"Hai juga," jawab Ziva dengan datar, berusaha menyembunyikan motifnya. Ia sedikit gugup saat tiba-tiba disapa."Boleh aku duduk... di sini?" tanyanya, ragu.Ya, Leon tiba-tiba menghampiri Ziva di kantin kampus. Rupanya dia penasaran dengan Ziva sejak pertama kali melihatnya di kelas tadi. Dan ia mengikuti Ziva."Ya, silakan," jawab Ziva tampak terkejut namun sedikit senang.Leon duduk, memandang Ziva dengan mata penuh perhatian. "Ehm... nama kamu siapa?""Ziva, panggil aja Ziva," jawab Ziva mencoba senyum. Sejauh ini ia belum pernah menampakkan senyumnya kepada siapapun. Leon beruntung. "Dan elu...""Leon, Leon Bearpo," ucapnya, menyodorkan tangannya.Ziva tersentak memandangi tangan Leon. "Oh, oke," jawab Ziva datar, masih tak bereaksi.Leon mulai canggung. Ia turunkan tangannya. "So, nama lu Ziva... good name. Eh, iya, by the way, kenapa kamu ambil jurusan sosiologi?""Ya, emangnya kenapa?""Ow, sorry! I mean, cewek kayak kamu itu cocoknya ambil jurusan kedokteran.""Kedokteran? Kena
Last Updated : 2024-06-15 Read more