Semua Bab Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta: Bab 61 - Bab 70

301 Bab

Bab 61 - Belajar Elegant

Kaila meminta bantuan Sawyer untuk memanggil Tata. Kaila akan privat di kafe saja dari pada di mansion membuat hatinya terluka mengingat kejadian semalam.Sawyer menuruti permintaan Kaila ini. Kaila ingin menangis, namun sebisa mungkin harus kuat menahannya. Kaila akan meminta bantuan Tata untuk mencarikan guru untuk les kepribadian agar menjadi wanita yang elegant. Kaila akan membalas semua perbuatan MelMel. Sabar Kaila, kamu harus belajar menjadi wanita elegant terlebih dulu. Setelah itu baru balas semua perbuatan MelMel.Setelah menunggu selama satu jam di kafe, Tata datang dengan wajah tidak enak. Ia meminta maaf karena ia habis memberikan les kepada murid lain.“Maaf, ya, Kaila.” Tata merasa tidak enak.“Tidak apa-apa, mau makan dulu?” tawar Kaila kepada Tata. Ada kartu kredit Meli, jadi manfaatkan saja punya suami tajir.“Tadi saya sudah makan, kita langsung saja atau kamu mau makan?” Tata bertanya balik.
Baca selengkapnya

Bab 62 - Saling Diam

Kaila terus meronta agar bisa dilepaskan oleh Melviano. Kaila menangis, tangisan yang sangat menyayat hati orang yang mendengar.Melviano melepaskan lumatan kasarnya. Melviano merasa frustasi sekaligus bimbang saat ini. Ia tidak ingin pisah dengan Kaila. Pokoknya pengin bersama Kaila.“Aku akan telepon Papah buat urus perceraian kita,” ujar Kaila masih terisak.“Tidak, Kai. Kamu kenapa? Kamu cerita? Aku buat salah? Aku minta maaf Kaila,” ucap Melviano memohon.“Kamu bilang kenapa?!” teriak Kaila kencang. “Kamu pikir, wanita mana yang tidak sakit hati melihat suaminya selalu membawa jalang setiap malam ke rumah dan  bercinta. Menjijikan!” ungkap Kaila semuanya. Ia sudah nggak tahan memendam ini semuanya.Glek. Melviano menelan ludah susah payah. Ternyata Kaila mengetahui itu semua. Bodoh kamu Melvin! Bodoh sekali! Rutuk Melviano terhadap dirinya sendiri.“Kenapa? Kenapa d
Baca selengkapnya

Bab 63 - Hollywood Sign

Pagi ini sesuai rencana Melviano dan Kaila. Mereka akan pergi menuju ke HOLLYWOOD SIGN yang terletak di kawasan Hollywood Hills, pegunungan santa monica.Kaila sengaja hari ini memakai dress pendek selutut dengan belahan yang cukup tinggi di sampingnya. Hari ini Kaila ingin tampil yang feminim begitu juga cantik. Kaila menatap dirinya di cermin setelah selesai memakai make up. Benar-benar sangat berbeda dengan Kaila yang dulu.Kaila segera turun dari tangga, ia menatap MelMel yang sudah berpenampilan yang sangat keren. Tapi sebisa mungkin jangan sampai ketara sekali kalau Kaila sedang mengagumi ketampanan MelMel, bisa ge’er sampai ke ubun-ubun nanti.Berbeda dengan Melviano yang menelan ludahnya sendiri saat melihat penampilan Kaila yang begitu sangat cantik. Bukan hanya itu saja tapi sangat dewasa juga feminim. Kenapa di saat mau cerai begini tampilan Kaila berubah sih, kenapa nggak dari dulu aja tampil feminim. Anjir! Kebanyak mesti kalau menjelang jadi
Baca selengkapnya

Bab 64 - Hollywood Sign Part Two

Mungkin kalau dipikir menggunakan perasaan tidak akan ada wanita yang mau menerima dan maafkan jika suami sudah jelas-jelas menyakiti hati kita secara terang-terangan seperti itu meski dalam keadaan mabuk sekali pun. Tapi Kaila ingin memberikan kesempatan kedua untuk MelMel agar bisa mengubah dan memperbaiki semuanya. Kaila sadar kalau manusia itu tempatnya salah dan dosa. Nggak ada manusia yang bersih di dunia ini.Kaila masih menggunakan akal logikanya saat ini. Kaila sadar ini salahnya karena selalu menolak jika diajak untuk ena-ena. Tapi Kaila belum siap saat itu, Kaila masih ingin menyakinkan hatinya terlebih dulu apakah Melviano adalah laki-laki yang dicintainya atau bukan. Tapi lama-lama perasaan yang Kaila rasakan semakin bertambah setiap hari, bahkan Kaila merasa nyaman dekat Melviano. Meski pengungkapannya telat menjelang mereka akan bercerai. Namun dengan kejadian semua ini, kesedihan semua yang dialaminya, perdebatan setiap hari yang dilakukannya itu membuat kita
Baca selengkapnya

Bab 65 - Persiapan Ke Paris

Saat ini Melviano senang sudah sampai mansion. Namun berbeda dengan Kaila yang hampir pingsan dibawa ngebut oleh Melviano. Kepalanya seperti muter-muter tujuh keliling.“Sayang,” panggil Melviano langsung membuka sabuk pengamannya. Ia melihat Kaila sudah ingin muntah. Dengan cepat Melviano membuka pintu penumpang dan Kaila langsung memuntahkan isi yang baru saja dimakannya.“Oekk ... oekk.” Kaila menatap jijik ke arah tangan dan kaos Melviano yang terkena muntahan dirinya.“Ma-maaf, Mel,” cicit Kaila pelan. Ia takut kalau Melviano akan marah seperti waktu di apartemen dulu. Menyuruhnya mencari tong sampah untuk muntah.“Gapapa, sayang, kamu mau muntah lagi? Sini aku tampung, kamu mau muntah dibaju aku gapapa,” ujar Melviano tersenyum manis, tidak apa-apa bajunya kena muntahan kalau habis ini dapat jatah, ya meski bukan jatah inti. Setidaknya masih bisa lah making out.Kaila menggeleng, ia ingin minum
Baca selengkapnya

Bab 66 - Kelemahan Melmel

Kaila turun ke lantai bawah untuk menemui Mom. Ia tidak enak sudah mengabaikan mertuanya yang datang ke sini. Kaila melihat Cris yang sedang di luar halaman. Tak butuh waktu lama Kaila menghampiri Cris.“Hay, Cris,” tegur Kaila sumringah.“Kaila.” Cris sedikit terkejut.“Kenapa nggak masuk? Malahan di luar begini? Emang nggak panas?” tanya Kaila heran.“Tugas aku sopir jadi memang tempatnya di sini,” jawab Cris dengan senyum manisnya.“Tapi kan aku sudah anggap kamu teman bukan sopir, Cris.”Cris senang jika dirinya dianggap teman oleh Kaila. Tapi tetap saja status dirinya tetap sopir di sini. Cris juga memandang diri Kaila yang sangat berbeda sekali. Terlihat lebih dewasa saat ini, apalagi Kaila memoles wajahnya dengan make up seperti itu.“Kamu ... dandan?” tanya Cris pelan.“Hehehe, iya, Cris,” jawab Kaila terkekeh.&ldquo
Baca selengkapnya

Bab 67 - Goes To Paris

BANDARA LOS ANGELES WORLD AIRPORT.Saat ini pasangan yang sedang dimabuk asmara sedang berada di bandara Los Angeles untuk menunggu keberangkatan menunju Paris.Apalagi tadi sebelum berangkat mereka adu perdebatan kecil mengenai Kaila yang dandan lama. Namun ujung-ujungnya Melviano klepek-klepek juga.“Kira-kira berapa jam, Mel?” bisik Kaila pelan.“Sekitar 10 jam 45 menit. Soalnya kita naik pesawat yang langsung sampai tujuan.”“Nggak transit kaya dulu lagi?” tanya Kaila sambil bersender manja ke suaminya.“Enggak, sayang,” balas Melviano sambil mengecup-ngecup kepala Kaila.“Jadi nanti kita hanya kondangan aja terus balik lagi ke Los Angeles gitu?” tanya Kaila yang berharap nanti MelMel mengajaknya jalan-jalan. Lagian semua paspor dan lainnya juga MelMel yang mengurus. Kaila tinggal ikut saja.“Iya.”Kaila langsung murung, padahal ia ingin sekali j
Baca selengkapnya

Bab 68 - Pillow Talk

Kaila merasa berdebar hatinya saat ini saat menyetujui untuk mandi bersama dengan MelMel. Meski sudah menjadi suami istri tapi tetap saja Kaila masih merasa sangat risih jika harus seperti ini. Lagian Kaila belum terbiasa dan masih sedikit takut. Waktu itu nggak sengaja lihat nutrijel MelMel aja masih kebayang-bayang sampai detik ini. “Kok diam?” tanya Melviano saat sudah di depan pintu kamar mandi.Kaila diam tak lanjut melangkah, pikirannya gamang. Jujur sama Kaila belum siap untuk melihat sesuatu yang menakjubkan itu. Ngeri jantungan mendadak.“Mel,” cicit Kaila pelan.“Hmm.”“Sepertinya aku belum siap mandi bersama,” ujar Kaila pelan. Kaila takut nanti MelMel bakalan ngamuk karena Kaila sering banget memutuskan sesuatu yang lagi nanggung.Ada rasa kecewa dalam diri Melviano. Tapi Melviano mencoba bersikap memaklumi. Apalagi ini yang pertama bagi Kaila. “Ya sudah kal
Baca selengkapnya

Bab 69 - Morning Sweet

Kaila tersenyum saat dirinya digendong ala bridal style seperti ini. Tak bisa dipungkiri hormon seorang wanita terus meronta-ronta, Kaila mengeluarkan semburat merah di pipinya. Kaila mencoba menahan kuluman senyumnya yang ingin terus-menerus tercetak“Kalau mau senyum, senyum aja nggak usah ditahan-tahan,” tegur Melviano melihat istrinya yang mulai salah tingkah.“Enggak kok, siapa juga yang mau senyum,” elak Kaila cepat.Melviano membiarkan saja istri kecilnya mengelak seperti itu. Ia mulai menurunkan Kaila perlahan dalam kamar mandi. Melviano menyiapkan air hangat dan sabun di bathtub terlebih dulu. Setelah semua selesai, Melviano kembali menghampiri Kaila yang masih berdiri tanpa gerak secuil pun.“Airnya sudah siap,” ujar Melviano memandang baju tidur yang dipakai Kaila.“Iya,” jawab Kaila tercekat. Entah kenapa tenggorokannya menjadi kering seperti ini.“Buka bajunya, masa mandi ber
Baca selengkapnya

Bab 70 - Sweet Moment

Sesuai janjinya yang akan mengajak Kaila berjalan-jalan sebentar sebelum kondangan nanti malam. Melviano akan mengajak Kaila ke Art The Triomphe.Kaila merasa senang karena ini merupakan hari yang manis bagi Kaila. Ia memakai kacamata hitam seperti Melviano. Mereka tadi mampir ke sebuah toko kaca mata kelas dunia untuk membeli. Kaila lupa tidak membawa kacamata.“Wah aku benar-benar di Paris,” decak kagum Kaila saat menatap monumen terbesar dan bersejarah di Perancis ini. Lebih tepatnya orang menyebut Art The Triomphe.“Kenapa? Masih kurang yakin kamu di negara Perancis lebih tepatnya sedang di kota Paris?” Melviano menggenggam erat tangan mungil istrinya.“Yakin sih, Cuma masih berasa mimpi.”Mereka berjalan menyusuri jalanan demi jalanan sambil bergandengan tangan. Kaila terus menerus melengkungkan senyumnya tiada henti. Ternyata mencinta dan dicintai itu enak, sama-sama membahagiakan keduanya.“Me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
31
DMCA.com Protection Status