“Mana mungkin kamu melakukannya sendiri. Kamu memang hebat. Tapi, kamu tetap seorang wanita,” kata Albert sedikit meremehkan Haily.“Terdengar tidak masuk akal. Nyatanya, itulah yang terjadi,” balas Haily menyesap rokok elektronik miliknya.“Sebelumnya kamu mengatakan jika kamu dibantu oleh keluargamu.” Albert tak ingin percaya begitu saja.“Keluargaku sangat hebat,” ucap Haily menghela napas.“Namun, itu hanya berlaku di masa lalu. Di saat kartelku masih utuh. Sekarang, mereka sama sekali tidak berdaya,” lanjut Haily menjelaskan.Haily tak ragu utnuk menceritakan mengenai keadaan keluarganya yang sesungguhnya kepada Albert. Toh, Haily sudah lelah berpura-pura di hadapan orang lain.“Jadi, kamu yang membebaskan dirimu sendiri?” tanya Albert menatap nyalang Haily.“Semua terjadi karena ada kesempatan,” jawab Haily enteng.Haily mencodongkan tubuhnya ke arah Albert.“Anak buahmu membuat kesalahan. Aku menghukum mereka untuk meringankan pekerjaanmu.” Secara tidak langusng, Haily mencibir
Han merupkan seorang Godfather. Kedudukan tertinggi di tahta mafia. Han lahir dengan nama Mark Hanzei George. Dari pasangan Mark dan Lusi. Han memiliki kakak angkat laki-laki, dan kembaran perempuan. Han seharusnya menjadi Presdir Geo Grup menggantikan posisi ayahnya. Namun, dunia bawah tanah, lebih membuat Han jatuh hati. ketimbang harus terjun ke dunia bisnis. Sebelum menjadi Godfather, Han memiliki 80% saham Geo Grup. Hal tersebut dijadikan celah oleh musuh-musuh Han. Mereka yang tidak bisa mengalahkan Han. Beralih mengusik Keluarga George. Kondisi tersebut mengakibatkan tewasnya Mark, ayah kandung Han. Dan menjadi titik balik Han. Kematian sang ayah membuat Han sangat murka. Meskipun dirinya tak akrap dengan ayah kandungnya. Han tetap menghormati orang tuanya. Han pun mengambil keputusan besar. Ia menyerahkan seluruh saham Geo Grup yang ia miliki kepada kakak angkatnya. Dan menunjuk sang kakak angkat menjadi Presdir Geo Grup. Setelah memastikan ibunya aman. Han memutuskan un
Seiring berjalannya waktu, usaha Cani makin maju. Bahkan Cani sudah mulai berani menjajal bisnis online. Semua langkah berani Cani selalu didukung oleh Han. Han juga lah yang dengan telaten menghajari Cani. Selain melayani Han, Cani disibukkan dengan mengurus bisnis kripik pisang miliknya. Cani tak menyia-nyiakan media sosial yang ada untuk terus mempromosikan dagangannya. Lahan kosong di belakang toko barunya, sudah berubah menjadi pabrik kecil untuk mengolah kripik pisang. Karena permintaan yang makin membeludak. Mau tak mau Cani memperkerjakan beberapa anak muda di desanya. Kehidupan Cani agaknya berubah. Cani yang sudah memiliki banyak uang, mengubah penampilannya menjadi sedikit lebih rapi, dan enak dipandang. Namun, Cani tetap tak ingin menunjukkan kemewahan. Karakter Cani yang sederhana dan rendah hati. Masih menjadi melekat pada diri Cani. “Bos lagi ngapain nih? Kayaknya seru banget!” ujar Hime berjalan menghampiri Cani yang sedang duduk santai di depan layar laptop
“Kapan, Ibu berangkat ke Thailand?” tanya Victory.“Ibu sudah berkemas dari jauh hari. Tapi, belum juga pergi.” Victory duduk di sebelah ibunya yang sedang menata perlengkapan obat.“Nanti malam ibu akan terbang ke Thailand, bareng temang-teman ibu yang super kaya itu. Untung aku punya mantu tajir. Aku jadi bisa jalan-jalan ke luar negeri. Senangnya ....” jawab Bu Helena sumringah.“Ibu langsung mengganti teman, setelah mendapatkan menantu seperti Indra. Ibu benar-benar membuang teman lama,” sindir Victory tanpa bermaksud menyalahkan sikap Bu Helena.“Teman lama ibu itu tidak berguna. Mereka dari kalangan orang miskin. Kalau ibu terus bersama mereka. Bisa-bisa, aura miskin mereka melekat ke ibu terus. Ya, nggak mau lah. Ibumu ini ‘kan sudah menjadi sosialita.” Bu Helena begitu angkuh saat mengatakannya.“Kamu juga harus gitu. Mangkanya, waktu kamu pengen bertemu teman-teman lamamu. Ibumu ini selalu melarang. Daripada kamu nanti dimanfaatkan,” tambah Bu Helena melirih Victory.“Aku sel
Victory tak menyerah. Wanita itu bersusah payah merangkak ke arah Indra. Namun, sebelum Victory berhasil meraih kaki Indra kembali. Sang suami langsung menyepak kepala Victory seperti bola sepak. Victory tak bisa menahan tangisannya ketika darah keluar dari dalam mulutnya. “Tak hanya satu pria. Kamu melakukannya dengan banyak pria. Puluhan video dikirim padaku. Menjadi bukti ternyata atas kelakuan bejatmu,” ucap Indra terlalu sakit mengatakan kalimat itu. “Semua yang aku lakukan untukmu. Tak ada harganya,” lirih Indra menangis pilu. Victory menggelengkan kepalanya. Victory menangis sesenggukkan. “Sekarang, apakah kamu memiliki pembelaan?” tanya Indra memandang Victory dengan tatapan penuh kekecewaan. Victory menundukkan kepalanya. Memotong tatapan intens keduanya. “Aku dijebak,” jawab Victory lirih. Bukannya bersimp
“Kamu nggak berniat untuk membunuh istrimu sendiri ‘kan, Indra?” tanya Haily agak curiga dengan gelagat aneh Indra.“Untuk saat ini mungkin tidak. Tapi, jika aku lepas kendali. Aku tidak akan mengelak,” jawab Indra enteng.Sebelum melanjutkan kalimatnya. Indra menoleh ke kanan dan ke kiri. Memastikan jika sekeliling mereka tak ada orang yang menguping obrolan mereka.“Hey, mau aku beri tahu rahasiaku?” Indra mencodongkan tubuhnya ke arah Haily.“Rahasia apa?”Indra tersenyum miring, lalu berbisik, “Aku pernah melenyapkan beberapa nyawa. Hal itu sudah biasa di hidupku.”Haily mengeluarkan ekspresi terkejut. Tentu hanya sekedar kepura-puraan belaka. Haily sudah pernah mendengar mengenai Indra yang pernah menghabisi nyawa seseorang dari Albert.Namun, Haily tak menyangka, Indra akan mengakuinya sendiri. Padahal Indra hanya orang biasa yang hidup di negara paling damai di dunia. Tetap memberi kesan bagi Haily. Haily jadi pen
“Apa yang kamu lihat? Ibu tiriku yang sangat baik? Kok kayaknya seru banget.” Suara Cani membuat Bu Helena tersentak. Bu Helena menoleh ke belakang. Ia menatap Cani yang terus berjalan mendekatinya. Cani duduk santai di seberang kiri Bu Helena. “Cani, ngapain kamu ada di sini?” tanya Bu Helena bingung. “Aku juga ingin melihat apa yang kamu lihat,” jawab Cani enteng. Cani menoleh ke arah layar besar yang menampilkan adegan panas yang dilakukan Victory bersama banyak pria. Dengan tersenyum, Cani berkomentar. “Adikku tercinta berbakat juga jadi bintang film porno. Baru aku tahu. Kamu pasti sangat bangga pada anakmu.” Bu Helena langsung panik. Ia meraih remot televisi di depannya. Bu Helena berusaha mematikan televisi yang menampilkan tubuh telanjang Victory yang sedang digagahi oleh bermacam-macam pria. Namun sayang, r
Hari telah berganti, namun perasaan sayang Cani ke Han tak pernah berganti, apalagi berubah. Justru Cani makin tergila-gila dengan suaminya yang begitu perhatian. Meskipun semenjak menikah dengan Han, hidup Cani selalu ditimpa banyak rintangan. Kebahagiaan yang Cani rasakan jauh lebih besar. Cani merasa sangat beruntung, telah memiliki Han di sisinya. Setidaknya, itulah yang dirasakan Cani saat ini. Kehidupannya bisa dibilang sempurna. “Cani! Kamu ngapain di sini? Cari siapa?” sapa Dewi menghampiri Cani. Dewi merupakan menantu Mak Ti yang bekerja di pabrik sepatu, sama seperti Han. Namun Dewi sebagai pegawai pabrik. Sedangkan Han merupakan satpam. “Eh? Mbak Dewi. Ini, aku lagi nyari suamiku. Mau ngasih bekal makanan. Kasihan, tadi pagi nggak sempat sarapan. Aku bangun kesiangan,” jelas Cani tersenyum ramah. “Suamimu kerja di sini? Emangnya kamu sudah nikah? Ko