Share

Membawa Kai ke rumah

Malam itu, angin berembus perlahan, mengusik ketenangan Asih dan Visha yang tampak gelisah memikirkan bagaimana nasib mereka. Visha, dengan rambutnya yang terurai dan mata yang sayu, tampak bingung memikirkan di mana ia akan menghabiskan malam ini. Dengan tangan yang gemetar, ia memainkan ujung baju, pertanda kecemasan yang mendalam.

“Visha, Ibu akan coba meminta bantuan pada Den Calvin,” ujar Asih dengan suara lembut, mencoba menenangkan hati anaknya.

“Bu, jangan!” sergah Visha cepat, matanya membelalak, seolah ada rahasia besar yang berusaha ia sembunyikan.

“Kenapa Nak?” tanya Asih heran, alisnya mengerut tidak mengerti. Rasa khawatir mulai menyelimuti hatinya, menduga ada yang tidak beres.

“Eum,” gumam Visha, suaranya tercekat, dia menelan ludah berusaha menyembunyikan kegelisahannya, “ya sudah terserah Ibu.” Dia berusaha terlihat tenang, namun jelas terlihat ada ketakutan yang menggelayuti dirinya.

Tanpa menunda, Asih segera mengambil ponsel dan menekan nomor Calvin. Tapi sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status