, Om Superman, Bunda. Kai jadi rindu sama Papa, apa wajah Papa sama seperti Kai?” Visha tampak gugup, matanya terlihat cemas dan bibirnya bergetar sedikit. Tanpa menjawab, Visha kembali menyuruh Kai untuk segera sarapan.“Baik Bunda,” jawab Kai pelan. Dengan langkah yang gontai, dia berjalan menuju kamar mandi, mencoba menenangkan diri. Di balik pintu yang tertutup, Visha menarik nafas dalam-dalam, berusaha meredam emosi yang bergejolak.Sementara itu, Kai, yang masih duduk di meja makan, melanjutkan sarapa
Terakhir Diperbarui : 2024-08-16 Baca selengkapnya