Share

Bab. 82. Kuliah Yuk!

Mendengar perkataan Pak Lurah. Tubuh Cani lemas seketika. Rasa senang di hatinya memudar.

“Kamu kok yo lucu toh, Ni,” kata Pak Lurah tertawa kencang melihat wajah lesu Cani.

“Lah?”

“Masak, sudah sepakat. Terus aku batalkan? Berarti aku suka memberi harapan palsu, dong!” kelakar Pak Lurah.

Cani masih kebingungan. Sementara Han biasa saja.

“Sebenarnya, yang ingin menjual tanah itu, ya istriku. Jadi, istriku nggak mungkin keberatan. Apalagi yang beli itu kamu, Cani,” terang Pak Lurah.

Cani bernapas lega. Baru sadar jika dirinya hanya sedang digoda oleh Pak Lurah.

“Terima kasih, Pak Lurah,” kata Cani.

Mereka bertiga pun mengobrolkan hal lain. Agar lebih akrab dan nyaman satu sama lain.

***

Selama satu minggu, Albert mengawasi gerak gerik Indra, dan Victory. Selama itu juga, Haily setuju untuk terus berada di dalam rumah yang disewa Albert.

Toh, Haily memang tak ingin keluyuran seorang diri. Haily masih mengutamakan keselamatannya daripada nafsunya.

“Aku sudah punya celah untuk ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status