Visha menatap calon mertuanya dengan penuh kegugupan. “Nyonya...”“Visha! Jangan panggil Mama dengan sebutan Nyonya!” kata Mirra memotong, suaranya sedikit meninggi.“Tapi, Nyonya! Kenapa? Lantas Visha harus panggil apa?” tanya Visha, bingung.“Visha sayang, Mamahku ini, Mamah kamu juga, jadi mulai sekarang panggil Mamah juga yah?” pinta Calvin, berusaha menenangkan suasana.“Tapi Mas!” protes Visha, tetapi langsung dipotong oleh Calvin.“Sssttt... jangan membantah! Mas gak suka dibantah.”Visha mengangguk perlahan, mengerti. Dia lantas kembali bertanya, “Mamah, kenapa Ibu dipecat?”“Visha, Ibu kamu besan Mamah, masa seorang besan harus bekerja di rumah besannya sendiri, Mamah nggak mau!” jawab Mirra, nada suaranya tegas.“Jadi maksud Mamah?” tanya Visha, masih belum sepenuhnya memahami.“Asih, Visha... mulai sekarang kalian tetap tinggal di paviliun, dan urus Kai dengan baik. Soal pekerjaan, saya akan cari pekerja baru!” kata Mirra, mengakhiri percakapan.“Nyonya... saya ti
Last Updated : 2024-09-06 Read more