All Chapters of Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya: Chapter 81 - Chapter 83

83 Chapters

Bab. 81. Tiga Ratus Juta Dari Jualan Keripik Pisang?

Berhubung Haily tak jadi tinggal di rumah Mak Ti. Cani langsung menghubungi Mak Ti, untuk membatalkan. Cani yang merasa tak enak. Berniat untuk membayar uang sewa. Namun, Mak Ti menolaknya. Mak Ti sama sekali tak keberatan. Karena rumah tersebut sudah ada yang menyewa. Setelah Cani menghubungi Mak Ti lewat panggilan telefon. Dan mengabarkan jika tak jadi menyewa rumah Mak Ti. Hari itu juga, orang lain mendatangi Mak Ti dan langsung menyewa rumah tersebut selama tiga tahun. “Sudah, Nak. Mending sekarang kamu pulang. Ngapain, sih ... Datang ke rumahku segala? Panas-panas gini. Mana ke sini pakai sepeda ontel.” Mak Ti mengomeli Cani. “Aku ndak enak sama, Mak,” kata Cani menyentuh tangan Mak Ti. “Rumah yang akan kamu sewa. Sekarang sudah ada yang menempati, Nduk Ayu,” terang Mak Ti. “Aku tetap merasa ndak enak,” kekeh Cani. Mak Ti menjitak kepala Cani pelan. “Wes! Nggak usah merasa nggak enak segala! Mending kita makan rujak, yuk!” ajak Mak Ti sedikit memaksa Cani agar mau menuru
Read more

Bab. 82. Kuliah Yuk!

Mendengar perkataan Pak Lurah. Tubuh Cani lemas seketika. Rasa senang di hatinya memudar. “Kamu kok yo lucu toh, Ni,” kata Pak Lurah tertawa kencang melihat wajah lesu Cani. “Lah?”“Masak, sudah sepakat. Terus aku batalkan? Berarti aku suka memberi harapan palsu, dong!” kelakar Pak Lurah. Cani masih kebingungan. Sementara Han biasa saja. “Sebenarnya, yang ingin menjual tanah itu, ya istriku. Jadi, istriku nggak mungkin keberatan. Apalagi yang beli itu kamu, Cani,” terang Pak Lurah. Cani bernapas lega. Baru sadar jika dirinya hanya sedang digoda oleh Pak Lurah. “Terima kasih, Pak Lurah,” kata Cani. Mereka bertiga pun mengobrolkan hal lain. Agar lebih akrab dan nyaman satu sama lain. ***Selama satu minggu, Albert mengawasi gerak gerik Indra, dan Victory. Selama itu juga, Haily setuju untuk terus berada di dalam rumah yang disewa Albert. Toh, Haily memang tak ingin keluyuran seorang diri. Haily masih mengutamakan keselamatannya daripada nafsunya.“Aku sudah punya celah untuk ma
Read more

Bab. 83. Victory Tak Semudah Itu

Cani hanya merespons perkataan Victory dengan sebuah senyuman. Cani sudah malas menanggapi Victory yang pasti akan menguras banyak tenaga.“Oh ... Semoga kamu sukses selalu, ya,” kata Cani apa adanya.“Huh? Gitu doang?” ejek Victory tidak senang. Mbak Cani nggak pengen sekolah lagi? Emang, ya ... Mental miskin itu sulit dihilangkan,” cemooh Victory menaikkan dagunya tinggi.“Aku loh sudah tua. Ngapain sekolah lagi? Aku fokus cari uang saja. Kalau kamu pantas. Karena kamu masih berusia dua puluh tahun. Terus, suamimu juga mampu bayarin kamu kuliah,” terang Cani. Cani sebenarnya tak ingin berbicara panjang lebar.“Mangkanya, Mbak Cani. Cari suami itu yang kaya raya. Jangan cuma modal ganteng doang!” sungut Victory mulai menghina Han. “Iya, sih ... Mas Han punya badan ok. Wajah juga kayak orang luar negeri. Tapi ‘kan nggak punya duit!” cerocos Victory. Inilah alasan, kenapa Cani enggan banyak bicara jika berhadapan dengan Victory. Pasti nanti ujung-ujungnya, Victory akan mencela di
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status