Share

Ketakutan akan Restu

Dewi mengelak, dia lantas menarik tangan Raka pergi dari ruangan itu.

“Lepas!” teriak Raka, matanya memerah menahan amarah.

“Mas, ayok kita pulang?” ajak Dewi, gugup. “Mereka... mereka salah, bukan aku yang mencelakakan Visha.”

“Jadi kamu yang membuat Visha cacat? Jawab aku, Dewi!” teriak Raka.

“Mas, kamu percaya sama omongan mereka?” balas Dewi tak kalah teriaknya. “Oh... atau jangan-jangan kamu selama ini masih cinta sama wanita pelacur itu!”

“Ya, aku masih cinta! Bahkan sampai detik ini!” jawab Raka, suaranya bergetar menahan emosi.

Visha terkejut dengan ucapan Raka, tetapi Calvin yang berdiri di sampingnya segera meraih tangan Visha.

“Ayok, sayang? Sebaiknya kamu istirahat!” titahnya. “Bu Asih, tolong bawa Visha ke dalam kamarnya!”

“Baik Den!” jawab Asih, dia segera memapah tubuh anaknya.

“Visha ... tunggu,” sergah Raka, dia hendak mengejar Visha, tetapi Calvin langsung mencegahnya.

“Sebaiknya Anda pergi, Pak Raka!”

“Brengsek!” pekik Raka, tangannya memukul wajah Calv
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status