All Chapters of Istri Tawanan CEO Kejam: Chapter 21 - Chapter 30

97 Chapters

Bab 21: Kabar Baik untuk Revana

Dalam pancaran cahaya pagi yang redup, di antara bayang-bayang tirai yang tergerai dengan anggun, suasana tegang memadati udara di kamar mereka.Tristan berdiri dengan sikap yang menyerupai patung marmer, tegang dan kokoh, menghadap Revana dengan tatapan yang menyala-nyala penuh amarah."Tidak bisakah kamu memahami apa yang aku ucapkan, huh?" suara Tristan meledak seperti guntur yang memecah keheningan. "Selalu saja bertanya, apa maksudmu? Kenapa kamu melakukan ini? Kamu tidak bodoh kan, Revana?"Mata Tristan berkobar seperti bara api, menyimpan lautan kemarahan yang bergolak. Setiap kata yang terlontar dari bibirnya seperti panah berapi, menembus keheningan dan menusuk hati Revana.Wanita itu hanya mampu diam, bibirnya gemetar, takut akan menyulut lebih banyak kemarahan.Dia tahu, dalam kemarahan Tristan, tersembunyi tuntutan mutlak bahwa dia adalah miliknya. Tak seorang pun, termasuk keluarganya, diizinkan mendekatinya.Tristan mendekat, nadanya menjadi lebih rendah namun tetap meng
Read more

Bab 22: Apakah Tristan Mencintai Revana?

Bugh! Bugh!Di bawah sinar matahari yang meredup, di lorong gelap sebuah gudang tua, Tristan berdiri seperti seorang jenderal yang menghadapi musuh terbesarnya.Tangannya mengepal erat, sarat dengan amarah yang tak terbendung, sementara Rony terhuyung-huyung di hadapannya, wajahnya penuh luka lebam dan darah yang menetes perlahan."Sudah kubilang, jangan pernah menghubungi Revana lagi! Atau kamu menginginkan telingamu hilang, huh? Kebetulan sekali aku membawa belati untuk memotong kedua telingamu saat ini juga!"Tristan menggeram, matanya berkilat penuh ancaman. Ia menarik kerah baju Rony lebih erat, menarik pria yang lebih tua itu mendekat hingga wajah mereka hampir bersentuhan.Rony hanya bisa meringis kesakitan, napasnya tersengal-sengal. "Maafkan saya, Tristan. Tapi, saya tidak pernah menghubungi Revana. Bahkan pesan pun tidak." Rony berusaha mencari pembelaan, suaranya bergetar."Memang bukan kamu. Tapi, anakmu!" Tristan mengeraskan nada suaranya, tangannya yang lain mengacungkan
Read more

Bab 23: Tetap Dilakukan Pencarian

Tok tok tok!Tristan mengangkat kepalanya setelah mendengar suara ketukan di balik pintu ruang kerjanya. Lamunannya buyar seketika. "Gave? Ada apa? Revana di mana?" tanyanya dengan nada cemas."Nona Revana di rumah bersama Hendri, Tuan," jawab Gave dengan tenang.Tristan menghela napas lega, meski bayang-bayang kekhawatiran masih membayangi pikirannya. "Kedatanganmu membuatku cemas. Aku pikir Alfrod menemukan keberadaanku dan mengganggu Revana."Gave mengangkat alis, agak heran mendengar ucapan Tristan yang terdengar ambigu. Sejak kapan Tristan begitu peduli pada Revana? Atau hanya dia yang belum tahu tentang perubahan ini?"Ada apa, Gave? Kenapa malah diam? Jika tidak ada yang ingin kamu bicarakan denganku, sebaiknya kembali ke rumah dan jaga Revana di sana."Gave terbangun dari lamunannya dan menatap Tristan. "Maafkan saya, Tuan. Ada yang ingin saya sampaikan pada Anda.""Apa?" tanya Tristan dengan nada tegas."Nona Revana sepertinya menemukan foto Aluna. Hendri memberi tahu saya."
Read more

Bab 24: Layani Aku Malam ini

“Tristan tidak pulang lagi?”Revana berdiri tepat di depan jendela kamarnya yang kebetulan menghadap ke depan, bisa melihat halaman depan yang maha luas itu.Ia menghela napas berat sembari mengusapi lengannya menunggu kepulangan Tristan. Namun, pria itu lagi-lagi tidak pulang padahal sudah larut sekali.“Sebaiknya aku tidur saja. Percuma, Tristan tidak akan pulang lagi malam ini. Semenjak kami menikah pun dia tidak pernah mengunjungiku kecuali sedang menginginkanku.”Revana bergerak melangkahkan kakinya menuju tempat tidur dan menarik selimutnya. Ia tidak bisa terus menerus menunggu Tristan yang tidak akan pernah pulang apalagi sudah lewat dari jam sebelas ini.Meskipun dia ingin tahu apa yang Tristan kerjakan di luar sana. Namun, semuanya akan sia-sia, bukan? Tristan tidak akan pernah mau memberi tahu dia apa saja yang dia lakukan di sana.“Lagi pula, apa hak aku ingin tahu semuanya? Ck!” Revana berdecak lidah sebelum akhirnya menutup matanya.Namun, suara pintu terbuka berhasil mem
Read more

Bab 25: Sudah Telat Datang Bulan

Satu bulan sudah usia pernikahan Revana dan Tristan, pernikahan yang diselubungi rahasia dari pandangan dunia, termasuk dari Alfrod dan Ezra, mantan kekasih Revana.Tristan ingin mengumumkan kebahagiaan mereka kepada dunia, namun kekhawatiran akan keselamatan Revana membuatnya memilih untuk tetap merahasiakan identitas istrinya.Di pagi itu, sinar matahari yang malu-malu menembus tirai jendela kamar menyapa Revana yang membuka matanya dengan rasa pahit di tenggorokannya.Dengan tergesa, ia bangkit dari tempat tidurnya dan berlari menuju kamar mandi. Tubuhnya menggigil, memuntahkan cairan kuning pekat yang menyiksa indera rasanya."Argh, kenapa perutku tiba-tiba mual seperti ini?" gumamnya, tangan memegangi perut yang terasa bergolak.Air yang dingin dari keran ia alirkan ke wajahnya, sejenak menenangkan diri, sebelum menatap bayangan pucat dirinya di cermin.“Sudah satu bulan aku dan Tristan menikah. Dan sudah dua minggu aku telat datang bulan,” suara lirihnya seakan menjadi pengingat
Read more

Bab 26: Hamil

Setibanya di rumah sakit, Tristan tampak uring-uringan, serupa singa yang terkurung, menanti kabar dari dokter yang sedang memeriksa kondisi Revana di dalam sana.Sesekali ia mengintip dari balik kaca tembok yang menghalangi dirinya untuk masuk ke dalam, seakan-akan tatapan matanya bisa menembus segala penghalang dan mencapai istrinya.“Shit! Padahal aku suaminya. Kenapa dilarang masuk?” umpat Tristan yang sudah tidak sabar menunggu itu.Baru lima menit berlalu, tetapi rasanya seperti lima jam bagi pria yang tak kenal kesabaran ini. Entah Tristan yang tidak sabaran, atau memang dokter yang terlalu lamban memeriksa Revana. Siapa yang tahu?Tristan menggigit jarinya, ketidaksabarannya semakin menjadi-jadi. Hatinya berdebar tak karuan, padahal Revana hanya terlihat pucat saja.Kali ini, Tristan menutupi kearoganan dan keangkuhan yang selama ini selalu diperlihatkan di depan Revana.Di balik topeng kerasnya, tersembunyi kekhawatiran yang mendalam. Lihatlah, dia tidak bisa diam menunggu ka
Read more

Bab 27: Suami Protektif

Tristan duduk di ruang kerjanya yang megah, dikelilingi oleh keheningan yang hanya dipecahkan oleh dentingan jarum jam di dinding.Ruangan itu memancarkan aura kekuasaan, dengan meja kayu ek yang besar, lampu gantung kristal, dan rak-rak penuh buku yang melambangkan wibawa dan kejeniusan pemiliknya.Namun, di balik semua kemegahan itu, Tristan merasakan kegelisahan yang tak terkatakan.Pintu berderit pelan saat terbuka, memperkenankan masuk dua sosok setia: Gave dan Hendri. Mereka melangkah masuk dengan sikap penuh hormat, aura ketegangan dan keseriusan menyelimuti mereka."Ada yang bisa dibantu, Tuan?" tanya Gave, suaranya rendah dan penuh hormat, seolah takut mengusik ketenangan yang rapuh itu.Tristan mengangkat kepalanya, tatapannya tajam menembus kedua anak buahnya yang setia.“Revana hamil. Usianya baru tiga minggu. Keadaannya saat ini masih lemas dan harus tetap istirahat meskipun sudah diperbolehkan pulang hari ini.”Gave mengangguk, memahami situasi dengan cepat. “Selamat ata
Read more

Bab 28: Sesuatu Terjadi pada Tristan

“Semua yang sudah terencana dengan baik, jangan sampai gagal untuk kedua kalinya. Aku sudah katakan berkali-kali. Kalau memang ragu, jangan jalan!”Tristan tampak memarahi anak buahnya yang selalu saja gagal dalam misi pencarian musuh yang selama ini selalu mengganggu wilayah miliknya.“Aku tidak mau mendengar alasan apa pun dari kalian. Malam ini juga kalian harus menemukan pria gila itu!” ucapnya kemudian menutup panggilan tersebut.Ia lalu menyandarkan punggungnya sembari memijat kening lalu menarik napasnya dalam-dalam.“Ada apa?” tanya Tristan kepada Gave yang tengah berdiri di sampingnya.“Saya baru saja mendapat kabar dari orang yang mencari keberadaan Aluna. Dia bilang, dia pernah melihat wanita itu di dalam mall. Tapi, mereka gagal membuntutinya, Tuan. Itu artinya, Aluna sudah ada di sini.”Tristan menelan salivanya mendengar info dari anak buahnya ini. “Jadi, Aluna memang ada di sini?”“Saya tidak yakin, Tuan. Hanya saja, jika memang itu benar Aluna, seharusnya dia sudah men
Read more

Bab 29: Ciumannya Masih Brutal

“Bagaimana kondisi suami saya, Dok?” tanya Revana dengan air mata terus mengalir di pipinya.Pria yang gagah dan berani itu terkapar tak sadarkan diri di depannya tentu saja membuat Revana terkejut dan jantungnya tidak berhenti berdebar kencang ketika melihat Tristan tiba-tiba pingsan.“Tuan Tristan mengalami Vasoval Syncope. Dia tidak bisa bertahan terlalu lama di sebuah keramaian. Jika tidak, maka jantungnya akan berdebar kencang, mengalami sesak napas dan kepala yang mendadak pusing.”Revana menganga mendengar penuturan dokter mengenai kondisi Tristan yang baru ia tahu jika pria itu memiliki kelainan yang luar biasa mengejutkan.“Ke—kenapa dia bisa mengalami kondisi seperti ini, Dok?” tanya Revana dengan pelan.“Saat berusia tujuh tahun, Tuan Tristan mengalami kecelakaan yang menyebabkan kepalanya terbentur. Dia juga mengalami trauma yang cukup dalam hingga saat ini. Namun, penyebab pastinya, hanya Tuan Tristan yang tahu.”Revana memejamkan matanya sejenak. Tristan yang kuat dan ke
Read more

Bab 30: Sebaiknya Pergi Setelah Dia Kembali

Brak!“Hamil?” Mata Alfrod menatap tajam ke arah Michael yang baru saja memberi tahu jika Revana sedang hamil.“Ya. Revana dan Tristan sudah menikah secara diam-diam satu bulan yang lalu. Sebagai jaminan untuk pelunasan utang ayahnya. Aku tidak tahu jika Tristan benar-benar menjadikan wanita itu sebagai istrinya.“Karena yang kupikirkan selama ini, Revana hanya akan dijadikan babu, pelayan atau mungkin hanya teman tidurnya saja. Ternyata Tristan melangkah lebih jauh dari apa yang kubayangkan.”Kepalan Alfrod semakin kuat kala mendengar penuturan Michael yang membuatnya marah, iri dan dengki. Adiknya yang selalu jadi musuh bebuyutan karena lebih sukses darinya kini semakin membuatnya murka.Pria itu sudah menikah, bahkan akan segera menjadi seorang ayah. Sedangkan dia? Bahkan hingga saat ini belum ada wanita yang mau dia jadikan sebagai istri.“Di mana Tristan? Aku ingin bicara dengannya.”“Tristan ada di rumah sakit. Penyakitnya kambuh.” Michael menelan salivanya usai memberi tahu kon
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status