Melviano mendengar namanya dipanggil dari arah ruang kerjanya. Siapa lagi kalau bukan istrinya yang suaranya cetar membahenol eh membahana.
Dengan langkah lebar dan tegap Melviano membuka pintu ruang kerja. Ia sudah melihat Kaila yang sedang bertolak pinggang seperti orang banyak duit aja.
“Ada apa?” tanya Melviano menatap Kaila bingung.
“Maling.”
Dahi Melviano mengerut bingung, emang ada maling? Mana? Kok nggak ada barang yang hilang sih!
“Mana.”
“Itu.” Kaila menunjuk ke arah Melviano dengan dagunya.
Melviano langsung menengok ke belakang ngeri ada malingnya yakan. Pas menengok, tidak ada siapa pun. Lah malingnya siapa? Pikir Melviano bingung.
“Mana? Nggak ada orang lain di sini.” Melviano masih tetap bingung.
“Masih nggak nyadar kamu?!” teriak Kaila sambil berjalan ke arah Melviano dengan gaya sengak.
“Nyadar apa sih?”
&ld
Setelah mengeringkan tubuhnya. Kaila merasa tubuhnya makin lemas juga pusing. Kaila menempelkan tangannya di dahi yang terasa sangat panas itu. Kaila melihat pergelangan tangan yang sangat membiru akibat cengkeraman Sawyer juga MelMel iblis.Kaila terus menangis dalam diam. Rasanya Kaila nggak kuat berumah tangga dengan iblis! Kaila ingin bercerai rasanya, detik ini juga. Nggak rugi juga dia masih perawan. Hanya rugi status saja yang janda. Tak apa lah janda rasa perawan.Kaila merasa kedinginan, ia segera menaikan selimutnya sampai leher. Kaila mulai memejamkan matanya yang terasa panas akibat menangis dan diguyur air oleh MelMel.Keadaan masih sore, terpaksa Melviano pergi menuju apartemen Addison teman bangsulnya. Melviano akan mengajak Addison untuk bersenang-senang malam ini.“Wah brengsek, main nyelonong aja,” ucap Addison saat Melviano sudah masuk apartemennya.Mereka bertiga sudah saling kenal dan tahu password apartemen masing-
Kaila sudah tidak mempedulikan lagi gengsinya saat ini. Ia pasrah saja, tubuhnya juga lemas ngelawan.Melviano sendiri sudah melepaskan pakaiannya saat ini, ia mulai membantu untuk melepaskan kancing piyama milik Kaila. Melviano merasa degdegan saat ini, padahal hal seperti ini sudah biasa di mata Melviano tapi kenapa ini rasanya beda sekali, ya. Seperti ada kembang api yang meletup-letup dalam hatinya.Melviano menelan ludahnya susah payah saat melihat beehaa warna hitam yang Kaila kenakan, ia harus membuang pikiran nakalnya saat ini. Brengsek banget ini otaknya!“Sudah,” ucap Melviano yang langsung membuang baju Kaila sembarangan. Ia justru memilih menuntun Kaila masuk selimut dengan dirinya juga. Melviano mulai memeluk Kaila dalam keadaan setengah naked. Sial, bangun-bangun dah ini si dedek kecil! Kampret!Kaila makin menelungkupkan wajahnya ke dalam dada bidang Melviano, Kaila akan menikmati momen ini. Bodoh amat lah soal nanti, pura
Lagi-lagi Melviano mengerjakan dokumen sambil melirik ke sofa. Di mana Kaila masih tiduran anteng.Tak lama kemudian ada yang mengetuk pintu dan membukanya, menampilkan sosok Mike membawa makanan juga obat memar.“Ini, Tuan,” ucap Mike meletakan makanan juga cream memar.“Terima kasih, Mike.”Mike menunduk, dan melihat ke arah wanita yang sedang tiduran sambil bermain tablet. Kemudian Mike izin keluar kembali.“Ini makanan, ayo cepat dimakan. Katanya lapar,” ucap Melviano agar Kaila berhenti main tablet. Lagian Kaila serius banget sih nonton film begitu.“Iya, nanti bentar lagi.”“Nonton apa sih?” tanya Melviano penasaran.“Drakor, sedih banget sumpah. Ji Chang Wook kissing, aku patah hati, Mel,” adu Kaila sendu, namun matanya menatap makanan yang sudah terletak di meja.“Itu film yang cowoknya suka pakai bedak sama lisptik, y
Setelah menerima telepon dari Addison. Dada Melviano langsung bergemuruh sangat hebat. Perasaannya seperti dicabik-cabik. Ia takut kalau nanti Addison bertemu dengan Kaila kembali.“Kaila, kita pulang sekarang,” ajak Melviano yang mengajak Kaila pulang ke mansion. Karena di sana lebih aman dari pada membiarkan Kaila ikut ke kantornya.“Kenapa? Ini belum waktunya pulang, ini masih jam dua belas siang, Mel.”“Iya, aku ada rapat penting habis ini. Jadi aku nggak bisa membiarkan kamu sendirian di kantor.”“Tak apa, aku tunggu kamu di sini, Mel.” Kaila tetap keukeh dengan pendiriannya.“Tapi aku rapatnya lama sampai malam.”Dengan sangat terpaksa Kaila menurut untuk pulang ke mansion. Melviano langsung menggandeng tangan istri kecilnya dengan posesif. Kali ini Melviano melingkarkan tangan kekarnya di pinggang ramping istrinya.“Nanti pergelangan tangannya diobati
Kaila merasa kalau teriakannya tidak mempan saat ini. MelMel benar-benar punya penyakit budeg deh. Kaila akan mencoba teriak sekali lagi.“Mel-mel ....” teriak Kaila panjang namun tetap tidak ada yang nongol ke arah kamar. Etdah benar-benar harus periksa ke tht deh.“Meli ....” teriak Kaila sekali lagi.“Iblis,” panggil Kaila pelan. Ia sudah merasa habis tenaganya. Kerongkongannya juga merasa kering.“Apa?!” tanya Melviano sambil menatap tajam ke arah Kaila.Eh buset! Dipanggil nama nggak nongol. Giliran ngomong iblis nongol. Benar-benar iblis.“Tanggung jawab,” ucap Kaila sambil bertolak pinggang.“Tanggung jawab apa sih? emang aku hamilin kamu?” tanya Melviano berdecak sebal.“Enak aja, aku nggak mau hamil. Masih muda, masih mau hore-hore dulu,” jawab Kaila dengan tegas. Lagian Kaila juga belum siap kalau hamil sekarang.“Ap
“Annabele, sudah,” ucap Melviano sambil menyingkirkan tangan Annabele yang mulai bergerilya ke dada Melviano.“Kenapa? Biasanya kamu suka kalau aku beginiin,” sungut Annabele merasa kecewa karena laki-laki yang disukainya seperti selalu menghindar.“Kamu tahu sendiri Annabele, dia tidak akan mau menidurimu lagi. Cukup sekali dengan wanita yang sama,” sambar Addison melihat Annabele yang masih berusaha mendapatkan hati Melviano.Annabele merasa sakit hati dengan ucapan Addison. Meski ia tahu kalau Melviano begitu, tapi apa salahnya usaha biar hati Melviano ini luluh.Annabele ini teman kuliah tiga laki-laki bastard, ia sangat terobsesi dengan Melviano sejak dulu. Hingga ia rela menyerahkan tubuhnya meski sebelumnya Annabele pernah melakukannya dengan laki-laki lain pas usia 18 tahun. Tapi tetap saja beda rasanya. Melviano ini jago bikin melayang-layang ke udara, dia itu good banget membuat wanita meleleh dalam ranj
Setelah mendapat ide brilian untuk membangunkan Addison, Melviano menuju ke arah kulkas mengambil air dingin untuk menyiram wajah Addison. Damian hanya menahan tawanya saja.Melviano ini memang bastard terkejam, kalian jangan salah sangka. Selain kejam dia juga paling bangsul. Setiap hari gonta-ganti wanita kerjaannya. Tapi semenjak pulang dari Indonesia, Melviano belum memilih wanita untuk memuaskan hasratnya. Pernah waktu itu tapi ia langsung teringat dengan wajah istri kecilnya. Kan kentang banget, ya.Byuurrr.“Shiiiiittttttt,” teriak Addison yang langsung terbangun. “Sialan,” umpat Addison saat wajahnya terkena air es.“Hahahaha, mampus,” ucap Addison yang sedang meneguk vodkanya.“Laknat kau, Melvin,” sungut Addison yang merasa dingin sekali wajahnya.“Begitu saja kau mabuk, cemen banget,” cibir Melviano yang melemparkan baskom ke arah wajah Addison.“Shit!,&rdquo
Melviano memasuki kamar dan langsung melempar dua kantong plastik kepada Kaila.“Nih pesananmu,” ucap Melviano kesal.Kaila yang sedang terpejam merasa terkejut. Ia langsung menatap dua kantong plastik besar berada di atas ranjang.“Ini apa?” tanya Kaila bingung. ngapain juga MelMel bawa dua kantong gede begini, isinya apaan coba?“Pembalut.”“What?!” Kaila langsung melongo tidak percaya. MelMel sarap kayanya deh. Untuk apa beli roti jepang sebanyak ini!“Jangan sok inggris! Bahasa inggrismu saja jeblog,” gerutu Melviano melihat istrinya berlagak pakai bahasa inggris. Padahal kalau dibalesin pakai bahasa inggris langsung melongo.“Untuk apa kamu beli roti jepang sebanyak ini?!” tanya Kaila tidak percaya kalau suami ini benar-benar bloon. Ngakunya S2 tapi otaknya aja di lutut seperti itu.“Hah, roti jepang? Maksudnya?” tanya Melviano balik,