Beranda / Rumah Tangga / Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya / Bab. 85. Hubungan Rumah Tangga Indra Dan Victory

Share

Bab. 85. Hubungan Rumah Tangga Indra Dan Victory

Penulis: Kurnia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-25 09:00:20

“Huh? Kamu suami Victory? Nggak mungkin, deh! Kamu ngaco ya?” ledek Albert sambil tertawa jenaka.

“Lihat wajahmu. Kelihatan tua banget. Mana cocok jadi suami Victory,” cerocos Albert mengolok Indra.

“Albert! Omonganmu keterlaluan banget!” sahut Victory geram.

“Victory, yang aku katakan benar adanya. Aku bicara sesuai fakta yang aku lihat,” kelit Albert meyakinkan Victory.

“Faktanya, pria di sampingku memanglah suamiku. Dan aku sangat mencintainya,” tegas Victory menatap tajam Albert.

Wajah Albert berubah serius setelah mendengar pernyataan Victory.

Sementara Indra justru menebar senyuman penuh kepuasan. Indra sangat senang, ketika sang istri mengakui dirinya sebagai suami, di hadapan pria lain yang terang-terang menunjukkan ketertarikan terhadap Victory.

“Pria di sampingmu. Pria tua yang menggenggam tanganmu. Lebih cocok menjadi bapakmu. Ketimbang suamimu,” celetuk Albert.

Victory terceng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 86. Albert Beneran Belok Kah?

    Albert menganggukkan kepala. “Cinta tidak memandang jenis kelamin ‘kan?” jawab Albert tersenyum. Victory tak bisa berkata-kata. Dirinya terlalu terkejut dengan Albert. “Kita ngobrol bareng di restoran, yuk! Di sini nggak enak,” ajak Albert sedikit memaksa. “Boleh ....” kata Indra setuju. Mereka berempat berjalan beriringan menuju restoran terdekat. Sampainya di restoran. Mereka langsung dituntun untuk masuk ke dalam ruangan VIP. Kebetulan, restoran yang mereka kunjungi merupakan milik anak buah Albert yang seorang WNI. Tak berselang lama, beberapa pelayan masuk untuk mencatat pesanan mereka. Setelah menentukan makanan apa yang akan mereka santap. Para pelayan keluar ruangan. Sebelumnya, pelayan tersebut sempat menyajikan minuman, dan camilan yang memang disediakan gratis untuk tamu VIP. “Di luar dugaan. Kamu penyuka sesama jenis,” celetuk Indra memulai obrolan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 87. Victory Selingkuh Lagi? Astaga ...

    Besoknya Victory sudah tak lagi menolak Albert menjadi temannya. Lagi pula, sang suami. Yakni si Indra. Memang menyuruh Victory untuk berteman dengan Albert.“Akhirnya! Kelas sudah selesai. Ayo kita pergi,” ajak Victory.“Mau pergi makan di kantin?” tanya Albert, selaku orang yang diajak oleh Victory.“Ke kantin lagi? Tadi, sebelum kita masuk kelas, sudah makan siang bersama loh,” tukas Victory.“Terus? Kamu mau ngajak aku jalan-jalan?” goda Albert asal tebak.“Kamu lupa ya? Hari ini profesor dari luar negeri datang. Bukannya, kamu minggu lalu mendaftar untuk mengikuti bimbingan beliau?” terang Victory mengingatkan Albert.Albert terdiam sesaat. Lalu kembali berbicara, “Ah, iya ... Aku hampir lupa. Aku tidak mengingat hal yang aku anggap tak penting.”“Jangan-jangan, kamu daftar karena melihatku daftar?” urai Victory memukul pelan pundak Albert.Albert tersenyum lebar. “Kamu tahu saja.” Albert mengakui.Keduanya pun jalan bersama menuju ke gedung pertemuan khusus. Victory tidak memedu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 88. Bebas Berselingkuh

    “Setiap orang memiliki pilihan. Mereka hanya takut mengambil resiko,” ujar Cani mengomentari serial televisi favoritnya.“Huh? Apa, Sayang? Kamu barusan ngomong apa?” tanya Han yang berdiri di depan rak buku dekat televisi.Sedari tadi Han sedang asyik memilih buku yang cocok untuk menemaninya tidur nanti. Kebiasaan Han adalah membaca buku sebelum terlelap tidur.“Ini loh, Mas. Aku gedek banget sama karakter di sinetron. Masak pasrah terus. Mana bilang kalau dia nggak punya pilihan. Bikin makin geregetan,” jawab Cani mengungkapkan isi hatinya.“Terkadang, dalam hidup. Ada beberapa manusia yang memang tidak memiliki pilihan, Sayang,” jelas Han memberi Cani pandangan yang berbeda.“Jadi, Mas Han lebih membela yang ada di sinetron? Ketimbang aku?” sungut Cani mengeluarkan ekspresi sebal.Han jadi panik. Ia pun segera menghampiri Cani. Dan duduk di sebelah Cani.“Sayang, bukan seperti itu. Haduh, maafkan aku, Sayang. Aku salah bicara,” ucap Han membelai rambut Cani.“Aku tidak bermaksud

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 89. Kebaikan Berlebihan Marci

    “Emangnya, Ibu ada bukti? Kalau aku sama Albert berhubungan layaknya suami istri?” kelit Victory.“Kalau nggak punya bukti. Jangan menuduh sembarangan, Bu,” imbuh Victory tidak terima.Bu Helena tak kunjung menanggapi ocehan putrinya. Dia lebih memilih untuk diam, dan menelisik mimik wajah Victory.“Ibu curiga sama aku?” tanya Victory menatap nyalang ibunya.“Firasat seorang ibu tidak pernah salah,” jawab Bu Helena tanpa ragu.“Ya ampun, Ibu ... Albert itu tidak menyukai wanita,” tandas Victory.“Mangkanya, Mas Indra mengizinkan Albert main di sini. Bahkan, Mas Indra sendiri yang kerap meminta Albert untuk menginap di rumah, ketika Mas Indra pergi ke luar kota,” jelas Victory.“Kali ini firasat, Ibu keliru,” tambah Victory menepuk pundak sang ibu.“Masak, sih salah?” gumam Bu Helena meragukan Victory.Victory menganggukkan kepalanya.“Namanya juga manusia, Bu. Tempatnya salah,” timpal Victory enteng.Victory kembali duduk nyaman di sofa. Tangannya meraih ponsel pintar miliknya.“Terus

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 90. Pertemuan Perdana Haily Dan Indra

    “Barusan kamu ngomong apa? Kamu ingin mengakhiri hubungan kita?” tanya Albert menatap tajam Victory.“Mau sampai kapan kamu memperlakukan aku seperti ini? Aku memiliki batas,” ungkap Victory.Wajah Victory terlihat sendu. Wanita muda itu tak bisa menutupi betapa lelah dirinya. Kelakuan Albert luar biasa menguras tenaga hidup Victory.Kehidupan seperti ini sama sekali tak pernah terlintas di otak Victory. Albert jauh lebih sadis ketimbang Marci.“Kamu bekerja untuk Hime. Mangkanya, kamu giniin aku,” tuduh Victory.Albert berdecap. “Hime saja tidak tahu tentang hubungan kita. Kenapa kamu selalu menyangkut-pautkan aku dengan Hime?” tanya Albert mengeluarkan ekspresi polos.“Lantas, kenapa kamu memaksa aku untuk melakukan hal-hal gila?” sungut Victory menuntut kejelasan dari Albert.Albert menghela napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Setelah sudah sedikit tenang. Albert duduk di sofa yang ada di sebelah ranjang. Mata Albert tak pernah lepas dari Victory.“Ingatkah kamu? Aku per

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 91. Pertemanan Hangat Indra Dan Haily

    “Maaf, barusan kamu ngomong apa? Tolong diulang. Aku takut salah dengar,” pinta Indra ingin memastikan.“Lupakan, aku hanya bercanda tadi,” jawab Haily bete.Indra tersenyum sembari terus memperhatikan penampilan Haily yang anggun. Jujur saja, sebagai seorang lelaki normal, visual Haily sangat menarik perhatian Indra.Wajah Haily yang elok, kulit seputih salju. Serta pakaian mewah yang membalut tubuh ideal Haily. Memperlihatkan betapa parnipurna sosok Haily.“Hey, kenapa kamu bengong?” kata Haily menyentuh punggung tangan Indra.Indra tiba-tiba gugup karena merasakan aura begitu kuat yang terpancar dari Haily.“Maaf, aku sedang memikirkan banyak hal. Jadi, sampai dari mana obrolan kita?” Indra tersadar dari lamunan.“Memangnya kita sedang mengobrol? Kita bahkan belum berkenalan,” kata Haily sedikit kesal.“Perkenalkan, namaku Indra. Aku pemilik seluruh perkebunan kepala sawit di kota ini,” ucap Indra membanggakan diri.“Wah ... Kamu bukan orang biasa. Aku harus memperlakukanmu dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 92. Haily Malah Jadi Teman Victory

    “Mas Indra punya teman cewek? Kok nggak pernah cerita ke aku?” protes Victory mengerucutkan bibir.Melihat sang kekasih merajuk, Indra yang awalnya bersikap tenang, berubah panik. Indra pun langsung berkilah dengan mengatakan jika Haily masih saudara jauh. Jadi, Victory tak perlu cemburu.“Yang dikatakan Mas Indra benar. Kita masih bersaudara,” sambung Haily mmebenarkan kehobongan Indra.Meskipun jawaban Indra masuk akal. Tapi, entah mengapa, perasaan Victory tidak enak. Seperti ada kejanggalan di hubungan Indra dan Haily.“Kalian lagi makan, aku boleh ikut, nggak?” pinta Haily tak tahu diri.Sebelum mendapatkan izin dari pemilik rumah, Haily sudah duduk di salah satu kursi.“Victory ... Ibu ... Ayo kita lanjut makan.” Indra mengembalikan suasa agar kondusif.Setelah mengambil sedikit makanan, lalu meletakkannya ke dalam pising. Haily melahap makanan tersebut.“Aduh ... Aku jadi nggak enak, nih. Kayaknya aku datang di saat yang tidak tepat ya?” ujar Haily memecah kehelingan yang sempa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 93. Impian Cani Terwujud

    “Mana mungkin kamu melakukannya sendiri. Kamu memang hebat. Tapi, kamu tetap seorang wanita,” kata Albert sedikit meremehkan Haily.“Terdengar tidak masuk akal. Nyatanya, itulah yang terjadi,” balas Haily menyesap rokok elektronik miliknya.“Sebelumnya kamu mengatakan jika kamu dibantu oleh keluargamu.” Albert tak ingin percaya begitu saja.“Keluargaku sangat hebat,” ucap Haily menghela napas.“Namun, itu hanya berlaku di masa lalu. Di saat kartelku masih utuh. Sekarang, mereka sama sekali tidak berdaya,” lanjut Haily menjelaskan.Haily tak ragu utnuk menceritakan mengenai keadaan keluarganya yang sesungguhnya kepada Albert. Toh, Haily sudah lelah berpura-pura di hadapan orang lain.“Jadi, kamu yang membebaskan dirimu sendiri?” tanya Albert menatap nyalang Haily.“Semua terjadi karena ada kesempatan,” jawab Haily enteng.Haily mencodongkan tubuhnya ke arah Albert.“Anak buahmu membuat kesalahan. Aku menghukum mereka untuk meringankan pekerjaanmu.” Secara tidak langusng, Haily mencibir

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09

Bab terbaru

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 125. Han Mengejar Ke Meksiko

    Detik-detik setelah mengetahui jika Cani sedang bersama Rio, wajah Han menegang. Amarah membara di matanya. "Rio, si bajingan itu, berani-beraninya menculik istriku!"Tanpa ragu, Han langsung menghubungi Marci menggunakan ponselnya. Han menceritakan semua yang menimpanya kepala Marci. "Marci, lacak Cani. Pakai semua yang kamu punya," perintah Han dingin dan penuh ancaman.Marci yang dari dulu sudah terbiasa dengan sifat tegas bosnya, segera menjalankan tugas. Ia mengakses sistem pelacak canggih yang terhubung ke perangkat kecil di bawah kulit Cani, sebuah alat yang ditanamkan Han tanpa sepengetahuan Cani. Data lokasi Cani muncul di layar monitor, titik bergerak cepat menuju bandara. "Cani menuju bandara, sepertinya Rio akan membawa Cani ke Meksiko. Tidak ada tempat lain selain Meksiko," lapor Marci dengan napas tersengal.Han langsung tancap gas. Ia melaju dengan kecepatan tinggi menuju bandara. Adrenalinnya memuncak saat bayangan wajah Cani yang ketakutan terbayang di benaknya. I

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 124. Penculikan Cani?

    Mobil bagaikan sebuah peti mati yang beroda. Gelap, sempit, dan mencekik. Tali nilon yang melilit pergelangan tangan Cani terasa semakin mengerat, menciptakan rasa sakit yang membakar.Cani mencoba lagi, dan lagi, menarik-narik tali itu, namun hanya rasa perih yang menusuk kulitnya. Di bibirnya, lirih dan putus asa, terucap hanya satu kalimat, "Mas Han ... Tolong aku ...." Kalimat itu bergema dalam kegelapan, sebuah permohonan yang mungkin tak akan pernah sampai.Di luar, kegelapan pedesaan berganti dengan pemandangan jalan raya yang semakin ramai. Lampu-lampu kota mulai bermunculan, tapi bukan kota yang dikenalnya. Cani menyadari, ia dibawa jauh, jauh dari tempat tinggalnya. Jalan raya berganti dengan jalan yang menuju bandara.Hati Cani mencelos. Ia jelas sudah dibawa ke luar kota, dan sekarang ... Sebuah bandara? Ke mana ia akan dibawa? Keputusasaan mencengkeram Cani lebih erat."Mas Han ... Kamu di mana?" isakannya terdengar di antara giginya yang terkatup.Cani menendang k

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 123. Rio Mulai Bertingkah

    Kedatangan Rio membuat Han makin memperketat penjagaannya. Terutama pada Cani yang sepertinya diincar oleh Rio. Han ingin melakukan pertemuan kembali dengan Rio, guna mempertanyakan maksud, dan tujuan Rio datang ke Indonesia. Akan tetapi, Rio seperti belut yang licin. Tak mudah untuk bertemu Rio lagi. Bahkan Han tak mampu melacak keberadaan Rio. "Ke mana si keparat itu?" geram Han meremas gelas yang ia genggam. "Entah lah, apa mungkin dia kembali? Tapi, aku sudah mengecek di seluruh bandara, dan pelabuhan. Rio belum keluar dari negara ini," jelas Marci. "Mungkin Rio hanya menggertak saja," sahut Hime. Semua orang tampak panik, dan gelisah saat mengetahui Rio mengunjungi Han, kecuali Hime yang terlihat biasa saja, malah cenderung ke santai. "Rio itu pembisnis, kalau boleh menebak, mungkin ada pekerjaan di sini, berhubung dia tahu kamu bersembunyi di sini, Rio mengunjungimu," urai Hime. Han menyipitkan matanya saat mendengar celoteh Hime. "Jadi, Rio sudah tahu aku bersembunyi d

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 122. Rio?

    Seiring berjalannya waktu, akhirnya hari ini Indra bebas dari penjara. Indra merasa sangat lega. Ias sempat mengumpat, dan bersumpah tidak akan sudih kembali lagi ke tempat mengerikan seperti penjara. Indra turun dari mobil yang ia tumpangi tepat di depan gerbang rumahnya. Baru saja Indra membuka gerbang, ia dikejutkan dengan dua buldoser yang terparkir di halaman rumahnya. "Apa-apaan ini!" geram Indra mengetahui jika tamanan hias ratusan juta miliknya telah digilas oleh roda buldoser. Seorang pria bertubuh tinggi turun dari buldoser. Ia tersenyum menyambut kedatangan Indra. "Han?" lirih Indra terkejut. "Ngapain kamu di sini?" sungutnya risih. "Aku ingin menyambutmu. Aku sudah menyiapkan hadiah yang bagus untukmu," ringis Han. "Tutup mulutmu! Pergi dari rumahku!" usir Indra. "Rumahmu? Sepertinya kamu melupakan sesuatu. Sebelum kamu di penjara, rumahmu sudah disita pihak bank, karena kamu tidak sanggup membayar hutang," ujar Han. Indra tak mampu menutupi keterkejutannya, kedua

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 121. Selamat Menikmati Penderitaanmu, Indra

    Persidangan atas kasus penyebaran video tak senonoh yang dilakukan oleh Indra telah membuahkan hasil. Semua sesuai dengan keinginan Han. Indra hanya dihukum selama tiga tahun kurungan penjara, dan denda sebanyak satu juta rupiah.Bagi Cani dan Victory, hukuman tersebut sangatlah ringan, tak sebanding dengan kerugian yang diderita oleh Victory. Belum lagi, Indra juga melaporkan Victory atas tuduhan perzinahan.Sepertinya Cani tak mau kalah. Ia juga berniat untuk melaporkan Indra karena Indra telah melakukan kekerasan terhadap Victory. Akan tetapi, Victory tidak ingin masalah ini makin panjang. Sehingga Cani terpaksa menahan diri.“Hanya dihukum tiga bulan? Hakim itu pasti sudah disuap sama Indra!” Sedari tadi Cani ngedumel. Menunjukkan ketidakterimaannya terhadap putusan sang hakim agung.“Indra sudah tidak memiliki uang. Mustahil jika ia bisa menyuap hakim,” sahut Marci membela hakim yang ternyata kenalannya sendiri.“Sebelum memutuskan h

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 120. Tindakan Mematikan Han

    Suasana di rumah Cani dan Han terasa berat. Cani, dengan tegar, memeluk Victory erat-erat, meyakinkan adiknya bahwa ia tetap dicintai dan didukung. Air mata Victory mengalir deras, tanpa suara, menceritakan kesedihan yang tak terucapkan. Cani terus mengusap punggung Victory, membisikkan kata-kata penghiburan, berharap bisa sedikit meringankan beban batin adiknya yang terluka. Han duduk di samping mereka, tangannya terulur untuk ikut mengusap rambut Victory dengan lembut, sentuhan yang penuh empati dan pengertian. Ekspresi wajah Han sulit diartikan. Ia terlihat tenang, namun ada semburat kekhawatiran yang terpancar dari sorot matanya. Bukan berarti Han tidak mendukung Victory, tetapi keheningan Victory, ketiadaan suara untuk menjelaskan semuanya, membuat Han semakin sulit untuk sepenuhnya memahami situasi.Han mengerti bahwa ada yang disembunyikan, lebih banyak lagi yang tak bisa diungkapkan oleh Victory karena keterbatasanny

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 119. Kehancuran Indra

    Cani tak mampu menutupi keterkejutannya. Apa mungkin, Indra menyiksa Victoru karena memergoki hubungan terlarang yang pernah terjalin antara Marci dan Victory? Tapi, tetap saja, kekerasan dalam rumah tangga, tidak pernah bisa dibenarkan. Apalagi sampai membuat adiknya cacat permanen. Indra harus mendapat ganjaran atas perbuatannya. Keputusan Cani sudah bulat. Tidak mungkin berubah. "Bapak Indra yang terhormat. Aku pertegas sekali lagi. Mulai sekarang, perusahaan ini tidak menjalin kerja sama apa pun dengan perkebunan milikmu."Mendengar pernyataan itu, Indra jadi naik pitam. Kedua tangannya yang terkepal sudah siap untuk menghantam kepala Cani. Indra melangkahkan kakinya mendekati Cani, begitu ada di dekat Cani, Indra mengayunkan tangannya, berniat untuk memukul Cani. Namun, tangannya terhenti, ada seseorang yang menahan. "Berani memukul istriku?" tekan Han. Han mendorong Indra hingga membuat tubuh Indra mundur ke

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 118. Hime Menemui Haily

    “Dimakan? Memangnya Mas Han kanibal?” Cani menimpali perkataan nyeleneh Marci.“Mungkin saja,” balas Marci seadanya. Cani menggelengkan kepalanya, dan lebih memilih untuk tak melanjutkan obrolan yang menurutnya tidak akan ada ujungnya jika terus diladeni.“Setelah ini apa?” tanya Han seakan tidak sabar ingin mempermainkan Indra.“Sabar dulu. Kita harus menunggu waktu yang pas. Seperti ketika kebun kelapa sawit Indra mulai panen,” jawab Marci menyeringai lebar.***Haily keluar dari dalam kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil. Ia baru saja membersihkan tubuhnya, setelah seharian menjalani aktivitas yang cukup melelahkan.Haily duduk santai di meja rias. Ia sangat terkejut, bahkan sempat berteriak, ketika melihat sosok Hime dari pantulan cermin di depannya. Sontak Haily langsung menoleh ke belakang. “Ngapain kamu di sini? Kok kamu bisa masuk ke dalam kamarku?” sungut Haily

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 117. CEO Cani

    Kedua mata Victory yang berkaca-kaca terbuka dengan lebar. Badan Victory juga bergetar hebat, menandakan jika sang pemilik tubuh tengah diliputi rasa takut yang amat luar biasa.Victory tahu betul bagaimana sakitnya saat lidahnya dipotong oleh Indra. Dan sekarang, Hime akan mengambil hidungnya? Victory memang pasrah apabila ia harus mati. Namun, Victory sama sekali tidak siap jika ia disiksa terlebih dahulu sebelum dibunuh.“Aku bakal bikin hidung kamu mancung kayak hidungku,” desis Hime kesetanan.Hime sengaja tak langsung melukai wajah Victory dengan pisau. Ia masih menikmati ekspresi takut yang terpantri di wajah elok Victory.“Kamu sangat suka mencibir, dan mengolok orang lain. Kamu pasti sangat menderita saat kehilangan lidahmu. Aku turut prihatin,” cerocos Hime.Suara lirih Hime masih mampu didengar oleh telinga Victory yang tidak tuli.“Bisa dibilang kamu sudah kehilangan senjatamu. Jadi, sekarang kamu tidak mung

DMCA.com Protection Status