Share

Bab 21: Kabar Baik untuk Revana

Dalam pancaran cahaya pagi yang redup, di antara bayang-bayang tirai yang tergerai dengan anggun, suasana tegang memadati udara di kamar mereka.

Tristan berdiri dengan sikap yang menyerupai patung marmer, tegang dan kokoh, menghadap Revana dengan tatapan yang menyala-nyala penuh amarah.

"Tidak bisakah kamu memahami apa yang aku ucapkan, huh?" suara Tristan meledak seperti guntur yang memecah keheningan. "Selalu saja bertanya, apa maksudmu? Kenapa kamu melakukan ini? Kamu tidak bodoh kan, Revana?"

Mata Tristan berkobar seperti bara api, menyimpan lautan kemarahan yang bergolak. Setiap kata yang terlontar dari bibirnya seperti panah berapi, menembus keheningan dan menusuk hati Revana.

Wanita itu hanya mampu diam, bibirnya gemetar, takut akan menyulut lebih banyak kemarahan.

Dia tahu, dalam kemarahan Tristan, tersembunyi tuntutan mutlak bahwa dia adalah miliknya. Tak seorang pun, termasuk keluarganya, diizinkan mendekatinya.

Tristan mendekat, nadanya menjadi lebih rendah namun tetap meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status