All Chapters of Wanita Cacat yang Ternodai: Chapter 31 - Chapter 40

62 Chapters

Membakar Rumah Visha

Pada keesokan harinya, Visha menyiapkan sarapan sambil menyanyikan lagu kesukaan Kai. Namun, suara Kai yang polos memanggilnya membuat Visha terhenti sejenak. “Ayok sayang sarapan dulu!” ajaknya dengan suara yang bergetar sedikit.Kai, dengan mata yang berbinar, bertanya dengan polos, “Bunda, Papa mana?” Pertanyaan itu seakan membawa gemuruh di hati Visha. “Papa?” Visha terkejut, jantungnya berdegup kencang.Kai, menyadari kesalahannya, segera menepuk jidatnya sendiri, “Oh, Om Superman, Bunda. Kai jadi rindu sama Papa, apa wajah Papa sama seperti Kai?” Visha tampak gugup, matanya terlihat cemas dan bibirnya bergetar sedikit. Tanpa menjawab, Visha kembali menyuruh Kai untuk segera sarapan.“Baik Bunda,” jawab Kai pelan. Dengan langkah yang gontai, dia berjalan menuju kamar mandi, mencoba menenangkan diri. Di balik pintu yang tertutup, Visha menarik nafas dalam-dalam, berusaha meredam emosi yang bergejolak.Sementara itu, Kai, yang masih duduk di meja makan, melanjutkan sarapa
Read more

Membawa Kai ke rumah

Malam itu, angin berembus perlahan, mengusik ketenangan Asih dan Visha yang tampak gelisah memikirkan bagaimana nasib mereka. Visha, dengan rambutnya yang terurai dan mata yang sayu, tampak bingung memikirkan di mana ia akan menghabiskan malam ini. Dengan tangan yang gemetar, ia memainkan ujung baju, pertanda kecemasan yang mendalam.“Visha, Ibu akan coba meminta bantuan pada Den Calvin,” ujar Asih dengan suara lembut, mencoba menenangkan hati anaknya.“Bu, jangan!” sergah Visha cepat, matanya membelalak, seolah ada rahasia besar yang berusaha ia sembunyikan.“Kenapa Nak?” tanya Asih heran, alisnya mengerut tidak mengerti. Rasa khawatir mulai menyelimuti hatinya, menduga ada yang tidak beres.“Eum,” gumam Visha, suaranya tercekat, dia menelan ludah berusaha menyembunyikan kegelisahannya, “ya sudah terserah Ibu.” Dia berusaha terlihat tenang, namun jelas terlihat ada ketakutan yang menggelayuti dirinya.Tanpa menunda, Asih segera mengambil ponsel dan menekan nomor Calvin. Tapi sa
Read more

Calon istri Calvin

Pagi itu, atmosfer dapur Visha dipenuhi aroma harum nasi goreng yang sengaja ia masak untuk sarapan bersama Kai. Dengan cermat, ia mengatur segala sesuatu, berharap Calvin masih terlelap di kamarnya.“Semoga saja pria itu masih tidur,” gumam Visha berharap. Visha menyiapkan sarapan untuk dirinya di meja makan, sementara dia pergi ke kamar mandi sebentar. Namun, tak disangka, Calvin justru duduk di meja makan, menikmati hidangan yang seharusnya untuk Visha makan. “Heum, enak sekali. Tumben Bi Asih buatkan sarapan nasi goreng,” ucap Calvin sembari menikmatinya. Saat suapan terakhir yang penuh ketergesaan, Calvin tiba-tiba merasakan gatal yang membara di sekujur tubuhnya, memaksanya berlari ke dapur untuk mencari pertolongan. "Tuan Calvin?" Visha terkejut saat melihat Calvin memuntahkan isi makanannya. “Visha, tolong ambilkan lebih banyak air untukku," pinta Calvin dengan suara serak.Wajah Calvin merah padam, menunjukkan tanda-tanda alergi yang serius, mirip dengan yang ser
Read more

Mengancam Visha

Di dalam kamar, Calvin berusaha untuk “Ada apa sih, kenapa kamu malah membela anak pembantu itu?” tanya Greta dengan nada kesal.“Greta, dia hanya anak kecil, kenapa kamu sampai membentak dan menyakitinya!” kata Calvin menahan geram.“Gitu aja lebay! Sudah ah, aku mau numpang ke toilet dulu!” ujarnya kesal.“Ya, setelah ini sebaiknya kamu pergi!” titah Calvin ketus."Kamu mengusirku?" Greta bertanya kesal.Tanpa menjawab pertanyaan dari Greta, Calvin segera menghampiri Kai di dapur. Setibanya di sana, Calvin terpaku sejenak, melihat Kai yang terisak dan langsung bersembunyi di belakang punggung Visha, menghindari Calvin. Ia menoleh ke Visha yang masih berdiri tegap dengan pandangan yang menghindar. Dengan langkah yang berat, Calvin mendekati Visha.“Apa Kai baik-baik saja?” tanyanya cemas.“Dia baik, Anda tak perlu khawatir!” jawab Visha, ketus.“Kai, Om punya sesuatu untuk Kai, sini Nak?”“Kai nggak mau!” teriaknya.“Kenapa Kai berkata seperti itu, ayok sini, Nak?”“
Read more

Rencana licik Greta

Saat membuka kertas itu, Greta membelakkan matanya, terkejut dengan apa yang dia lihat. "T-tidak mungkin!" ucap Greta dengan gemetar. Dia terduduk lemas di ranjang tidur Calvin saat mengetahui Kai adalah anak kandungnya. "Jadi, anak itu anak kandung Calvin?" ucapnya masih tidak percaya. Greta segera memfoto hasil kertas itu untuk menjadikannya bukti, setelah itu dia pergi tergesa-gesa meninggalkan rasa cemas dan terkejutnya. "Bagaimana bisa?" tanyanya masih tak percaya. Greta memukul setir mobil merasa terkhianati. "Aku yakin Calvin masih menyembunyikan status anak haramnya dari pembantu sialan itu! Lihat saja, aku akan membuat wanita kampungan itu membenci Calvin!" Sementara Visha, meminta izin pada Asih untuk mencari tempat tinggal mengabaikan ancaman Calvin. Dia tak ingin Calvin semakin tahu kalau Kai adalah anak kandungnya. "Kamu yakin mau cari tempat tinggal?" tanya Asih. "Iya Bu, Visha nggak enak kalau tinggal terus di sini," jawabnya. Asih mendesah berat,
Read more

Getaran cinta

Setibanya di rumah, Visha berjalan dengan kesal, namun pada saat dia menaiki tangga, kaki pincangnya terpeleset hingga terkilir kembali. “Auww!” jerit Visha. Calvin yang baru saja masuk sembari menggendong Kai yang tidur dalam pelukannya, buru-buru menghampiri. “Ada apa?” tanyanya khawatir. Visha berusaha menahan tangisannya menggeleng perlahan. “A-aku tidak apa-apa.” Calvin segera menarik sedikit rok yang menutupi kaki Visha dan melihat kakinya yang memar. “Tuan, apa yang Anda lakukan!” sergah Visha. “Apa kamu terpeleset?” tanya Calvin. Visha menggeleng, namun dia merintih saat berusaha bangkit. “Tunggu di sini, aku tidurkan Kai dahulu.” “Tidak usah, aku bisa sendiri.” Namun, Calvin buru-buru menaiki tangga tak memedulikan tolakan Visha, dia segera menidurkan Kai di kamarnya, sementara Visha berusaha bangkit dan tak ingin membuat Calvin membantunya. “Auw... kenapa sakit sekali?” gumamnya putus asa. Calvin kembali ke bawah dan melihat Visha yang sedang berusa
Read more

Dilema dengan sikap lembut Calvin

Kai muncul tiba-tiba di ambang pintu kamar mandi, busanya menutupi seluruh tubuhnya, membuat suasana yang tadinya tegang menjadi menghangat.“Apa dia selalu seperti itu?” tanya Calvin penasaran.Visha mengangguk perlahan, “maaf, jika Kai merepotkan Anda, Tuan.”Calvin hanya menatap Visha, tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya. ‘Huh, hampir saja aku lepas kendali.’ “Kai, ayo sayang, biar Bunda yang mandikan kamu?” Visha menawarkan dengan lembut.Namun, ketika hendak menurunkan kakinya dari tempat tidur, rasa nyeri tiba-tiba menusuk kakinya, membuatnya mengerang kesakitan. “Sebaiknya kamu istirahat, biar saya yang memandikan Kai.” Calvin bersikeras dengan nada suara yang memaksa. “Jangan Tuan!” sergah Visha.“Kamu mau, kaki kamu tak bisa jalan? Kenapa kamu keras kepala sekali.”Dengan kepala yang masih tertunduk, Visha hanya bisa menggeleng, kata-kata terasa tercekat di tenggorokannya, tidak mampu membantah perintah Calvin. Sementara itu, Calvin melangkah pasti menuju
Read more

Sebuah fakta

“Visha, jawab Ibu!” teriak Asih dengan suara yang menggelegar. Suara itu menyayat ruang sepi, meninggalkan getar yang mencekam.“Bu ... Visha butuh waktu,” bisik Visha dengan suara terguncang.“Jadi benar, Calvin adalah pria bejat yang menodaimu pada malam itu?” teriak Asih, suaranya penuh amarah dan kebencian.Air mata Visha semakin deras, ia menundukkan kepala, kata-kata terasa tercekat di tenggorokannya.“Ibu harus memberi pelajaran kepada pria berengsek itu!” ucap Asih, matanya menyala dengan tekad membara.“Jangan, Bu, Visha mohon... Tuan Calvin belum tahu kalau Kai adalah anaknya,” pinta Visha, suaranya bergetar, mengungkapkan ketakutan dan kecemasan yang mendalam.“Jadi, Calvin belum tahu kalau kamu adalah wanita yang dia nodai?” tanya Asih, nada suaranya meninggi, dipenuhi ketidak percayaan dan kekecewaan.Dengan perlahan, Visha mengangguk, menatap ibunya dengan mata yang sayu, mencari secercah pengertian di tengah badai yang melanda hatinya.“Maafkan Visha, Bu.” Vish
Read more

Ancaman untuk Visha dari Calvin

Visha merasakan jantungnya berdegup kencang saat mendengar ucapan Calvin yang mendekat dengan tatapan tajam.“Jawab aku, Visha. Apa kamu wanita di malam itu?” tanya Calvin sekali lagi. Tubuh Visha semakin gemetar, dan suaranya serak ketika mencoba menyangkal tuduhan itu, “B-bukan, Anda salah orang.” Napasnya tersengal, mencoba menjaga ketenangan meski ketakutan meliputi seluruh raga.“Salah orang? Apa Kai anak kandungku?” desak Calvin dengan nada meninggi, membuat Visha semakin mundur selangkah. Rasa takut terpancar dari matanya yang berkaca-kaca, mencari jalan keluar dari situasi yang memojokkannya.“T-tuan, Anda benar-benar sudah gila, Kai tentu anakku dari almarhum suamiku,” sahut Visha, suaranya terdengar lemah dan putus asa, mencoba meyakinkan Calvin meski dia sendiri tahu fakta yang sesungguhnya.“Suami? Bahkan kamu belum pernah menikah Tavisha!” Calvin terus mendekat, tiap langkahnya seolah menghantam kepercayaan diri Visha. Wajah Visha pucat, dan sudut bibirnya berg
Read more

Ketakutan Kai, pada Calvin

Sore itu, Calvin yang baru saja menjemput kedua orang tuanya di bandara, terlihat kesal pada sikap Greta yang selalu menguntitnya. Perjalanan menuju rumahnya seolah memakan waktu lama.“Cal, apa kamu akan terus ketus sama aku? Lihat wajah Ibumu, dia tampak bahagia melihat kita!” bisik Greta. Calvin menoleh sejenak, memerhatikan kedua orang tua yang tampak lelah setelah perjalanan panjang dari luar negeri, tetapi senyum mereka masih terjaga saat melihat dia berdampingan dengan Greta.Setibanya di depan rumah, “Mama, Papa, aku senang sekali kalian bisa pulang,” ujar Calvin seraya membantu mengangkat koper dari bagasi mobil.“Alhamdulillah, Cal, bagaimana dengan kabar di kantor? Papah dengar perusahaan kita semakin maju pesat.”“Ya Pah, ini juga berkat Papah.”Mereka berdua tampak serius, namun suasana yang hangat itu segera terganggu saat Mirra, ibu Calvin, dengan blak-blakan menyentil masalah pribadi Calvin.“Kalian itu berduaan terus, kapan kalian akan menikah?” tanya Mirra
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status