Semua Bab Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta: Bab 41 - Bab 50

301 Bab

Bab 41 - Teman Bangsul

Suatu hal yang sangat Melviano takutkan saat ini terjadi. Sesuatu yang membuat jantung Melviano berdetak lebih cepat dari biasanya. Gimana nggak degdegan kalau ia bertemu dengan Addison. Orang yang sangat Melviano hindari. Apalagi saat ini ia bersama Kaila, tambah pusing sekaligus stres sudah saat ini.“Tumbenan kau sudah pulang kantor,” sapa Addison yang sedang mengantar adiknya.“Lagi nggak ada kerjaan saja,” jawab Melviano datar.Kaila hanya diam memperhatikan dua orang yang sedang berbicara yang nggak Kaila tahu apa artinya.“Dia istri kamu?” tanya Addison sambil melirik ke arah Kaila.“Bukan, dia hanya saudaraku yang dari Indonesia.”“Seriusan? Kalau begitu boleh dong, buat senang-senang aku malam ini,” ucap Addison sambil tersenyum miring.“Tidak bisa! Dia anak baik-baik. Kau cari wanita lain saja lah, apa perlu aku carikan untukmu?” Melviano langsung terlih
Baca selengkapnya

Bab 42 - Perhatian Kecil Melmel

Melviano kali ini akan mencoba bersikap sabar menghadapi Kaila. Apalagi istri kecilnya lagi sakit jadi dia akan mode manja seperti ini. Kalau tidak sakit  sudah Melviano banting juga saat ini. Kaila  merengek minta gendong. Dengan terpaksa Melviano menggendong Kaila yang ingin melihat mansionnya saat ini. Padahal lagi sakit tapi jiwa ngeselinnya tetap ada, apalagi sehat lebih-lebih pengin lempar ke atas genteng.“Kok mansion kamu jelek, Mel,” ucap Kaila melihat mansion Melviano.“Enak saja, mahal ini.”“Temboknya acak-acakan begitu, ih.”“Bodoh, itu namanya shabby  chic, jadi dekoran begitu.” Melviano geram dengan Kaila. Ini anak tahu desain interior nggak sih!“Kenapa nggak satu warna saja sih, Mel?”“Aku suka warna-warna cerah, makanya aku belikan underware warna cerah.”Glek ... Kaila langsung menelan ludahnya sendiri susah payah.“K
Baca selengkapnya

Bab 43 - Ketakutan

Setelah puas mengamuk di ruang tamu. Melviano langsung berlari menuju ke arah kamarnya yang terdapat Kaila. Dengan cepat ia membuka pintu yang sengaja Melviano kunci.Ceklek.“Mel,” sapa Kaila yang langsung mendapat serangan pelukan tiba-tiba oleh Melviano.Melviano justru langsung memeluk Kaila dengan sangat erat. Ia membekap tubuh mungil Kaila. Rasanya tidak ingin melepaskan tubuh kecil ini, Melviano nggak ikhlas jika ada yang menyentuh miliknya meski hanya seujung kuku pun. Tidak rela pokoknya!“Kaila, please jangan tinggalin aku,” ucap Melviano begitu sendu. Ia masih memeluk Kaila erat.“Kamu kenapa sih? Kesambet setan beneran ya? Aneh banget sih hari ini. Peluk-peluk aku dua kali.”“Jangan tinggalin aku, lupakan laki-laki yang kamu cintai, siapa pun itu,” gumam Melviano yang merasa sangat takut, entah kenapa ia sangat takut jika Kaila benar-benar pergi dari hidupnya. Meski ngeselin setidak
Baca selengkapnya

Bab 44 - Warning!

Setelah mendapat semprotan dari iblis MelMel, dengan cepat Kaila langsung mematikan teleponnya secara sepihak. Bodoh amat kalau MelMel ngamuk, lagian kepo banget dengan urusan Kaila.“Siapa yang telepon?” tanya Cris heran saat melihat wajah Kaila mendadak pucat.“Ah, biasa iblis yang telepon.” Kaila tetap menampilkan senyum cerianya meski hatinya saat ini sedang sangat dagdigdug seperti bom panci yang akan meledak.“Hah? Iblis?” tanya Cris tidak paham dengan jawaban dari Kaila.“Iya, iblis Meli,” balas Kaila sambil terkekeh. Cris baru paham, ternyata tuan Melvin dijuluki oleh istrinya sendiri iblis. Wah gila sih, parah banget Kaila ini. Masa suami sendiri dikata iblis. Kocak banget dah.“Sudah, Cris, nggak usah dipikirkan. Lagian dia lagi di kantor nggak mungkin ke sini.”Cris mengangguk meng-iyakan. Lagian jarak kantor tuan Melvin dengan mansion madam Margaret juga jau
Baca selengkapnya

Bab 45 - Menangkap Maling

Dengan gerakan yang sangat cepat Kaila menyingkirkan kepalanya ke samping hingga mau nggak mau wajah Melviano kepentok lantai keramik.Dug.“Aduh,” teriak Melviano saat jidadnya terbentur lantai dengan sangat sempurna.“Hahahah, mamam tuh  lantai keramik apa marmer, mang enak,” ucap Kaila meledek Melviano. Tau dah ini yang dipasang apaan? keramik apa marmer. Ya intinya nemplok di lantai dah.Saat ini Melviano sedang menatap tajam ke arah Kaila. Ia melihat Kaila sedang tertawa terbahak-bahak seperti tidak punya dosa saja. Padahal kalau dihitung, dosa dia banyak banget.“Seneng lihat aku menderita?” tanya Melviano sinis.Kaila masih saja menahan tawanya. Sumpah ucul banget tadi. Terus jidad si MelMel juga benjud begitu. “Ngapain kamu lihat-lihat sambil mesam-mesem segala.” Melviano langsung berusaha berdiri. Ia mengusap jidadnya yang terasa nyeri kalau dipegang.Kaila mas
Baca selengkapnya

Bab 46 - Kejam!

Melviano mendengar namanya dipanggil dari arah ruang kerjanya. Siapa lagi kalau bukan istrinya yang suaranya cetar membahenol eh membahana.Dengan langkah lebar dan tegap Melviano membuka pintu ruang kerja. Ia sudah melihat Kaila yang sedang bertolak pinggang seperti orang banyak duit aja.“Ada apa?” tanya Melviano menatap Kaila bingung.“Maling.”Dahi Melviano mengerut bingung, emang ada maling? Mana? Kok nggak ada barang yang hilang sih!“Mana.”“Itu.” Kaila menunjuk ke arah Melviano dengan dagunya.Melviano langsung menengok ke belakang ngeri ada malingnya yakan. Pas menengok, tidak ada siapa pun. Lah malingnya siapa? Pikir Melviano bingung.“Mana? Nggak ada orang lain di sini.” Melviano masih tetap bingung.“Masih nggak nyadar kamu?!” teriak Kaila sambil berjalan ke arah Melviano dengan gaya sengak.“Nyadar apa sih?”&ld
Baca selengkapnya

Bab 47 - Kaila Sakit

Setelah mengeringkan tubuhnya. Kaila merasa tubuhnya makin lemas juga pusing. Kaila menempelkan tangannya di dahi yang terasa sangat panas itu. Kaila melihat pergelangan tangan yang sangat membiru akibat cengkeraman Sawyer juga MelMel iblis.Kaila terus menangis dalam diam. Rasanya Kaila nggak kuat berumah tangga dengan iblis! Kaila ingin bercerai rasanya, detik ini juga. Nggak rugi juga dia masih perawan. Hanya rugi status saja yang janda. Tak apa lah janda rasa perawan.Kaila merasa kedinginan, ia segera menaikan selimutnya sampai leher. Kaila mulai memejamkan matanya yang terasa panas akibat menangis dan diguyur air oleh MelMel.Keadaan masih sore, terpaksa Melviano pergi menuju apartemen Addison teman bangsulnya. Melviano akan mengajak Addison untuk bersenang-senang malam ini.“Wah brengsek, main nyelonong aja,” ucap Addison saat Melviano sudah masuk apartemennya.Mereka bertiga sudah saling kenal dan tahu password apartemen masing-
Baca selengkapnya

Bab 48 - Skin To Skin

Kaila sudah tidak mempedulikan lagi gengsinya saat ini. Ia pasrah saja, tubuhnya juga lemas ngelawan.Melviano sendiri sudah melepaskan pakaiannya saat ini, ia mulai membantu untuk melepaskan kancing piyama milik Kaila. Melviano merasa degdegan saat ini, padahal hal seperti ini sudah biasa di mata Melviano tapi kenapa ini rasanya beda sekali, ya. Seperti ada kembang api yang meletup-letup dalam hatinya. Melviano menelan ludahnya susah payah saat melihat beehaa warna hitam yang Kaila kenakan, ia harus membuang pikiran nakalnya saat ini. Brengsek banget ini otaknya!“Sudah,” ucap Melviano yang langsung membuang baju Kaila sembarangan. Ia justru memilih menuntun Kaila masuk selimut dengan dirinya juga. Melviano mulai memeluk Kaila dalam keadaan setengah naked. Sial, bangun-bangun dah ini si dedek kecil! Kampret!Kaila makin menelungkupkan wajahnya ke dalam dada bidang Melviano, Kaila akan menikmati momen ini. Bodoh amat lah soal nanti, pura
Baca selengkapnya

Bab 49 - Debat Pasutri

Lagi-lagi Melviano mengerjakan dokumen sambil melirik ke sofa. Di mana Kaila masih tiduran anteng. Tak lama  kemudian ada yang  mengetuk pintu dan membukanya, menampilkan sosok Mike membawa makanan juga obat memar.“Ini, Tuan,” ucap Mike meletakan makanan juga cream memar.“Terima kasih, Mike.”Mike menunduk, dan melihat ke arah wanita yang sedang tiduran sambil bermain tablet. Kemudian Mike izin keluar kembali.“Ini makanan, ayo cepat dimakan. Katanya lapar,” ucap Melviano agar Kaila berhenti main tablet. Lagian Kaila serius banget sih nonton film begitu.“Iya, nanti bentar lagi.”“Nonton apa sih?” tanya Melviano penasaran.“Drakor, sedih banget sumpah. Ji Chang Wook kissing, aku patah hati, Mel,” adu Kaila sendu, namun matanya menatap makanan yang sudah terletak di meja.“Itu film yang cowoknya suka pakai bedak sama lisptik, y
Baca selengkapnya

Bab 50 - Kissmark

Setelah menerima telepon dari Addison. Dada Melviano langsung bergemuruh sangat hebat. Perasaannya seperti dicabik-cabik. Ia takut kalau nanti Addison bertemu dengan Kaila kembali.“Kaila, kita pulang sekarang,” ajak Melviano yang mengajak Kaila pulang ke mansion. Karena di sana lebih aman dari pada membiarkan Kaila ikut ke kantornya.“Kenapa? Ini belum waktunya pulang, ini masih jam dua belas siang, Mel.”“Iya, aku ada rapat penting habis ini. Jadi aku nggak bisa membiarkan kamu sendirian di kantor.”“Tak apa, aku tunggu kamu di sini, Mel.” Kaila tetap keukeh dengan pendiriannya.“Tapi aku rapatnya lama sampai malam.”Dengan sangat terpaksa Kaila menurut untuk pulang ke  mansion. Melviano langsung menggandeng tangan istri kecilnya dengan posesif. Kali ini Melviano melingkarkan tangan kekarnya di pinggang ramping istrinya. “Nanti pergelangan tangannya diobati
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
31
DMCA.com Protection Status