All Chapters of Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta: Chapter 51 - Chapter 60

301 Chapters

Bab 51 - Pembalasan Kissmark

Kaila merasa kalau teriakannya tidak mempan saat ini. MelMel benar-benar punya penyakit budeg deh. Kaila akan mencoba teriak sekali lagi.“Mel-mel ....” teriak Kaila panjang namun tetap tidak ada yang nongol ke arah kamar. Etdah benar-benar harus periksa ke tht deh.“Meli ....” teriak Kaila sekali lagi.“Iblis,” panggil Kaila pelan. Ia sudah merasa habis tenaganya. Kerongkongannya juga merasa kering.“Apa?!” tanya Melviano sambil menatap tajam ke arah Kaila.Eh buset! Dipanggil nama nggak nongol. Giliran ngomong iblis nongol. Benar-benar iblis.“Tanggung jawab,” ucap Kaila sambil bertolak pinggang.“Tanggung jawab apa sih? emang aku hamilin  kamu?” tanya Melviano berdecak sebal.“Enak aja, aku nggak mau hamil. Masih muda, masih mau hore-hore dulu,” jawab Kaila dengan tegas. Lagian Kaila juga belum siap kalau hamil sekarang.“Ap
Read more

Bab 52 - Obsesi

“Annabele, sudah,” ucap Melviano sambil menyingkirkan tangan Annabele yang mulai bergerilya ke dada Melviano.“Kenapa? Biasanya kamu suka kalau aku beginiin,” sungut Annabele  merasa kecewa karena laki-laki yang disukainya seperti selalu menghindar.“Kamu tahu sendiri Annabele, dia tidak akan mau menidurimu lagi. Cukup sekali dengan wanita yang sama,” sambar Addison melihat Annabele yang masih berusaha mendapatkan hati Melviano.Annabele merasa sakit hati dengan ucapan Addison. Meski ia tahu kalau Melviano begitu, tapi apa salahnya usaha biar hati Melviano ini luluh.Annabele ini teman kuliah tiga laki-laki bastard, ia sangat terobsesi dengan Melviano sejak dulu. Hingga ia rela menyerahkan tubuhnya meski sebelumnya Annabele pernah melakukannya dengan laki-laki lain pas usia 18 tahun. Tapi tetap saja beda rasanya. Melviano ini jago bikin melayang-layang ke udara, dia itu good banget membuat wanita meleleh dalam ranj
Read more

Bab 53 - Bastard

Setelah mendapat ide brilian untuk membangunkan Addison, Melviano menuju ke arah kulkas mengambil air dingin untuk menyiram wajah Addison. Damian hanya menahan tawanya saja.Melviano ini memang bastard terkejam, kalian jangan salah sangka. Selain kejam dia juga paling bangsul. Setiap hari gonta-ganti wanita kerjaannya. Tapi semenjak pulang dari Indonesia, Melviano belum memilih wanita untuk memuaskan hasratnya. Pernah waktu itu tapi ia langsung teringat dengan wajah istri kecilnya. Kan kentang banget, ya.Byuurrr.“Shiiiiittttttt,” teriak Addison yang langsung terbangun. “Sialan,” umpat Addison saat wajahnya terkena air es.“Hahahaha, mampus,” ucap Addison yang sedang meneguk vodkanya.“Laknat kau, Melvin,” sungut Addison yang merasa dingin sekali wajahnya.“Begitu saja kau mabuk, cemen banget,” cibir Melviano yang melemparkan baskom ke arah wajah Addison.“Shit!,&rdquo
Read more

Bab 54 - Pusing Kepala Melmel

Melviano memasuki kamar dan langsung melempar dua kantong plastik kepada Kaila.“Nih pesananmu,” ucap Melviano kesal.Kaila yang sedang terpejam merasa terkejut. Ia langsung menatap dua kantong plastik besar berada di atas ranjang.“Ini apa?” tanya Kaila bingung. ngapain juga MelMel bawa dua kantong gede begini, isinya apaan coba?“Pembalut.”“What?!” Kaila langsung melongo tidak percaya. MelMel sarap kayanya deh. Untuk apa beli roti jepang sebanyak ini!“Jangan sok inggris! Bahasa inggrismu saja jeblog,” gerutu Melviano melihat istrinya berlagak pakai bahasa inggris. Padahal kalau dibalesin pakai bahasa inggris langsung melongo.“Untuk apa kamu beli roti jepang sebanyak ini?!” tanya Kaila tidak percaya kalau suami ini benar-benar bloon. Ngakunya S2 tapi otaknya aja di lutut seperti  itu.“Hah, roti jepang? Maksudnya?” tanya Melviano balik,
Read more

Bab 55 - Nge-gym

Melviano melepaskan pagutannya saat ini. Ia menatap mata Kaila dengan lembut. Sebelum melanjutkan perjalanannya menuju tempat gym. Melviano mengusap bibir Kaila yang basah karena ulahnya. Melviano tersenyum menatap Kaila yang sedang menatapnya juga.“Jangan bilang gitu lagi,” ucap Melviano memperingatkan.“Bilang apa emangnya?” tanya Kaila tak paham.“Nyari jodoh, ingat Kaila saat ini kamu sudah menikah, dan jodoh kamu itu ya aku,” ucap Melviano mulai melajukan mobilnya.Kaila diam sejenak. Mencerna ucapan dari MelMel. Memang sih mereka sudah menikah, tapi nggak ada cinta sama sekali, jadi wajar lah nyari jodoh buat ke depannya. MelMel ini rest area aja. Tempat singgah sementara karena perjodohan konyol papahnya.“Iya tapikan kita Cuma korban perjodohan saja, Mel.”“Memang kenapa kalau kita dijodohin? Memang ada yang salah?” tanya Melviano sedikit panas dadanya.“Tidak,
Read more

Bab 56 - Degdegan

Kaila saat ini merasa makan buah simalakama. Gara-gara ucapannya sendiri dia yang harus menanggungnya.Melviano langsung melepaskan sabuk pengamannya, ia mengatur jok milik Kaila agar bisa menjadi terbaring. Wajahnya terus menatap wajah Kaila yang sedang gugup itu.Kaila sendiri sudah terbaring, ia bingung saat ini. Kenapa MelMel jadi seperti ini. MelMel tidak seperti biasanya.“Mel,” cicit Kaila saat Melviano sudah mendekatkan wajahnya. Napas Melviano pun sudah menerpa wajah Kaila.“A-A-KU—“cicit Kaila yang langsung disambar Melviano.“Hust ... diam saja, nikmati apapun,” bisik Melviano dengan suara beratnya.Kaila menahan napasnya, saat ini Kaila hanya bisa mengepalkan tangannya sendiri. Ia tidak bisa berpegangan apa-apa saat ini.“Ta-ta-tapi kita lagi di mobil,” tutur Kaila terbata saat Melviano masih menatap wajah Kaila.“Tidak apa-apa, yang penting bisa membuktika
Read more

Bab 57 - Jalan

Saat ini Melviano sedang mengobrak-abrik semua yang berada di atas meja. Melviano mengamuk meluapkan segala amarahnya saat ini. Melviano berpikir kalau Kaila tidak bahagia hidup dengannya, jadi Melviano harus bisa dan ikhlas membiarkan Kaila hidup semaunya.“Berengsek!!” teriak Melviano melemparkan buku yang berada di dekatnya.Tak ingin berlarut-larut, Melviano langsung keluar ruangan kerja dengan tampilan yang masih kacau. Ia bepapasan dengan Kaila saat akan keluar mansion. Melviano menatap Kaila sejenak kemudian langsung melanjutkan berjalan keluar mansion tanpa mengeluarkan satu kata pun.Kaila menatap bingung Melviano saat ini. Kaila berpikir kalau Melviano lagi badmood saja. Palingan besok juga kembali lagi seperti biasa. Menjadi partner debatnya. Kaila tak ingin pusing.Kaila memutuskan masuk kamar saja, abis angkat beban  tangannya merasa sakit dibagian titik tertentu. Kalau di Indonesia pasti Kaila sudah pergi ke warung beli koyo
Read more

Bab 58 - Terkejut

Kaila sangat terkejut saat bahunya ada yang menepuk. Ia menengok ternyata temannya si MelMel. Tapi siapa namanya, ya? Pokoknya yang tadi pagi ngegym bareng.“Kamu sedang apa?” tanya Damian melihat istri sahabatnya jalan dengan laki-laki lain. Memangnya si berengsek Melvin kemana sih.Kaila diam saja. Lagian mau menjawab juga nggak tahu mereka ngomong apaan. Lebih baik diam, katanya diam itu emas, jadi Kaila akan banyak diam saat ini.“Hai, anda siapa? Dia teman kencan saya,” jawab Andreas menanggapi teguran Damian.“Dia ini sudah menikah. Jadi anda jangan mengaku-ngaku,” balas Damian tidak terima. Istrinya Melvin berarti istri bersama juga,kan? eh bukan itu maksudnya. Pokoknya istri sahabat itu istri yang harus dijaga bersama, itu lah pokoknya.“Oh iya? Tapi wanita ini bilang single,” balas Andreas sedikit jemawa.Andreas langsung berdiri dan menarik tangan Kaila untuk pergi. Andreas nggak mau
Read more

Bab 59 - Kaila Menangis

Kaila berteriak sambil menangis, ia seperti dibawa ke jalan menuju neraka saat ini. MelMel menyetir dengan sangat kencang bahkan bisa dibilang ugal-ugalan sekali.“Mel, setop-setop, turunkan aku sekarang juga,” teriak Kaila saat ini.Namun  namanya juga Melviano, jiwanya sudah seperti terasuki arwah iblis sungguhan. Ia tetap tidak mempedulikan Kaila menangis. Salah siapa berduaan dengan Pankreas.Tak terasa mereka sampai di mansion. Melviano langsung membuka pintu mobil dengan kasar, ia membuka sabuk pengaman Kaila dan menyeret Kaila dengan kasar.Kaila merasa masih sangat pusing juga terasa akan limbung karena habis dibawa kebut oleh Melviano. Kepalanya seperti terserang vertigo.“Mel, kepalaku pusing,” adu Kaila. Apalagi saat ini ia sedang kedatangan tamu. Lemas rasanya, untung saja obat yang dibeli Melviano manjur. Perutnya sudah tidak sakit.Bodoh amat! “Mel, kamu kenapa sih, marah-marah sa
Read more

Bab 60 - Isi Hati Kaila Yang Sesungguhnya

Kaila  turun ke bawah, lebih tepatnya Kaila menuju ruang tengah. Ia melihat Tata yang sudah stay duduk di sana.“Halo, Kaila,” sapa Tata.“Halo, Kak,” balas Kaila.“Kamu sedang ada masalah?” tanya Tata melihat wajah kusut Kaila.“Tidak ada.” Kaila bukan tipe pengumbar masalah, ia lebih suka memendam semuanya sendiri. Ia lebih senang orang lain melihat senyum dan konyolnya dari pada sedihnya.“Oke kalau begitu kita mulai, ya?” Tata memberikan instruksi kepada Kaila.Kaila mengangguk. Ia mendengarkan apa yang dijelaskan oleh Tata. Sesekali Kaila menguap, tidak bisa dipungkiri kalau belajar seperti ini  bawaannya memang ngantuk. Namun sebisa mungkin Kaila mencoba tetap kuat. Ia inging pintar, ia ingin lebih baik dari pada sekarang.Kaila merasa sudah jenuh dan bosan, rasanya ingin udahan saja jika les berjam-jam seperti ini. Tata juga langsung mempraktekan cara berdial
Read more
PREV
1
...
45678
...
31
DMCA.com Protection Status